imported>Hindr |
imported>Hindr |
Baris 64: |
Baris 64: |
| * Perkataan Umar tentang kecukupan Al-Quran (tidak butuh kepada wasiat Nabi), menunjukkan pemahamannya yang kuat dan pandangannya yang teliti. | | * Perkataan Umar tentang kecukupan Al-Quran (tidak butuh kepada wasiat Nabi), menunjukkan pemahamannya yang kuat dan pandangannya yang teliti. |
| *Di dalam sebagian penukilan, orang yang mengungkapkannya tidak jelas dan dijelaskan dengan kata ganti jamak. | | *Di dalam sebagian penukilan, orang yang mengungkapkannya tidak jelas dan dijelaskan dengan kata ganti jamak. |
|
| |
| ==Mushannaf Shan'āni==
| |
| Dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Tatkala Rasulullah Saw hendak meninggalkan dunia fana ini dan di rumahnya berkumpul orang-orang termasuk Umar bin Khaththab ra, lalu Nabi Saw bersabda, "Apakah aku tuliskan sebuah tulisan (wasiat) untuk kalian yang nantinya kalian tidak akan pernah tersesat? Maka Umar berkata, "Sesungguhnya rasa sakit telah meliputi diri Nabi Saw, sementara al-Qur'an ada pada kalian, maka cukuplah al-Qur'an bagi kita, maka terjadilah perselisihan dan ikhtilaf diantara orang yang ada di rumah, mereka telah bermusuhan, lalu ada diantara mereka yang berkata, "Hendaklah kalian sambut (permintaan Nabi Saw) sehingga beliau akan menuliskan untuk kalian sebuah tulisan (wasiat) yang kelak kalian tidak akan lagi tersesat," dan ada juga diantara mereka yang berkata seperti apa yang dilontarkan oleh Umar. Ketika pertikaian mereka memuncak di depan Rasulullah Saw, maka beliau bersabda, "Pergilah kalian!", Abdullah berkata, "Ibnu Abbas berkata, "Seluruh musibah bersumber dari terjadinya ikhtilaf yang membuat Nabi mengurunkan niatnya untuk menulis wasiat." <ref>Shahih Muslim, jilid 5, hal. 75. </ref>
| |
|
| |
| Ibnu Uyainah telah mengabarkan kepada kami dari Sulaiman al-Ahwal dari Sa'id bin Jabir, ia berkata, "Ibnu Abbas telah berkata kepadaku, "Hari kamis dan apa itu hari kamis! Kemudian ia menangis dan saya bertanya, "Wahai Abu Abbas! Apa itu hari kamis? Ia berkata, "Hari dimana rasa sakit Rasulullah Saw semakin menjadi, lalu beliau bersabda, "Bawakan kepadaku (kertas dan sebuah pena) karena aku hendak menuliskan sebuah surat untuk kalian dimana setelahnya kalian tidak akan pernah tersesat". Dia berkata, "Orang-orang (yang ada di rumah ketika itu pun) berselisih dan bertengkar dan tidak selayaknya bertikai di hadapan Nabi Saw, dan mereka berkata: apa yang terjadi pada Nabi? Beliau telah sedang mengigau. Lalu Nabi Saw bersabda, "Tinggalkan aku, sungguh kondisiku saat ini lebih baik dari apa yang kalian kira." Dan dia berkata, "Menjelang wafatnya Nabi Saw telah mewasiatkan tiga perkara: "Hendaklah kalian mengusir kaum Musyrikin dari jazirah Arab dan hendaklah kalian memberi imbalan kepada Wafad sebagaimana aku memberinya." Dia berkata, "Dan entah dengan sengaja Sa'id tidak menyebutkan wasiat yang ketiga dan atau ia menyebutkannya namun saya lupa." <ref>Shahih Muslim, jilid 5, hal. 75. </ref>
| |
|
| |
| ===Tabaqāt Ibnu Sa'd===
| |
| Ibnu Abbas berkata, "Hari kamis Rasulullah jatuh sakit." Kemudian Ibnu Abbas menangis dan berkata, "Hari kamis dan apa itu hari kamis? Derita sakit Nabi Saw semakin menjadi dan kemudian beliau bersabda, "Bawakan kepadaku selembar kertas dan sebuah pena karena aku hendak menuliskan sebuah surat untuk kalian dimana setelahnya kalian tidak akan pernah tersesat".
