Lompat ke isi

Syiah: Perbedaan antara revisi

520 bita ditambahkan ,  11 Februari 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19: Baris 19:
Menurut laporan dari Lembaga Yayasan pew pada tahun 2009, 10 hingga 13 persen penduduk muslim di dunia bermazhabkan Syiah. Dan diperkirakan jumlah mereka mencapai 154 hingga 200 juta jiwa. Kebanyakan mereka tinggal di Negara-negara seperti [[Iran]], Pakistan, India dan [[Irak]].
Menurut laporan dari Lembaga Yayasan pew pada tahun 2009, 10 hingga 13 persen penduduk muslim di dunia bermazhabkan Syiah. Dan diperkirakan jumlah mereka mencapai 154 hingga 200 juta jiwa. Kebanyakan mereka tinggal di Negara-negara seperti [[Iran]], Pakistan, India dan [[Irak]].


==Defenisi Syiah==
Mereka yang Imam Ali (AS) di bagian depan Osman tahu, kata Syiah Ali. Tentu saja kelompok ini sebagai politik Syiah dalam iman Syiah (orang-orang yang percaya bahwa penerus langsung dari Nabi Hazrat Ali) disebutkan. [4] Kemudian, Shi, hanya mereka yang didedikasikan untuk suksesi Ali dari Allah, dan eksklusif ia tahu anak-anak. [5]
Kata ‘syiah' adalah bentuk jamak (plural) yang berarti ‘para pengikut'. Para ahli Bahasa Arab mengatakan bahwa ‘syiah' berarti orang-orang yang menyertai figur tertentu dan menolongnya supaya kuat. Kelompok yang bersatu dalam sebuah permasalahan juga disebut ‘syiah'<ref>Kitab al-‘Ain, jld. 2, hlm. 191. al-Shihah – Taju al-Lughah wa Shihahu al-Arabiah, jld. 3, hlm. 1240. Qamus Al-Qur'an, hlm. 470. </ref>
 
Dalam istilah Ilmu Perbandingan Mazhab Islam, yang dimaksud dengan syiah adalah Syiah Imamiah yang merupakan mazhab Islam terbesar kedua dari segi pengikut. Kata syiah juga digunakan untuk menyebut orang-orang yang bermazhab Syiah.
==Penamaan==
Pada abad pertama hijriyah, kata ‘syiah' dalam bahasa Arab secara umum bermakna ‘sekelompok masyarakat'. <ref>Qs. Maryam: 69. </ref>
Syiah dalam bahasa berarti pengikut, pembela, sekumpulan dan grup <ref>Farahidi, al-'Ain, di bawah kata Syia', jld.2, hlm.191.</ref> dan dalam istilah dikhususkan kepada seseorang yang meyakini bahwa Imam Ali as adalah penerus dan pengganti tanpa jarak bagi Rasulullah saw dari sisi Allah ‘syiah' berarti orang-orang yang menyertai figur tertentu dan menolongnya supaya kuat. Kelompok yang bersatu dalam sebuah<ref>Syaikh Mufid, Awail al-Maqalat, hlm.35.</ref> kebalikan dari pandangan Ahlusunnah yang meyakini bahwa Suksesi Nabi dipilih oleh masyarakat.<ref>Lihat: Eiji, Syarh al-Mawaqif, jld.8, hlm.354.</ref>
Jika kata tersebut digabungkan dengan kata lain maka bermakna ‘pengikut dan penolong'. <ref>Qs. Al-Qashash: 15. </ref>
 
Sebab populernya istilah syiah adalah penggunaan gabungan kata ‘Syiah Ali as' dalam sepanjang sejarah Islam pada abad pertama hijriah. <ref> Lih. Ahmad Bin Hanbal, Musnad Ahmad, 1/148, 278. </ref>
Pada abad pertama hijriyah, kata ‘Syiah' digunakan hanya secara bahasa saja dan kepada para pecinta dan pengikut dikatakan Syiah. sebagian meyakini bahwa orang-orang yang mengedepankan Ali as atas Utsman, mereka itu dikatakan Syiah. Sejatinya bagi kelompok ini dikenal sebagai Syiah politis di hadapan Syiah ideologi (orang-orang yang meyakini bahwa suksesi tanpa jarak Nabi adalah Ali as)<ref> Ja'fariyan, ''Tarikh Tasyayyu dar Iran''', hlm.19, 30.</ref> kemudian Syiah, dikhususkan kepada orang-orang yang meyakini bahwa suksesi atau penganti Ali as dari sisi Allah dan hanya terbatas pada anak keturunannya saja. <ref> Syahristani, al-Milal wa an-nihal, jld.1, hlm.169.</ref>
 
