Pengguna anonim
Hanzhalah bin Abi 'Amir: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini |
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
| Disebut juga dengan = | | Disebut juga dengan = | ||
| Garis keturunan =Kabilah [[Aus]] | | Garis keturunan =Kabilah [[Aus]] | ||
| Kerabat termasyhur =Abu | | Kerabat termasyhur =Abu 'Amir Abdu Amr bin Shaifi (ayah) • Abdullah bin Hanzhalah (anak) | ||
| Lahir = | | Lahir = | ||
| Muhajir/Anshar =[[Anshar]] | | Muhajir/Anshar =[[Anshar]] | ||
| Tempat Tinggal =[[Madinah]] | | Tempat Tinggal =[[Madinah]] | ||
| Wafat/Syahadah = [[3 H]]/624 | | Wafat/Syahadah = [[3 H]]/624 | ||
| Penyebab Wafat /Syahadah =Syahid dalam | | Penyebab Wafat /Syahadah =Syahid dalam perang Uhud | ||
| Tempat dimakamkan =Pemakaman Uhud | | Tempat dimakamkan =Pemakaman Uhud | ||
| Terkenal untuk | | Terkenal untuk | ||
Baris 27: | Baris 27: | ||
| Karya penting = | | Karya penting = | ||
}} | }} | ||
'''Hanzhalah bin Abi 'Amir''' (bahasa Arab: {{ia|حَنْظَلَة بْن اَبیعامِر}}) dikenal dengan '''Ghasil al-Malaikah''' ({{ia|غَسیلُ الْمَلائکه}}) yang dimandikan malaikat (w. [[3 H]]/624). Ia adalah salah seorang [[sahabat]] Nabi Muhammad saw yang gugur syahid di [[ | '''Hanzhalah bin Abi 'Amir''' (bahasa Arab: {{ia|حَنْظَلَة بْن اَبیعامِر}}) dikenal dengan '''Ghasil al-Malaikah''' ({{ia|غَسیلُ الْمَلائکه}}) yang dimandikan malaikat (w. [[3 H]]/624). Ia adalah salah seorang [[sahabat]] Nabi Muhammad saw yang gugur syahid di [[perang Uhud]]. Bagi kawan maupun lawan, Hanzhalah memiliki kedudukan istimewa. Hanzhalah termasuk orang yang menukil riwayat dari [[Rasulullah saw]] dan sebagian [[sahabat Nabi saw]]. Putranya yang bernama Abdullah, juga sahabat Nabi saw, adalah tokoh yang memimpin perjuangan pada [[Peristiwa Harrah]] 63 H/682. | ||
==Nasab== | ==Nasab== | ||
Baris 36: | Baris 36: | ||
==Hanzhalah Pemilik Julukan Ghasil al-Malaikah== | ==Hanzhalah Pemilik Julukan Ghasil al-Malaikah== | ||
Menurut beberapa referensi, malam sebelum [[ | Menurut beberapa referensi, malam sebelum [[perang Uhud]], karena baru saja menikah, atas izin Nabi saw, Hanzhalah tinggal bersama istrinya. Paginya, di hari peperangan ia bergegas menuju medan perang.<ref>Lih. Waqidi, ''al-Maghazi'', jld. 1, hlm. 273; Ibnu Hisyam, jld. 3, hlm. 594; Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld. 1, hlm. 379</ref>Istrinya bernama Jamilah binti Abdullah bin Ubay.<ref>Liht. Ibnu Sa'ad, jld. 5, hlm. 65</ref>Berdasarkan mimpinya di malam itu, yang ditafsirkan sebagai tanda kesyahidan suaminya,<ref>Waqidi, ''al-Maghazi'', jld. 1, hlm. 273</ref> ia meminta empat keluarganya untuk bersaksi bahwa malam itu ia menghabiskan malam bersama Hanzhalah. Hal itu karena ia khawatir bakal terjadi masalah pada anak yang mungkin akan lahir hasil hubungan dengan suaminya di malam itu.<ref>Ibnu Atsir, ''Usdu al-Ghabah'', jld. 3, hlm. 147</ref> | ||
