Lompat ke isi

Al-Mizan fi Tafsir al-Quran (buku): Perbedaan antara revisi

emergency wiki
imported>Maitsam
imported>E.amini
(emergency wiki)
Baris 27: Baris 27:
  |  data9 = Tafsir al-Quran
  |  data9 = Tafsir al-Quran
  | label10 = Metode Tafsir
  | label10 = Metode Tafsir
  |  data10 = Tafsir Al-Qur’an bil Qur’an
  |  data10 = Tafsir Al-Qur'an bil Qur'an
  | label11 = Bahasa
  | label11 = Bahasa
  |  data11 = Arab
  |  data11 = Arab
  }}
  }}
 
'''Al-Mizan fi Tafsir al-Quran''' (Bahasa Arab:{{ia|الميزان في تفسير القرآن}}) yang lebih dikenal dengan nama "Tafsir al-Mizan" merupakan kitab tafsir yang paling lengkap dan paling komprehensif dari tafsir [[Al-Quran]] mazhab [[Syiah]] yang ditulis dalam bahasa Arab pada abad ke 14 (Hijriah) oleh Allamah [[Sayid Muhammad Husain Thabathabai]] (1281-1360 S – 1903-1981 M).
 
'''Al-Mizan fi Tafsir al-Quran''' ([[Bahasa Arab]]: '''الميزان في تفسير القرآن''') yang lebih dikenal dengan nama “Tafsir al-Mizan” merupakan kitab tafsir yang paling lengkap dan paling komprehensif dari tafsir [[Al-Quran]] mazhab [[Syiah]] yang ditulis dalam bahasa Arab pada abad ke 14 (Hijriah) oleh Allamah [[Sayid Muhammad Husain Thabathabai]] (1281-1360 S – 1903-1981 M).
Al-Mizan merupakan tafsir tartibi dan metode penafsirannya adalah al-Quran bi Quran yaitu suatu metode penafsiran ayat-ayat al-Quran dengan perantara ayat-ayat yang lain. Kejujuran ilmiah, keakurasian dan keadalaman tafsir al-Mizan menyebabkan tafsir ini menjadi perhatian ulama-ulama Syiah dan Sunni dan merupakan referensi terpercaya dalam memahami dan meriset al-Quran. Dalam waktu yang singkat telah ditulis puluhan buku, ratusan makalah dan skripsi, tesis dan disertasi tentang Tafsir al-Mizan.
Al-Mizan merupakan tafsir tartibi dan metode penafsirannya adalah al-Quran bi Quran yaitu suatu metode penafsiran ayat-ayat al-Quran dengan perantara ayat-ayat yang lain. Kejujuran ilmiah, keakurasian dan keadalaman tafsir al-Mizan menyebabkan tafsir ini menjadi perhatian ulama-ulama Syiah dan Sunni dan merupakan referensi terpercaya dalam memahami dan meriset al-Quran. Dalam waktu yang singkat telah ditulis puluhan buku, ratusan makalah dan skripsi, tesis dan disertasi tentang Tafsir al-Mizan.
Salah satu kelebihan tafsir ini adalah penelitian secara mendalam tentang tema-tema penting seperti kemukjizatan al-Qur’an (''i’jāz al-Qurān''), kisah-kisah para nabi, ruh dan jiwa, terkabulkannya doa, tauhid, taubah, rizki, keberkahan, jihad, dan lainnya yang sesuai dengan ayat-ayat yang berkenaan dengannya dibahas dan dikaji secara teliti.
Salah satu kelebihan tafsir ini adalah penelitian secara mendalam tentang tema-tema penting seperti kemukjizatan al-Qur'an (''i'jāz al-Qurān''), kisah-kisah para nabi, ruh dan jiwa, terkabulkannya doa, tauhid, taubah, rizki, keberkahan, jihad, dan lainnya yang sesuai dengan ayat-ayat yang berkenaan dengannya dibahas dan dikaji secara teliti.
Tafsir ini telah diterjemahkan dan diterbitkan ke berbagai bahasa: Persia, Inggris, Urdu, dan Turki (Azeri) dan Turki Istanbul.
Tafsir ini telah diterjemahkan dan diterbitkan ke berbagai bahasa: Persia, Inggris, Urdu, dan Turki (Azeri) dan Turki Istanbul.


==Pengarang==
==Pengarang==
Tulisan Asli: [[Sayid Muhammad Husain Thabathabai]]
{{main|Sayid Muhammad Husain Thabathabai}}
 