 
Hal ini kembali kepada pandangan sejarah, dimana sebagian kaum Muslimin sejak masa awal munculnya Islam berkeyakinan bahwa Imam Ali as memiliki hak husus menyangkut kepemimpinan umat Islam setelah Rasulullah saw. Karena itu kelompok tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Syiah Ali. Sebagaimana yang terjadi pada perang Shiffin, sebutan ‘Syiah' digunakan untuk sekelompok sahabat khusus Imam Ali as. <ref>Lih. Nashr Bin Muzahim, Waq'ah Shiffin, 86, 359. </ref>
Hal ini kembali kepada pandangan sejarah, dimana sebagian kaum Muslimin sejak masa awal munculnya Islam berkeyakinan bahwa Imam Ali as memiliki hak husus menyangkut kepemimpinan umat Islam setelah Rasulullah saw. Karena itu kelompok tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Syiah Ali. Sebagaimana yang terjadi pada perang Shiffin, sebutan ‘Syiah' digunakan untuk sekelompok sahabat khusus Imam Ali as. <ref>Lih. Nashr Bin Muzahim, Waq'ah Shiffin, 86, 359. </ref>
Kemudian dalam peristiwa perdamaian Imam Hasan as pada tahun 41 H disebutkan, salah satu syarat perjanjian yang harus disepakati adalah Muawiyah dilarang menggangu satu pun ‘Syiah Ali'. <ref>Lih. Abu al-Faraj, 43. </ref>
Kemudian dalam peristiwa perdamaian Imam Hasan as pada tahun 41 H disebutkan, salah satu syarat perjanjian yang harus disepakati adalah Muawiyah dilarang menggangu satu pun ‘Syiah Ali'. <ref>Lih. Abu al-Faraj, 43. </ref>
Baris 30: Baris 32:
Istilah Syiah Ali (pengikut Ali) pertama kali muncul dalam riwayat yang disampaikan Nabi saw. Jabir Bin Abdullah al-Anshari berkata,“Kami sedang duduk di dekat Nabi saw, kemudian Ali Bin Abu Thalib datang. Saat itu Nabi saw bersabda:
Istilah Syiah Ali (pengikut Ali) pertama kali muncul dalam riwayat yang disampaikan Nabi saw. Jabir Bin Abdullah al-Anshari berkata,“Kami sedang duduk di dekat Nabi saw, kemudian Ali Bin Abu Thalib datang. Saat itu Nabi saw bersabda:
‘Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh orang ini dan syiahnya di hari kiamat nanti adalah orang-orang yang beruntung'.”
‘Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh orang ini dan syiahnya di hari kiamat nanti adalah orang-orang yang beruntung'.”
Suyuthi meriwayatkan dari Ibnu Abas, “Ketika ayat ‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh adalah sebaik-baik mahluk'<ref>Qs. Al-Bayyinah: 7. </ref>turun, Nabi saw bersabda kepada Ali, ‘mereka (yang dimaksud orang-orang yang beriman dalam ayat itu) adalah engkau dan syiahmu'.” <ref>Al-Suyuthi, al-Durru al-Mantsur, jld. 6, hlm. 379. </ref>
Suyuthi meriwayatkan dari Ibnu Abas, “Ketika ayat ‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh adalah sebaik-baik mahluk'<ref>Qs. Al-Bayyinah: 7. </ref>turun, Nabi saw bersabda kepada Ali, ‘mereka (yang dimaksud orang-orang yang beriman dalam ayat itu) adalah engkau dan syiahmu'.” <ref>Al-Suyuthi, al-Durru al-Mantsur, jld. 6, hlm. 379. </ref>


Pengguna anonim