Lompat ke isi

Empat Alam

Dari wikishia

Empat Alam atau 'Awalim Arba'ahmerujuk pada alam-alam Lahut, Jabarut, Malakut, dan Nasut. Alam Lahut adalah dunia yang khusus bagi Tuhan, alam Jabarut adalah alam akal tanpa gambaran benda-benda, alam Malakut adalah alam tanpa benda tetapi memungkinkan adanya gambaran bentuk dan rupa, sedangkan alam Nasut adalah alam yang khusus bagi manusia dan bermakna dunia jasmani. Alam-alam ini banyak disebut dalam filsafat, tasawuf, dan tafsir Al-Qur'an. Sebagian orang meyakini bahwa manusia dalam perjalanan menuju kesempurnaan dapat melakukan perjalanan ke alam-alam yang lebih tinggi melalui perjuangan melawan hawa nafsu, latihan spiritual, dan tidak terikat pada alam tempatnya berada; sebagaimana tujuan para sufi juga dianggap sebagai melewati alam-alam yang lebih rendah menuju alam-alam yang lebih tinggi.

Pengenalan Singkat

Di alam semesta, terdapat empat alam umum yang tersusun sesuai dengan tingkat keberadaannya.[1] Alam-alam tersebut adalah Lahut, Jabarut, Malakut, dan Nasut, yang disebut sebagai alam-alam empat.[2] Alam Lahut menempati tingkatan tertinggi di antara alam-alam tersebut, diikuti secara berurutan oleh alam Jabarut, Malakut, dan Nasut;[3] meskipun sebagian orang menganggap alam-alam tersebut hanya tiga[4] atau bahkan lima.[5]

Alam-alam empat ini memiliki aplikasi yang luas dalam karya-karya filsafat Islam, tasawuf, dan teologi Islam, bahkan dalam tafsir beberapa ayat Al-Qur'an, alam-alam ini disebutkan[6] dan upaya-upaya juga dilakukan untuk mengaitkan alam-alam ini dengan berbagai jenis manusia, di mana penghuni alam Jabarut dianggap sebagai "al-Sabiqun al-Sabiqun", penghuni alam Malakut sebagai "Ashab al-Maymanah", dan penghuni alam mulk, syahadah, dan hal-hal yang dapat dirasakan sebagai "Ashab al-Masy'amah".[7]

Alam Lahut

Templat:Utama Alam Lahut khusus bagi Tuhan[8] dan merupakan tingkat zat-Nya[9] serta perintah-perintah ilahi[10] dan rahmat-Nya berasal dari alam ini.[11] Dunia ini dikenal dengan berbagai nama filosofis dan sufistik.[12] Alam kesatuan,[13] sumber akal dan hikmah,[14] pencipta dan ruh Nasut[15] dianggap sebagai karakteristik alam Lahut.

Alam Lahut meliputi seluruh alam Malakut, Jabarut, dan Nasut, yang merupakan bagian dari alam khalq atau ciptaan Tuhan,[16] dan berada di atas semua alam tersebut[17] serta dianggap sebagai inti dan mencakup segala sesuatu yang ada.[18]

Keyakinan terhadap Lahut dianggap sebagai bagian dari keyakinan Islam[19] sebagaimana beberapa ayat Al-Qur'an dalam penafsiran para mufasir juga merujuk pada alam Lahut[20] dan bahkan tempat para nabi ketika menerima wahyu dianggap sebagai alam Lahut.[21] Dalam beberapa hadis, kedudukan Amirul Mukminin as disebutkan memiliki bagian dari alam Lahut[22] dan sebagian orang menganggap bahwa manifestasi nyata wali Allah dalam Al-Qur'an adalah seseorang yang dapat mencapai kesucian Lahut setelah melewati pakaian kemanusiaan.[23]