Sayid Muhammad Husain Thabathabai adalah seorang filosof, hakim muta'allih, mufassir kenamaan lahir di sebuah desa Syadgan, Tabriz. Pada tahun 1304 (1925) demi menyempurnakan pelajarannya hijrah ke Najaf dan belajar dari ulama-ulama terkenal seperti: Ayatullah Husain Gharaqi (Isfahani) terkenal dengan Kumpani, Ayatullah Muhsin Naini, Ayatullah Hujjah Kuhkamari,  Ayatullah Husain Baskubahi, Ayatullah Abul Qasim Khanshari dan Ayatullah Sayid Ali Qadhi.
Sayid Muhammad Husain Thabathabai adalah seorang filosof, hakim muta’allih, mufassir kenamaan lahir di sebuah desa Syadgan, Tabriz. Pada tahun 1304 (1925) demi menyempurnakan pelajarannya hijrah ke Najaf dan belajar dari ulama-ulama terkenal seperti: Ayatullah Husain Gharaqi (Isfahani) terkenal dengan Kumpani, Ayatullah Muhsin Naini, Ayatullah Hujjah Kuhkamari,  Ayatullah Husain Baskubahi, Ayatullah Abul Qasim Khanshari dan Ayatullah Sayid Ali Qadhi.
Setelah menggondol derajat ijtihad, pada tahun 1314 (1935) ia kembali ke tempat kelahirannya, Tabriz dan pada tahun 1325 (1946) pergi ke Qum dan tinggal di kota itu. <ref> Diadaptasi dari '''Zendegi Nāmeh Khud Newesy Allamah Sayid Muhammad Husain Thabathabai''', Cet. Fulistan Quran, Adzar 1381, No. 136, hlm. 5. </ref>
Setelah menggondol derajat ijtihad, pada tahun 1314 (1935) ia kembali ke tempat kelahirannya, Tabriz dan pada tahun 1325 (1946) pergi ke Qum dan tinggal di kota itu. <ref> Diadaptasi dari '''Zendegi Nāmeh Khud Newesy Allamah Sayid Muhammad Husain Thabathabai''', Cet. Fulistan Quran, Adzar 1381, No. 136, hlm. 5. </ref>
Allamah Thabathabai semenjak saat itu hingga akhir hayatnya, di samping mengajar filsafat dan tafsir di Hauzah Ilmiyah Qum juga menulis Tafsir al-Mizan dan selesai pada malam 23 bulan [[Ramadhan]] ([[Lailatul Qadar]]) tahun 1392 H/1971, setelah hampir selama 20 tahun ditulisnya.
Allamah Thabathabai semenjak saat itu hingga akhir hayatnya, di samping mengajar filsafat dan tafsir di Hauzah Ilmiyah Qum juga menulis Tafsir al-Mizan dan selesai pada malam 23 bulan [[Ramadhan]] ([[Lailatul Qadar]]) tahun 1392 H/1971, setelah hampir selama 20 tahun ditulisnya.
Allamah Thabathabai meninggal dunia pada 24 Aban 1360 (sekitar pertengahan November 1981) dan dimakamkan di Masjid Al-Asr Haram [[Sayidah Maksumah]] Qum. Selain Tafsir Al-Mizan, kitab-kitab lainnya yang merupakan karyanya di antaranya: ''Ushul Falsafah wa Rawisy Rialism, Bidāyah al-Hikmah, Nihāyah al-Hikmah'' dan ''Syiah dar Islām''.
Allamah Thabathabai meninggal dunia pada 24 Aban 1360 (sekitar pertengahan November 1981) dan dimakamkan di Masjid Al-Asr Haram [[Sayidah Maksumah]] Qum. Selain Tafsir Al-Mizan, kitab-kitab lainnya yang merupakan karyanya di antaranya: ''Ushul Falsafah wa Rawisy Rialism, Bidāyah al-Hikmah, Nihāyah al-Hikmah'' dan ''Syiah dar Islām''.
{{Ilmu Tafsir}}
{{Ilmu Tafsir}}


==Mengenal Tafsir al-Mizan==
==Mengenal Tafsir al-Mizan==
Asas penulisan Tafsir al-Mizan adalah kaidah tafsir ''al-Qur’ān bi al-Qur’ān''. Artinya standar awal untuk menafsirkan al-Quran adalah al-Quran itu sendiri. Allamah Thabathabai sendiri percaya bahwa ketika al-Quran sendiri mengenalkan sebagai “Penjelas segala sesuatu (''Tibyan likulli syai'')<ref> Qs Al-Nahl: 88. </ref> maka bagaimana mungkin untuk menjelaskan makna dan maksudnya memerlukan penjelasan-penjelasan yang lainnya? Benar, bahwa al-Quran memiliki sisi lahir dan batin dan kita dalam memahami takwil dan batin al-Quran membutuhkan pensyarah dan mufasir hakiki al-Quran yaitu Nabi Muhammad Saw dan para Imam As namun pemahaman al-Quran secara lahir (tersurat) akan ayat-ayat itu tidak bersandar pada selain al-Quran. <ref> Syams al-Wahy Tabrizi (Sirah Amali Allamah Thabathabai), Ayatullah Jawadi Amuli, Nasyar Isra, Qum, 1386, hlm. 96. </ref>
Asas penulisan Tafsir al-Mizan adalah kaidah tafsir ''al-Qur'ān bi al-Qur'ān''. Artinya standar awal untuk menafsirkan al-Quran adalah al-Quran itu sendiri. Allamah Thabathabai sendiri percaya bahwa ketika al-Quran sendiri mengenalkan sebagai "Penjelas segala sesuatu (''Tibyan likulli syai'')" <ref> Qs Al-Nahl: 88. </ref> maka bagaimana mungkin untuk menjelaskan makna dan maksudnya memerlukan penjelasan-penjelasan yang lainnya? Benar, bahwa al-Quran memiliki sisi lahir dan batin dan kita dalam memahami takwil dan batin al-Quran membutuhkan pensyarah dan mufasir hakiki al-Quran yaitu Nabi Muhammad Saw dan para Imam As namun pemahaman al-Quran secara lahir (tersurat) akan ayat-ayat itu tidak bersandar pada selain al-Quran. <ref> Syams al-Wahy Tabrizi (Sirah Amali Allamah Thabathabai), Ayatullah Jawadi Amuli, Nasyar Isra, Qum, 1386, hlm. 96. </ref>


Ketika ayat-ayat rumit dan mutasyabih dapat ditafsiran dan dijelaskan dengan ayat-ayat muhkam lainnya maka asbab nuzul, pendapat-pendapat mufasir dan riwayat-riwayat manqul menempati derajat kedua.
Ketika ayat-ayat rumit dan mutasyabih dapat ditafsiran dan dijelaskan dengan ayat-ayat muhkam lainnya maka asbab nuzul, pendapat-pendapat mufasir dan riwayat-riwayat manqul menempati derajat kedua.
Baris 55: Baris 51:


