Pengguna anonim
Hadis Tsaqalain: Perbedaan antara revisi
→Sunnah atau Itrah?
imported>Hindr |
imported>Hindr |
||
Baris 76: | Baris 76: | ||
==Sunnah atau Itrah?== | ==Sunnah atau Itrah?== | ||
Sebagian literatur [[Ahlusunnah]] menyebutkan “sunnati” sebagai pengganti “itrahti” dalam hadis Tsaqalain. <ref>Rujuk ke: Muttaqi Hindi, Kanz al-‘Ummāl, jld. 1, hlm. 187, hadis 948. </ref> Namun teks tersebut jarang ditemukan, bahkan tidak terdapat sama sekali dalam kitab-kitab | Sebagian literatur [[Ahlusunnah]] menyebutkan “sunnati” sebagai pengganti “itrahti” dalam hadis Tsaqalain. <ref>Rujuk ke: Muttaqi Hindi, Kanz al-‘Ummāl, jld. 1, hlm. 187, hadis 948. </ref> Namun teks tersebut jarang ditemukan, bahkan tidak terdapat sama sekali dalam kitab-kitab masyhur Ahlusunnah. Para ulama Ahlusunnah sendiri tidak memberikan perhatian yang cukup besar terhadap hadis yang memuat teks “sunnati” termasuk dari kalangan teolog khususnya dalam pembahasan perbedaan antar mazhab. | ||
===Siapakah yang Dimaksud Itrah?=== | ===Siapakah yang Dimaksud Itrah?=== | ||
Dalam banyak periwayatan, kata | Dalam banyak periwayatan, kata ‘[[Ahlulbait]]’ mucul sebagai penjelas dari ‘Itrahti’, namun sebagian riwayat hanya menyebutkan ‘Itrah<ref>Rujuk ke: Shaduq, ''‘Uyun Akhbār al-Ridhā'', jld. 2, hlm. 92, hadis 259; Hakim Naisyaburi, al-Mustadrak, jld. 3, hlm. 109. </ref> dan sebagian lainnya hanya menyebut ‘Ahlulbait’ <ref>Rujuk ke: Juwaini Khurasani, ''Faraid al-Simthain'', jld. 2, hlm. 268; Majlisi, ''Bihār al-Anwār'', jld. 23, hlm. 131, hadis 64. </ref> yang kemudian terulang lagi ketika [[Nabi saw]] menyampaikan pesannya. <ref>Rujuk ke: Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, jld. 4, hlm. 367; Darami, ''Sunan al-Darami'', hlm. 828; Naisyaburi, ''Shahih Muslim'', jld. 2, hlm. 1873, hadis 36; Jauni Khurasani, ''Faraid al-Simthain'', jld. 2, hlm. 250, 268. </ref> | ||
Pada sebagian periwayatan-periwayatan [[Syiah]] dari hadis Tsaqalain, mengenai penjelasan | Pada sebagian periwayatan-periwayatan [[Syiah]] dari hadis Tsaqalain, mengenai penjelasan Ahlulbait Nabi saw mengisyaratkan keberadaan [[Para Imam Ahlulbait|12 Imam maksum]]. <ref>Rujuk ke: Shaduq, ''Kamāl al-Din'', jld. 1, hlm. 278, hadis 25; Majlisi, ''Bihār al-Anwār,'' jld. 36, hlm. 317. </ref> | ||
==Keutamaan Hadis== | ==Keutamaan Hadis== |