Lompat ke isi

Salman al-Farisi: Perbedaan antara revisi

89 bita ditambahkan ,  21 Maret 2016
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 42: Baris 42:
  |  data14 =  1 November 622
  |  data14 =  1 November 622
  | label15 = Perang yang dikuti
  | label15 = Perang yang dikuti
  |  data15 = Seluruh peperangan setelah Perang Khandaq
  |  data15 = Seluruh peperangan setelah [[Perang Khandaq]]


}}
}}
Baris 49: Baris 49:
'''Salman al-Farisi''' ([[Bahasa Arab]]: '''سلمان الفارسي''') adalah seorang [[sahabat]] masyhur [[Nabi Muhammad Saw]] dan termasuk sahabat setia [[Imam Ali As]].
'''Salman al-Farisi''' ([[Bahasa Arab]]: '''سلمان الفارسي''') adalah seorang [[sahabat]] masyhur [[Nabi Muhammad Saw]] dan termasuk sahabat setia [[Imam Ali As]].
Berdasarkan sebagian [[riwayat]] ia adalah anak seorang bangsawan [[Iran]] bernama Ruzbah. Pada masa kanak-kanak, ia adalah seorang penganut ajaran Zoroaster. Salman pada masa remaja menjadi pembantu agama [[Kristen]] dan pergi ke [[Suriah]] menjadi murid seorang pendeta Kristen. Ia tinggal di [[Suriah]], [[Mausul]] dan [[Nashibin]]. Ketika ia mendengar ramalan seorang pendeta Nasrani yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi, maka ia pun pergi ke [[Hijaz]]. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki dari Bani Quraidhah dan bersamanya, Salman dibawa ke [[Madinah]]. Di Madinah, Salman melihat Nabi Muhammad Saw dan beriman kepadanya. Nabi membeli Salman dari tuannya dan ia pun merdeka dan berganti nama menjadi Salman.
Berdasarkan sebagian [[riwayat]] ia adalah anak seorang bangsawan [[Iran]] bernama Ruzbah. Pada masa kanak-kanak, ia adalah seorang penganut ajaran Zoroaster. Salman pada masa remaja menjadi pembantu agama [[Kristen]] dan pergi ke [[Suriah]] menjadi murid seorang pendeta Kristen. Ia tinggal di [[Suriah]], [[Mausul]] dan [[Nashibin]]. Ketika ia mendengar ramalan seorang pendeta Nasrani yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi, maka ia pun pergi ke [[Hijaz]]. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki dari Bani Quraidhah dan bersamanya, Salman dibawa ke [[Madinah]]. Di Madinah, Salman melihat Nabi Muhammad Saw dan beriman kepadanya. Nabi membeli Salman dari tuannya dan ia pun merdeka dan berganti nama menjadi Salman.
Selama masa kehidupan Nabi Muhammad Saw, Salman termasuk sahabat Nabi yang sangat dicintai oleh beliau hingga terkait dengan kedudukannya, beliau bersabda: Salman dari kami, Ahlul Bayt As. Ia hadir dalam [[perang-perang Nabi Muhammad Saw]]. Peristiwa digalinya parit dalam [[Perang Ahzab]] yang dengan cara itu pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan kaum Musyrikin adalah atas usulan Salman dan menjadi sebuah peristiwa sejarah yang sangat terkenal. Setelah Nabi Muhammad Saw meninggal dunia, ia termasuk penolong Imam Ali As. Ia tidak setuju dengan peristira [[Saqifah]] namun setelah [[Abu Bakar]] dan [[Umar]] terpilih, ia bekerja sama dengan kedua khalifah itu dengan menjadi gubernur di [[Madain]]. Meskipun demikian, ia tetap menganyam keranjang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salman Farsi setelah menjalani kehidupan dengan umur yang panjang meninggal dunia pada tahun 36 H. Ia wafat di kota Madain. Pusaranya ada di Madain dan terkenal dengan nama [[Baq’ah Salman Pak]].
 
