Pengguna anonim
Salman al-Farisi: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Maitsam Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 46: | Baris 46: | ||
}} | }} | ||
(, Arab:سلمان الفارسي) | |||
'''Salman al-Farisi''' ([[Bahasa Arab]]: '''سلمان الفارسي''') adalah seorang [[sahabat]] masyhur [[Nabi Muhammad Saw]] dan termasuk sahabat setia [[Imam Ali As]]. | '''Salman al-Farisi''' ([[Persia]]:'''سلمان فارسی''', [[Bahasa Arab]]: '''سلمان الفارسي''') adalah seorang [[sahabat]] masyhur [[Nabi Muhammad Saw]] dan termasuk sahabat setia [[Imam Ali As]]. | ||
Berdasarkan sebagian [[riwayat]] ia adalah anak seorang bangsawan [[Iran]] bernama Ruzbah. Pada masa kanak-kanak, ia adalah seorang penganut ajaran Zoroaster. Salman pada masa remaja menjadi pembantu agama [[Kristen]] dan pergi ke [[Suriah]] menjadi murid seorang pendeta Kristen. Ia tinggal di [[Suriah]], [[Mausul]] dan [[Nashibin]]. Ketika ia mendengar ramalan seorang pendeta Nasrani yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi, maka ia pun pergi ke [[Hijaz]]. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki dari Bani Quraidhah dan bersamanya, Salman dibawa ke [[Madinah]]. Di Madinah, Salman melihat Nabi Muhammad Saw dan beriman kepadanya. Nabi membeli Salman dari tuannya dan ia pun merdeka dan berganti nama menjadi Salman. | Berdasarkan sebagian [[riwayat]] ia adalah anak seorang bangsawan [[Iran]] yang bernama Ruzbah. Pada masa kanak-kanak, ia adalah seorang penganut ajaran Zoroaster. Salman pada masa remaja menjadi pembantu agama [[Kristen]] dan pergi ke [[Suriah]] menjadi murid seorang pendeta Kristen. Ia tinggal di [[Suriah]], [[Mausul]] dan [[Nashibin]]. Ketika ia mendengar ramalan seorang pendeta Nasrani yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi, maka ia pun pergi ke [[Hijaz]]. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki dari Bani Quraidhah dan bersamanya, Salman dibawa ke [[Madinah]]. Di Madinah, Salman melihat Nabi Muhammad Saw dan beriman kepadanya. Nabi membeli Salman dari tuannya dan ia pun merdeka dan berganti nama menjadi Salman. | ||
Selama masa hidup Nabi Muhammad Saw, Salman termasuk sahabat Nabi yang sangat dicintai oleh beliau hingga terkait dengan kedudukannya, beliau bersabda: "Salman dari kami, [[Ahlulbait As]]." Ia hadir dalam [[perang-perang Nabi Muhammad Saw]]. Peristiwa digalinya parit (khandaq) dalam [[Perang Ahzab]] yang dengan cara itu pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan kaum Musyrikin adalah atas usulan Salman dan menjadi sebuah peristiwa sejarah yang sangat terkenal. Setelah Nabi Muhammad Saw meninggal dunia, ia termasuk penolong Imam Ali As. Ia tidak setuju dengan peristira [[Saqifah]] namun setelah [[Abu Bakar]] dan [[Umar]] terpilih, ia bekerja sama dengan kedua khalifah itu dengan menjadi gubernur di [[Madain]]. Meskipun demikian, ia tetap menganyam keranjang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salman Farsi setelah menjalani kehidupan dengan umur yang panjang meninggal dunia pada tahun 36 H. Ia wafat di kota Madain. Pusaranya terletak di kota Madain dan terkenal dengan nama [[Baq’ah Salman Pak]]. | Selama masa hidup Nabi Muhammad Saw, Salman termasuk sahabat Nabi yang sangat dicintai oleh beliau hingga terkait dengan kedudukannya, beliau bersabda: "Salman dari kami, [[Ahlulbait As]]." Ia hadir dalam [[perang-perang Nabi Muhammad Saw]]. Peristiwa digalinya parit (khandaq) dalam [[Perang Ahzab]] yang dengan cara itu pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan kaum Musyrikin adalah atas usulan Salman dan menjadi sebuah peristiwa sejarah yang sangat terkenal. Setelah Nabi Muhammad Saw meninggal dunia, ia termasuk penolong Imam Ali As. Ia tidak setuju dengan peristira [[Saqifah]] namun setelah [[Abu Bakar]] dan [[Umar]] terpilih, ia bekerja sama dengan kedua khalifah itu dengan menjadi gubernur di [[Madain]]. Meskipun demikian, ia tetap menganyam keranjang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salman Farsi setelah menjalani kehidupan dengan umur yang panjang meninggal dunia pada tahun 36 H. Ia wafat di kota Madain. Pusaranya terletak di kota Madain dan terkenal dengan nama [[Baq’ah Salman Pak]]. |