Alam Jabarut

Templat:Utama

Alam Jabarut adalah alam akal tanpa gambaran benda-benda dan sifat-sifatnya.[24] Para filsuf dan sufi memberikan berbagai nama untuk alam ini, seperti alam asma dan sifat serta alam akal.[25] Alam Jabarut berada di bawah Alam Lahut[26] dan di atas Alam Malakut serta Alam Nasut,[27] dan merupakan asal serta sebab terciptanya kedua alam tersebut.[28]

Alam ini dianggap sebagai tempat bagi zat dan sifat-sifat Tuhan.[29] Sebagian orang menganggap alam ini tidak terbatas dan tidak terhingga, serta meyakini bahwa kebesaran dan keagungannya tidak dapat dipahami oleh siapa pun.[30] Dalam tafsir Al-Qur'an, beberapa ayat merujuk pada alam ini[31] dan dalam hadis[32] serta doa,[33] alam ini sering disebut.

Sebagian orang meyakini bahwa manusia dengan ketaatan penuh kepada Tuhan dapat melakukan perjalanan ke alam ini;[34] sebagaimana para sufi dan salik berusaha untuk mencapai alam ini.[35]

Alam Malakut

Templat:Utama

Alam Malakut adalah alam tanpa benda-benda tetapi memungkinkan adanya gambaran bentuk dan rupa.[36] Alam ini berada di tingkat yang lebih tinggi dari Alam Nasut dan lebih rendah dari alam-alam Alam Jabarut dan Alam Lahut.[37] Para filsuf Muslim menganggap kematian sebagai titik pertemuan manusia dengan alam Malakut dan menyatakan bahwa tempat manusia setelah kematian berada di alam ini;[38] sebagaimana sebagian orang juga menganggap alam ini sebagai alam malaikat[39] dan bahkan setan serta jin.[40]

Sebagian orang meyakini bahwa manusia melalui latihan spiritual dan penyucian jiwa dapat menyaksikan alam ini sebelum kematian;[41] meskipun Malakut dalam pandangan sebagian orang adalah tempat yang tidak terlihat[42] dan hanya sedikit orang, seperti beberapa nabi[43] dan maksumin,[44] yang mampu memahaminya. Oleh karena itu, sebagian orang menganggap salah satu syarat imam adalah memiliki keyakinan yang memungkinkan untuk memahami alam Malakut.[45]

Kata "Malakut" disebutkan empat kali dalam Al-Qur'an.[46] Al-Qur'an menyebut Nabi Ibrahim as sebagai salah satu orang yang yakin dan telah menyaksikan alam Malakut.[47]

Alam ini memiliki berbagai jenis[48] dan nama-nama filosofis serta sufistik, seperti Alam Makna,[49] Alam Nufus,[50] dan Alam Amr.[51]

Alam Nasut

Templat:Utama

Alam Nasut atau alam mulk adalah dunia khusus bagi manusia[52] dan bermakna dunia jasmani.[53] Alam ini menempati tingkatan terendah di antara alam-alam[54] dan perubahan serta ketiadaan adalah karakteristiknya. Alam ini dianggap sebagai tahap pertama dalam perjalanan manusia menuju kesempurnaan.[55] Melewati Nasut dan tidak terikat padanya dianggap sebagai jalan untuk mencapai Alam Malakut.[56]

Istilah ini juga digunakan dalam agama Kristen[57] dan bahkan dalam agama-agama sebelum Kristen.[58]