| |
|
| |
| Ibnu Abbas berkata, "Salah seorang yang hadir disana ketika itu berkata, "Sungguh Nabi Saw telah sedang mengigau."
| |
| Ibnu Abbas berkata, "Lalu dikatakan kepada Nabi Saw, "Apakah kami siapkan apa yang anda (Nabi Saw) inginkan? Nabi Saw menjawab, "Setelah ucapan ini ("Ngigau")?!
| |
|
| |
| Ibnu Abbas berkata, "Maka Nabi Saw tidak lagi menginginkannya." <ref>Shahih Muslim, jilid 5, hal. 75. </ref>
| |
| Sufyan bin Uyainah telah mengabarkan kepada kami dari Sulaiman bin Abi Muslim Khal bin Abi Najih Sam'i Sa'id bin Jabir ia berkata bahwa Ibnu Abbas berkata, "Hari kamis dan apa itu hari kamis? Pada hari itu rasa sakit Nabi Saw semakin menjadi kemudian beliau bersabda, "Bawakan kepadaku pena dan selembar kertas, aku hendak menuliskan sesuatu untuk kalian dimana (dengannya) kelak kalian tidak akan pernah tersesat selamanya," lalu mereka berselisih padahal tidak selayaknya bertengkar di depan Nabi Saw. Kemudian mereka berkata, "Apa yang terjadi pada Nabi Saw? Beliau telah sedang mengigau." Mereka pergi dan menjenguk Nabi Saw Lalu beliau bersabda, "Tinggalkan aku, sungguh kondisiku saat ini lebih baik dari apa yang kalian kira." Dan Nabi Saw mewasiatkan tiga perkara: "Hendaklah kalian mengusir kaum Musyrikin dari jazirah Arab dan hendaklah kalian memberi imbalan kepada Wafad sebagaimana aku memberinya." Dan dia tidak menyebutkan wasiat yang ketiga dan saya pun tidak tahu apakah ia menyebutkannya namun saya lupa atau dia sengaja mengambil sikap diam." <ref>Shahih Muslim, jilid 5, hal. 75. </ref>
| |
|
| |
| Muhammad bin Abdullah telah mengabarkan kepada kami bahwa Qurrat bin Khalid telah menceritakan kepadaku bahwa Abu Zubair telah mengabarkan kami bahwa Jabir bin Abdullah al-Anshari telah menginformasikan kepada kami, ia berkata, "Tatkala Nabi Saw menderita sakit yang dengannya beliau wafat, meminta selembar kertas untuk beliau menuliskan sesuatu diatasnya untuk umatnya yang dengannya mereka tidak akan tersesat dan tidak akan pula menyesatkan yang lain." Jabir berkata, "Kemudian di dalam rumah beliau terjadi kegaduhan dan keributan serta Umar bin Khaththab mengeluarkan kata-kata bahwa Nabi Saw sudah tidak sadar dengan dirinya sendiri." <ref>Shahih Muslim, jilid 5, hal. 75. </ref>
| |
| Hujjaj bin Nashir telah mengabarkan kepada kami bahwa Malik bin Maghul telah menceritakan kepada kami, ia berkata, "Kami telah mendengar Thalhah bin Mashraf menceritakan dari Sa'id bin Jabir dari Ibnu Abbas, dimana ia berkata, "Hari kami dan apa itu hari kamis? Ia berkata, "Seakan-akan saya menyaksikan Ibnu Abbas meneteskan air mata hingga ke pipinya dan air matanya mirip butiran-butiran mutiara," ia berkata, "Rasulullah Saw telah bersabda, "Bawakan kepadaku pena dan selembar kertas, aku hendak menuliskan sesuatu untuk kalian dimana (dengannya) kelak kalian tidak akan pernah tersesat selamanya," Ia berkata, "Mereka berkata, "Sungguh Nabi Saw sedang mengigau." <ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, jilid 2, hal. 243. </ref>
| |
|
| |