==Metode Penafsiran Al-Quran bi Al-Quran==
==Metode Penafsiran Al-Quran bi Al-Quran==
Dalam metode ini, pada awalnya pengarang menyebutkan beberapa ayat al-Quran dalam suatu surah yang memiliki konteks yang sama, kemudian dengan menggunakan kitab lughat (sisi kebahasaan) dan penggunaan lughat dalam ayat-ayat lain menjelaskan makna-makna mufradat (kosa kata), macam-macam istiqaq (derivasi) dan juga membahas persoalan lughawi (kebahasaan). Kemudian pada bagian penjelasan ayat, dengan memisahkan setiap ayat Allamah Thabathabai akan menjelaskan penafsiran ayat-ayat itu. Jika dipandang perlu, maka Allamah Thabathabai akan mengkritik pendapat-pendapat mufasir besar baik dari kalangan Syiah maupun Ahlu Sunah. Pada bagian akhir, terdapat pembahasan mengenai “Pembahasan Riwayat” untuk mengkritik riwayat-riwayat Syiah dan Ahlu Sunah dalam ayat-ayat tertentu.
Dalam metode ini, pada awalnya pengarang menyebutkan beberapa ayat al-Quran dalam suatu surah yang memiliki konteks yang sama, kemudian dengan menggunakan kitab lughat (sisi kebahasaan) dan penggunaan lughat dalam ayat-ayat lain menjelaskan makna-makna mufradat (kosa kata), macam-macam istiqaq (derivasi) dan juga membahas persoalan lughawi (kebahasaan). Kemudian pada bagian penjelasan ayat, dengan memisahkan setiap ayat Allamah Thabathabai akan menjelaskan penafsiran ayat-ayat itu. Jika dipandang perlu, maka Allamah Thabathabai akan mengkritik pendapat-pendapat mufasir besar baik dari kalangan Syiah maupun Ahlu Sunah. Pada bagian akhir, terdapat pembahasan mengenai "Pembahasan Riwayat" untuk mengkritik riwayat-riwayat Syiah dan Ahlu Sunah dalam ayat-ayat tertentu.
Demikian juga, pengarang dalam sela-sela tafsirnya, berusaha untuk menjelaskan ayat-ayat dengan disesuaikan dengan temanya, menganilisa suatu tema, mendeskripsikan, melakukan pendekatan filosofis, kemasyarakatan, sejarah dan atau keilmuan ayat-ayat yang bersangkutan.
Demikian juga, pengarang dalam sela-sela tafsirnya, berusaha untuk menjelaskan ayat-ayat dengan disesuaikan dengan temanya, menganilisa suatu tema, mendeskripsikan, melakukan pendekatan filosofis, kemasyarakatan, sejarah dan atau keilmuan ayat-ayat yang bersangkutan.
Dengan memperhatikan bahwa penguasaan Allamah Thabathabai atas berbagai ilmu dalam Tafsir al-Mizan, maka Allamah memiliki pendekatan yang komprehensif dalam membahas tema-tema dalam kitab tafsirnya. Ia dengan teliti dan penguasaannya yang luar biasa atas al-Quran, berkali-kali dan dalam berbagai tempat di tafsir al-Mizan meletakkan ayat-ayat yang memiliki kesamaan konteks di satu tempat, dengan disertai dengan memberikan dalil-dalil rasional (aqli) dan bersandar pada argumen-argumen al-Quran untuk menjelaskan dan menyebut obyek-obyek atau personifikasi-personfikasi ayat. Dari sisi kejujuran intelektual, penguasaan metode dan akurasi isinya, Tafsir al-Mizan selalu menjadi perhatian dan diminati oleh kalangan  Syiah dan Sunni di Iran dan di dunia.
Dengan memperhatikan bahwa penguasaan Allamah Thabathabai atas berbagai ilmu dalam Tafsir al-Mizan, maka Allamah memiliki pendekatan yang komprehensif dalam membahas tema-tema dalam kitab tafsirnya. Ia dengan teliti dan penguasaannya yang luar biasa atas al-Quran, berkali-kali dan dalam berbagai tempat di tafsir al-Mizan meletakkan ayat-ayat yang memiliki kesamaan konteks di satu tempat, dengan disertai dengan memberikan dalil-dalil rasional (aqli) dan bersandar pada argumen-argumen al-Quran untuk menjelaskan dan menyebut obyek-obyek atau personifikasi-personfikasi ayat. Dari sisi kejujuran intelektual, penguasaan metode dan akurasi isinya, Tafsir al-Mizan selalu menjadi perhatian dan diminati oleh kalangan  Syiah dan Sunni di Iran dan di dunia.


