Pengguna anonim
Tragedi Kamis Kelabu: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
==Teks dan Redaksi Hadis == | ==Teks dan Redaksi Hadis == | ||
Menurut sumber-sumber sejarah dan riwayat, [[Nabi Islam]] di hari-hari terakhir kehidupannya tergeletak menderita sakit, pada [[25 Shafar]] tahun 11 H/633, dia berkata kepada sekelompok sahabat yang hadir di hadapannya, ia berkata: " | Menurut sumber-sumber sejarah dan riwayat, [[Nabi Islam]] di hari-hari terakhir kehidupannya tergeletak menderita sakit, pada [[25 Shafar]] tahun 11 H/633, dia berkata kepada sekelompok sahabat yang hadir di hadapannya, ia berkata: "Bawakanlah kepadaku tinta dan kertas agar aku tuliskan suatu pesan untuk kalian, supaya kalian tidak akan tersesat setelah sepeninggalku." [[Umar bin Khattab]] menolak permintaan Nabi dan mencegahnya dan berkata: "Nabi sedang mengigau" dan menurut sebagian konteks penukilan ditambahkan: "[[Alquran]] ada di sisi kalian dan kita cukup dengan Kitab Allah." Kemudian diantara sahabat terjadi perselisihan. Nabi saw dengan menyaksikan perselisihan para sahabat tersebut meminta mereka untuk pergi dari hadapannya. | ||
Peristiwa ini dengan rincian dan frase yang berbeda telah dijelaskan dalam beberapa sumber literatur. penukilan-penukilan yang dimuat dalam beberapa referensi tentang ucapan Rasul dalam hal ini adalah sebagai berikut: | Peristiwa ini dengan rincian dan frase yang berbeda telah dijelaskan dalam beberapa sumber literatur. penukilan-penukilan yang dimuat dalam beberapa referensi tentang ucapan Rasul saw dalam hal ini adalah sebagai berikut: | ||
* Bawakan kepadaku tinta dan tulang sayap supaya aku tuliskan sesuatu untuk kalian yang mana setelahnya kalian tidak akan tersesat: ائتونی بدواة و كتف أكتب لكم كتابا لا تضلّوا بعده أبدا <ref> Mufid, al-Irsyad, jld.1, hlm.184; Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.66; Shahih Muslim, jld.5, hlm.76.</ref> | * Bawakan kepadaku tinta dan tulang sayap supaya aku tuliskan sesuatu untuk kalian yang mana setelahnya kalian tidak akan tersesat: ائتونی بدواة و كتف أكتب لكم كتابا لا تضلّوا بعده أبدا <ref> Mufid, al-Irsyad, jld.1, hlm.184; Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.66; Shahih Muslim, jld.5, hlm.76.</ref> | ||
* Jika demikian, biarkan aku menulis untuk kalian sebuah tulisan yang kalian tidak akan tersesat setelahku: هلُمّ اکتب لکم کتابا لا تضلون بعده <ref> Shahih Muslim, jld.5, hlm.76.</ref> | * Jika demikian, biarkan aku menulis untuk kalian sebuah tulisan yang kalian tidak akan tersesat setelahku: هلُمّ اکتب لکم کتابا لا تضلون بعده <ref> Shahih Muslim, jld.5, hlm.76.</ref> | ||
Baris 32: | Baris 32: | ||
* Sesungguhnya orang ini sedang mengigau: ان الرجل لیهجر<ref> Arbili, Kasf al-Gummah, jld.1, hlm.402.</ref> | * Sesungguhnya orang ini sedang mengigau: ان الرجل لیهجر<ref> Arbili, Kasf al-Gummah, jld.1, hlm.402.</ref> | ||
* Sesungguhnya Nabi Allah sedang mengigau: إن نبی الله ليهجر<ref> Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld.2, hlm.187.</ref> | * Sesungguhnya Nabi Allah sedang mengigau: إن نبی الله ليهجر<ref> Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld.2, hlm.187.</ref> | ||
* Apakah Rasulullah sedang mengigau:أهجر رسول الله؟<ref> Shahih Bukhari, kitab al-Jihad wa al-Sair, bab, 175 hadis 1.</ref> | * Apakah [[Rasulullah saw]] sedang mengigau:أهجر رسول الله؟<ref> Shahih Bukhari, kitab al-Jihad wa al-Sair, bab, 175 hadis 1.</ref> | ||
