Lompat ke isi

Zainab binti Jahsy: Perbedaan antara revisi

5 bita ditambahkan ,  8 November 2021
imported>Yuwono
imported>Yuwono
Baris 98: Baris 98:
[[Ayat Hijab|Ayat hijab]] turun setelah pernikahan [[Nabi Muhammad saw]] dengan Zainab untuk menghindarkan gangguan dari sejumlah kaum Munafikin. Dengan matan yang berbeda-beda, riwayat mengenai turunnya ayat hijab tersebut dicatat oleh Ibnu Sa'ad <ref>Ibnu Sa'ad, jld. 8, hlm. 105-107.</ref>dan Thabrani <ref>Thabrani, jld. 24, hlm. 46-50.</ref> serta dinukil oleh ulama ahli tafsir dengan menyebut turunnya ayat 58 dan 59 surah [[Surah Al-Ahzab|Al-Ahzab]] tersebut untuk menghindarkan istri Nabi saw dari gangguan.  <ref>Lih. Maqatil bin Sulaiman; Thabari, Tafsir, pada ayat yang dimaksud; Thabari, Tafsir; Ibnu Abi Zaminain, pada ayat yang dimaksud, mengenai penyebab turunnya ayat ini, ia menukil khusus dari Ummu Salamah dan Aisyah. </ref>
[[Ayat Hijab|Ayat hijab]] turun setelah pernikahan [[Nabi Muhammad saw]] dengan Zainab untuk menghindarkan gangguan dari sejumlah kaum Munafikin. Dengan matan yang berbeda-beda, riwayat mengenai turunnya ayat hijab tersebut dicatat oleh Ibnu Sa'ad <ref>Ibnu Sa'ad, jld. 8, hlm. 105-107.</ref>dan Thabrani <ref>Thabrani, jld. 24, hlm. 46-50.</ref> serta dinukil oleh ulama ahli tafsir dengan menyebut turunnya ayat 58 dan 59 surah [[Surah Al-Ahzab|Al-Ahzab]] tersebut untuk menghindarkan istri Nabi saw dari gangguan.  <ref>Lih. Maqatil bin Sulaiman; Thabari, Tafsir, pada ayat yang dimaksud; Thabari, Tafsir; Ibnu Abi Zaminain, pada ayat yang dimaksud, mengenai penyebab turunnya ayat ini, ia menukil khusus dari Ummu Salamah dan Aisyah. </ref>


Zainab adalah istri yang sangat dicintai dan disayangi Rasulullah saw dan memiliki posisi yang istimewa di sisi Rasulullah saw. Hal itulah yang menimbulkan kecemburuan dari beberapa istri Nabi saw yang lain. Ayat-ayat bagian awal surah [[Surah Al-Tahrim|Al-Tahrim]] turun berkenaan dengan peristiwa yang dipicu oleh kecemburuan tersebut. <ref>Lih. Ibnu Sa'ad, jld. 8, hlm. 107; Bukhari, jld. 6, hlm. 166-167, jld. 7, hlm. 232; Muslim, jld. 4, hlm. 184-185.</ref> Keistimewaan yang dimiliki Zainab menyebabkan ia dibenci oleh Shafiyah binti Haiya bn Akhthab. <ref>Ibnu Abd al-Barr, jld. 4, hlm. 1850.</ref>
Zainab adalah istri yang sangat dicintai dan disayangi Rasulullah saw dan memiliki posisi yang istimewa di sisi Rasulullah saw. Hal itulah yang menimbulkan kecemburuan dari beberapa istri Nabi saw yang lain. Ayat-ayat bagian awal surah [[Surah Al-Tahrim|Al-Tahrim]] turun berkenaan dengan peristiwa yang dipicu oleh kecemburuan tersebut. <ref>Lih. Ibnu Sa'ad, jld. 8, hlm. 107; Bukhari, jld. 6, hlm. 166-167, jld. 7, hlm. 232; Muslim, jld. 4, hlm. 184-185.</ref> Keistimewaan yang dimiliki Zainab menyebabkan ia dibenci oleh [[Shafiyah binti Huyay]] bin Akhthab. <ref>Ibnu Abd al-Barr, jld. 4, hlm. 1850.</ref>


Zainab ikut beserta Rasulullah saw pada [[Perang Hunain]] <ref>Waqidi, jld. 3, hlm. 926; Thabari, Tarikh, jld. 3, hlm. 83. </ref>dan pasca wafatnya Rasulullah saw ia berkata tidak akan pernah lagi keluar menunggangi hewan tunggangan, meskipun itu untuk melakukan [[haji]]. <ref>Waqidi, jld. 3, hlm. 1115.</ref>
Zainab ikut beserta Rasulullah saw pada [[perang Hunain]] <ref>Waqidi, jld. 3, hlm. 926; Thabari, Tarikh, jld. 3, hlm. 83. </ref>dan pasca wafatnya Rasulullah saw ia berkata tidak akan pernah lagi keluar menunggangi hewan tunggangan, meskipun itu untuk melakukan [[haji]]. <ref>Waqidi, jld. 3, hlm. 1115.</ref>


Nabi saw berkata kepada Umar yang memarahi Zainab, supaya tahu bahwa Zainab itu ''Awwah'' (orang yang rendah hati) dan banyak merintih di sisi [[Allah swt]]. Zainab itu memiliki sifat Nabi Ibrahim dalam dirinya. <ref>Abu Na'im Isfahani, jld. 2, hlm. 53-54; Ibnu Abd al-Barr, jld. 4, hlm. 1852: Ibnu Hajar, jld. 7, hlm. 669.</ref>
Nabi saw berkata kepada Umar yang memarahi Zainab, supaya tahu bahwa Zainab itu ''Awwah'' (orang yang rendah hati) dan banyak merintih di sisi [[Allah swt]]. Zainab itu memiliki sifat Nabi Ibrahim dalam dirinya. <ref>Abu Na'im Isfahani, jld. 2, hlm. 53-54; Ibnu Abd al-Barr, jld. 4, hlm. 1852: Ibnu Hajar, jld. 7, hlm. 669.</ref>
Pengguna anonim