==Karakteristik Tafsir al-Mizan==
==Karakteristik Tafsir al-Mizan==
Ciri terpenting tafsir al-Mizan adalah tafsir al-Qur’an bi al-Qur’an.
Ciri terpenting tafsir al-Mizan adalah tafsir al-Qur'an bi al-Qur'an.
Dalam tafsir-tafsir sebelumnya pada umumnya, apabila sebuah ayat kemungkinan memiliki beberapa makna, maka seorang mufasir akan menukil kemungkinan-kemungkinan tanpa memberikan mana yang lebih cocok menurut seorang mufasir itu namun salah satu kelebihan Tafsir al-Mizan adalah memberikan penjelasan makna, mana yang lebih cocok dengan bantuan ayat lainnya atau tanda-tanda yang ada pada ayat itu sendiri.
Dalam tafsir-tafsir sebelumnya pada umumnya, apabila sebuah ayat kemungkinan memiliki beberapa makna, maka seorang mufasir akan menukil kemungkinan-kemungkinan tanpa memberikan mana yang lebih cocok menurut seorang mufasir itu namun salah satu kelebihan Tafsir al-Mizan adalah memberikan penjelasan makna, mana yang lebih cocok dengan bantuan ayat lainnya atau tanda-tanda yang ada pada ayat itu sendiri.
Allamah Thabathabai juga memberikan penjelasan sebagian istilah agama dan qurani seperti kemustahaban doa, tauhid, taubah, rizki, berkah, jihad, dan lainnya dengan bantuan ayat-ayat al-Quran.
Allamah Thabathabai juga memberikan penjelasan sebagian istilah agama dan qurani seperti kemustahaban doa, tauhid, taubah, rizki, berkah, jihad, dan lainnya dengan bantuan ayat-ayat al-Quran.
Baris 69: Baris 65:
==Terjemahan Tafsir al-Mizan==
==Terjemahan Tafsir al-Mizan==
Tafsir al-Mizan ditulis dalam bahasa Arab dalam 20 jilid (kira-kira 8000 halaman). Pada mulanya sekumpulan dari ulama dan para staf pengajar Hauzah Ilmiyah Qum seperti Ayatullah Makarim Syirazi, Ayatullah Muhammad Taqi Misbah Yazdi, Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamadani, Ayatullah Abdul Karim Burujerdi dan lainnya menerjemahkan kitab Tafsir al-Mizan ke dalam bahasa Persia dalam 40 jilid (kira-kira 16.000 halaman), namun karena setengah daria al-Mizan itu diterjemahkan oleh Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani, maka atas saran Allamah Thabathabai sisa jilid Tafsir Al-Mizan kembali diterjemahkan lagi oleh Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani.
Tafsir al-Mizan ditulis dalam bahasa Arab dalam 20 jilid (kira-kira 8000 halaman). Pada mulanya sekumpulan dari ulama dan para staf pengajar Hauzah Ilmiyah Qum seperti Ayatullah Makarim Syirazi, Ayatullah Muhammad Taqi Misbah Yazdi, Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamadani, Ayatullah Abdul Karim Burujerdi dan lainnya menerjemahkan kitab Tafsir al-Mizan ke dalam bahasa Persia dalam 40 jilid (kira-kira 16.000 halaman), namun karena setengah daria al-Mizan itu diterjemahkan oleh Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani, maka atas saran Allamah Thabathabai sisa jilid Tafsir Al-Mizan kembali diterjemahkan lagi oleh Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani.
Teks Arab Tafsir al-Mizan  diterbitkan oleh Dar al-Kitab Islamiyah di Tehran pada tahun 1375 dan Muasasah al-A’la di Beirut pada tahun 1382 dan 1417, sedangkan teks Persianya diterbitkan oleh Muasasah Dar al-Ilm Qum, Kanun Intisyarat Tehran dan Daftar Intisyarat Islami (yang menginduk kepada Jamiah Mudarisin Hauzah Ilmiah Qum) dan telah mengalami beberapa kali cetak ulang. <ref>Dānesy Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi, Bahauddin Khuramsyahi, Nasyar Dustan, Nahid, Tehran: 1381, jld. 1, hlm. 770. </ref>
Teks Arab Tafsir al-Mizan  diterbitkan oleh Dar al-Kitab Islamiyah di Tehran pada tahun 1375 dan Muasasah al-A'la di Beirut pada tahun 1382 dan 1417, sedangkan teks Persianya diterbitkan oleh Muasasah Dar al-Ilm Qum, Kanun Intisyarat Tehran dan Daftar Intisyarat Islami (yang menginduk kepada Jamiah Mudarisin Hauzah Ilmiah Qum) dan telah mengalami beberapa kali cetak ulang. <ref>Dānesy Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi, Bahauddin Khuramsyahi, Nasyar Dustan, Nahid, Tehran: 1381, jld. 1, hlm. 770. </ref>
Tafsir ini hingga sekarang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti: Persia, Inggris, Urdu dan Turki, Spanyol.
Tafsir ini hingga sekarang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti: Persia, Inggris, Urdu dan Turki, Spanyol.
Terjemah Inggrisnya mulai dari permulaan al-Quran hingga ayat 74 surah Nisa dan terdiri dari 4 jilid teks bahasa Arabnya dan sayangnya tidak berlanjut. Terjemah ke dalam bahasa Inggris ini juga terbit di luar Iran.
Terjemah Inggrisnya mulai dari permulaan al-Quran hingga ayat 74 surah Nisa dan terdiri dari 4 jilid teks bahasa Arabnya dan sayangnya tidak berlanjut. Terjemah ke dalam bahasa Inggris ini juga terbit di luar Iran.