Di medan perang Hanzhalah berhasil mengalahkan [[Abu Sufyan]] dan ingin memenggal kepalanya, namun ia keburu terbunuh di tangan Syaddad bin Aswad bin Syaub. Saat itulah [[Rasulullah saw]] bersabda, "Para [[malaikat]] akan memandikannya."<ref>Ibnu Hisyam, jld. 3, hlm. 594</ref>Sejak itu Hanzhalah disebut dengan ''Ghasil al-Malaikah'' (yang dimandikan malaikat), sedangkan anak keturunannya dikenal dengan sebutan | Di medan perang Hanzhalah berhasil mengalahkan [[Abu Sufyan]] dan ingin memenggal kepalanya, namun ia keburu terbunuh di tangan Syaddad bin Aswad bin Syaub. Saat itulah [[Rasulullah saw]] bersabda, "Para [[malaikat]] akan memandikannya."<ref>Ibnu Hisyam, jld. 3, hlm. 594</ref>Sejak itu Hanzhalah disebut dengan ''Ghasil al-Malaikah'' (yang dimandikan malaikat), sedangkan anak keturunannya dikenal dengan sebutan bani Ghasil al-Malaikah.<ref>Ibnu Sa'ad, jld. 5, hlm. 66; Ibnu Jauzi, ''al-Muntadzam'', jld. 6, hlm. 19</ref> | ||
==Kedudukan Hanzhalah== | ==Kedudukan Hanzhalah== | ||
Baris 45: | Baris 45: | ||
'''Di Kalangan Musuh''' | '''Di Kalangan Musuh''' | ||
Gugurnya Hanzhalah di [[ | Gugurnya Hanzhalah di [[perang Uhud]] adalah hal yang sangat penting. Musyrikin [[Quraisy]], terutama [[Abu Sufyan]] bahkan merangkai syair khusus tentang hal itu.<ref>Lih. Thabari, seri 1, hlm. 1412-1423; ''Ibnu Atsir'', al-Kamil, jld. 2, hlm. 159</ref>Di antara syair yang paling terkenal berjudul "Hanzhalah bi-Hanzhalah". Syair ini dikarang oleh Abu Sufyan sebagai luapan dendam atas kekalahannya di [[perang Badar]] dan terbunuhnya putranya.<ref>Lih. Waqidi, ''al-Maghazi'', jld. 1, hlm. 296-297; Thabari, seri 1, hlm. 1410</ref> | ||
Seusai pertempuran di Uhud, tersiar isu bahwa [[Nabi saw]] terbunuh. Abu Sufyan dan Abu 'Amir pun mencari jasad Nabi saw. Namun yang mereka temukan justru jasad Hanzhalah. Begitu mendapati jasad putranya, Abu 'Amir meratapinya seraya melantunkan syair. Ia menyatakan bahwa di antara seluruh korban Uhud, Hanzhalah adalah yang termulia.<ref>Lih. Waqidi, jld. 1hlm. 237</ref>Atas permintaan Abu 'Amir, musyrikin Quraisy tidak memutilasi jasad Hanzhalah.<ref>Lih. Waqidi, jld. 1, hlm. 274; Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld. 1, hlm. 391</ref> | Seusai pertempuran di Uhud, tersiar isu bahwa [[Nabi saw]] terbunuh. Abu Sufyan dan Abu 'Amir pun mencari jasad Nabi saw. Namun yang mereka temukan justru jasad Hanzhalah. Begitu mendapati jasad putranya, Abu 'Amir meratapinya seraya melantunkan syair. Ia menyatakan bahwa di antara seluruh korban Uhud, Hanzhalah adalah yang termulia.<ref>Lih. Waqidi, jld. 1hlm. 237</ref>Atas permintaan Abu 'Amir, musyrikin Quraisy tidak memutilasi jasad Hanzhalah.<ref>Lih. Waqidi, jld. 1, hlm. 274; Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld. 1, hlm. 391</ref> | ||
