Pengguna anonim
Syekh Shaduq: Perbedaan antara revisi
→Kelahiran
imported>Hindr (→Nasab) |
imported>Hindr |
||
Baris 55: | Baris 55: | ||
==Kelahiran== | ==Kelahiran== | ||
Tahun kelahiran Syaikh Shaduq tidak diketahui secara mendetail. Namun dari bukunya, | Tahun kelahiran Syaikh Shaduq tidak diketahui secara mendetail. Namun dari bukunya, ''Kamāluddin'', dan ''kitab Ghaibah'' [[Syaikh Thusi]] serta kitab ''Al-Fehrest'' [[Najjasyi]] dapat diketahui bahwa ia lahir sepeninggal [[Muhammad bin Utsman 'Amri]], wakil kedua dari empat wakil [[Imam Zaman (af)]], tahun 305, di awal-awal wakil [[Abul Qasim Husein bin Ruh]], wakil ke tiga. | ||
Syaikh Shaduq sendiri dari Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Aswad menukilkan bahwa Ali bin Husein bin Musa bin Babawaih (ayah | |||
Syaikh Thusi | Syaikh Shaduq sendiri dari Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Aswad menukilkan bahwa Ali bin Husein bin Musa bin Babawaih (ayah Syaikh Shaqud, yang disebut juga dengan Shaduq awal) sepeninggal [[Muhammad bin Utsman 'Amri]] meminta [[Abul Qasim Ruhi]] (wakil ketiga) supaya meminta [[Imam Zaman]] guna mendoakan supaya Allah Swt menganugerahkan keturunan kepadanya. Abu Ja’far mengatakan, aku juga meminta Abul Qasim dan dia menyampaikan permintaan ini kepada [[Imam Zaman (af)]]. Setelah tiga hari, [[Abul Qasim]] berkata kepadaku bahwa Imam telah berdoa untuk [[Ali bin Husein]] dan dia akan memiliki seorang anak yang berkah, dimana Allah Swt karenanya akan menghantarkan keuntungan baginya. <ref>''Kamāluddin'', hlm. 276; dan semisalnya, [[Syaikh Thusi]] berbicara dalam bukunya, ''Al-Ghaibah'', hlm. 209; dinukil dari al-Rabbani al-Syirazi, Abdul Rahim, ''muqaddimah Ma’āni al-Akhbār'', Syaikh Shaduq, 1361 H, hlm. 73. </ref> | ||
Sebagian syaikh kota Qom berkata kepadaku bahwa Ali bin Husein bin Babawaih menikah dengan putri pamannya dan pernikahan ini tidak membuahkan keturunan. | |||
Dengan demikian, | [[Syaikh Thusi]] menukil cerita tersebut dengan lebih terperinci: | ||
Sebagian syaikh kota [[Qom]] berkata kepadaku bahwa Ali bin Husein bin Babawaih menikah dengan putri pamannya dan pernikahan ini tidak membuahkan keturunan. Karena inilah dia menulis kepada [[Abul Qasim Husein bin Ruh]] supaya meminta [[Imam Zaman]] supaya mendoakannya, agar Allah memberikan keturunan seorang fakih untuknya. Kemudian datanglah jawaban bahwa engkau tidak akan memiliki keturunan dari wanita ini, dan sebentar lagi engkau akan memiliki seorang budak Dailam dan darinya akan dikaruniai dua anak fakih. -<ref> ''Al-Ghaibah'', hlm. 201; dinukil dari al-Rabbani al-Syirazi, Abdul Rahim, ''muqaddimah Ma’ani al-Akhbār'', Syaikh Shaduq, 1361 H, hlm. 73. </ref> | |||
Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa kelahiran Syaikh Shaduq setelah tahun 305 H dan dengan doanya [[Imam Zaman (af)]] dan dengan demikian, dia dan saudaranya, Husein sangat bangga atas masalah ini. <ref>Al-Rabbani al-Syirazi, Abdul Rahim, ''muqaddimah Ma’āni al-Akhbār'', Syaikh Shaduq, 1361 H, hlm. 74. </ref> | |||
==Kehidupan== | ==Kehidupan== |