| Muhammad bin Umar telah mengabarkan kepada kami bahwa Hisyam bin Sa'ad telah menceritakan kepadaku dari Zaid bin Aslam dari Bapaknya dari Umar bin Khaththab, ia berkata, "Kami sedang berada bersama Nabi Saw dan antara kami dan kaum perempuan terdapat tirai, lalu Nabi Saw bersabda, "Mandikan aku dengan tujuh misyk dan "Berikan kepadaku pena dan selembar kertas, aku hendak menuliskan sesuatu untuk kalian dimana (dengannya) kelak kalian tidak akan pernah tersesat selamanya," kaum perempuan berkata, "Berikan apa yang diminta oleh Rasulullah Saw," Umar lantas berkata, "Lalu aku berkata: Diam kalian wahai para wanita karena kalian menangis saat sedang bersama orang yang sakit dan ketika sehat, kalian akan bergantung kepadanya."
| |
|
| |
| Rasulullah Saw bersabda, "Mereka [kaum perempuan], adalah lebih baik dari kamu." <ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, jilid 2, hal. 243. </ref>
| |
|
| |
| Muhammad bin Umar telah mengabarkan kepada kami bahwa Ibrahim bin Yazid telah menceritakan kepadaku dari Abu Zubair dari Jabir bahwa ia berkata, "Nabi Saw tatkala wafatnya meminta selembar kertas untuk ia tuliskan sesuatu di atasnya yang nantinya mereka tidak tersesat dan tidak menyesatkan, kemudian mereka berselisih hingga Nabi Saw mengusirnya." <ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, jilid 2, hal. 243. </ref>
| |
|
| |
| Muhammad bin Umar telah mengabarkan kepada kami bahwa Usamah bin Zaid al-Laitsi dan Mu'ammar bin Rasyid telah menceritakan kepadaku dari al-Zuhri dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Tatkala Rasulullah Saw hendak meninggalkan dunia fana ini dan di rumahnya berkumpul orang-orang termasuk Umar bin Khaththab ra, lalu Nabi Saw bersabda, "Apakah aku tuliskan sebuah tulisan (wasiat) untuk kalian yang nantinya kalian tidak akan pernah tersesat? Maka Umar berkata, "Sesungguhnya rasa sakit telah meliputi diri Nabi Saw, sementara al-Qur'an ada pada kalian, maka cukuplah al-Qur'an bagi kita, maka terjadilah perselisihan dan ikhtilaf diantara orang yang ada di rumah, mereka telah bermusuhan, lalu ada diantara mereka yang berkata, "Hendaklah kalian sambut (permintaan Nabi Saw) sehingga beliau akan menuliskan untuk kalian sebuah tulisan (wasiat) yang kelak kalian tidak akan lagi tersesat," dan ada juga diantara mereka yang berkata seperti apa yang dilontarkan oleh Umar. Ketika pertikaian mereka memuncak di depan Rasulullah Saw, dan membuat Nabi Saw bersedih maka beliau bersabda, "Pergilah kalian!". Ubaidullah berkata, "Ibnu Abbas berkata, "Seluruh musibah bersumber dari terjadinya ikhtilaf yang membuat Nabi mengurunkan niatnya untuk menulis wasiat." <ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, jilid 2, hal. 243. </ref>
| |
|
| |