Baris 51: | Baris 51: | ||
'''Di Kalangan Teman''' | '''Di Kalangan Teman''' | ||
Hanzhalah adalah sosok istimewa sampai-sampai | Hanzhalah adalah sosok istimewa sampai-sampai bani [[Aus]] berbangga diri pada bani [[Khazraj]] karena memiliki hubungan dengannya.<ref>Lih. Ibnu Qudamah, hlm. 288-289; Ibnu Atsir, ''Usdu al-Ghabah'', jld. 2, hlm. 60; Ramiyar, ''Tarikh Qur'an'', hlm. 264</ref>Nama Hanzhalah tercantum dalam jajaran nama para pencatat [[wahyu]]. | ||
==Abu 'Amir, Ayah Hanzhalah== | ==Abu 'Amir, Ayah Hanzhalah== | ||
Abu 'Amir, Ayah Hanzhalah adalah tokoh penting dalam kabilah Aus.<ref>Maqrizi, ''Imta' al-Asma''', jld. 1, hlm, 132</ref>Di masa | Abu 'Amir, Ayah Hanzhalah adalah tokoh penting dalam kabilah Aus.<ref>Maqrizi, ''Imta' al-Asma''', jld. 1, hlm, 132</ref>Di masa [[Jahiliyah]] ia menyibukkan diri dalam aktivitas kerahiban. Ia menyampaikan kajian tentang [[kiamat]] dan kepercayaan Hanif hingga ia dikenal sebagai rahib.<ref>Ibnu Atsir, ''Usd al-Ghabah'', jld. 2, hlm. 59</ref>Ia juga mengetahui tentang perkara Ahli Kitab.<ref>Ibnu Syu'bah Namiri, jld. 1, hlm. 53</ref>Sebagaimana yang ditulis al-Baladzuri,<ref>Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld. 1, hlm. 349</ref>ia memiliki pemikiran bahwa dirinya adalah Nabi. Setelah berdialog panjang dengan Nabi saw, ia dicap sebagai seoarang fasik.<ref>Ibnu Hisyam, jld. 2, hlm. 423-424; Ibnu Atsir, ''al-Kamil'', jld. 2, hlm. 150</ref> | ||
'''Di Barisan Musuh''' | '''Di Barisan Musuh''' | ||
Setelah melakukan dialog dengan Nabi saw, Abu 'Amir merasa geram. Akhirnya ia bersama 65 orang bergabung dengan Quraisy. Ia membujuk musyrikin Quraisy, kaum Yahudi dan kaum [[Anshar]] Madinah supaya melawan [[Nabi saw]].<ref>Maqrizi, ''Imta' al-Asma''', jld. 1, hlm. 132</ref>Di [[Perang Badar]] ia tidak bergabung dengan musyrikin [[Quraisy]]. Namun di [[ | Setelah melakukan dialog dengan Nabi saw, Abu 'Amir merasa geram. Akhirnya ia bersama 65 orang bergabung dengan Quraisy. Ia membujuk musyrikin Quraisy, kaum Yahudi dan kaum [[Anshar]] Madinah supaya melawan [[Nabi saw]].<ref>Maqrizi, ''Imta' al-Asma''', jld. 1, hlm. 132</ref>Di [[Perang Badar]] ia tidak bergabung dengan musyrikin [[Quraisy]]. Namun di [[perang Uhud]] ia adalah orang pertama yang memulai pertempuran.<ref>Waqidi, ''al-Maghazi'', jld. 1, hlm. 223</ref> Ia bahkan menggali lubang di jalur yang dilalui kaum [[Muslimin]] untuk mencelakai mereka. Ternyata lubang tersebut justru menelan korban salah seorang musyrikin yang hendak membunuh Nabi saw. Orang itu terjatuh ke dalam salah satu lubang kemudian dibunuh oleh muslimin.<ref>Waqidi, ''al-Maghazi'', jld. 1, hlm. 252</ref> | ||
