Lompat ke isi

Nahjul Balaghah (buku): Perbedaan antara revisi

imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Baris 88: Baris 88:
'''Pidato al-Gharra'''
'''Pidato al-Gharra'''


Khutbah ke-83 dari Nahjul Balaghah adalah khutbah lain yang diperkenalkan sebagai khutbah yang tersohor. Khutbah ini dinamai "al-Gharra" karena terhiasi dengan penjelasan yang fasih dan retorik seperti menggunakan kata-kata serupa tapi beda maknanya, saja,sindiran dan kiasan.<ref>Khui, ''Minhaj al-Bara'ah fi Syarh Nahjil Balaghah'', jld.6, hlm.70; Muthahhari, ''Majmu'e-i Atsari Syahid Muthahhari'', jld.16, hlm.359</ref> Setelah Sayid Radhi menjelaskan khutbah ini mengatakan, tatkala Imam as menyampaikannya, masyarakat menangis.<ref>''Nahjul Balaghah'', diedit oleh Shubhi Shaleh, khutbah 83, hlm. 133</ref>Khutbah ini dimulai dengan pujaan dan pujian kepada Allah serta kesaksian Imam as terhadap [[kenabian]] [[Nabi Muhammad saw]], kemudian dilanjutkan dengan pesan beliau akan ketakwaan kepada Allah dengan memperingatkan anugerah-anugerah-Nya dan bahwa dunia tempat ujian serta memperingatkan hari kiamat, kematian, dipedamnya manusia, hancurnya jasad dan menjadi makanan binatang-binatang kecil.<ref>Syahidi, ''Tarjumah Nahjul Balaghah'', hlm. 60-65</ref>
Khutbah ke-83 dari Nahjul Balaghah adalah khutbah lain yang diperkenalkan sebagai khutbah yang tersohor. Khutbah ini dinamai "al-Gharra" karena terhiasi dengan penjelasan yang fasih dan indah seperti menggunakan kata-kata serupa tapi beda maknanya, saja,sindiran dan kiasan.<ref>Khui, ''Minhaj al-Bara'ah fi Syarh Nahjil Balaghah'', jld.6, hlm.70; Muthahhari, ''Majmu'e-i Atsari Syahid Muthahhari'', jld.16, hlm.359</ref> Setelah Sayid Radhi menjelaskan khutbah ini mengatakan, tatkala Imam as menyampaikannya, masyarakat menangis.<ref>''Nahjul Balaghah'', diedit oleh Shubhi Shaleh, khutbah 83, hlm. 133</ref>Khutbah ini dimulai dengan pujaan dan pujian kepada Allah serta kesaksian Imam as terhadap [[kenabian]] [[Nabi Muhammad saw]], kemudian dilanjutkan dengan pesan beliau akan ketakwaan kepada Allah dengan memperingatkan anugerah-anugerah-Nya dan bahwa dunia tempat ujian serta memperingatkan hari kiamat, kematian, dipedamnya manusia, hancurnya jasad dan menjadi makanan binatang-binatang kecil.<ref>Syahidi, ''Tarjumah Nahjul Balaghah'', hlm. 60-65</ref>


'''Pidato Muttaqin'''
'''Pidato Muttaqin'''
Pengguna anonim