Catatan Kaki

  1. Thabathaba'i, Rasail Tauhidiyyah, 1388 H, hlm. 158.
  2. Shirwani, Bustan al-Siyaha, 1315 H, hlm. 286; Muhaqqiq Sabzawari, Asrar al-Hikam, 1383 H, hlm. 648; Thabathaba'i, Rasail Tauhidiyyah, 1388 H, hlm. 158.
  3. Sajjadi, Farhang Ma'arif Islami, 1373 H, jilid 2, hlm. 1227-1228.
  4. Hasan Zadeh Amuli, Mamad al-Himam, 1378 H, hlm. 47; Muthahhari, Majmu'ah Atsar Ustad Syahid Muthahhari, tanpa tahun, jilid 3, hlm. 372; Isfarayini, Anwar al-'Irfan, 1383 H, hlm. 343.
  5. Sajjadi, Farhang Ma'arif Islami, 1373 H, jilid 2, hlm. 1352.
  6. Sebagai contoh, lihat: Alam Lahut: Sultan Ali Shah, Terjemahan Tafsir Bayan al-Sa'adah, 1372 H, jilid 13, hlm. 14 dan jilid 13, hlm. 292. Alam Jabarut: Nasafi, Bayan al-Tanzil, 1379 H, hlm. 60; Nasafi; dinisbatkan kepada Imam Ja'far Shadiq as, Mishbah al-Syari'ah, 1360 H, hlm. 163. Alam Malakut: Thabathaba'i, Terjemahan Tafsir al-Mizan, 1374 H, jilid 18, hlm. 239.
  7. Kulaini, al-Kafi, terjemahan Kamarei, 1375 H, jilid 2, hlm. 820; Amin, Tafsir Makhzan al-'Irfan fi 'Ulum al-Qur'an, tanpa tahun, jilid 13, hlm. 65.
  8. Thayyib, Athyab al-Bayan, 1369 H, jilid 5, hlm. 118.
  9. Kasyifi, Rasyahat 'Ayn al-Hayah, 1356 H, jilid 1, hlm. 357; Khatami, Farhang 'Ilm Kalam, 1370 H, hlm. 156; Sajjadi, Farhang Ma'arif Islami, 1373 H, jilid 2, hlm. 1230 dan jilid 3, hlm. 1632.
  10. Husaini Tehrani, Ma'ad Syinasi, 1423 H, jilid 5, hlm. 251-252.
  11. Majhul, Istilahat Sufiyan, 1388 H, hlm. 209; Zarrinkub, Sirr-i Nay, 1387 H, jilid 2, hlm. 812.
  12. Sajjadi, Farhang Ma'arif Islami, 1373 H, jilid 1, hlm. 741; jilid 2, hlm. 376, 786, 844, 993, 1120, 1230; jilid 3, hlm. 1698, 1921, 1967, 1970.
  13. Hamadani, Tamhidat, 1341 H, hlm. 379; Majhul, Istilahat Sufiyan Mir'at al-'Ushshaq, 1388 H, hlm. 46.
  14. Sabzawari, Asrar al-Hikam, 1383 H, jilid 1, hlm. 322; Sabzawari, Syarh al-Manzumah, 1389 H, jilid 1, hlm. 44.
  15. Shaliba, Farhang Falsafi, 1366 H, hlm. 550.
  16. Sajjadi, Farhang Istilahat Falsafi Mulla Sadra, 1379 H, hlm. 317; Sajjadi, Farhang Ma'arif Islami, 1373 H, jilid 2, hlm. 1227-1228.
  17. Isfarayini, Anwar al-'Irfan, 1383 H, hlm. 414–415; Zarrinkub, Sirr-i Nay, 1387 H, jilid 1, hlm. 553.
  18. Narimani, Tafsir 'Irfani Isyraq, Qum, hlm. 395.
  19. Masykur, Farhang Firaq Islami, 1372 H, hlm. 194.
  20. Sultan Ali Shah, Terjemahan Tafsir Bayan al-Sa'adah, 1372 H, jilid 13, hlm. 14 dan jilid 13, hlm. 292.
