Pengguna anonim
Imam Muhammad al-Baqir as: Perbedaan antara revisi
→Imam Baqir as Menurut Para Ulama
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 161: | Baris 161: | ||
==Imam Baqir as Menurut Para Ulama== | ==Imam Baqir as Menurut Para Ulama== | ||
Ibnu Hajar Haitami menulis, "Abu Ja'far Muhammad Baqir as menyingkap khazanah ilmu yang terpendam, hakikat hukum, hikmah-hikmah dan kebijksanaan yang tidak tertutupi keculi oleh unsur-unsur tanpa bashirat atau buruknya niat. Dengan demikian, ia digelari dengan "Baqirul Ulum" atau pembuka dan penyingkap ilmu, penghimpun ilmu dan penegak panji ilmu. Ia menghabiskan umurnya dalam ketaatan kepada [[Allah swt]] dan telah sampai pada kedudukan orang-orang arif, dimana bahasa tidak mampu melukiskan sifat-sifatnya. Ia memiliki banyak perkataan dalam bidang suluk dan pengetahuan.<ref>Ibnu Hajar, ''Al-Shawaiq al-Muhriqah'', hlm. 201.</ref> | Ibnu Hajar Haitami menulis, "Abu Ja'far Muhammad Baqir as menyingkap khazanah ilmu yang terpendam, hakikat hukum, hikmah-hikmah dan kebijksanaan yang tidak tertutupi keculi oleh unsur-unsur tanpa bashirat atau buruknya niat. Dengan demikian, ia digelari dengan "Baqirul Ulum" atau pembuka dan penyingkap ilmu, penghimpun ilmu dan penegak panji ilmu. Ia menghabiskan umurnya dalam ketaatan kepada [[Allah swt]] dan telah sampai pada kedudukan orang-orang arif, dimana bahasa tidak mampu melukiskan sifat-sifatnya. Ia memiliki banyak perkataan dalam bidang suluk dan pengetahuan.<ref>Ibnu Hajar, ''Al-Shawaiq al-Muhriqah'', hlm. 201.</ref> | ||
Abdullah bin 'Atha, seorang ulama besar zaman Imam Baqir as, berkata, "Aku tidak melihat ulama yang rendah di hadapan siapapun, kecuali ulama yang ada di hadapan Abu Ja'far (yakni Imam Baqir as)."<ref>Sibth Ibnu al-Jauzi, ''Tadzkirah al-Khawash'', hlm. 337; Ali bin Issa al-Arbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 2, hlm. 329.</ref> | Abdullah bin 'Atha, seorang ulama besar zaman Imam Baqir as, berkata, "Aku tidak melihat ulama yang rendah di hadapan siapapun, kecuali ulama yang ada di hadapan Abu Ja'far (yakni Imam Baqir as)."<ref>Sibth Ibnu al-Jauzi, ''Tadzkirah al-Khawash'', hlm. 337; Ali bin Issa al-Arbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 2, hlm. 329.</ref> | ||
Dzahabi menulis tentang Imam Baqir as, "Ia adalah di antara orang yang terkumpul padanya ilmu, amal, kebesaran, kemuliaan, ketenangan dan terpercaya. Dan ia memiliki kelayakan untuk khilafah."<ref>Dzahabi, ''Siru A'lam al-Nubala''', jld. 4, hlm. 402.</ref> | Dzahabi menulis tentang Imam Baqir as, "Ia adalah di antara orang yang terkumpul padanya ilmu, amal, kebesaran, kemuliaan, ketenangan dan terpercaya. Dan ia memiliki kelayakan untuk khilafah."<ref>Dzahabi, ''Siru A'lam al-Nubala''', jld. 4, hlm. 402.</ref> | ||
<onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box | <onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box |