Lompat ke isi

Huruf Isti'la

Prioritas: b, Kualitas: b
tanpa infobox
tanpa navbox
Dari wikishia
Abjad bahasa Arab dan tempat keluarnya lafadz

Huruf Isti'la (bahasa Arab: حروف استعلاء) merujuk pada huruf-huruf dalam bahasa Arab yang ketika diucapkan, lidah terangkat ke langit-langit mulut dan diucapkan dengan kekuatan serta tafkhim (penebalan suara). Huruf-huruf ini adalah: خ (kha), ص (shad), ض (dhad), غ (ghain), ط (tha), ظ (zha), dan ق (qaf).

Menerapkan istila' dalam salat bersifat mustahab (dianjurkan). Huruf-huruf lainnya memiliki sifat istifal.

Definisi dan Pentingnya

Huruf istila' dalam ilmu tajwid didefinisikan sebagai huruf-huruf yang ketika diucapkan, lidah terangkat ke langit-langit mulut.[1] Karakteristik ini menyebabkan peningkatan volume suara dan penguatan resonansi.[2]

Dalam pembahasan fikih, huruf istila' disebutkan dalam konteks bab shalat.[3]

Huruf-Huruf Istila'

Tujuh huruf berikut memiliki sifat istila':[4]

  1. خ (kha)
  2. ص (shad)
  3. ض (dhad)
  4. ط (tha)
  5. ظ (zha)
  6. غ (ghain)
  7. ق (qaf)

Empat huruf - ص, ض, ط, dan ظ - selain memiliki sifat istila', juga memiliki sifat itsbaq[catatan 1][5] yang menyebabkan tafkhim lebih kuat.[6] Di antara huruf-huruf ini, huruf tha memiliki tingkat tafkhim tertinggi.[7]

Sebaliknya, huruf istifal diucapkan dengan menurunkan lidah, menghasilkan suara yang tipis dan kurang beresonansi.[8] Semua huruf selain huruf istila' memiliki sifat istifal.[9] Namun, beberapa ulama juga memasukkan huruf alif sebagai huruf istila'.[10]

Karakteristik Huruf Istila'

Huruf istila' mencapai tingkat tafkhim tertinggi ketika disertai dengan alif, dan memiliki tingkat tafkhim terendah dalam keadaan maksur (berharakat kasrah).[11] Karena menghasilkan volume dan kekuatan dalam pengucapan, huruf-huruf ini mencegah terjadinya imalah[12] [catatan 2] karena bertentangan dengan prinsip kesederhanaan dan kelancaran yang diperlukan dalam imalah.[13]

Istila', bersama dengan sifat-sifat lain seperti hams, jahr, ithbaq, dan ghunnah, merupakan pilar-pilar tartil. Meskipun beberapa ulama menganggap penerapan tepat sifat-sifat ini sebagai mustahab, yang lain menentang pendapat ini dan menganggapnya sebagai istilah-istilah baru yang tidak memiliki dasar untuk mustahab.[14]

Menerapkan tafkhim dan istila' dalam shalat bersifat mustahab dan meningkatkan keindahan bacaan serta tajwid salat.[15]

Pranala Terkait

Catatan

  1. Ithbaq berarti menempelnya lidah ke langit-langit mulut saat mengucapkan huruf, dan huruf-hurufnya adalah shad, dhad, tha, dan zha. (Syafi'i Hafyan, Asyhar al-Musthalahat, 1422 H, hlm. 252.)
  2. Imalah berarti mendekatkan pengucapan fathah ke kasrah dan alif ke ya untuk memudahkan pengucapan kata-kata. (Mubarrad, Al-Muqtadhab, Beirut, vol. 3, hlm. 38)