  21. Sultan Ali Shah, Terjemahan Tafsir Bayan al-Sa'adah, 1372 H, jilid 13, hlm. 439.
  22. Husaini Tehrani, Imam Syinasi, 1426 H, jilid 4, hlm. 85; Husaini Tehrani, Ma'ad Syinasi, 1423 H, jilid 5, hlm. 143, jilid 7, hlm. 312.
  23. Markaz Farhang wa Ma'arif Qur'an, Dairah al-Ma'arif Qur'an Karim, 1382 H, jilid 5, hlm. 72-73.
  24. Suhrawardi, Majmu'ah Mushannafat Syekh Isyraq, 1375 H, jilid 3, hlm. 65; Majma' al-Buhuts al-Islamiyyah, Syarh al-Musthalahat al-Falsafiyyah, 1414 H, hlm. 201; Suhrawardi, Rasail Syekh Isyraq, 1375 H, jilid 3, hlm. 65.
  25. Sabzawari, Syarh Gulshan Raz, 1386 H, hlm. 540; Dahdari Syirazi, Rasail Dahdar, 1375 H, hlm. 65.
  26. Amin, Makhzan al-'Irfan fi Tafsir al-Qur'an, 1361 H, jilid 12, hlm. 23; Ahmadpur, Kitab Syinasi Akhlaq Islami, 1385 H, hlm. 44.
  27. Hasan Zadeh Amuli, Mamad al-Himam, 1378 H, hlm. 187.
  28. Sajjadi, Farhang Ma'arif Islami, 1373 H, jilid 1, hlm. 631; Nasafi, Zubdah al-Haqaiq, 1381 H, hlm. 76.
  29. Nasafi, Bayan al-Tanzil, 1379 H, hlm. 126; Raz Syirazi, Manahij Anwar al-Ma'rifah, 1363 H, jilid 2, hlm. 633.
  30. Nasafi, al-Insan al-Kamil, 1386 H, hlm. 206.
  31. Asytiyani, Syarh Muqaddimah Qaisari, 1370 H, hlm. 459; Nasafi, Bayan al-Tanzil, 1379 H, hlm. 60; Samnani, Mushannafat Farsi, 1373 H, hlm. 142.
  32. Kulaini, al-Kafi, jilid 2, hlm. 572 dan 584; Mas'udi, Itsbat al-Washiyyah, 1426 H, hlm. 9.
  33. Sebagai contoh, lihat: Dinisbatkan kepada Imam Ridha as, al-Fiqh al-Mansub ila al-Imam al-Ridha as, hlm. 132; Ibn Hayyun, Da'a'im al-Islam, 1385 H, jilid 1, hlm. 163; Ibn Babuyah, Man La Yahdhuruhu al-Faqih, 1413 H, jilid 1, hlm. 337, 513.
  34. Sajjadi, Farhang Istilahat Falsafi Mulla Sadra, 1379 H, hlm. 373.
  35. Bahru al-'Ulum, Risalah Sirr wa Suluk, 1425 H, hlm. 106; Zarrinkub, Sirr-i Nay, 1378 H, jilid 1, hlm. 564; Ahmadpur, Kitab Syinasi Akhlaq Islami, 1385 H, hlm. 222.
  36. Sabzawari, Asrar al-Hikam, 1383 H, hlm. 482; Sajjadi, Farhang Ma'arif Islami, 1373 H, jilid 1, hlm. 631; Amin, Tafsir Makhzan al-'Irfan, jilid 13, hlm. 65.
  37. Amin, Tafsir Makhzan al-'Irfan, tanpa tahun, jilid 12, hlm. 23; Ridha'i Isfahani, Tafsir Qur'an Mehr, 1387 H, jilid 6, hlm. 132; Thayyib, Athyab al-Bayan, 1369 H, jilid 9, hlm. 452.
  38. Syahrzuri, Nuzhat al-Arwah, 1365 H, hlm. 94.
  39. Mulla Sadra, Tiga Risalah Filsafat, 1387 H, hlm. 82; Ghaffari, Farhang Istilahat Atsar Syekh Isyraq, 1380 H, hlm. 80.