==Pendapat para Ulama tentang Tafsir al-Mizan==
==Pendapat para Ulama tentang Tafsir al-Mizan==
*Ayatullah Muthahhari: Kitab Tafsir al-Mizan adalah salah satu kitab tafsir terbaik al-Quran. Aku bisa klaim bahwa tafsir ini dari sisi spesialisasi adalah kitab tafsir terbaik yang ada diantara Sunni dan Syah semenjak permulaan Islam hingga zaman sekarang ini. <ref> Majmu’ah Ātsār Ustad Muthahhari, jld. 25, hlm. 429. </ref>
*Ayatullah Muthahhari: Kitab Tafsir al-Mizan adalah salah satu kitab tafsir terbaik al-Quran. Aku bisa klaim bahwa tafsir ini dari sisi spesialisasi adalah kitab tafsir terbaik yang ada diantara Sunni dan Syah semenjak permulaan Islam hingga zaman sekarang ini. <ref> Majmu'ah Ātsār Ustad Muthahhari, jld. 25, hlm. 429. </ref>
*Ayatullah Jawadi Amuli: Sebagaimana bahwa al-Quran adalah gudang semua ilmu, tafsir yang ditulis oleh Allamah Thabathabai juga merupakan gudang pemikiran dan keilmuan dimana seorang teolog memanfaatkan kehadirannya (demikian juga karyanya) dan menyampaikan kepada orang lain.
*Ayatullah Jawadi Amuli: Sebagaimana bahwa al-Quran adalah gudang semua ilmu, tafsir yang ditulis oleh Allamah Thabathabai juga merupakan gudang pemikiran dan keilmuan dimana seorang teolog memanfaatkan kehadirannya (demikian juga karyanya) dan menyampaikan kepada orang lain.
*Allamah Sayid Muhammad Husaini Tehrani: Pada karya ini terkumpul makna-makna dhahir, batin, aqli, naqli, semuanya memainkan peranannya masing-masing. Tafsir ini sangat menarik untuk diperkenalkan sebagai bukti akidah Syiah kepada dunia. Tafsir ini juga memiliki titik sensitif, unik dan komprehensif.
*Allamah Sayid Muhammad Husaini Tehrani: Pada karya ini terkumpul makna-makna dhahir, batin, aqli, naqli, semuanya memainkan peranannya masing-masing. Tafsir ini sangat menarik untuk diperkenalkan sebagai bukti akidah Syiah kepada dunia. Tafsir ini juga memiliki titik sensitif, unik dan komprehensif.
*Ayatullah Ja’far Subhani: Hal yang menarik perhatian dari sisi akhlak dan spiritualitas adalah sikap Allamah Thabathabai yang tidak terlalu menonjolkan pengetahuannya, perilakunya menjadi motivasi dalam beramal untuk memperoleh keridhaan Allah dan ikhlas. Jika seseorang tidak mengetahui ketinggian ilmu yang dimiliki oleh Allamah, maka tidak akan pernah terkira olehnya bahwa Allamah Thabathabai adalah seseorang yang mendirikan metode baru dan seorang guru dalam sair dan suluk (pelancongan spiritual), tafsir dan penggambaran kaedah-kaedah baru dan masalah-masalah yang ditemukan di bidang Filsafat. Alllamah Thabathabai harus dianggap sebagai pendiri metode khusus dalam penafsiran karena metode ini hanya ada pada keluarga wahyu, yaitu upaya menghilangkan kekaburan yang ada dengan menggunakan ayat-ayat lain al-Quran.
*Ayatullah Ja'far Subhani: Hal yang menarik perhatian dari sisi akhlak dan spiritualitas adalah sikap Allamah Thabathabai yang tidak terlalu menonjolkan pengetahuannya, perilakunya menjadi motivasi dalam beramal untuk memperoleh keridhaan Allah dan ikhlas. Jika seseorang tidak mengetahui ketinggian ilmu yang dimiliki oleh Allamah, maka tidak akan pernah terkira olehnya bahwa Allamah Thabathabai adalah seseorang yang mendirikan metode baru dan seorang guru dalam sair dan suluk (pelancongan spiritual), tafsir dan penggambaran kaedah-kaedah baru dan masalah-masalah yang ditemukan di bidang Filsafat. Alllamah Thabathabai harus dianggap sebagai pendiri metode khusus dalam penafsiran karena metode ini hanya ada pada keluarga wahyu, yaitu upaya menghilangkan kekaburan yang ada dengan menggunakan ayat-ayat lain al-Quran.
*Ayatullah Nashir Makarim Syirazi: Karya dengan menggunakan metode luar biasa yaitu tafsir al-Quran bi al-Quran dan pasti mencakup kumpulan kebenaran yang hingga kini tersembunyi bagi kita.
*Ayatullah Nashir Makarim Syirazi: Karya dengan menggunakan metode luar biasa yaitu tafsir al-Quran bi al-Quran dan pasti mencakup kumpulan kebenaran yang hingga kini tersembunyi bagi kita.
*Ayatullah Muhammad Hadi Ma’rifat: Tafsir ini adalah harta dari pemikiran Islam. Penemuan baru yang patut diperhatikan. Allamah Thabathabai dalam karyanya melakukan penelitian dengan sangat cermat dan teliti yang bisa menciptakan perubahan dalam bidang pemikiran-pemikiran ke-Islaman, keilmuan, filsafat dan Islam. Oleh itu, pembahasan dan penelitian mengenai hal itu, merupakan sesuatu penting yang harus dilakukan oleh hauzah-hauzah ilmiah Syiah.
*Ayatullah Muhammad Hadi Ma'rifat: Tafsir ini adalah harta dari pemikiran Islam. Penemuan baru yang patut diperhatikan. Allamah Thabathabai dalam karyanya melakukan penelitian dengan sangat cermat dan teliti yang bisa menciptakan perubahan dalam bidang pemikiran-pemikiran ke-Islaman, keilmuan, filsafat dan Islam. Oleh itu, pembahasan dan penelitian mengenai hal itu, merupakan sesuatu penting yang harus dilakukan oleh hauzah-hauzah ilmiah Syiah.
*Ayatullah Muhammad Gilani, murid Allamah: Luar biasa Tafsir al-Mizan! Sang penulis tidak hanya menggunakan metode rasional untuk menjelaskan penafsirannya, tapi pembahasan-pembahasan filsafat dan riwayat sengaja dibahas di Tafsir al-Mizan dengan alasan kebenaran ilmu-ilmu ini bisa dibuktikan melalui al-Quran dan perkataan Ahlulbait As.
*Ayatullah Muhammad Gilani, murid Allamah: Luar biasa Tafsir al-Mizan! Sang penulis tidak hanya menggunakan metode rasional untuk menjelaskan penafsirannya, tapi pembahasan-pembahasan filsafat dan riwayat sengaja dibahas di Tafsir al-Mizan dengan alasan kebenaran ilmu-ilmu ini bisa dibuktikan melalui al-Quran dan perkataan Ahlulbait As.