Selama masa hidup Nabi Muhammad Saw, Salman termasuk sahabat Nabi yang sangat dicintai oleh beliau hingga terkait dengan kedudukannya, beliau bersabda: "Salman dari kami, [[Ahlulbait As]]." Ia hadir dalam [[perang-perang Nabi Muhammad Saw]]. Peristiwa digalinya parit (khandaq) dalam [[Perang Ahzab]] yang dengan cara itu pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan kaum Musyrikin adalah atas usulan Salman dan menjadi sebuah peristiwa sejarah yang sangat terkenal. Setelah Nabi Muhammad Saw meninggal dunia, ia termasuk penolong Imam Ali As. Ia tidak setuju dengan peristira [[Saqifah]] namun setelah [[Abu Bakar]] dan [[Umar]] terpilih, ia bekerja sama dengan kedua khalifah itu dengan menjadi gubernur di [[Madain]]. Meskipun demikian, ia tetap menganyam keranjang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salman Farsi setelah menjalani kehidupan dengan umur yang panjang meninggal dunia pada tahun 36 H. Ia wafat di kota Madain. Pusaranya terletak di kota Madain dan terkenal dengan nama [[Baq’ah Salman Pak]].




Baris 55: Baris 56:
[[Berkas:Rute Salman.jpg|thumbnail|350 px|Rute Perjalanan Salman Menemukan Islam]]
[[Berkas:Rute Salman.jpg|thumbnail|350 px|Rute Perjalanan Salman Menemukan Islam]]
==Salman al-Farsi semenjak anak-anak hingga menerima Islam==
==Salman al-Farsi semenjak anak-anak hingga menerima Islam==
Nama aslinya adalah Ruzbah dan nama ayahnya adalah Khusyfudan dan berdasarkan sebuah nukilan yang lain nama Budakhsyan. <ref>Tārikh Thabari, jld. 3, hlm. 171. </ref> Berdasarkan riwayat yang ada, nama Salman diberikan oleh Nabi Muhammad Saw setelah ia masuk Islam. Julukannya adalah Salman Abu Abdullah. Ia dilahirkan di desa Jai di Isfahan <ref>Al-Thabaqāt al-Kubra, jill. 4, hlm. 56; Ansab al-Asyraf, jld. 1, hlm. 485. </ref> dan berdasarkan sebuah riwayat, ia dilahirkan di Mehzramz. <ref>Tārikh Thabari, jld.3 , hlm. 171; Al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 56. </ref> Ayah Salman adalah seorang bangsawan Iran. Pada masa dinasti Sasaniyan, bangsawan adalah sebutan bagi golongan masyarakat yang memiliki tanah baik di desa maupun di kota. <ref>Dekhuda. </ref> Riwayat-riwayat mengenai kehidupan Salman sebelum datangnya Islam, bercampur dengan dongeng. Yang ditekankan dalam riwayat-riwayat itu adalah semangat Salman dalam mencari kebenaran yang menyebabkan pencarian agama secara lebih baik dan membutuhkan perjalanan yang panjang. Berdasarkan riwayat-riwayat ini, semasa ia masih kecil, ia adalah penyembah api hingga ia mengenal agama [[Kristen]]. Kemudian ia meninggalkan kota kelahirannya dan melakukan perjalanan ke Suriah hingga ia belajar dari seorang pendeta dalam agama Kristen. Berdasarkan riwayat, ayah Salman karena sangat sayang kepadanya, tidak membolehkan Salman untuk meninggalkan rumah sehingga kepergian Salman dari rumahnya, ia anggap sebagai bentuk pelarian diri. Selama di Suriah, ia berkhidmat kepada gereja dan demi memperoleh ilmu dari para pendeta, ia mengadakan perjalanan ke Maushul, Nishibin dan Amuriyah. <ref>Ibnu Hisyam, Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 214-218; Ibnu Sa’ad, Thabaqat al-Kubra, jld. 4, hlm. 58-59. </ref>