  40. Amili, Tafsir Amili, 1360 H, jilid 4, hlm. 165.
  41. Syahrzuri, Nuzhat al-Arwah, 1365 H, hlm. 94; Ibn al-Harawi, Anwariyyah, 1363 H, hlm. 215; Suhrawardi, Majmu'ah Mushannafat Syekh Isyraq, 1375 H, jilid 3, hlm. 408; Kasyani, Majmu'ah Rasail wa Mushannafat Kasyani, 1380 H, hlm. 305.
  42. Sya'rani, Penelitian Qur'ani Allamah Sya'rani, 1386 H, jilid 1, hlm. 494.
  43. Thayyib, Athyab al-Bayan, 1369 H, jilid 5, hlm. 118.
  44. Thabathaba'i, Tafsir al-Mizan, 1374 H, jilid 1, hlm. 413; Thayyib, Athyab al-Bayan, 1369 H, jilid 5, hlm. 118; Husaini Tehrani, Imam Syinasi, 1426 H, jilid 1, hlm. 134.
  45. Husaini Tehrani, Imam Syinasi, 1426 H, jilid 1, hlm. 134.
  46. Quraysyi, Qamus Qur'an, 1371 H, jilid 6, hlm. 275.
  47. Thabathaba'i, Terjemahan Tafsir al-Mizan, 1374 H, jilid 18, hlm. 239.
  48. Sajjadi, Farhang Istilahat Falsafi Mulla Sadra, 1379 H, hlm. 325.
  49. Sabzawari, Asrar al-Hikam, 1383 H, hlm. 482; Amin, Tafsir Makhzan al-'Irfan, tanpa tahun, jilid 14, hlm. 8.
  50. Amin, Tafsir Makhzan al-'Irfan, tanpa tahun, jilid 14, hlm. 8; Kasyani, Majmu'ah Rasail wa Mushannafat, 1380 H, hlm. 314.
  51. Damad, Jadhawat wa Mawaqit, 1380 H, hlm. 18; Kasyfi, Jawahir al-Tafsir, 1379 H, hlm. 372; Razi, Empat Belas Risalah, 1383 H, hlm. 103.
  52. Khafaji, Syifa' al-Ghalil, tanpa tahun, jilid 1, hlm. 264; Zabidi, Taj al-'Arus, tanpa tahun, jilid 3, hlm. 128.
  53. Sajjadi, Farhang Ma'arif Islami, 1373 H, jilid 2, hlm. 1228 dan jilid 3, hlm. 1982; Sajjadi, Farhang Istilahat Falsafi Mulla Sadra, 1379 H, hlm. 321.
  54. Shaliba, Farhang Falsafi, 1366 H, hlm. 550.
  55. Kasyani, Majmu'ah Rasail wa Mushannafat Kasyani, 1380 H, hlm. 224.
  56. Husaini Tehrani, Ma'ad Syinasi, 1423 H, jilid 3, hlm. 248 dan jilid 7, hlm. 111; Hasan Zadeh, Majmu'ah Maqalat, Wilayah Takwini (1), 1376 H, hlm. 38; Suhrawardi, Hayakil al-Nur, 1379 H, hlm. 27; Muhaqqiq Sabzawari, Syarh al-Manzumah, 1379 H, jilid 1, hlm. 21; Suhrawardi, Majmu'ah Mushannafat Syekh Isyraq, 1375 H, jilid 3, hlm. 326.
  57. Thusi, Talkhis al-Muhassal, 1405 H, hlm. 260; Hasani Razi, Tabshirat al-'Awam fi Ma'rifah Maqalat al-Anam, 1364 H, hlm. 24; Majlisi, Ihtijajat, 1379 H, jilid 1, hlm. 37; 'Amiri, Rasail Abu al-Hasan 'Amiri, 1375 H, hlm. 297.
  58. Husaini Tehrani, Imam Syinasi, 1426 H, jilid 18, hlm. 245; Musawi Hamadani, Terjemahan Tafsir al-Mizan, 1374 H, jilid 3, hlm. 495.

