Pengguna anonim
Kaum Sabat: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono |
imported>Ali al-Hadadi Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
| Artikel pilihan = | | Artikel pilihan = | ||
}}}}</onlyinclude> | }}}}</onlyinclude> | ||
'''Kaum Sabat''' atau ''Ashab al-Sabt'' (bahasa Arab:{{ia|أَصْحَابَ السَّبْت}}) adalah kelompok dari [[bani Israil]] yang dikisahkan dalam [[ | '''Kaum Sabat''' atau ''Ashab al-Sabt'' (bahasa Arab:{{ia|أَصْحَابَ السَّبْت}}) adalah kelompok dari [[bani Israil]] yang dikisahkan dalam [[Al-Qur'an]] mendapat azab Ilahi disebabkan karena ketidak taatannya pada perintah [[Allah swt]] untuk tidak menangkap ikan pada hari Sabtu. Dalam Al-Qur'an disebutkan kaum Sabat menjadi kera atas perintah Allah dan menurut riwayat kaum sesat ini binasa setelah tiga hari. Banyak dari riwayat yang mengisahkan peristiwa kaum Sabat terjadi pada masa [[Nabi Daud as]] di kota Aylah, yang hari ini berada dalam wilayah kependudukan Palestina dan disebut dengan Eilat. | ||
Dalam kitab ''Tafsir al-Mizan'' [[Allamah Thabathabai]] berpendapat orang yang selamat dari Ashab al-Sabt adalah orang-orang yang melakukan nahi mungkar dan orang-orang yang bersalah dan berdiam diri dihadapan kemungkaran termasuk orang yang menerima azab Allah swt. | |||
==Defenisi== | ==Defenisi== | ||
Kaum Sabat adalah sekelompok dari kaum bani Israel yang mendapat azab dikarenakan pembangkangan atas perintah Allah swt yang mengharamkan pekerjaan pada hari sabtu.<ref>Ruhi, ''Ashhab-e Sabt'', hlm. 232</ref> Mereka hidup pada periode Nabi Daud as dan jumlah mereka sekitar 12 ribu atau 70 ribu orang. <ref>Ruhi, ''Ashhab-e Sabt'', hlm. 232</ref> Kata Ashab al-Sabt hanya sekali disebutkan secara transparan dalam | Kaum Sabat adalah sekelompok dari kaum [[bani Israel]] yang mendapat azab dikarenakan pembangkangan atas perintah Allah swt yang mengharamkan pekerjaan pada hari sabtu.<ref>Ruhi, ''Ashhab-e Sabt'', hlm. 232</ref> Mereka hidup pada periode Nabi Daud as dan jumlah mereka sekitar 12 ribu atau 70 ribu orang. <ref>Ruhi, ''Ashhab-e Sabt'', hlm. 232</ref> Kata Ashab al-Sabt hanya sekali disebutkan secara transparan dalam Al-Qur'an yaitu pada [[surah An-Nisa]] ayat 47. Namun pada ayat yang lain dari Al-Qur'an juga diceritakan mengenai kaum ini dan nasib mereka. <ref>Ruhi, ''Ashhab-e Sabt'', hlm. 232</ref> | ||
Sabt secara etimologi berarti penghentian atau meninggalkan pekerjaan. <ref>Qarasyi Banabi, ''Qamus-e Qur'an'', jld. 3, hlm. 207</ref> Dalam bahasa Ibri dibaca dengan Syabat <ref>Ruhi, ''Ashhab-e Sabt'', hlm. 232</ref> yang memiliki arti hari Sabtu diantara kaum Yahudi <ref>Qarasyi Banabi, ''Qamus Qur'an'', jld. 3, hlm. 207</ref>. Sementara dalam bahasa Ibrani artinya adalah istirahat. <ref>Qarasyi Banabi, ''Qamus Qur'an'', jld. 3, hlm. 207</ref> | |||