Nama aslinya adalah Ruzbah dan nama ayahnya adalah Khusyfudan dan berdasarkan sebuah nukilan yang lain nama Budakhsyan. <ref>Tārikh Thabari, jld. 3, hlm. 171. </ref> Berdasarkan riwayat yang ada, nama Salman diberikan oleh Nabi Muhammad Saw setelah ia masuk [[Islam]]. Julukannya adalah Salman Abu Abdullah. Ia dilahirkan di desa Jai di Isfahan <ref>Al-Thabaqāt al-Kubra, jill. 4, hlm. 56; Ansab al-Asyraf, jld. 1, hlm. 485. </ref> dan berdasarkan sebuah riwayat, ia dilahirkan di Mehzramz. <ref>Tārikh Thabari, jld.3 , hlm. 171; Al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 56. </ref> Ayah Salman adalah seorang bangsawan Iran. Pada masa dinasti Sasaniyan, bangsawan adalah sebutan bagi golongan masyarakat yang memiliki tanah baik di desa maupun di kota. <ref>Dekhuda. </ref> Riwayat-riwayat mengenai kehidupan Salman sebelum datangnya Islam, bercampur dengan dongeng. Yang ditekankan dalam riwayat-riwayat itu adalah semangat Salman dalam mencari kebenaran yang menyebabkan pencarian agama secara lebih baik dan membutuhkan perjalanan yang panjang. Berdasarkan riwayat-riwayat ini, semasa ia masih kecil, ia adalah penyembah api hingga ia mengenal agama [[Kristen]]. Kemudian ia meninggalkan kota kelahirannya dan melakukan perjalanan ke Suriah hingga ia belajar dari seorang pendeta dalam agama Kristen. Berdasarkan riwayat, ayah Salman karena sangat sayang kepadanya, tidak membolehkan Salman untuk meninggalkan rumah sehingga kepergian Salman dari rumahnya, ia anggap sebagai bentuk pelarian diri. Selama di Suriah, ia berkhidmat kepada gereja dan demi memperoleh ilmu dari para pendeta, ia mengadakan perjalanan ke Maushul, Nishibin dan Amuriyah. <ref>Ibnu Hisyam, Sirah al-Nabawiyah, jld. 1, hlm. 214-218; Ibnu Sa’ad, Thabaqat al-Kubra, jld. 4, hlm. 58-59. </ref>
Salman berniat dari Amuriyah hendak melakukan safar ke [[Hijaz]] dan hal ini disebabkan karena ia mendengar ramalan seorang Kristen yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki Yahudi dari Bani Quraidhah kemudian dibawanya ke [[Madinah]]. <ref>Sirah Nabawiyah, jld. 1, hlm. 218; Ibnu Sa’ad, Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 58-59. </ref>
Salman berniat dari Amuriyah hendak melakukan safar ke [[Hijaz]] dan hal ini disebabkan karena ia mendengar ramalan seorang Kristen yang mengabarkan tentang adanya seorang Nabi yang akan muncul di Arab Saudi. Namun ia ditangkap dan ditawan oleh Kabilah Bani Kalb kemudian dijadikan budak dan dijual kepada seorang laki-laki Yahudi dari Bani Quraidhah kemudian dibawanya ke [[Madinah]]. <ref>Sirah Nabawiyah, jld. 1, hlm. 218; Ibnu Sa’ad, Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 58-59. </ref>