Daftar Pustaka

  • Ibnu al-Harawi, Muhammad Syarif Nizamuddin Ahmad, Anwariyyah (Terjemahan dan Syarah Hikmat al-Isyraq Suhrawardi), Teheran, Amir Kabir, 1363 H.
  • Ibnu Babawaih, Muhammad bin Ali, Man La Yahdhuruhu al-Faqih, disunting oleh Ali Akbar Ghaffari, Qum, Kantor Penerbitan Islami, 1413 H.
  • Ibnu Hayyun, Nu'man bin Muhammad al-Maghribi, Da'a'im al-Islam, disunting oleh Asif Faydzi, Qum, Yayasan Ahlulbait as, 1385 H.
  • Ahmadpur, Mahdi, Kitab Syinasi Akhlaq Islami: Laporan Analitis Warisan Mazhab Akhlak Islami, Qum, Pusat Penelitian Ilmu dan Kebudayaan Islami, 1385 H.
  • Isfarayini, Mulla Ismail, Anwar al-'Irfan, disunting oleh Sa'id Nazari, Qum, Kantor Dakwah Islami, 1383 H.
  • Amin, Sayidah Nasrat Begum, Makhzan al-'Irfan fi Tafsir al-Qur'an, tanpa penerbit, tanpa tempat, tanpa tahun.
  • Asytiyani, Sayid Jalaluddin, Syarh Muqaddimah Qaisari 'ala Fusus al-Hikam, Teheran, Penerbit Amir Kabir, cetakan ketiga, 1370 H.
  • Bahru al-'Ulum, Muhammad Mahdi bin Murtadha, Risalah Sirr wa Suluk (Tuhfat al-Muluk fi al-Sirr wa al-Suluk), Mashhad, Malakut Nur Qur'an, cetakan ketujuh, 1425 H.
  • Balaghi, Abdulhujjah, Hujjat al-Tafasir wa Balagh al-Iksir, Qum, Hikmat (Percetakan), 1386 H.
  • Hasan Zadeh Amuli, Hasan, Majmu'ah Maqalat (Wilayah Takwini (1), Institut Penelitian dan Kajian Budaya Teheran), Qum, Kantor Penerbitan Dakwah Islami, cetakan kelima, 1376 H.
  • Hasan Zadeh Amuli, Hasan, Mamad al-Himam, Teheran, Organisasi Percetakan dan Penerbitan Kementerian Ershad Islami, 1378 H.
  • Hasani Razi, Sayid Murtadha bin Da'i, Tabshirat al-'Awam fi Ma'rifah Maqalat al-Anam, disunting oleh Abbas Iqbal Asytiyani, cetakan kedua, Teheran, Asathir, 1364 H.
  • Husaini Tehrani, Sayid Muhammad Husain, Imam Syinasi, Mashhad, Allamah Thabathaba'i, cetakan ketiga, 1426 H.
  • Husaini Tehrani, Sayid Muhammad Husain, Ma'ad Syinasi, Mashhad, Nur Malakut Qur'an, 1423 H.
  • Khatami, Ahmad, Farhang 'Ilm Kalam, Teheran, Saba, 1370 H.
  • Khafaji, Ahmad bin Muhammad, Syifa' al-Ghalil, disunting oleh Kasyasy Muhammad, Beirut, Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, tanpa tahun.
  • Mirdamad, Muhammad Baqir, Jadhawat wa Mawaqit, Teheran, Warisan Tertulis, 1380 H.
  • Dahdari Syirazi, Muhammad bin Mahmud, Rasail Dahdar, Teheran, Pusat Penelitian Warisan Tertulis, 1375 H.
  • Raz Syirazi, Abu al-Qasim, Manahij Anwar al-Ma'rifah fi Syarh Mishbah al-Syari'ah, Teheran, Khanqah Ahmadi, cetakan kedua, 1363 H.