Menurut tradisi Yahudi, kaum Yahudi pada hari Sabat atau Sabtu harus meninggalkan pekerjaan mereka dan beristirahat. <ref>Qarasyi Banabi, ''Qamus Qur'an'', jld. 3, hlm. 207</ref> Menjaga kesucian hari Sabtu dan tidak bekerja pada hari itu adalah salah satu dari 10 perintah Nabi Musa as. <ref>Qarasyi Banabi, ''Qamus Qur'an'', jld. 3, hlm. 207</ref> | Menurut tradisi Yahudi, kaum Yahudi pada hari Sabat atau Sabtu harus meninggalkan pekerjaan mereka dan beristirahat. <ref>Qarasyi Banabi, ''Qamus Qur'an'', jld. 3, hlm. 207</ref> Menjaga kesucian hari Sabtu dan tidak bekerja pada hari itu adalah salah satu dari 10 perintah Nabi Musa as. <ref>Qarasyi Banabi, ''Qamus Qur'an'', jld. 3, hlm. 207</ref> | ||
==Kronologis Peristiwa== | ==Kronologis Peristiwa== | ||
Menurut | Menurut Al-Qur'an al-Karim, kaum Sabat dikarenakan ketidaktaatan atas aturan Allah untuk tidak bekerja pada hari Sabtu dan mereka pada hari terlarang tersebut justru memancing dan menangkap Ikan <ref>Qs. Al-Baqarah: 65; lih. juga: Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2, hlm. 947</ref> sehingga mendapat azab dan melihat langsung akibat dari pelanggaran mereka yang kemudian menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. <ref>Qs. Al-Baqarah: 66; lih. juga: Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2, hlm. 947</ref> | ||
Menurut sebuah riwayat dari [[Imam Sajjad as]], disebutkan mengenai suatu kaum yang menetap di tepi pantai. Dari [[Allah swt]] diperintahkan kepada mereka untuk tidak menangkap ikan pada hari Sabtu. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> Sementara setiap hari Sabtu, ikan-ikan naik kepermukaan laut dan mendekati pantai. Untuk menangkap ikan pada hari itu, mereka membuat strategi licik dengan menggali lubang di tepi pantai, sehingga ikan-ikan yang naik ke permukaan laut memasuki lubang tersebut dan tidak bisa keluar. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> Sehingga Kaum Sabat meski pada hari Sabtunya tidak turun ke laut buat memancing, namun dengan adanya ikan-ikan yang terjebak pada lubang-lubang yang mereka buat, mereka pun dapat menangkapnya dengan mudah sehari setelahnya. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> Dengan cara ini, kaum Sabat dapat mengumpulkan harta dan mendapatkan nikmat-nikmat materi yang banyak. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> Berdasarkan riwayat, mereka disebutkan berjumlah 80 ribu orang dengan 70 ribu orang diantara mereka yang tidak menaati larangan Allah swt untuk tidak menangkap ikan pada hari Sabtu. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> | Menurut sebuah riwayat dari [[Imam Sajjad as]], disebutkan mengenai suatu kaum yang menetap di tepi pantai. Dari [[Allah swt]] diperintahkan kepada mereka untuk tidak menangkap ikan pada hari Sabtu. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> Sementara setiap hari Sabtu, ikan-ikan naik kepermukaan laut dan mendekati pantai. Untuk menangkap ikan pada hari itu, mereka membuat strategi licik dengan menggali lubang di tepi pantai, sehingga ikan-ikan yang naik ke permukaan laut memasuki lubang tersebut dan tidak bisa keluar. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> Sehingga Kaum Sabat meski pada hari Sabtunya tidak turun ke laut buat memancing, namun dengan adanya ikan-ikan yang terjebak pada lubang-lubang yang mereka buat, mereka pun dapat menangkapnya dengan mudah sehari setelahnya. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> Dengan cara ini, kaum Sabat dapat mengumpulkan harta dan mendapatkan nikmat-nikmat materi yang banyak. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> Berdasarkan riwayat, mereka disebutkan berjumlah 80 ribu orang dengan 70 ribu orang diantara mereka yang tidak menaati larangan Allah swt untuk tidak menangkap ikan pada hari Sabtu. <ref>Majlisi, ''Haiwah al-Qulub'', jld. 2 hlm. 948</ref> | ||
