Pengguna anonim
A'raf (pada hari kiamat): Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>M.hazer Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
==Siapa manusia-manusia A'rāf tersebut?== | ==Siapa manusia-manusia A'rāf tersebut?== | ||
Berkenaan dengan siapa sebenarnya manusia-manusia A'rāf tersebut, di kalangan mufasir terjadi perbedaan pandangan dan Perspektif yang jumlahnya mencapai 14 pandangan. Mayoritas mereka yang membincang masalah A'rāf, mengisyarat dan menyinggung pandangan-pandangan serta perbedaan tersebut. <ref>''Al-Mizān'', Muhammad Husain Thabathabai, | Berkenaan dengan siapa sebenarnya manusia-manusia A'rāf tersebut, di kalangan mufasir terjadi perbedaan pandangan dan Perspektif yang jumlahnya mencapai 14 pandangan. Mayoritas mereka yang membincang masalah A'rāf, mengisyarat dan menyinggung pandangan-pandangan serta perbedaan tersebut. <ref>''Al-Mizān'', Muhammad Husain Thabathabai, jld. 8, hlm. 126; Tafsir Kabîr, Fakhrurazi, jld. 14, hlm. 90; Raudhul Jinân wa Rûhul Jinân, Abul Futuh Razi, jld. 8, hlm. 204. </ref> | ||
Secara umum pandangan dan Perspektif diatas dibagi menjadi tiga bagian: | Secara umum pandangan dan Perspektif diatas dibagi menjadi tiga bagian: | ||
*Mereka adalah manusia-manusia yang dekat dengan Allah swt seperti para Nabi, [[Imam Maksum as]] dan orang-orang yang menyaksikan amal perbuatan; | *Mereka adalah manusia-manusia yang dekat dengan Allah swt seperti para Nabi, [[Imam Maksum as]] dan orang-orang yang menyaksikan amal perbuatan; | ||
*Mereka adalah orang-orang yang [[dosa]] dan kebaikannya seimbang dan setara; | *Mereka adalah orang-orang yang [[dosa]] dan kebaikannya seimbang dan setara; | ||
*Pemilik A'rāf adalah sekelompok malaikat yang memantau dan menyaksikan orang-orang dari atas A'rāf dan mereka mengenal setiap orang dari raut dan pancaran mukanya. <ref>Al-Mîzân, Muhammad Husain Thabathabai, | *Pemilik A'rāf adalah sekelompok malaikat yang memantau dan menyaksikan orang-orang dari atas A'rāf dan mereka mengenal setiap orang dari raut dan pancaran mukanya. <ref>Al-Mîzân, Muhammad Husain Thabathabai, jld. 8, hlm. 126; Tafsir Kabîr, Fakhrurazi, jld. 14, hlm. 90; Raudhul Jinân wa Rûhul Jinân, Abul Futuh Razi, jld. 8, hlm. 204. </ref> | ||
===Perspektif Ahlusunah=== | ===Perspektif Ahlusunah=== | ||
Mayoritas mufasir dan ulama [[Ahlusunah]] memilih pandangan kedua. <ref>Al-Mîzân, Muhammad Husain Thabathabai, | Mayoritas mufasir dan ulama [[Ahlusunah]] memilih pandangan kedua. <ref>Al-Mîzân, Muhammad Husain Thabathabai, jld. 8, hlm. 126; Tafsir Kabîr, Fakhrurazi, jld. 14, hlm. 90; Raudhul Jinân wa Rûhul Jinân, Abul Futuh Razi, jld. 8, hlm. 204. </ref> Tentang pemilik A'rāf, Ibnu Arabi menyebutkan bahwa mereka itu adalah orang-orang yang kebaikan dan keburukannya sama dan seimbang, sebagian pandangan mengarah ke [[surga]] dan pandangan lain menghadap dan terpikat oleh neraka padahal tak satupun dari keduanya (surga dan neraka) yang ia akan tempati, namun ketika mereka diperintah sujud maka semuanya akan sujud lalu kemudian masuk surga. <ref>Futûhât Makkiyah, Muhyiddin Arabi, jld. 4, hlm. 475. </ref> Di kalangan [[Syiah]], [[Mulla Sadra]] termasuk orang yang memilih pandangan ini. <ref>Syawâhid al-Rubûbiyah, Sadruddin Syirazi, jld. 1, hlm. 384. </ref> | ||
===Perspektif Syiah=== | ===Perspektif Syiah=== | ||
Kebanyakan ulama dan cendekiawan [[Syiah]], ketika menyinggung beberapa pandangan terkait pemilik A'rāf dan dengan berdasarkan riwayat-riwayat dari jalur [[Ahlulbait as]] yang menjelaskan tentang hal ini, menyatakan bahwa yang dimaksud pemilik A'rāf adalah para Nabi dan [[Imam Maksum as]]. <ref>Al-I'tiqâdât, Saduq, hlm. 70; Asfâr al-Arba'ah, Sadruddin Syirazi, | Kebanyakan ulama dan cendekiawan [[Syiah]], ketika menyinggung beberapa pandangan terkait pemilik A'rāf dan dengan berdasarkan riwayat-riwayat dari jalur [[Ahlulbait as]] yang menjelaskan tentang hal ini, menyatakan bahwa yang dimaksud pemilik A'rāf adalah para Nabi dan [[Imam Maksum as]]. <ref>Al-I'tiqâdât, Saduq, hlm. 70; Asfâr al-Arba'ah, Sadruddin Syirazi, jld. 9, hlm. 318. </ref> Mulla Sadra dalam kitab Asfâr<ref>Asfâr al-Arba'ah, Sadruddin Syirazi, jld. 9, hlm. 318. </ref> setelah menyebutkan pandangan Ibnu Arabi, memilih pandangan dan pendapat yang populer di kalangan Syiah. | ||
Dalam kitab-kitab hadits Syiah seperti Bashâ'ir al-Darajât karya Shaffar, <ref>Asfâr al-Arba'ah, Sadruddin Syirazi, | Dalam kitab-kitab hadits Syiah seperti Bashâ'ir al-Darajât karya Shaffar, <ref>Asfâr al-Arba'ah, Sadruddin Syirazi, jld. 9, hlm. 318. </ref> al-Kâfî karya Kulaini, <ref>Ushûl al-Kâfî, Muhammad bin Ya'qub Kulaini, jld. 1, hlm. 184. </ref> Ma'ânî al-Akhbâr karya Saduq, <ref>Ma'ânî al-Akhbâr, Syaikh Saduq, jld. 1, hlm. 590. </ref> dan Masâr al-Syî'ah karya Syaikh Mufid, <ref>Masâr al-Syiah, Muhammad bin Nu'man Mufid, hlm. 31. </ref> terdapat riwayat-riwayat yang kandungan serta isinya berkaitan dengan masalah ini. | ||
===Kombinasi Kedua Perspektif=== | ===Kombinasi Kedua Perspektif=== |