| Muhammad bin Umar telah mengabarkan kepada kami bahwa Ibrahim bin Ismail bin Abi Habibah telah menceritakan kepadaku dari Daud bin Hashin dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Saw bersabda disaat sakit yang dengannya beliau meninggal, "Berikan kepadaku pena dan selembar kertas, aku hendak menuliskan sesuatu untuk kalian dimana (dengannya) kelak kalian tidak akan pernah tersesat selamanya," lantas Umar bin Khaththab berkata, "Siapa yang si Fulan dan si Fulan memiliki Mada'in Roma, Bahwa Rasulullah Saw tidaklah mati hingga kita menaklukkannya (Rum) dan kalaulah beliau mati maka sungguh kita akan menunggunya sebagaimana Bani Israil menanti Nabi Musa as. Kemudian Zaenab, istri Nabi Saw berkata, "Apakah kalian tidak pernah mendengar Nabi Saw berjanji kepada kalian dan mereka (kalian) berselisih lalu beliau bersabda, "Pergilah kalian dari sini," dan tatkala mereka berdiri dan pergi maka Nabi Saw menutup tempat." <ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, jilid 2, hal. 244-245. </ref>
| |
|
| |
| ===Kanz al-'Ummāl===
| |
| Dari Umar, ia berkata, "Ketika Nabi Saw jatuh sakit, beliau bersabda, "Berikan kepadaku selembar kertas dan sebuah pena untuk aku tuliskan sesuatu sehingga kelak nanti kalian tidak akan tersesat." Lantas kaum perempuan yang berada di balik tirai berkata, "Apakah kalian tidak mendengar apa yang dikatakan Nabi Saw? Saya [Umar] berkata kepada mereka,"Sungguh kalian ini adalah kaum wanita yang ada di masa Nabi Yusuf as; yakni tatkala Rasulullah Saw jatuh sakit kalian menekan mata-mata kalian dan ketika sehat kalian cukup membebaninya." Pada saat itu Rasulullah Saw bersabda,"Biarkan mereka, mereka itu lebih baik dari kamu." <ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, jilid 2, hal. 244-245. </ref>
| |
|
| |
| ==Beberapa Kritikan terkait Tertundanya Wasiat Nabi Saw==
| |
| Syarafuddin Amili dalam buku al-Murāja'āt –dengan melihat beberapa ayat dari al-Qur'an– melihat ada beberapa bentuk keberatan terhadap Umar terkait kasus ini: <ref>Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubrā, jilid 2, hal. 244-245. </ref>
| |
| #Tidak menaati perintah Rasulullah Saw.
| |
| #Menolak perkataan Nabi Saw.
| |
| #Mensinyalir bahwa seakan-akan Umar lebih tahu dibanding Nabi Saw terkait kekhususan dan kegunaan al-Qur'an.
| |
| #Penisbatan 'Ngigau" terhadap Nabi Saw.
| |
| Kesemua ini bertentangan dengan begitu banyak ayat-ayat al-Qur'an, diantaranya:
| |
| Allah Swt dalam surah al-Hasyr ayat 7 berfirman, "…Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah…"
| |
|
| |
| Allah Swt dalam surah al-Takwīr ayat 19-22 berfirman, "Sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia, yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy, yang ditaati di sana lagi dipercaya. Dan temanmu itu bukanlah sekali-kali orang yang gila."
| |
|
| |
| Allah Swt dalam surah al-Hāqah ayat 40-42 berfirman, "Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah benar-benar ucapan seorang rasul yang mulia, dan Al-Qur'an itu bukanlah ucapan seorang penyair; dimana sedikit sekali kamu beriman kepadanya, dan bukan pula perkataan tukang tenung; sedikit sekali kamu sadar (dan mengambil pelajaran darinya)."
| |
|
| |
| Allah Swt dalam surah al-Najm ayat 2-5 berfirman, "Kawanmu tidak sesat dan tidak pula keliru, dan dia tidak berbicara menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,"
| |
|
| |
|
| ==Maksud Nabi Saw== | | ==Maksud Nabi Saw== |