==Terbebas dari Budak dan Masuk Islam==
==Terbebas dari Budak dan Masuk Islam==
Baris 66: Baris 68:
==Perjanjian Persaudaraan==
==Perjanjian Persaudaraan==
Sebagian berkeyakinan bahwa perjanjian persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Abu Darda]]. Sebagian lagi meyakini bahwa Salman mengikat persaudaraan dengan [[Khudzaibfah bin Yaman]] dan sebagian lainnya ikatan persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Miqdad]]. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 86-87. </ref> Namun riwayat yang berasal dari Syiah memberitakan bahwa akad persaudaraan terjadi antara Salman dengan [[Abu Dzar]]. <ref>Kulaini, Ushul Kāfi, jld. 2, hlm. 84. </ref> Dalam sebagian riwayat terdapat penjelasan mengenai syarat harus mengikuti Abu Dzar dari Salman. <ref>Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 22, hlm. 345. </ref>
Sebagian berkeyakinan bahwa perjanjian persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Abu Darda]]. Sebagian lagi meyakini bahwa Salman mengikat persaudaraan dengan [[Khudzaibfah bin Yaman]] dan sebagian lainnya ikatan persaudaraan terjadi antara Salman dan [[Miqdad]]. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 86-87. </ref> Namun riwayat yang berasal dari Syiah memberitakan bahwa akad persaudaraan terjadi antara Salman dengan [[Abu Dzar]]. <ref>Kulaini, Ushul Kāfi, jld. 2, hlm. 84. </ref> Dalam sebagian riwayat terdapat penjelasan mengenai syarat harus mengikuti Abu Dzar dari Salman. <ref>Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 22, hlm. 345. </ref>


==Tindakan-tindakan Penting yang diambil==
==Tindakan-tindakan Penting yang diambil==
Baris 71: Baris 74:
Ia ikut hadir pada peperangan permulaan Islam dan setelah [[Perang Khandaq]] ia selalu hadir dalam semua peperangan yang ada. <ref>Salman Farsi, hlm. 32. </ref> Usulan penggalian parit mengelilingi kota [[Madinah]] berasal dari Salman. <ref>Baladzari, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 343. </ref> Dalam perang ini, atas perintah [[Nabi Muhammad Saw]] setiap 10 perang bertugas untuk menggali parit sepanjang 40 hasta. Karena Salman memiliki kekuatan jasmani yang baik, maka setiap kalangan [[Muhajirin]] dan [[Anshar]] berebut untuk mengatakan bahwa Salman berasal dari masing-masing dua kelompok mereka, kaum Muhajirin menganggap karena Salman berasal dari tempat lain (Iran) maka ia termasuk kelompok Muhajirin, sedangkan kaum Anshar menganggap karena ketika Nabi Saw memasuki Yatsrib Salman telah berada di sana, maka ia termasuk golongan Anshar. <ref>Ibnu Sa’ad, Al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 62. </ref> Berdasarkan laporan sebagian referensi, pada perang Thaif, Salman juga mengusulkan supaya menggunakan alat peluncur dan Nabi pun memerintahkan supaya menggunakannya.
Ia ikut hadir pada peperangan permulaan Islam dan setelah [[Perang Khandaq]] ia selalu hadir dalam semua peperangan yang ada. <ref>Salman Farsi, hlm. 32. </ref> Usulan penggalian parit mengelilingi kota [[Madinah]] berasal dari Salman. <ref>Baladzari, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 343. </ref> Dalam perang ini, atas perintah [[Nabi Muhammad Saw]] setiap 10 perang bertugas untuk menggali parit sepanjang 40 hasta. Karena Salman memiliki kekuatan jasmani yang baik, maka setiap kalangan [[Muhajirin]] dan [[Anshar]] berebut untuk mengatakan bahwa Salman berasal dari masing-masing dua kelompok mereka, kaum Muhajirin menganggap karena Salman berasal dari tempat lain (Iran) maka ia termasuk kelompok Muhajirin, sedangkan kaum Anshar menganggap karena ketika Nabi Saw memasuki Yatsrib Salman telah berada di sana, maka ia termasuk golongan Anshar. <ref>Ibnu Sa’ad, Al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 62. </ref> Berdasarkan laporan sebagian referensi, pada perang Thaif, Salman juga mengusulkan supaya menggunakan alat peluncur dan Nabi pun memerintahkan supaya menggunakannya.
Dalam penaklukan Iran, [[Umar]] dan [[Hudzaifah]] diangkat menjadi pembimbing dan pengawal pasukan Islam <ref>Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 41. </ref> sementara Salman diangkat sebagai wakil dari pasukan Islam untuk bernegosiasi dengan pasukan Iran.
Dalam penaklukan Iran, [[Umar]] dan [[Hudzaifah]] diangkat menjadi pembimbing dan pengawal pasukan Islam <ref>Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jld. 4, hlm. 41. </ref> sementara Salman diangkat sebagai wakil dari pasukan Islam untuk bernegosiasi dengan pasukan Iran.