* Apa yang terjadi dengannya? Apakah sedang mengigau? Tanyakanlah kepadanya?:ما شأنه؟ أهجر؟ استفهموه<ref> Shahih Bukhari, kitab al-Maghazi, bab, 84, hadis 4, Shahih Muslim, kitab al-Wasiah, bab 6, hadis 6.</ref> | * Apa yang terjadi dengannya? Apakah sedang mengigau? Tanyakanlah kepadanya?:ما شأنه؟ أهجر؟ استفهموه<ref> Shahih Bukhari, kitab al-Maghazi, bab, 84, hadis 4, Shahih Muslim, kitab al-Wasiah, bab 6, hadis 6.</ref> | ||
* Sesungguhnya Nabi telah diliputi rasa sakit: إنّ النّبى (رسول الله) قد غلب عليه (غلبه) الوجع.<ref> Shahih Bukhari, kitab al-Maghazi, bab, 84, hadis 5-13 dan kitab al-Mardha, bab 17 hadis 1-15 dan kitab al-Ilm, bab 39 (bab Kitabah al-Ilm),hadis 4, Shahih Muslim, kitab al-Wasiah, bab 6, hadis 8. 14.</ref> | * Sesungguhnya Nabi telah diliputi rasa sakit: إنّ النّبى (رسول الله) قد غلب عليه (غلبه) الوجع.<ref> Shahih Bukhari, kitab al-Maghazi, bab, 84, hadis 5-13 dan kitab al-Mardha, bab 17 hadis 1-15 dan kitab al-Ilm, bab 39 (bab Kitabah al-Ilm),hadis 4, Shahih Muslim, kitab al-Wasiah, bab 6, hadis 8. 14.</ref> | ||
Sayid Abdul Husain Syarafuddin dalam buku ''[[al-Muraja'at]]''nya memuat bahwa redaksi ''" | Sayid Abdul Husain Syarafuddin dalam buku ''[[al-Muraja'at]]''nya memuat bahwa redaksi ''"Qad Ghalaba 'alaihi al-Waj''', adalah campur tangan para ahli hadis [[Ahlusunah]] untuk memperindah ungkapan dan supaya meringankan keburukan istilah ungkapan tersebut.<ref>Syarafuddin, al-Murāja'āt, hal. 242-243; terjemah bahasa Persia: Munāzharāt, hal. 431-432. </ref> Sebuah riwayat yang diriwayatkan dari Abu Bakar Ahmad bin Abdul Aziz Jauhari, ia jadikan sebagai saksi dari ucapannya bahwa dalam kitab ''al-Saqifah'' dengan sanad [[Ibnu Abbas]] dia tahu bahwa itu ada dan dimuat: Lantas Umar berucap yang artinya rasa sakit telah meliputi Nabi saw. | ||
==Sumber-sumber Hadis== | ==Sumber-sumber Hadis== | ||
===Referensi-referensi Ahlusunah=== | ===Referensi-referensi Ahlusunah=== | ||
Hadis pena dan kertas, banyak dimuat dalam literatur dan referensi-referensi valid Ahlusunah diantaranya: | Hadis pena dan kertas, banyak dimuat dalam literatur dan referensi-referensi valid Ahlusunah diantaranya: | ||
*Shahih Bukhari | *''[[Shahih Bukhari]]'' terdapat pada lima tempat: yang mana dalam dua hal nama Umar disebut.<ref>Shahih al-Bukhari, jld.1, hlm.37.</ref> <ref>Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.31.</ref> <ref>Shahih al-Bukhari, jld.4, hlm.66.</ref> <ref>Shahih al-Bukhari, jld.5, hlm.137-138.</ref> <ref>Shahih al-Bukhari, jld.7, hlm.9.</ref> | ||
*Shahih Muslim dalam tiga penukilan: Dan dalam satu penukilan nama Umar disebut. <ref>Shahih Muslim,jld.5, hlm.75.</ref> <ref>Shahih Muslim,jld.5, hlm.76.</ref> <ref>Shahih Muslim,jld.5, hlm.76.</ref> | *''[[Shahih Muslim]]'' dalam tiga penukilan: Dan dalam satu penukilan nama [[Umar]] disebut. <ref>Shahih Muslim,jld.5, hlm.75.</ref> <ref>Shahih Muslim,jld.5, hlm.76.</ref> <ref>Shahih Muslim,jld.5, hlm.76.</ref> | ||
*Musnad Ahmad dalam satu penukilan: Tidak menyebutkan nama orang yang berkata.<ref> Musnad al-Imam Ahmad bin Hambal, jld.2, hadis 1963, hlm.45.</ref> | *''[[Musnad Ahmad]]'' dalam satu penukilan: Tidak menyebutkan nama orang yang berkata.<ref> Musnad al-Imam Ahmad bin Hambal, jld.2, hadis 1963, hlm.45.</ref> | ||
*Sunan Baihaqi dalam satu penukilan: Tidak menyebutkan nama orang yang berkata.<ref> Al-Baihaqi, al-Sunan al-Kubra, jld.9, hlm.207.</ref> | *''Sunan Baihaqi'' dalam satu penukilan: Tidak menyebutkan nama orang yang berkata.<ref> Al-Baihaqi, al-Sunan al-Kubra, jld.9, hlm.207.</ref> | ||