Catatan Kaki

  1. Al-Sarraf, Al-Jadid fi 'Ilm al-Tajwid, 1428 H, hlm. 38; Syafi'i Hafyan, Asyhar al-Musthalahat, 1422 H, hlm. 251.
  2. Habibi, Syahidi, Rawankhani wa Tajwid al-Qur'an al-Karim, 1389 HS, hlm. 99.
  3. Mu'assasah Da'irat al-Ma'arif al-Fiqh al-Islami, Farhang Fiqh Muthabiq, 1426 H, vol. 2, hlm. 558.
  4. Al-Buyah, Tarkib, Tarjamah wa Talkhis Matalib Alfiyah, 1383 HS, hlm. 403; Mubarrad, Al-Muqtadhab, Beirut, vol. 3, hlm. 38; Ibnu 'Aqil, Syarh Ibnu 'Aqil, tanpa tahun, vol. 2, hlm. 524.
  5. Al-'Abd, Al-Mizan fi Ahkam Tajwid al-Qur'an, 2010, hlm. 96.
  6. Sadat Fatimi, Tajwid 'Umumi, 1383 H, hlm. 27.
  7. Mirtaghi, Tajwid wa Awasyinasi, hlm. 118; Al-'Abd, Al-Mizan fi Ahkam Tajwid al-Qur'an, 2010, hlm. 91.
  8. Al-Sarraf, Al-Jadid fi 'Ilm al-Tajwid, 1428 H, hlm. 39.
  9. Syafi'i Hafyan, Asyhar al-Musthalahat, 1422 H, hlm. 251.
  10. Mirtaghi, Tajwid wa Awasyinasi, 1389 HS, hlm. 118.
  11. Sadat Fatimi, Tajwid 'Umumi, 1383 H, hlm. 28.
  12. Mubarrad, Al-Muqtadhab, tanpa tahun, vol. 3, hlm. 38.
  13. Untuk informasi lebih lanjut, lihat: Radhi al-Din Astarabadi, Syarh Syafiyah Ibnu al-Hajib, Beirut, vol. 3, hlm. 15.
  14. Mu'assasah Da'irat al-Ma'arif al-Fiqh al-Islami, Farhang Fiqh Muthabiq, 1426 H, vol. 2, hlm. 444.
  15. Mu'assasah Da'irat al-Ma'arif al-Fiqh al-Islami, Farhang Fiqh Muthabiq, 1426 H, vol. 2, hlm. 558.

Daftar Pustaka

  • Al-'Abd, Faryal Zakariya. Al-Mizan fi Ahkam Tajwid al-Qur'an. Iskandariyah: Dar al-Iman, 2010 M.
  • Al-Buwaih, Ali, Tarkib. Tarjamah wa Talkhis Mathalib Alfiyah Ibnu Malik. Qom: Nasyr Allamah, 1383 HS.
  • Al-Sarraf, Mustafa. Al-Jadid fi 'Ilm al-Tajwid. Karbala: Maktabah al-Allamah Ibnu Fahd al-Hilli, 1428 H.
  • Habibi, Syahidi, Ali, Muhammadreza. Rawankhani wa Tajwid al-Qur'an al-Karim. Teheran: Sazman Tablighat Islami, 1389 HS.
  • Ibnu 'Aqil, Abdullah bin Abdurrahman. Syarh Ibnu 'Aqil. tanpa penerbit, cet. 2, tanpa tahun.
  • Mu'assasah Da'irat al-Ma'arif al-Fiqh al-Islami. Farhang Fiqh Muthabiq Madzhab Ahl al-Bait as. di bawah pengawasan: Sayid Mahmud Hasymi Syahrudi. Qom: Mu'assasah Da'irat al-Ma'arif al-Fiqh al-Islami 'ala Madzhab Ahl al-Bait as, 1426 H.
  • Mubarrad, Muhammad bin Yazid. Al-Muqtadhab. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, tanpa tahun.
  • Mirtaghi, Sayyid Husain. Tajwid wa Awasyinasi. Qom: Masyhur, 1389 HS.
  • Radhi al-Din Astarabadi, Muhammad bin Hasan. Syarh Syafiyah Ibnu al-Hajib. Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, tanpa tahun.
  • Sadat Fatimi, Jawad. Tajwid 'Umumi. Masyhad: Astan Quds Razavi, cet. 3, 1383 HS.
  • Syafi'i Hafyan, Ahmad Mahmud Abd al-Sami'. Asyhar al-Musthalahat fi Fann al-Ada' wa 'Ilm al-Qira'at. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1422 H.