Pengguna anonim
Wahyu: Perbedaan antara revisi
→Perbedaan antara Wahyu dengan Ilham
imported>Hindr |
imported>Hindr |
||
Baris 56: | Baris 56: | ||
==Perbedaan antara Wahyu dengan Ilham== | ==Perbedaan antara Wahyu dengan Ilham== | ||
Ilham sering juga disebut dengan istilah wahyu "tasdidi", yaitu wahyu yang disampaikan kepada manusia-manusia tertentu yang bukan nabi. <ref>Thabathabai, al-Mizān fi Tafsir Al-Qur'an, jld. 6, hlm. 373. </ref> | [[Ilham]] sering juga disebut dengan istilah wahyu "tasdidi", yaitu wahyu yang disampaikan kepada manusia-manusia tertentu yang bukan nabi. <ref>Thabathabai, al-Mizān fi Tafsir Al-Qur'an, jld. 6, hlm. 373. </ref> | ||
Dalam hal ini, Allah | |||
Dalam hal ini, [[Allah swt]] memberikan ilham kepada kalbu seseorang yang layak dan berdasarkan ilmu-Nya berhak untuk mendapatkannya. Ilham yang tersampaikan tidak melalui pembicaraan atau pendengaran orang yang bersangkutan melainkan secara tiba-tiba menyadari ada perintah atau petunjuk yang datang dari suara hatinya. Sebagaimana kisah ibu [[Nabi Musa as]] yang mendapatkan ilham dari Allah swt untuk menghanyutkan bayinya ke sungai <ref>Surah al-Qashash ayat 28. </ref> ataupun ilham yang didapat oleh para [[Imam Maksum]] <ref>Amuli, jld. 1, hlm. 446. </ref> demikian pula oleh wali-wali Allah swt yang lain.<ref>Shadr al-Mutālihin, Tafsir Al-Qur'an al-Karim, hlm. 100; Alusi, hlm. 393. </ref> | |||
Wahyu kategori ini bukan dalam kaitannya dengan hukum-hukum syariat, melainkan hal-hal pribadi yang harus dilakukan seseorang untuk mendapatkan ketenangan, keyakinan, ataupun penyampaian informasi mengenai hal-hal gaib yang akan terjadi di masa yang akan datang dan hal-hal yang dapat meneguhkan hati seseorang.<ref>Jawadi Amuli, Adab Fanāi Muqarrabān, jld. 1, hlm. 141. </ref> | Wahyu kategori ini bukan dalam kaitannya dengan hukum-hukum syariat, melainkan hal-hal pribadi yang harus dilakukan seseorang untuk mendapatkan ketenangan, keyakinan, ataupun penyampaian informasi mengenai hal-hal gaib yang akan terjadi di masa yang akan datang dan hal-hal yang dapat meneguhkan hati seseorang.<ref>Jawadi Amuli, Adab Fanāi Muqarrabān, jld. 1, hlm. 141. </ref> |