imported>S.j.mousavi |
imported>E.amini |
Baris 61: |
Baris 61: |
| *Waqidi, Muhammad bin Umar, al-Maghazi, riset: Marseden Jones, London, 1966. | | *Waqidi, Muhammad bin Umar, al-Maghazi, riset: Marseden Jones, London, 1966. |
| *Ya'qubi, Ahmad bin Ishaq, Tārikh, Beirut, 1379 H/1960. | | *Ya'qubi, Ahmad bin Ishaq, Tārikh, Beirut, 1379 H/1960. |
| | | {{akhir}} |
| ==Biografi dan Nasab==
| |
| Abu Lahab aslinya memiliki kuniyah Abu ‘Utbah namun oleh ayahnya Abdul Muththalib disebabkan ia memiliki wajah yang tampan dengan kulit kemerah-merahan ia dipanggil Abu Lahab oleh ayahnya. [1]. Ibunya bernama Labani binti Hajir bin Abdul Manaf dari kabilah Khaza'i. [2]
| |
| ==Sebelum Periode Islam==
| |
| Tidak ada catatan yang detail mengenai kehidupan Abu Lahab sebelum periode Islam namun sebagaimana pada umumnya suku Quraisy, diperkirakan pekerjaannya adalah pedagang. Demikian pula yang digambarkan dalam surah al-Lahab ayat 2, {{hadis| مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ }} (Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan) menunjukkan pekerjaannya sebagai pengusaha atau pedagang. Abu Lahab pernah dituduh mencuri harta yang disimpan di Ka'bah, karena itu Quraisy hendak menerapkan hukuman potongan tangan atasnya, namun dapat dicegah oleh kerabat dari pihak ibunya [3]. Saudaranya Abu Thalib murka atas kejadian tersebut. [4]
| |
| ==Hubungannya dengan Rasulullah Saw==
| |
| Hubungan antara Nabi Muhammad Saw dengan Abu Lahab sebelum periode Islam sebagaimana pada umum hubungan kekerabatan. Pada mulanya hubungan tersebut berjalan normal dan baik seperti misalnya Nabi Muhammad Saw menikahkan dua puterinya yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum dnegan putera Abu Lahab ‘Utbah dan ‘Utaibah. [5] Demikian pula budak Abu Lahab Tsawabiah beberapa waktu telah menyusui Nabi Muhammad Saw dimasa bayi sebelum kemudian disusui oleh Halimah Sa'diah. [6].
| |
| Setelah Bi'tsat dengan diangkatnya Nabi Muhammad Saw sebagai nabi untuk mendakwahkan Islam, Abu Lahab kemudian menjadi diantara musuh Islam yang paling keras. Penyebab utama permusuhan Abu Lahab kepada Nabi Muhammad Saw tidak dapat diungkap dengan jelas, namun diduga ada kaitannya dengan kompetisi memperebutkan posisi pemimpin kabilah Bani Hasyim setelah Abdul Muththalib, dimana Abu Thalib saat itu membela dan mendukung Nabi Muhammad Saw. Diriwayatkan pula, antara Abu Lahab dengan Abu Thalib memiliki hubungan yang tidak cukup baik. [7] Kefanatikan Abu Lahab dengan tradisi menyembah berhala yang bertentangan dengan dakwah tauhid Rasulullah Saw, juga diantara penyebab permusuhan dan kebencian tersebut. [8]
| |
| ==Permusuhan dengan Islam==
| |
| ===Sebelum Hijrah==
| |
| Abu Lahab adalah tetangga Nabi Muhammad Saw. Dengan istrinya yang bernama Ummu Jamil, ia sering mengusik dan menganggu Nabi Muhammad Saw diantaranya menaruh duri dan belukar dijalan yang biasa dilalui Nbai Muhammad Saw. [9]. Sebagian riwayat menyebutkan, hal tersebut dilakukan Abu Lahab lantaran rasa dengkinya pada Nabi Muhammad Saw dan Abu Thalib. [10]. Sewaktu Nabi Muhammad Saw melakukan dakwah Islam secara terang-terangan yang dimulainya dari keluarganya, Abu Lahab menampilkan dirinya sebagai pihak yang menentang dakwah tersebut. Ia berdalih, hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan dan tradisi keluarga yang diwarisi dari nenek moyang. Kerana sikap permusuhannya tersebut, namanya disebut dalam Al-Qur'an pada surah al-Lahab sebagai orang yang dilaknat Allah Swt demikian pula istrinya yang membantu dan mendukungnya.[11].
| |
| Abu Lahab mematuhi saran istrinya yang memaksa agar puteranya menceraikan puteri Nabi Muhammad Saw. [12]
| |
| Sewaktu kaum kafir Quraisy mengembargo Nabi Muhammad Saw beserta kaum muslimin dan Bani Hasyim, sehingga tidak punya pilihan lain selain menetap Syuaib Abu Thalib, Abu Lahab yang meskipun termasuk Bani Hasyim namun memberikan dukungannya pada Quraisy. [13] Disebutkan, Abu Lahab pula yang mengusulkan agar masing-masing kabilah mengutus delegasinya untuk membunuh Nabi Muhammad Saw di malam hari disaat tertidur di pembaringannya. [14].