==Kitab-kitab yang terkait dengan Tafsir al-Mizan==
==Kitab-kitab yang terkait dengan Tafsir al-Mizan==
===Daftar Isi Tematik===
===Daftar Isi Tematik===
Salah satu ciri dari tafsir tartibi (tidak seperti tafsir maudhu’i) adalah membahas tentang satu subjek tertentu dalam beberapa tinjauan dan menemukan pembahasan-pembahasan mengenai sebuah subjek yang berkaitan dengan al-Quran dan penafsiran tertentu. Demi untuk memudahkan pembaca dan penelitian atas kitab-kitab yang telah ditulis, maka dibuatlah indeks dalam subjek-subjek yang dibahasnya berdasarkan urutan abjad berdasarkan subjek yang bermacam-macam.
Salah satu ciri dari tafsir tartibi (tidak seperti tafsir maudhu'i) adalah membahas tentang satu subjek tertentu dalam beberapa tinjauan dan menemukan pembahasan-pembahasan mengenai sebuah subjek yang berkaitan dengan al-Quran dan penafsiran tertentu. Demi untuk memudahkan pembaca dan penelitian atas kitab-kitab yang telah ditulis, maka dibuatlah indeks dalam subjek-subjek yang dibahasnya berdasarkan urutan abjad berdasarkan subjek yang bermacam-macam.
Tafsir Mizan juga memiliki daftar isi tematik. Satunya karangan Mirza Muhammad dengan judul Miftāh al-Mizān terkait dengan terjemah 40 jilid Persia yang ditulis dalam 3 jilid dan satunya lagi karangan Ilyas Kalantari yang dicetak secara terpisah untuk tafsir berbahasa Arab dan Persia. Daftar isi tematik lainnya adalah Miftāh al-Mizān, karya Ali Rdha Mirza Muhammad dkk untuk Tafsir Mizan berbahasa Persia cetakan Intisyarat Amir Kabir yang dihimpun dalam tiga jilid.
Tafsir Mizan juga memiliki daftar isi tematik. Satunya karangan Mirza Muhammad dengan judul Miftāh al-Mizān terkait dengan terjemah 40 jilid Persia yang ditulis dalam 3 jilid dan satunya lagi karangan Ilyas Kalantari yang dicetak secara terpisah untuk tafsir berbahasa Arab dan Persia. Daftar isi tematik lainnya adalah Miftāh al-Mizān, karya Ali Rdha Mirza Muhammad dkk untuk Tafsir Mizan berbahasa Persia cetakan Intisyarat Amir Kabir yang dihimpun dalam tiga jilid.


Baris 93: Baris 88:


===Ba Allamah dar al-Mizan az Manzhar Pursesy wa Pasukh===
===Ba Allamah dar al-Mizan az Manzhar Pursesy wa Pasukh===
''“Ba Allamah dar al-Mizan az Mandhar Pursesy wa Pasukh”'' adalah judul dua jilid kitab yang ditulis oleh Murad Ali Syams. Ia mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya ia ambil dari Tafsir al-Mizan. Pertanyaan-pertanyaan ini berkisar tentang pembahasan Ulumul Quran, Hadis, pembahasan ilmiah, akhak, sejarah, kemasyarakatan, akidah dan fikih. Karya ini dicetak oleh Percetakan Uswah.
''"Ba Allamah dar al-Mizan az Mandhar Pursesy wa Pasukh"'' adalah judul dua jilid kitab yang ditulis oleh Murad Ali Syams. Ia mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya ia ambil dari Tafsir al-Mizan. Pertanyaan-pertanyaan ini berkisar tentang pembahasan Ulumul Quran, Hadis, pembahasan ilmiah, akhak, sejarah, kemasyarakatan, akidah dan fikih. Karya ini dicetak oleh Percetakan Uswah.


===Kitab Al-Thabathabai wa Manhajahu fi Tafsirah al-Mizan===
===Kitab Al-Thabathabai wa Manhajahu fi Tafsirah al-Mizan===
Kitab ini ditulis oleh Ali Ramadhan Uwaisi dalam bahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh Husain Mir Jalili dengan judul “Rawisy Allamah Thabathabai dar Tafsir al-Mizan” dan dicetak oleh Percetakan Baina Milal dalam satu jilid. Kitab ini menjelaskan tentang metode Allamah Thathabai dalam Tafsir al-Mizan secara rinci.
Kitab ini ditulis oleh Ali Ramadhan Uwaisi dalam bahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh Husain Mir Jalili dengan judul "Rawisy Allamah Thabathabai dar Tafsir al-Mizan" dan dicetak oleh Percetakan Baina Milal dalam satu jilid. Kitab ini menjelaskan tentang metode Allamah Thathabai dalam Tafsir al-Mizan secara rinci.
 