'''Menetap di Syam''' | '''Menetap di Syam''' | ||
Baris 67: | Baris 67: | ||
==Abdullah bin Hanzhalah== | ==Abdullah bin Hanzhalah== | ||
Abdullah adalah putra Hanzhalah. Nama kunyahnya adalah Abu Abdurrahman atau Abu Bakar. Ia merupakan [[sahabat]] junior Nabi saw.<ref>Lih. Dzahabi, ''Hawadits wa Wafiyat'', 6180, hlm. 144</ref> Ia lahir 9 bulan setelah kesyahidan ayahnya di [[ | Abdullah adalah putra Hanzhalah. Nama kunyahnya adalah Abu Abdurrahman atau Abu Bakar. Ia merupakan [[sahabat]] junior Nabi saw.<ref>Lih. Dzahabi, ''Hawadits wa Wafiyat'', 6180, hlm. 144</ref> Ia lahir 9 bulan setelah kesyahidan ayahnya di [[perang Uhud]]. Di kemudian hari ia disifati sebagai orang saleh, mulia, bijak, dan abid.<ref>Ibnu Atsir, ''al-Kamil'', jld. 4, hlm. 103</ref> Saking tawadhunya ia selalu menunduk.<ref>Ibnu Sa'ad, jld. 5, hlm. 67</ref> | ||
'''Memimpin Perjuangan Harrah''' | '''Memimpin Perjuangan Harrah''' | ||
Selain terkenal sebagai putra Hanzhalah, dalam sejarah [[Islam]] Abdullah juga dikenal karena kepemimpinannya dalam [[Peristiwa Harrah]].<ref>Untuk penjelasan lebih detail mengenai peristiwa ini dan peran Abdullah bin Hanzhalah pada peristiwa tersebut silakan lihat peristiwa Harrah</ref>Abdullah meriwayatkan hadis dari Nabi saw, [[Umar]], [[Abu Bakar]], Abdullah bin Salam, dan Ka'ab bin al-Ahbar.<ref>Ibnu Sa'ad, ''Tabaqat al-Kubra'', jld. 5, hlm. 66; Mizzi, ''Tahdzib al-Kamal'', jld. 14, hlm. 437</ref> Banyak orang yang menukil hadis darinya, seperti Qais bin Sa'ad bin Ubadah, | Selain terkenal sebagai putra Hanzhalah, dalam sejarah [[Islam]] Abdullah juga dikenal karena kepemimpinannya dalam [[Peristiwa Harrah]].<ref>Untuk penjelasan lebih detail mengenai peristiwa ini dan peran Abdullah bin Hanzhalah pada peristiwa tersebut silakan lihat peristiwa Harrah</ref>Abdullah meriwayatkan hadis dari Nabi saw, [[Umar]], [[Abu Bakar]], Abdullah bin Salam, dan Ka'ab bin al-Ahbar.<ref>Ibnu Sa'ad, ''Tabaqat al-Kubra'', jld. 5, hlm. 66; Mizzi, ''Tahdzib al-Kamal'', jld. 14, hlm. 437</ref> Banyak orang yang menukil hadis darinya, seperti Qais bin Sa'ad bin Ubadah, Asma' bin Zaid, Abdullah bin Abi Malikah, Abbas bin Sahl, Dhamdham bin Hus, Abdullah bin Yazid al-Khathmi, Saleh bin Abi Hassan, dan Abdul Mulk bin Abi Bakar.<ref>Ibnu Qudamah, ''al-Istibshar fi Nasab al-Shabahah min al-Anshar'', hlm. 289; Mizzi, ''Tahdzib al-Kamal'', jld. 14, hlm. 437; Ibnu Hajar, ''al-Ishabah'', jld. 2, hlm. 299</ref> | ||
<onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box | <onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box | ||
Baris 82: | Baris 82: | ||
| navbox =sudah | | navbox =sudah | ||
| alih=sudah | | alih=sudah | ||
| referensi = | | referensi = sudah | ||
| Artikel bagus = | | Artikel bagus = | ||
| Artikel pilihan = | | Artikel pilihan = |