Pengguna anonim
Tragedi Kamis Kelabu: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 77: | Baris 77: | ||
==Maksud Nabi saw== | ==Maksud Nabi saw== | ||
Menurut pandangan ulama [[Syiah]], dengan memperhatikan pada hadis pena dan kertas dimana Nabi saw bersabda, "Bawakan kepadaku selembar kertas dan sebuah pena untuk aku tuliskan sesuatu bagi kalian sehingga kelak kalian tidak akan tersesat." Dan juga dengan memperhatikan pada | Menurut pandangan ulama [[Syiah]], dengan memperhatikan pada hadis pena dan kertas dimana Nabi saw bersabda, "Bawakan kepadaku selembar kertas dan sebuah pena untuk aku tuliskan sesuatu bagi kalian sehingga kelak kalian tidak akan tersesat." Dan juga dengan memperhatikan pada [[Hadis Tsaqalain]] dimana Nabi saw bersabda, "Aku telah tinggalkan di tengah-tengah kalian dua perkara yang mana selama kalian berpegang teguh terhadapnya, kalian tidak akan pernah tersesat, kedua perkara itu adalah [[Alquran]] dan [[Ahlulbait]]-ku.", kedua hadis ini memiliki satu tujuan. Yakni [[Rasulullah saw]] hendak mempertegas masalah keimamahan [[Imam Ali as]]. Menurut keyakinan ulama Syiah, tujuan Nabi adalah memperkokoh [[keimamah]]an dan kekhilafahan bagi 'itrah keluarga sucinya, namun sebagian dari orang-orang yang hadir ketika itu tahu betul akan hal ini, sehingga mereka berusaha mencegahnya.<ref>Syarafuddin, al-Murāja'āt, hal. 245; terjemah bahasa Persia: Munāzharāt, hal. 436. </ref> Khalifah kedua juga dalam dialognya dengan [[Ibnu Abbas]] mengakui bahwa Nabi saw ketika sakitnya hendak menyebutkan nama Ali sebagai pemimpin dan khalifah setelahnya, namun saya (Umar) dengan rasa penuh kekhawatiran terhadap [[Islam]] dan demi menjaganya maka saya mencegah hal itu. <ref>Ibnu Abi al-Hadid, Syarh Nahjul Balāghah, jld.12, hal. 20-21.</ref> | ||
===Sebab Keenganan Nabi saw Menuliskan Wasiat=== | ===Sebab Keenganan Nabi saw Menuliskan Wasiat=== | ||
Menurut keyakinan sebagian ulama | Menurut keyakinan sebagian ulama Syiah, alasan yang menyebabkan Nabi saw tidak mau lagi menuliskan wasiat, adalah karena perkataan yang dilontarkan di hadapannya; karena tulisan tersebut tidak lagi memeiliki efek, malah justru akan menimbulkan fitnah dan pertikaian pasca kepergiannya. Dengan demikian, jika Nabi saw menulis wasiat tersebut, bisa jadi akan dikatakan kembali apakah tulisan itu hasil dari igauan Nabi atau bukan? <ref>Syarafuddin, al-Murāja'āt, hal. 245; terjemah Bahasa Persia: Munāzharāt, hal. 436-437. </ref> | ||
==Catatan Kaki== | ==Catatan Kaki== |