====Sumber Rujukan Tafsir al-Mizan====
====Sumber Rujukan Tafsir al-Mizan====
Berdasarkan kitab-kitab di atas, Allamah Thabathabai menggunakan kitab-kitab berikut ini sebagai referensinya:
Berdasarkan kitab-kitab di atas, Allamah Thabathabai menggunakan kitab-kitab berikut ini sebagai referensinya:
Kitab-kitab Tafsir: Tafsir ''Mafatih al-Ghaib'' karya Fakhr al-Razi, ''Tafsir Majma’ al-Bayan'', Tafsir Ibn Abbas, ''Tafsir Kasysyaf'', ''Tafsir Thabari'', ''Tafsir Baidhawi'', Tafsir Abu al-Su’ud, ''Tafsir Dur al-Mantsur'', ''Tafsir Ruh al-Ma’ani'', Al-Jawahir (Thanthawi), ''Tafsir al-Manar'', ''Tafsir al-Burhan'', ''Tafsir Shafi'', ''Tafsir Nu’mani'', Tafsir Qumi, ''Tafsir Nur al-Tsaqalain'', ''Tafsir al-Burhan'', sebagian kitab-kitab Ayat al-Ahkam dan lainnya.
Kitab-kitab Tafsir: Tafsir ''Mafatih al-Ghaib'' karya Fakhr al-Razi, ''Tafsir Majma' al-Bayan'', Tafsir Ibn Abbas, ''Tafsir Kasysyaf'', ''Tafsir Thabari'', ''Tafsir Baidhawi'', Tafsir Abu al-Su'ud, ''Tafsir Dur al-Mantsur'', ''Tafsir Ruh al-Ma'ani'', Al-Jawahir (Thanthawi), ''Tafsir al-Manar'', ''Tafsir al-Burhan'', ''Tafsir Shafi'', ''Tafsir Nu'mani'', Tafsir Qumi, ''Tafsir Nur al-Tsaqalain'', ''Tafsir al-Burhan'', sebagian kitab-kitab Ayat al-Ahkam dan lainnya.
Sumber rujukan Allamah Thabathabai dalam pembahasan mengenai riwayat-riwayat sebagian besarnya menggunakan kitab-kitab seperti: Dar al-Mantsur dan Tafsir Nur al-Tsaqalain.
Sumber rujukan Allamah Thabathabai dalam pembahasan mengenai riwayat-riwayat sebagian besarnya menggunakan kitab-kitab seperti: Dar al-Mantsur dan Tafsir Nur al-Tsaqalain.
Kitab lughat: ''Mufradat Raghib, Sihah al-Lughah, al-Misbah al-Munir, Qamus al-Lughah, Lisan al-‘Arab, Al-Mazhar fi Ululmul Lughah''.
Kitab lughat: ''Mufradat Raghib, Sihah al-Lughah, al-Misbah al-Munir, Qamus al-Lughah, Lisan al-‘Arab, Al-Mazhar fi Ululmul Lughah''.
Kitab-kitab sejarah yang sangat banyak: Berbagai Dairah Ma’arif, Taurat, Injil, majalah-majalah dan berbagai surat kabar pada waktu itu.
Kitab-kitab sejarah yang sangat banyak: Berbagai Dairah Ma'arif, Taurat, Injil, majalah-majalah dan berbagai surat kabar pada waktu itu.
Itu semua sumber-sumber rujukan yang digunakan oleh Allamah Thabathabai dalam menulis kitab Tafsir al-Mizan.
Itu semua sumber-sumber rujukan yang digunakan oleh Allamah Thabathabai dalam menulis kitab Tafsir al-Mizan.


===Kitab-kitab Lain dan Skripsi===
===Kitab-kitab Lain dan Skripsi===
Mengingat antusias pertemuan-pertemuan ilmiah dalam Tafsir al-Mizan, disamping kitab-kitab di atas, terdapat pula ratusan kitab, makalah dan skripsi tentang tafsir al-Mizan, diantaranya adalah:
Mengingat antusias pertemuan-pertemuan ilmiah dalam Tafsir al-Mizan, disamping kitab-kitab di atas, terdapat pula ratusan kitab, makalah dan skripsi tentang tafsir al-Mizan, diantaranya adalah:
*''Dastanhai Qurani wa Tarikh Anbiya dar al-Mizan'', Husain Fa’al ‘Araqi, Tehran, penerbit Subhan, cet. pertama, 1377, 2 jld, hlm. 487-582.
*''Dastanhai Qurani wa Tarikh Anbiya dar al-Mizan'', Husain Fa'al ‘Araqi, Tehran, penerbit Subhan, cet. pertama, 1377, 2 jld, hlm. 487-582.
*''Fashl Nameh Qurani'', vol. 90-10, Wizeh Tafsir al-Mizan, Markaz Farhang wa Ma’arif Quran, Daftar Tablighat Islami Hauzah Ilmiyah, Qum.
*''Fashl Nameh Qurani'', vol. 90-10, Wizeh Tafsir al-Mizan, Markaz Farhang wa Ma'arif Quran, Daftar Tablighat Islami Hauzah Ilmiyah, Qum.
*''Parwarisy Ruh, Namaz wa Ibadat dar Tafsir al-Mizan'', Abas Azizi, Qum, Intisyarat Nubugh, cet. 1, 1375, hlm. 382.
*''Parwarisy Ruh, Namaz wa Ibadat dar Tafsir al-Mizan'', Abas Azizi, Qum, Intisyarat Nubugh, cet. 1, 1375, hlm. 382.
*''Tahlil Masail Imamat dar al-Mizan Syamsuddin Rabi’i'', Tehran, Intisyarat Subhan.
*''Tahlil Masail Imamat dar al-Mizan Syamsuddin Rabi'i'', Tehran, Intisyarat Subhan.
*''Falsafah wa Quran dar Zamineh al-Mizan'', Abas Mukhbar Dezfuli, Daftar Intisyarat Islami (Jamiah Mudarisin Hauzah Ilmiyah Qum).
*''Falsafah wa Quran dar Zamineh al-Mizan'', Abas Mukhbar Dezfuli, Daftar Intisyarat Islami (Jamiah Mudarisin Hauzah Ilmiyah Qum).
*''Ma’ad dar al-Mizan'', Syamsuddin Rabi’i. Tehran, Intisyarat Nur Fatimah S.
*''Ma'ad dar al-Mizan'', Syamsuddin Rabi'i. Tehran, Intisyarat Nur Fatimah S.
*I''’tibar Sanji Tarikh Manzhar Allamah Thabathabai''.
*I'''tibar Sanji Tarikh Manzhar Allamah Thabathabai''.


