Pengguna anonim
Imam Muhammad al-Baqir as: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 96: | Baris 96: | ||
[[Jabir bin Abdillah al-Anshari]] meriwayatkan, "Dalam menjawab pertanyaan Jabir tentang para imam setelah [[Amirul Mukminin]], [[Nabi Muhammad saw]] berkata, "[[Imam Hasan as|Hasan]] dan [[Imam Husain as|Husain]] yang keduanya pemimpin para pemuda ahli surga, kemudian pemimpin para ahli ibadah di zamannya, yaitu [[Imam Sajjad as|Ali bin Husain]], kemudian Baqir, yaitu Muhammad bin Ali, dimana engkau akan melihatnya wahai [[Jabir bin Abdillah al-Anshari|Jabir]] …."<ref>''Kifayat al-Atsar'', hlm. 144-145.</ref> | [[Jabir bin Abdillah al-Anshari]] meriwayatkan, "Dalam menjawab pertanyaan Jabir tentang para imam setelah [[Amirul Mukminin]], [[Nabi Muhammad saw]] berkata, "[[Imam Hasan as|Hasan]] dan [[Imam Husain as|Husain]] yang keduanya pemimpin para pemuda ahli surga, kemudian pemimpin para ahli ibadah di zamannya, yaitu [[Imam Sajjad as|Ali bin Husain]], kemudian Baqir, yaitu Muhammad bin Ali, dimana engkau akan melihatnya wahai [[Jabir bin Abdillah al-Anshari|Jabir]] …."<ref>''Kifayat al-Atsar'', hlm. 144-145.</ref> | ||
Imam Sajjad as juga sering memperhatikan putranya, Imam Baqir as, secara seksama. Ketika seorang anaknya bertanya mengenai rahasia tentang perhatian khusus Imam Sajjad as kepada Imam Baqir as, Imam Sajjad as menjawab, "Hal ini karena keimahaman akan berlanjut pada keturunannya hingga pada hari [[Al-Qaim]] melakukan revolusi dan memenuhi dunia dengan | Imam Sajjad as juga sering memperhatikan putranya, Imam Baqir as, secara seksama. Ketika seorang anaknya bertanya mengenai rahasia tentang perhatian khusus Imam Sajjad as kepada Imam Baqir as, Imam Sajjad as menjawab, "Hal ini karena keimahaman akan berlanjut pada keturunannya hingga pada hari [[Al-Qaim]] melakukan revolusi dan memenuhi dunia dengan keadilan. Oleh karena itu, Baqir adalah Imam dan ayah dari [[Imam-imam Syiah|para Imam]]."<ref>Ibid, hlm. 237.</ref> | ||
[[Syeikh Mufid]] menulis, "Imam Baqir as memiliki keunggulan di antara saudaranya dalam sisi keilmuan, kezuhudan, dan kemuliaan. Kedudukan dan kebesarannya lebih tinggi. Setiap orang memuji kebesarannya. Ia dihormati oleh masyarakat umum dan orang-orang khusus. Darinya terpancar ilmu-ilmu agama, [[sunah nabawi]], ilmu [[Al-Quran]], sejarah, akhlak dan sastra. Semua itu tidak nampak pada seorang pun dari keturunan [[Imam Hasan as]] dan [[Imam Husain as]]. Para sahabat Nabi saw yang tersisa, para pembesar dari [[tabi'in]] dan ulama fikih kaum muslimin meriwayatkan darinya. Keutamaan dan kebesarannya sedemikian rupa hingga menjadi perumpamaan di kalangan ulama. Mengenai sifat-sifatnya, para ulama menulis buku dan membacakan syair-syair tentangnya."<ref>Mufid, ''Al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 157.</ref> | [[Syeikh Mufid]] menulis, "Imam Baqir as memiliki keunggulan di antara saudaranya dalam sisi keilmuan, kezuhudan, dan kemuliaan. Kedudukan dan kebesarannya lebih tinggi. Setiap orang memuji kebesarannya. Ia dihormati oleh masyarakat umum dan orang-orang khusus. Darinya terpancar ilmu-ilmu agama, [[sunah nabawi]], ilmu [[Al-Quran]], sejarah, akhlak dan sastra. Semua itu tidak nampak pada seorang pun dari keturunan [[Imam Hasan as]] dan [[Imam Husain as]]. Para sahabat Nabi saw yang tersisa, para pembesar dari [[tabi'in]] dan ulama fikih kaum muslimin meriwayatkan darinya. Keutamaan dan kebesarannya sedemikian rupa hingga menjadi perumpamaan di kalangan ulama. Mengenai sifat-sifatnya, para ulama menulis buku dan membacakan syair-syair tentangnya."<ref>Mufid, ''Al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 157.</ref> | ||