==Menentang Peristiwa Saqifah==
==Menentang Peristiwa Saqifah==
Salman, termasuk orang yang menentang peristiwa Saqifah. [[Miqdad]], Salman, [[Abu Dzar]], [[Iyadah bin Shamat]], [[Abu Hasyim al-Tihan]], [[Khudzaifah]] dan [[Ammar]] setelah mendengar kejadian peristiwa Saqifah, mengadakan pertemuan pada malam hari untuk meninjau kembali pemilihan khalifah yang terjadi di Saqifah. <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj al-Balāghah, jld.1, hlm. 219-220. </ref> Salman dan [[Ubai bin Ka’ab]] banyak mengeluarkan argumen untuk menentang peristiwa ini. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 35. </ref> Dalam sejarah terkenal bahwa ia dalam menyalahkan baiat yang diberikan oleh sahabat terhadap Abu Bakar dan berkata: "Kalian telah melakukan dan tidak melakukan." (maksudnya membaiat Abu Bakar dan meninggakan Ali)<ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman, hlm. 148. </ref> Makna kalimat ini adalah kalian telah melakukan pemilihan khalifah namun tidak mengamalkan perintah Rasul. Pada hari itu, Salman berkata: Seorang lelaki tua telah kalian pilih, namun kalian membiarkan keluarga Nabi, apabila kalian meletakkan khalifah pada keluarga Nabi, maka tidak akan terjadi pertentangan antara dua orang dan akan memberikan buah yang lebih lezat dan lebih banyak. <ref>Askari, Abdullah bin Saba, jld. 1, hlm. 145. </ref>
Salman, termasuk orang yang menentang peristiwa Saqifah. [[Miqdad]], Salman, [[Abu Dzar]], [[Iyadah bin Shamat]], [[Abu Hasyim al-Tihan]], [[Khudzaifah]] dan [[Ammar]] setelah mendengar kejadian peristiwa Saqifah, mengadakan pertemuan pada malam hari untuk meninjau kembali pemilihan khalifah yang terjadi di Saqifah. <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahj al-Balāghah, jld.1, hlm. 219-220. </ref> Salman dan [[Ubai bin Ka’ab]] banyak mengeluarkan argumen untuk menentang peristiwa ini. <ref>Amili, Salman Farsi, hlm. 35. </ref> Dalam sejarah terkenal bahwa ia dalam menyalahkan baiat yang diberikan oleh sahabat terhadap Abu Bakar dan berkata: "Kalian telah melakukan dan tidak melakukan." (maksudnya membaiat Abu Bakar dan meninggakan Ali)<ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman, hlm. 148. </ref> Makna kalimat ini adalah kalian telah melakukan pemilihan khalifah namun tidak mengamalkan perintah Rasul. Pada hari itu, Salman berkata: Seorang lelaki tua telah kalian pilih, namun kalian membiarkan keluarga Nabi, apabila kalian meletakkan khalifah pada keluarga Nabi, maka tidak akan terjadi pertentangan antara dua orang dan akan memberikan buah yang lebih lezat dan lebih banyak. <ref>Askari, Abdullah bin Saba, jld. 1, hlm. 145. </ref>