  • Razi, Fakhruddin, Syihabuddin Suhrawardi, Athiruddin Abhari, Dzul Fadhail Akhsikati, dan lainnya, Empat Belas Risalah, Teheran, Penerbit Universitas Teheran, cetakan kedua, 1383 H.
  • Rezai Isfahani, Muhammad Ali, Tafsir Qur'an Mehr, Qum, Penelitian Tafsir dan Ilmu Qur'an, 1387 H.
  • Zabidi, Muhammad bin Muhammad, Taj al-'Arus min Jawahir al-Qamus, Beirut, Dar al-Fikr, tanpa tahun.
  • Zarrinkub, Abdulhusain, Sirr-i Nay, Teheran, Penerbitan Ilmiah, cetakan ketujuh, 1387 H.
  • Sabzawari, Muhammad Ibrahim, Syarh Gulshan Raz, Teheran, Penerbit Ilmu, 1386 H.
  • Sabzawari, Mulla Hadi, Asrar al-Hikam, Qum, Percetakan Dini, 1383 H.
  • Sabzawari, Mulla Hadi, Syarh al-Manzumah, disunting dan diberi catatan oleh Ayatullah Hasan Zadeh Amuli, Teheran, Penerbit Nab, 1379 H.
  • Sajjadi, Sayid Ja'far, Farhang Istilahat Falsafi Mulla Sadra, Teheran, Kementerian Kebudayaan dan Ershad Islami, 1379 H.
  • Sajjadi, Sayid Ja'far, Farhang Ma'arif Islami, Teheran, Penerbitan Universitas Teheran, 1373 H.
  • Sultan Ali Shah, Muhammad bin Haidar, Teks dan Terjemahan Tafsir Syarif Bayan al-Sa'adah fi Maqamat al-'Ibadah, Teheran, Sirr al-Asrar, 1372 H.
  • Samnani, Ala'uddin, Mushannafat Farsi Samnani, disunting oleh Najib Ma'il Harawi, Teheran, Perusahaan Penerbitan Ilmiah dan Budaya, cetakan kedua, 1383 H.
  • Suhrawardi, Syihabuddin, Rasail Syaikh Isyraq, Teheran, Institut Penelitian dan Kajian Budaya, cetakan kedua, 1375 H.
  • Suhrawardi, Syihabuddin, Suhrawardi, Majmu'ah Mushannafat Syaikh Isyraq, 1375 H, Teheran, Institut Penelitian dan Kajian Budaya, cetakan kedua, 1375 H.
  • Suhrawardi, Syihabuddin, Hayakil al-Nur, Teheran, Penerbit Nukta, 1379 H.
  • Sya'rani, Abul Hasan, Penelitian Qur'ani Allamah Sya'rani dalam Tafsir Majma' al-Bayan, Ruh al-Jinan, dan Manhaj al-Shadiqin, Qum, Penerbitan Kantor Dakwah Islami Hauzah Ilmiah Qum, cetakan kedua, 1386 H.
  • Syirwani, Zainul Abidin, Bustan al-Siyaha, Teheran, Percetakan Ahmadi, 1315 H.
  • Syahrzuri, Syamsuddin, Nuzhat al-Arwah wa Rawdhah al-Afrah (Tarikh al-Hukama), diterjemahkan oleh Maqsud Ali Tabrizi, Teheran, Penerbitan Ilmiah dan Budaya, 1365 H.
  • Shaliba, Jamil, Manouchehr Sanei Darabidi, Farhang Falsafi, Teheran, Penerbitan Hikmat, 1366 H.
  • Thabathaba'i, Sayid Muhammad Husain, Terjemahan Tafsir al-Mizan, Qum, Masyarakat Guru Hauzah Ilmiah Qum, 1374 H.
  • Thusi, Khwajah Nasiruddin, Talkhis al-Muhassal, Beirut, Dar al-Adhwa', 1405 H.
  • Thayyib, Abdulhusain, Athyab al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an, Teheran, Penerbitan Islam, cetakan kedua, 1369 H.