*Thabaqat Ibnu Sa'ad dalam delapan penukilan: dalam tiga penukilan nama Umar dimuat.<ref> Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld.2, hlm.242.</ref> <ref> Ibid.</ref> <ref> Ibid, hlm. 243.</ref> <ref> Ibid.</ref> <ref> Ibid, hlm. 243-244.</ref> <ref> Ibib, hlm. 244.</ref> <ref> Ibid.</ref> <ref> Ibid, hlm. 244-245.</ref> | *''Thabaqat Ibnu Sa'ad'' dalam delapan penukilan: dalam tiga penukilan nama Umar dimuat.<ref> Ibnu Sa'ad, al-Thabaqat al-Kubra, jld.2, hlm.242.</ref> <ref> Ibid.</ref> <ref> Ibid, hlm. 243.</ref> <ref> Ibid.</ref> <ref> Ibid, hlm. 243-244.</ref> <ref> Ibib, hlm. 244.</ref> <ref> Ibid.</ref> <ref> Ibid, hlm. 244-245.</ref> | ||
===Referensi-refernsi Syiah=== | ===Referensi-refernsi Syiah=== | ||
Baris 55: | Baris 55: | ||
===Posisi Syiah=== | ===Posisi Syiah=== | ||
Ulama [[Syiah]] menganggap hal ini adalah sebuah musibah besar, karena mencegah tindakan | Ulama [[Syiah]] menganggap hal ini adalah sebuah musibah besar, karena mencegah tindakan Nabi saw dalam menulis sebuah wasiat guna menghindari kesesatan umat [[Islam]]. <ref> Jauhari, Muqtadhab al-Atsar, hlm.1.</ref> Dalam beberapa versi penukilan riwayat dalam sumber-sumber [[Ahlusunah]] dimuat bahwa [[Ibnu Abbas]] menyebut pencegahan atas tindakan Nabi saw yang hendak menulis wasiat adalah sebuah musibah dan tragedi besar dan ia menangisi hal itu. <ref> Shahih al-Bukhari, jld.5, hlm.137-138. Shahih Muslim,jld.5, hlm.76. </ref> | ||
Syarafuddin Amili dalam ''al-Muraja' | [[Sayid Abdul Husain Syarafuddin|Syarafuddin Amili]] dalam ''[[al-Muraja'at]]'', dengan bersandar kepada [[Alquran]] al-Karim, telah memasukan beberapa protes atas Umar bin Khattab dalam peristiwa tersebut, diantaranya: <ref>Syarafuddin, al-Murāja'āt, hal. 242; terjemah Bahasa Persia: Munāzhirāt, hal. 435. </ref> | ||
#Tidak mengikuti perintah [[Rasulullah saw]] dan bertentangan dengannya. | #Tidak mengikuti perintah [[Rasulullah saw]] dan bertentangan dengannya. | ||
# | #Peristiwa ini menunjukkan seolah-olah dia (Umar) lebih tahu dan pintar tentang Alquran dan berbagai keutamaannya dibandingkan Nabi saw. | ||
#Menyandarkan pengigauan kepada Nabi saw. | #Menyandarkan pengigauan kepada Nabi saw. | ||
Baris 72: | Baris 72: | ||
Sebagian dari ulama [[Ahlusunah]] berusaha untuk membenarkan peristiwa ini yang mana salah satunya adalah: | Sebagian dari ulama [[Ahlusunah]] berusaha untuk membenarkan peristiwa ini yang mana salah satunya adalah: | ||
* Sebagian menganggap riwayat ini lemah dan tidak valid (meskipun yang dikutip ada dalam sumber-sumber asli Ahlusunah). | * Sebagian menganggap riwayat ini lemah dan tidak valid (meskipun yang dikutip ada dalam sumber-sumber asli Ahlusunah). | ||
* Sebagian berkata; ungkapan hadis dimaknakan dengan cara lain, seperti ''"Hajara"'' diartikan meninggalkan dan berkata; maksud Umar adalah Nabi meninggalkan kita atau bahwa perkataan Umar adalah penolakan interogatif bahwa Nabi tidak mengigau. | * Sebagian berkata; ungkapan hadis dimaknakan dengan cara lain, seperti ''"Hajara"'' diartikan meninggalkan dan berkata; maksud Umar adalah Nabi saw meninggalkan kita atau bahwa perkataan Umar adalah penolakan interogatif bahwa Nabi saw tidak mengigau. | ||
* Perkataan Umar tentang | * Perkataan Umar tentang cukup Alquran di sisi kita (tidak butuh kepada wasiat Nabi), menunjukkan pemahamannya yang kuat dan pandangannya yang teliti. | ||
*Di dalam sebagian penukilan, orang yang mengungkapkannya tidak jelas dan dijelaskan dengan kata ganti jamak. | * Di dalam sebagian penukilan, orang yang mengungkapkannya tidak jelas dan dijelaskan dengan kata ganti jamak. | ||
==Maksud Nabi saw== | ==Maksud Nabi saw== |