==Gubernur Madain==
==Gubernur Madain==
Salman Farsi, pada zaman pemerintahan [[Umar bin Khata]] diangkat menjadi gubernur Madain. Salman meminta ijin dari [[Imam Ali As]] untuk menerima tawaran ini dan kemudian ia pun menerima tanggung jawab itu. Ia menjadi gubernur di Madain hingga ajal menjemputnya. <ref>Madani, Al-Darajāt fi Thabaqāt al-Syiah, hlm. 215. </ref> Ia memiliki hak sebanyak 5 ribu dirham dari uang baitul mal sebagai gaji sebagai seorang gubernur Madain, namun ia menyedekahkan uang itu <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahjul Balāghah, jld. 18, hlm. 35. </ref> dan ia memenuhi biaya kehidupannya dengan menganyam keranjang.
Salman Farsi, pada zaman pemerintahan [[Umar bin Khata]] diangkat menjadi gubernur Madain. Salman meminta ijin dari [[Imam Ali As]] untuk menerima tawaran ini dan kemudian ia pun menerima tanggung jawab itu. Ia menjadi gubernur di Madain hingga ajal menjemputnya. <ref>Madani, Al-Darajāt fi Thabaqāt al-Syiah, hlm. 215. </ref> Ia memiliki hak sebanyak 5 ribu dirham dari uang baitul mal sebagai gaji sebagai seorang gubernur Madain, namun ia menyedekahkan uang itu <ref>Ibnu Abil Hadid, Syarah Nahjul Balāghah, jld. 18, hlm. 35. </ref> dan ia memenuhi biaya kehidupannya dengan menganyam keranjang.


==Istri, anak-anak dan cucu-cucu Salman==
==Istri, anak-anak dan cucu-cucu Salman==
Baris 87: Baris 93:
Riwayat paling terkenal tentang Salman yang menunjukkan akan kecintaaan Nabi kepada Salman adalah ketika Nabi Muhammad Saw bersabda: Salman dari kami, Ahlul Bayt As. Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada, pada suatu hari Salman memasuki [[masjid]] dan para hadirin demi menghormati ia, mempersilahannya untuk duduk di barisan pertama, namun sebagian orang-orang karena menilai bahwa Salman bukan merupakan orang Arab, tidak bersedia memberikan tempat duduk bagi Salman. Dengan melihat pemandangan ini, Nabi Saw naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah bahwa manusia tidak memiliki keunggulan dari sisi warna kulit dan ras kemudian bersabda: Salman berasal dari kami, Ahlul Bayt As. <ref>Ibnu Sa’ad, Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 62. </ref>  Sabda Nabi ini juga dinukil dalam riwayat lain, <ref>Ibnu ‘Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 408-424. </ref> misalnya riwayat-riwayat yang mengatakan bahwa Nabi bersabda: Surga merindukan Ali, Amar dan Salman atau hadis yang menjelaskan bahwa Allah mewajibkan Nabi untuk mencintai Ali As, Salman, Miqdad dan Abu Dzar. <ref>Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, hlm. 123; Dzahabi, Sar I’lām al-Nabla, jld. 2, hlm. 61, Ibnu Asakir, Tārik Madinah Damisyq, hlm. 409-411. </ref>
Riwayat paling terkenal tentang Salman yang menunjukkan akan kecintaaan Nabi kepada Salman adalah ketika Nabi Muhammad Saw bersabda: Salman dari kami, Ahlul Bayt As. Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada, pada suatu hari Salman memasuki [[masjid]] dan para hadirin demi menghormati ia, mempersilahannya untuk duduk di barisan pertama, namun sebagian orang-orang karena menilai bahwa Salman bukan merupakan orang Arab, tidak bersedia memberikan tempat duduk bagi Salman. Dengan melihat pemandangan ini, Nabi Saw naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah bahwa manusia tidak memiliki keunggulan dari sisi warna kulit dan ras kemudian bersabda: Salman berasal dari kami, Ahlul Bayt As. <ref>Ibnu Sa’ad, Thabaqāt al-Kubra, jld. 4, hlm. 62. </ref>  Sabda Nabi ini juga dinukil dalam riwayat lain, <ref>Ibnu ‘Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 408-424. </ref> misalnya riwayat-riwayat yang mengatakan bahwa Nabi bersabda: Surga merindukan Ali, Amar dan Salman atau hadis yang menjelaskan bahwa Allah mewajibkan Nabi untuk mencintai Ali As, Salman, Miqdad dan Abu Dzar. <ref>Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, hlm. 123; Dzahabi, Sar I’lām al-Nabla, jld. 2, hlm. 61, Ibnu Asakir, Tārik Madinah Damisyq, hlm. 409-411. </ref>