==Perubahan Fisik Kaum Sabat== | ==Perubahan Fisik Kaum Sabat== | ||
Pada akhirnya, kaum Sabat mendapatkan azab Ilahi dalam bentuk fisik mereka diubah oleh Allah swt. Sebagaimana dijelaskan dalam | Pada akhirnya, kaum Sabat mendapatkan azab Ilahi dalam bentuk fisik mereka diubah oleh Allah swt. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an atas perintah Allah, mereka diubah menjadi kera. <ref>Qs. Al-Baqarah: 65</ref> Menurut sejumlah riwayat, orang-orang yang berubah itu binasa setelah tiga hari. <ref>Tafsir yang dinisbatkan kepada Imam Hasan Askari, hlm. 279</ref> | ||
[[Sayid Muhammad Husain Thabathabai]] dalam ''Tafsir Al-Mizan'' menulis, "Menurut ayat 165 [[surah Al-A'raf]], mereka yang mengecam dan telah melarang melakukan pembangkangan, selamat dari azab tersebut, namun dua kelompok lainnya yaitu kelompok yang melanggar dan kelompok yang mendiamkan pelanggaraan tersebut yang mendapatkan azab Ilahi". <ref>Thabathabai, ''al-Mizan'', jld. 8, hlm. 628-629</ref> | [[Sayid Muhammad Husain Thabathabai]] dalam ''Tafsir Al-Mizan'' menulis, "Menurut ayat 165 [[surah Al-A'raf]], mereka yang mengecam dan telah melarang melakukan pembangkangan, selamat dari azab tersebut, namun dua kelompok lainnya yaitu kelompok yang melanggar dan kelompok yang mendiamkan pelanggaraan tersebut yang mendapatkan azab Ilahi". <ref>Thabathabai, ''al-Mizan'', jld. 8, hlm. 628-629</ref> | ||
Baris 33: | Baris 35: | ||
==Waktu dan Tempat== | ==Waktu dan Tempat== | ||
Menurut ayat-ayat | Menurut ayat-ayat Al-Qur'an, kaum Sabat menetap dan bermukim di tepi laut. <ref>Qs. Al-A’raf: 163</ref> Sebuah riwayat dari [[Imam Baqir as]], menyebut kota kaum Sabat adalah Aylah. <ref>Tabarsi, ''Majma’ al-Bayan'', jld. 1, hlm. 266</ref> Fakhrurazi juga menyebut nama kediaman mereka adalah Aylah <ref>Fakhrurazi, ''Mafatih al-Ghaib'', jld. 12, hlm. 412</ref> Ada kemungkinan Aylah adalah kota yang saat ini bernama Eilat di dekat laut merah di wilayah kependudukan Palestina. <ref>Makarim Syirazi, ''Tafsir Nemuneh'', jld. 6, hlm. 418</ref> Sementara menurut Allamah Thabathabai, Madyan dan Tabariyya juga disebut sebagai kota tempat tinggal kaum Sabat. <ref>Thabathabai, ''al-Mizan'', jld. 8, hlm. 303</ref> | ||
Sebagian besar hadis menyebutkan, peristiwa kaum Sabat terjadi di masa [[Nabi Daud as]]. <ref>Fakhrurazi, ''Mafatih al-Ghaib'', jld. 12, hlm. 412.</ref> | Sebagian besar hadis menyebutkan, peristiwa kaum Sabat terjadi di masa [[Nabi Daud as]]. <ref>Fakhrurazi, ''Mafatih al-Ghaib'', jld. 12, hlm. 412.</ref> | ||
Baris 53: | Baris 55: | ||
{{akhir}} | {{akhir}} | ||
[[Kategori:Kisah-kisah | [[Kategori:Kisah-kisah Al-Qur'an]] | ||
[[Kategori:Bani Israil]] | [[Kategori:Bani Israil]] |