Pengguna anonim
Abu Bakar bin Abi Quhafah: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini k (removed Category:Khalifah-khalifah Pertama; added Category:Khulafa al-Rasyidin using HotCat) |
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 242: | Baris 242: | ||
==Metode Kepemerintahan== | ==Metode Kepemerintahan== | ||
Abu bakar dalam kekhalifahan singkatnya (2 tahun beberapa bulan) | Abu bakar dalam kekhalifahan singkatnya (2 tahun beberapa bulan) banyak dia habiskan dalam peperangan, tidak ada agenda atau sistem penting yang dibangun. Dia demi memperkokoh fondasi-fondasi kekuasaannya berusaha menunjukkan bahwa dia dalam pemerintahannya, mengikuti [[Alquran]] dan [[Sunah]] [[Nabi saw]]. Sebagian tindakan-tindakannya seperti mengirim [[pasukan Usamah]], meski ditentang oleh para [[sahabat]] lain, menegaskan ucapan ini. Tentunya dia setiap kali berbenturan dengan permasalahan yang menuntut kemaslahatan pemerintah, hal itu diselesaikan dengan ijtihad bi ra'yi (pendapatnya). Ibnu Sa'ad dengan menukil dari Ibnu Sirin menulis: Abu Bakar setelah Nabi saw adalah orang yang paling berani melakukan ijtihad bi ra'yi. Abu Bakar berkata: "Aku berijtihad dengan pendapatku sendiri, jika benar itu dari [[Allah swt|Allah]] dan jika salah itu dariku dan aku memohon ampun dari-Nya". <ref> Ibnu Saad, ''Thabaqāt al-Kubrā'', jld.3, hlm.177-178.</ref> | ||
Meskipun ini adalah hal yang masyhur bahwa Dewan Atha (lembaga pemberian) didirikan pada hari-hari khilafah Umar <ref> Abu Ubaid, al-Amwāl, hlm.231.</ref>, namun menurut apa yang dimuat dalam berbagai sumber bahwa Dewan Atha sudah ada sejak zaman Abu Bakar. Menurut perkataan Ibnu | Meskipun ini adalah hal yang masyhur bahwa Dewan Atha (lembaga pemberian) didirikan pada hari-hari khilafah [[Umar]] <ref> Abu Ubaid, al-Amwāl, hlm.231.</ref>, namun menurut apa yang dimuat dalam berbagai sumber bahwa Dewan Atha sudah ada sejak zaman Abu Bakar. Menurut perkataan Ibnu Sa'ad<ref> Ibnu Saad, ''Thabaqāt al-Kubrā'', jld.3, hlm.213.</ref> dan Ibnu Atsir<ref>Ibnu Atsir, ''al-Kāmil fi al-Tārikh'', jld.2, hlm.422.</ref> baitul malnya dipindahkan ke [[Madinah]], sebelumnya berada di Sunh dan tidak seorang penjaga pun ditempatkan di sana, karena setiap apa saja yang sampai ke sana, langsung dibagikan kepada kaum [[muslimin]] dan tidak tersisa sedikitpun. Setelah dipindahkan di Madinah, baitul mal di diletakkan di rumahnya. Menurut penjelasan Abu Yusuf di awal tahun pertama kekhalifahan Abu bakar, ada sejumlah kekayaan dari Bahrain yang sampai ke baitul mal. Dia memberikannya sedikit kepada beberapa orang yang mana Nabi saw pernah menjanjikan untuk membayar sesuatu kepada mereka, lalu sisanya ia bagikan secara merata kepada semua orang; baik orang besar dan kecil, budak dan bebas, laki-laki dan perempuan yang mana setiap dari mereka mendapatkan tujuh sepertiga dirham. Tahun kemudian juga ada harta yang lumayan banyak sampai ke baitul mal, dibagikan juga secara merata yang setiap orang mendapatkan 20 dirham. Abu Bakar juga dalam hal ini mengamalkan [[sunah]] Rasulullah saw dan usulan sebagian orang yang menginginkan pembagian berdasarkan kemuliaan dan latar belakang serta hal-hal yang demikian, namun ia tolak. <ref>Ibnu Atsir, ''al-Kāmil fi al-Tārikh'', jld.2, hlm.22.</ref> Ibnu Sa'ad berkata: "Setelah ia meninggal, Umar membuka pintu baitul Mal di depan para pembesar dan orang-orang terpercaya yang hadir di sana, di dalamnya tidak ditemukan kecuali satu dinar dalam sebuah kantong yang jatuh terselip".<ref> Ibnu Saad, ''Thabaqāt al-Kubrā'', jld.3, hlm.213; Ibnu Atsir, ''al-Kāmil fi al-Tārikh'', jld.2, hlm.422; ''Tārikh Ya'qubi'', jld.2, hlm.134-154.</ref> | ||
==Para Ajudan== | ==Para Ajudan== | ||
Dua tahun beberapa bulan dari kekhalifahan Abu Bakar berlalu dalam peperangan dan sementara pertempuran dengan Iran dan Syam masih terus berlanjut, ia pun meninggal dunia. Dengan begitu, kebanyakan para ajudan pemerintahannya, kecuali beberapa gelintir orang | Dua tahun beberapa bulan dari kekhalifahan Abu Bakar berlalu dalam peperangan dan sementara pertempuran dengan Iran dan Syam masih terus berlanjut, ia pun meninggal dunia. Dengan begitu, kebanyakan para ajudan pemerintahannya, kecuali beberapa gelintir orang adalah para komandan dan panglima pasukan. Dalam berbagai sumber, telah disebutkan nama para ajudannya sebagai berikut: | ||
* [[Umar bin Khattab]]: menjabat sebagai jaksa pengadilan | |||
* [[Abu Ubaidah]] menjabat sebagai bendahara baitul mal | |||
* 'Attab bin Usaid, pejabat kepengurusan [[Mekah]] | |||
* [[Utsman bin Abi al-Ash]], pejabat kepengurusan [[Thaif]] | |||
* [[Zaid bin Tsabit]] berserta [[Utsamn bin Affan]] menjabat sebagai sekretaris pendataan dan penulisan. <ref>Ibnu Atsir, ''al-Kāmil fi al-Tārikh'', jld.2, hlm.420-421.</ref> | |||
Menurut riwayat [[Thabari]], penulisan diserahkan kepada Zaid dan penulisan berita diserahkan kepada Utsman.<ref> Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm. 426.</ref> {{enote|Untuk mengetahui nama-nama lainnya silahkan rujuk: Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'',1387 H., jld.3, hlm.427; Ibnu Atsir, ''al-Kāmil fi al-Tārikh'',1385 H., jld.2, hlm.420-421; ''Tārikh Ya'qubi'', 1379 H., jld.2, hlm.138.}} Abu Bakar setiap kali berhalangan hadir di Madinah, pelaksanaan [[salat]] diserahkan kepada Umar dan seseorang seperti Utsman atau [[Usamah bin Zaid|Usamah]] ia jadikan sebagai pengganti jabatannya di [[Madinah]].<ref> Ibnu Hibban, ''Kitab al-Tsiqāt'', jld.2, hlm.182; Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.3, hlm. 241-247.</ref> Ya'qubi menyebutkan nama-nama para fakih zaman Abu Bakar adalah sebagai berikut: [[Ali as]], Umar bin Khattab, [[Muadz bin Jabal]], [[Ubay bin Ka'ab]], Zaid bin Tsabit, dan [[Abdullah bin Mas'ud]].<ref> ''Tārikh Ya'qubi'', jld.2, hlm.138.</ref> | |||
==Penentuan Penerus== | ==Penentuan Penerus== |