'''Makalah-makalah dan Skripsi'''
'''Makalah-makalah dan Skripsi'''
*Tafsir Quran be Quran dar Tafsir al-Mizan
*Tafsir Quran be Quran dar Tafsir al-Mizan
*Rawabete Ijtima’i dar Islam
*Rawabete Ijtima'i dar Islam
*Azadi az Didgah Allamah Thabathabai
*Azadi az Didgah Allamah Thabathabai
*Imamat wa Hukumat dar Tafsir al-Mizan
*Imamat wa Hukumat dar Tafsir al-Mizan
*Barrasi Ara Ijtima’i Allamah Thabathabai dar al-Mizan
*Barrasi Ara Ijtima'i Allamah Thabathabai dar al-Mizan
*Atsar Barzah dar Atsar Allamah Thabathabai
*Atsar Barzah dar Atsar Allamah Thabathabai
*Imamat az nadzar Allamah Thabathabai dar Tafsir al-Mizan, Dr Sayid Ja’far Syahidi.
*Imamat az nadzar Allamah Thabathabai dar Tafsir al-Mizan, Dr Sayid Ja'far Syahidi.
*&Ta’wil dar Tafsir al-Mizan, Muhammad Hadi Ma’rifat.
*&Ta'wil dar Tafsir al-Mizan, Muhammad Hadi Ma'rifat.
*I’tibar Sanji Tarikh Tarikh az Mandzar Allamah Thabathabai dar al-Mizan, Hasan Ahmadiyan Delawiz
*I'tibar Sanji Tarikh Tarikh az Mandzar Allamah Thabathabai dar al-Mizan, Hasan Ahmadiyan Delawiz
 
==Lihat juga==
*Tafsir al-Quran
*Tafsir Tematis
*Tafsir Quran bil Qur’an
*Tafsir Riwayat
*Tafsir Sufistik (Irfani)
*Tafsir Fikih
*Tafsir Ashri
*Tafsir Saintis
*Tafsir Filosofis
*Tafsir Teologis
*Tafsir Komparatif
*Tafsir Nemuneh
*Tafsir Birray
*Muhkam dan Mutasyabih


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
<references/>
{{ck}}


==Daftar Pustaka==
==Daftar Pustaka==
{{ref}}
*Terjemah Tafsir al-Mizān, Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani, Daftar Intisyarat Islami, Qum, 1382.
*Terjemah Tafsir al-Mizān, Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani, Daftar Intisyarat Islami, Qum, 1382.
*Darboreye Tafsir al-Mizān, Bahauddin Khurramsyahi, Nasyar Danesy, Odzar dan Dei 1360, no. 7, telah diedit pada 26 Februari 2012.
*Darboreye Tafsir al-Mizān, Bahauddin Khurramsyahi, Nasyar Danesy, Odzar dan Dei 1360, no. 7, telah diedit pada 26 Februari 2012.
*Mehr Taban, Yād Nāmeh Allamah Husain Thabāthabāi, karya Sayid Muhammad Husaini Tehrani, Intisyarat Nur Malakut Quran, Masyhad, 1466, sebagian dari teks kitab.
*Mehr Taban, Yād Nāmeh Allamah Husain Thabāthabāi, karya Sayid Muhammad Husaini Tehrani, Intisyarat Nur Malakut Quran, Masyhad, 1466, sebagian dari teks kitab.
*Dānesy Nāmeh Qurān wa Qurān Pazyuhi, Bahauddin Khuramsyahi, Nasyar Dustan, Nahid, Tehran, 1381.
*Dānesy Nāmeh Qurān wa Qurān Pazyuhi, Bahauddin Khuramsyahi, Nasyar Dustan, Nahid, Tehran, 1381.
*Tafsir wa Mufassirun, Ayatullah Muhammad Hadi Ma’rifa, Nasyar Tamhid, Qum, 1388, Qum, jld. 2, hlm. 497.
*Tafsir wa Mufassirun, Ayatullah Muhammad Hadi Ma'rifa, Nasyar Tamhid, Qum, 1388, Qum, jld. 2, hlm. 497.
*Syamsulwahyi Tabrizi, Sirah Amali Thabathabai, Ayatullah Jawadi Amuli, Nasyar Isra, Qum, 1386.
*Syamsulwahyi Tabrizi, Sirah Amali Thabathabai, Ayatullah Jawadi Amuli, Nasyar Isra, Qum, 1386.
 
{{akhir}}


[[fa: المیزان فی تفسیر القرآن]]
[[fa: المیزان فی تفسیر القرآن]]
Pengguna anonim