  • 'Amiri, Abul Hasan, Rasail Abul Hasan 'Amiri, Teheran, Pusat Penerbitan Universitas, 1375 H.
  • 'Amili, Ibrahim, Tafsir 'Amili, Teheran, Toko Buku Shaduq, 1360 H.
  • Ghaffari, Sayid Muhammad Khalid, Farhang Istilahat Atsar Syaikh Isyraq, Teheran, Asosiasi Warisan dan Tokoh Budaya, 1380 H.
  • Quraysyi, Ali Akbar, Qamus Qur'an, Teheran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, cetakan keenam, 1371 H.
  • Kasyani, Abdurrazzaq, Kasyani, Majmu'ah Rasail wa Mushannafat, Teheran, Warisan Tertulis, cetakan kedua, 1380 H.
  • Kasyfi, Husain bin Ali, Jawahir al-Tafsir, Teheran, Pusat Penelitian Warisan Tertulis, 1379 H.
  • Kasyfi, Husain bin Ali, Rasyahat 'Ayn al-Hayah fi Manaqib Masyayikh al-Thariqah al-Naqsyabandiyyah, Teheran, Yayasan Amal Nuri, 1356 H.
  • Kulaini, Muhammad bin Ya'qub, al-Kafi, disunting oleh Ali Akbar Ghaffari dan Muhammad Akhundi, Teheran, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 1407 H.
  • Majlisi, Muhammad Baqir, Ihtijajat, diterjemahkan oleh Musa Khosravi, Teheran, Penerbitan Islamiyyah, 1379 H.
  • Majma' al-Buhuts al-Islamiyyah, Syarh al-Musthalahat al-Falsafiyyah, Mashhad, Majma' al-Buhuts al-Islamiyyah, 1414 H.
  • Majhul, Istilahat Sufiyan Mir'at al-'Ushshaq, Teheran, Perusahaan Penerbitan Ilmiah dan Budaya, 1388 H.
  • Muhaqqiq Sabzawari, Muhammad Baqir, Asrar al-Hikam, Qum, Percetakan Dini, 1383 H.
  • Markaz Farhang wa Ma'arif Qur'an, Dairah al-Ma'arif Qur'an Karim, Qum, Penerbitan Kantor Dakwah Islami Hauzah Ilmiah Qum, cetakan ketiga, 1382 H.
  • Mas'udi, Ali bin Husain, Itsbat al-Washiyyah, Qum, Ansariyan, cetakan ketiga, 1426 H.
  • Masykur, Muhammad Jawad, Farhang Firaq Islami, Mashhad, Astan Quds Razavi, cetakan kedua, 1372 H.
  • Mulla Sadra, Sadruddin Muhammad bin Ibrahim, Tiga Risalah Filsafat, Qum, Kantor Dakwah Islami, 1387 H.
  • Al-Fiqh al-Mansub ila al-Imam al-Ridha as, Mashhad, Yayasan Ahlulbait as, 1406 H.
  • Musawi Hamadani, Sayid Muhammad Baqir, Terjemahan Tafsir al-Mizan, Qum, Kantor Penerbitan Islami, cetakan kelima, 1374 H.
  • Narimani, Ali, Tafsir 'Irfani Isyraq, Qum, tanpa penerbit, tanpa tahun.
  • Nasafi, Azizuddin, al-Insan al-Kamil, Teheran, Penerbitan Tuhuri, cetakan kedelapan, 1386 H.
  • Nasafi, Azizuddin, Bayan al-Tanzil, Teheran, Asosiasi Warisan dan Tokoh Budaya, 1379 H.
  • Nasafi, Azizuddin, Zubdah al-Haqaiq, Teheran, Penerbitan Tuhuri, cetakan kedua, 1381 H.
  • Huma'i, Jalaluddin, Mawlana-nameh; Mawlana Che Miguyad?, Teheran, Penerbit Huma, cetakan kesepuluh, 1385 H.
  • Hamadani, 'Ainul Qudhat, Tamhidat, Teheran, Universitas Teheran, 1341 H.