Dalam referensi Syiah, juga dinukilkan tentang pujian para Imam As kepada Salman. Menurut ucapan para Imam As, biasanya ia digolongkan pertama dan orang yang dikenal dengan memilii isitiqamah dalam beragama, misalnya riwayat-riwayat yang berasal dari Imam Ali bahwa Salman dan sebagian sahabat setianya seperti Abu Dzar, Ammar dan Miqdad bahwa Allah Swt memberikan rezeki kepada penduduk bumi karena keberkahan mereka. <ref>Shaduq, al-Khishāl, hlm. 361. </ref> Nabi Muhammad Saw juga menjelaskan bahwa Salman memiliki ilmu pertama dan terakhir. <ref>Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 421. </ref> Dalam riwayat dari Imam Baqir As dan Imam Shadiq As dinukilkan bahwa seorang hadirin menyinggung nama Salman Farsi, ketika itu Imam bersabda: Jangan berkata Salman Farsi tapi katakan Salman Muhammadi karena ia adalah salah satu dari keluarga kami, Ahlul Bayt As. <ref>Thusi, Ikhtiyar Ma’rifah al-Rijal, jld. 1, hlm. 54; Thusi, al-Amali, hlm. 133. </ref>
Dalam referensi [[Syiah]], juga dinukilkan tentang pujian para Imam As kepada Salman. Menurut ucapan para Imam As, biasanya ia digolongkan pertama dan orang yang dikenal dengan memilii isitiqamah dalam beragama, misalnya riwayat-riwayat yang berasal dari Imam Ali bahwa Salman dan sebagian sahabat setianya seperti Abu Dzar, Ammar dan Miqdad bahwa Allah Swt memberikan rezeki kepada penduduk bumi karena keberkahan mereka. <ref>Shaduq, al-Khishāl, hlm. 361. </ref> Nabi Muhammad Saw juga menjelaskan bahwa Salman memiliki ilmu pertama dan terakhir. <ref>Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 421. </ref> Dalam riwayat dari Imam Baqir As dan Imam Shadiq As dinukilkan bahwa seorang hadirin menyinggung nama Salman Farsi, ketika itu Imam bersabda: Jangan berkata Salman Farsi tapi katakan Salman Muhammadi karena ia adalah salah satu dari keluarga kami, Ahlul Bayt As. <ref>Thusi, Ikhtiyar Ma’rifah al-Rijal, jld. 1, hlm. 54; Thusi, al-Amali, hlm. 133. </ref>
 


