Pengguna anonim
Abu Lahab: Perbedaan antara revisi
→Setelah Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 70: | Baris 70: | ||
Setelah Nabi Muhammad saw [[hijrah]] ke [[Madinah]], Abu Lahab jatuh sakit. Karena didera rasa sakit itulah, ia tidak dapat ikut serta dalam perang Badar.<ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 1, hlm. 292</ref>Dalam sumber lain disebutkan bahwa ketidakikut sertaannya dalam perang karena mimpi Atikah binti Abdul Muththalib soal prediksi kekalahan penduduk [[Mekah]].<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld.8, hlm.43</ref> Ia mengirim orang yang menggantikan posisinya, yaitu ‘Ash bin Hisyam bin Mughirah dengan balasan bahwa ia memiliki hutang dan dengan cara ini Abu Lahab memaafkan hutangnya.<ref>Waqidi, al-Maghāzi, jld. 1, hlm. 33. </ref> | Setelah Nabi Muhammad saw [[hijrah]] ke [[Madinah]], Abu Lahab jatuh sakit. Karena didera rasa sakit itulah, ia tidak dapat ikut serta dalam perang Badar.<ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld. 1, hlm. 292</ref>Dalam sumber lain disebutkan bahwa ketidakikut sertaannya dalam perang karena mimpi Atikah binti Abdul Muththalib soal prediksi kekalahan penduduk [[Mekah]].<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld.8, hlm.43</ref> Ia mengirim orang yang menggantikan posisinya, yaitu ‘Ash bin Hisyam bin Mughirah dengan balasan bahwa ia memiliki hutang dan dengan cara ini Abu Lahab memaafkan hutangnya.<ref>Waqidi, al-Maghāzi, jld. 1, hlm. 33. </ref> | ||
Ketika Abu Sufyan bin Harits memberi tahu kepada Abu Lahab dan orang-orang Mekah bahwa kaum muslimin disetai para malaikat, Abu Rafi' (budak Abbas bin Abdul Muththalib) yang sudah muslim mengekpresikan kesenangannya. Abu Lahab menjatuhkan dia ke tanah dan memukulinya. Saat itu Ummul Fadhl, istri Abbas, memukulkan kayu ke Abu Lahab sebagai pembelaan terhadap Abu Rafi'. Hal ini menyebabkan luka parah di kepada Abu Lahab.<ref>Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld.2, hlm.647</ref> | Ketika Abu Sufyan bin Harits memberi tahu kepada Abu Lahab dan orang-orang Mekah bahwa kaum muslimin disetai para malaikat, Abu Rafi' (budak Abbas bin Abdul Muththalib) yang sudah muslim mengekpresikan kesenangannya. Abu Lahab menjatuhkan dia ke tanah dan memukulinya. Saat itu Ummul Fadhl, istri Abbas, memukulkan kayu ke Abu Lahab sebagai pembelaan terhadap Abu Rafi'. Hal ini menyebabkan luka parah di kepada Abu Lahab.<ref>Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld.2, hlm.647</ref> | ||
==Dalam Alquran== | |||
Ketila [[Nabi saw]] melakukan dakwahnya secara terang-terangan, ia menyeru kabilah-kabilah [[Quraisy]] dan menakutkan mereke kepada azab Ilahi serta mengajak mereka kepada [[tauhid]]. Abu Lahab mengejek nabi dengan lafal تَبُّا لَكَ (binasalah engkau) kemudian turun [[surah Al-Masad]] : تَبَّت يَدا أَبي لَهَبٍ وَتَبَّ; "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia".<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld.1, hlm.74; Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld.1, hlm.119; Thabarsi, ''Majma' al-Bayan'', jld.7, hlm. 223</ref> Mengenai [[sebab turun]]nya surah ini ada beberapa pandangan yang disebutkan.<ref>Fakhrurrazi, ''al-Tafsir al-Kabir, jld.22, hlm.349-350</ref> Setelah turunnya surah ini, Abu lahab hidup lebih dari 10 tahun, namun ia tetap tidak beriman dan mati dalam keadaan musyrik. Ini adalah salah satu ramalan dan [[mukjizat]] [[Alquran]].<ref>Karaji, ''Kanz al-Fawaid'', jld.1, hlm.178; Qutbuddin Rawandi, ''al-Kharāij wa al-Jarāih'', jld.3, hlm. 1053</ref> | |||
Mengenai kenapa dalam surah ini Abu Lahab disebut dengan nama panggilannya (kuniyah) padahal dalam nama panggilan tersirat sebuah penghormatan, disebutkan beberapa alasan, antara lain adalah: | |||
*Pada umumunya ia dikenal dengan nama panggilannya, oleh karenanya maka penyebutan kuniyah tidak mewujudkan penghormatan. | |||
*Abu Lahab adalah namanya bukan kuniyahnya | |||
*Mengingat bahwa namanya adalah Abdul Uzza (hamba patung Uzza), mak Allah tidak menghendaki ia diyakini sebagai hamba Uzza meskipun itu namanya.<ref>Thabarsi, ''Majma' alBayan'', jld.1, hlm.582</ref> | |||
*Pada ayat berikutnya dimuat «سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ»; "Kelak dia akan masuk ke dalam api yang berkobar" . Jadi 'Lahab' yang ada dalam kuniyahnya relevan dengan Lahab (kobaran api) di dalam neraka. Dengan begitu, relevansi ini dimaksudkan untuk penghinaan. | |||
Dalam tafsir ayat-ayat lain juga terlihat nama Abu lahab. Dia tergolong dari orang-orang yang mencemooh Nabi saw dan [[Allah swt]] dalam ayat 95 [[surah Al-Hijr]] berjanji kepada Nabi akan menepis kejahatan mereka.<ref>Ibnu Babawaih, ''al-Khishal'', jld.1, hlm. 279</ref> Dikatakan bahwa ayat 19 [[surah Al-Zumar]]: «أَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِ»; "Maka apakah (engkau hendak mengubah nasib) orang-orang yang telah dipastikan mendapat azab?" turun berkenaan dengan Abu Lahab dan putranya serta sanak famili Nabi saw yang tidak berimam kepadanya. Dalam tafsir ayat 22 [[surah Al-Zumar]] juga dikatakan bahwa contoh kongkrit dari ibarat: «أَفَمَن شَرَحَ اللَّـهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِ»; "Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)?" adalah [[Hamzah]] dan [[Ali as]] sebagai lawan dari : «فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّـهِ»; "Celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah" yang maksudnya adalah Abu Lahab dan anak keturunannya.<ref>Wahidi, ''Asbab Nuzul Alquran'', hlm.383</ref> Dinukilkan bahwa Abu Lahab di tengah-tengah para pemuka musyrikin yang untuk melawan dakwah Nabi akan mengambil suatu keputusan berkata: "Saya akan menuduh Muhammad saw dengan seorang penyair", oleh karenanya turun ayat 41 [[surah Al-Haqqah]]: «وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ»; Dan ia (Alquran) bukan perkataan seorang penyair".<ref>Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Ali Abi Thalib'', jld.1, hlm.80</ref> | |||
==Wafat== | ==Wafat== |