| |
| Setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah, Abu Lahablah yang kemudian menjadi pemimpin Bani Hasyim. Keputusan pertama yang dikeluarkannya secara lahiriah menampakkan pembelaannya kepada Nabi Muhammad Saw dari permusuhan suku Qurays, namun kemudian ia beralih dan kembali memusuhi Nabi Muhammad Saw [15] dan melanjutkan ketidak percayaannya pada dakwah Rasulullah Saw yang disebutkan kedustaan. [16]
| |
| ===Setelah Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah===
| |
| Setelah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah, Abu Lahab jatuh sakit. Karena didera rasa sakit itulah, ia tidak dapat ikut serta dalam perang Badar. [17] Namun ia diriwayatkan mengirim orang yang menggantikan posisinya, yaitu ‘Ash bin Hisyam bin Mughirah dengan balasan hutang-hutan ‘Ash dilunasi oleh Abu Lahab. [18] Diriwayatkan Abu Lahab sangat kecewa ketika mendengarkan berita kekalahan kaum kafir Quraisy pada perang Badar. [19]
| |
| ==Wafat==
| |
| Hanya berselang 7 hari setelah peristiwa perang Badar usai, Abu Lahab meninggal dunia. [20] Dikarenakan khawatir penyakit Abu Lahab menular, oleh kaum Quraisy jasad Abu Lahab dibawa keluar kota Mekah dan dikuburkan diantara tumpukan batu. [21]. Ibnu Batutah (22) menyebutkan pernah melihat kuburan yang dinisbatkan sebagai kuburan Abu Jahal.
| |
| Nama Abu Lahab disebutkan dalam Al-Qur'an dengan mendapatkan laknat dari Allah Swt karena permusuhannya kepada Rasulullah Saw. [23]
| |
| ==Keturunan Abu Lahab==
| |
| Putera-putera Abu Lahab masuk Islam setelah pembebasan kota Mekah [24] dan turut berperang dalam perang Thaif dan Hunain. [25] Keturunan Abu Lahab terus berlanjut melalui putera-puterannya. [26]
| |
| | |
| ==Catatan Kaki==
| |
| {{Catatan Kaki}}
| |
| | |
| ==Daftar Pustaka==
| |
| {{referensi}}
| |
| *Al-Qur'an al-Majid.
| |
| *Ibnu Abi al-Hadid, Abdul Hamid bin Habbatullah, Syarh Nahjul Balaghāh, riset: Muhammad Abu al-Fadhl, Ibrahim, Kairo, 1378 H/1959.
| |
| *Ibnu Ishaq, Muhammad, al-Sair wa al-Maghāzi, riset: Sahil Zajar, Damaskus, 1398 H/1978.
| |
| *Ibnu Batutah, Muhammad bin Abdullah, Rihlatu Beirut, 1384 H/1964.
| |
| *Ibnu Habaib, Muhammad, al-Manamaq fi Akhbār Quraisy, riset: Khurshid Ahmad Faruq, Beirut, 1405 H/1985.
| |
| *Ibnu Hazm, Ali bin Ahmad, Jamharatu Ansāb al-‘Arab, Beirut, 1403 H/1983.
| |
| *Ibnu Duraid, Muhammad bin Hasan, al-Isytiqāq, riset: Abdu al-Salam Muhammad Harun, Kairo, 1378 H/1958.
| |
| *Ibnu Sa'ad, Muhammad al-Thabaqāt al-Kubra, Beirut, Dar Shadr.
| |
| *Ibnu Qutaibah, Abdullah bin Muslim, a-Ma'ārif, riset: Tsarwat Akaseh, Kairo, 1960.
| |
| *Ibnu Qudamah, Abdullah bin Ahmad, al-Tabyiin fi Ansāb al-Qurasyiin, riset: Muhammad Naif Dailami, Beirut, 1908 H/1988.
| |
| *Ibnu Hisyam, Abdul Mulk, al-Sirah al-Nabawiah, riset: Ibrahim Abyari dkk, Kairo, 1355 H/1936.
| |
| *Abu Al-Farj Isfahani, al-Aghāni, Kairo, Dar al-Kutub, al-Mashriah.
| |
| *Ahmad bin Hanbal, Musnad, Kairo, 1313 H.
| |
| *Baladzuri, Ahmad bin Yahya, Ansāb al-Asyrāf, riset: Muhammad Hamidullah, Kairo, 1959.
| |
| *Sama'ani, Abdul Karim bin Muhammad, al-Ansāb, Haidar Abad Dakkan, 1400 H/1980.
| |
| *Tabari, Tārikh, riset: Dakhwiah, Leiden, 1879-1881.
| |
| *Qurtubi, Muhammad bin Ahmad, al-Jami' li Ahkām al-Qur'an, Kairo, 1386 H/1967.
| |
| *Kasyi, Muhammad, Ma'rifah al-Rijāl, Ikhtiyār Thusi, riset: Hasan Mustafawi, Masyhad, 1348 S.
| |
| *Kalabi, Hisyam bin Muhammad, Jamharatu al-Nasab, riset: Naji Hasan, Beirut, 1407 H/1986.
| |
| *Mas'udi, Ali bin Husain, al-Tanbih wa al-Asyrāf, riset: Abdullah Ismail Shawi, Kairo, 1938.
| |
| *Waqidi, Muhammad bin Umar, al-Maghazi, riset: Marseden Jones, London, 1966.
| |
| *Ya'qubi, Ahmad bin Ishaq, Tārikh, Beirut, 1379 H/1960.
| |
| | |
| [[fa:ابولهب]] | | [[fa:ابولهب]] |
| [[ar:أبو لهب]] | | [[ar:أبو لهب]] |