==Wafat==
==Wafat==
Salman meninggal pada tahun 36 H. Sebagian riwayat menjelaskan bahwa ia meninggal pada masa pemerintahan Utsman dan sebagian lagi meriwayatkan bahwa ia meninggal beberapa bulan setelah pemerintahan Utsman. <ref>Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 458-459. </ref>
Salman meninggal pada tahun 36 H. Sebagian riwayat menjelaskan bahwa ia meninggal pada masa pemerintahan Utsman dan sebagian lagi meriwayatkan bahwa ia meninggal beberapa bulan setelah pemerintahan Utsman. <ref>Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Damisyq, jld. 21, hlm. 458-459. </ref>
Berdasarkan beberapa riwayat, Salman dikarunia umur panjang dan sebagian memberitakan bahwa ia hidup hingga tahun ke-350 H. <ref>Khatib Baghdadi, Tārikh Baghadad, jld. 1, hlm. 176. </ref> Pada sebagian riwayat sejarah menceriterakan bahwa setelah wafatnya Salman, [[Imam Ali As]], dari [[Madinah]] pergi ke [[Madain]] dan beliau memandikan, mengkafani, mensalati jenazahnya dan kemudian menguburkannya. <ref>Silahkan lihat: Majlisi, Bihār al-Anwār, jld.22, hlm. 380. </ref> Salman menuliskan syair ini pada kain kafannya: <ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman Ra, hlm. 139. </ref>
Berdasarkan beberapa riwayat, Salman dikarunia umur panjang dan sebagian memberitakan bahwa ia hidup hingga tahun ke-350 H. <ref>Khatib Baghdadi, Tārikh Baghadad, jld. 1, hlm. 176. </ref> Pada sebagian riwayat sejarah menceriterakan bahwa setelah wafatnya Salman, [[Imam Ali As]], dari [[Madinah]] pergi ke [[Madain]] dan beliau memandikan, mengkafani, mensalati jenazahnya dan kemudian menguburkannya. <ref>Silahkan lihat: Majlisi, Bihār al-Anwār, jld.22, hlm. 380. </ref> Salman menuliskan syair ini pada kain kafannya: <ref>Nuri, Nafs al-Rahman fi Fadhāil Salman Ra, hlm. 139. </ref>


==Mengenal Buku==
==Mengenal Buku==
Baris 100: Baris 108:
*Salman Farsi, Ustandar Madain, Ahmad Shadiqi Ardastani.
*Salman Farsi, Ustandar Madain, Ahmad Shadiqi Ardastani.
*Amir Madain, Zendegi Name Salman Farsi, Hasan Baqi Zadeh Shadiqi.
*Amir Madain, Zendegi Name Salman Farsi, Hasan Baqi Zadeh Shadiqi.


Lihat Juga:
Lihat Juga:
*Salat Salman
*[[Salat Salman]]
 
==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
<div style="{{column-count|3}}">
<div style="{{column-count|3}}">
<references/>
<references/>
</div>
</div>


==Daftar Pustaka==
==Daftar Pustaka==
<div style="{{column-count|3}}">
*Ali Faqih, Muhammad Jawad, Salman al-Farsi ‘Aradh wa Tahlil, al-Thab’ah al-Rabi’ah, Muasasah al-A’lami lil Mathbu’at, Beirut, 1420/2000.
*Ali Faqih, Muhammad Jawad, Salman al-Farsi ‘Aradh wa Tahlil, al-Thab’ah al-Rabi’ah, Muasasah al-A’lami lil Mathbu’at, Beirut, 1420/2000.
*Al-Amini, Abdul Husain, Al-Ghadir fi al-Kitāb wa al-Sunah wa al-Adab, jld. 9, Beirut, Dar al-Kitab al-Arabi, 1397-1977.
*Al-Amini, Abdul Husain, Al-Ghadir fi al-Kitāb wa al-Sunah wa al-Adab, jld. 9, Beirut, Dar al-Kitab al-Arabi, 1397-1977.
Baris 127: Baris 139:
*Mufid, Muhammad bin Muhammad, Al-Ikhtishāsh, Riset: Ali Akbar Ghafuri dkk, Al-Mautsur al-Alimi li Alfiyah al-Syaikh Mufid, Qum.
*Mufid, Muhammad bin Muhammad, Al-Ikhtishāsh, Riset: Ali Akbar Ghafuri dkk, Al-Mautsur al-Alimi li Alfiyah al-Syaikh Mufid, Qum.
*Nuri al-Thabarsi, Husain, Nafs al-Rahmān fi Fadhāil Salman Ra, Al-Rasul al-Musthafa, Qum, tanpa tahun.
*Nuri al-Thabarsi, Husain, Nafs al-Rahmān fi Fadhāil Salman Ra, Al-Rasul al-Musthafa, Qum, tanpa tahun.
</div>


[[fa:سلمان فارسی]]
[[fa:سلمان فارسی]]
Pengguna anonim