Lembaga Internasional Ahlulbait as

Prioritas: a, Kualitas: b
tanpa navbox
Dari wikishia
Logo Majma Jahani Ahlulbait As

Majma Jahani Ahlulbait (bahasa Arab:المجمع العالمي لأهل البيت عليهم السلام) atau Lembaga Internasional Ahlulbait adalah organisasi non government berskala internasional yang terbentuk dengan tujuan mengenalkan Islam Nabi Muhammad yang murni, menyebarkan ma'arif Alquran dan Ahlulbait as, memperkuat persatuan Islam dan mengidentifikasi, mengatur, membina serta mendukung para pengikut Ahlulbait.

Lembaga ini terbentuk dengan persetujuan Ayatullah Sayid Ali Khamenei, pemimpin tertinggi spiritual Islam Republik Islam Iran, dan setelah pertemuan internasional pertamanya pada bulan Mei 1990 M. yang dihadiri lebih dari 300 ulama dunia Islam, terutama para pengikut Ahlulbait as di Teheran.

Publikasi buku dan majalah dalam berbagai bahasa, dukungan atas penerbitan dan publikasi buku, dukungan akan terbentuknya kelompok persatuan pengikut Ahlulbait di seluruh dunia, penyelenggaraan konferensi-konferensi ilmiah, mengirim para da'i dan mubaligh agama, dukungan dari sisi ekonomi, ilmu pengetahuan dan kebudayaan kepada pengikut Ahlulbait, memperlengkapi mereka dengan perpustakaan dan lain-lainnya adalah sebagian dari kegiatan-kegiatan lembaga ini.

Kantor pusat lembaga ini berada di Iran dan program-programnya berjalan di bawah pantauan pemimpin tertinggi Wali faqih. Muktamar atau Majelis umum dibentuk pada setiap empat tahun dan dewan agung serta sekretaris jenderal termasuk dari pilar utama Lembaga Internasional Ahlulbait. Dewan agung lembaga ini terdiri dari para ulama dan kalangan elit Syiah dari berbagai macam kebangsaan yang berbeda dan Sekjen Lembaga Internasional Ahlulbait untuk sementara ini adalah Syekh Ridha Ramadhani Gilani.

Tujuan

Beberapa tujuan terpenting dari didirikannya Lembaga Internasional Ahlulbait adalah sebagai berikut:

  1. Menghidupkan dan mengembangkan budaya dan pengetahuan Islam Nabi Muhammad yang murni dan melindungi batasan privasi Alquran dan Sunnah Nabi saw dan Ahlulbait as yang suci dan disucikan;
  2. Membela kehormatan Islam dan batasan privasi nabi besar Islam, Alquran dan Ahlulbait as;
  3. Memperdalam dan memperkuat persatuan di antara seluruh umat Islam, terutama di kalangan para pengikut Ahlulbait as;
  4. Melindungi dan mendukung hak-hak Muslimin di dunia dan kedudukan para pengikut Ahlulbait as;
  5. Perluasan dan pembangunan infrastruktur, material dan spiritual pengikut Ahlulbait as di seluruh dunia;
  6. Berkontribusi pada pengembangan dan reformasi intelektual, budaya, politik, ekonomi, dan sosial pengikut Ahlulbait as di seluruh dunia;
  7. Mengeluarkan para pengikut Ahlulbait as dari keterbelakangan media dan eksklusi ilmiah serta ekonomi;
  8. Berupaya untuk membuat perdamaian, persahabatan, kerjasama dan koordinasi antara sesama manusia dan bangsa di dunia; [1]

Muktamar

Muktamar atau Majelis Umum termasuk pilar-pilar utama Lembaga Internasional Ahlulbait as, sebuah Majelis Kabinet yang terdiri dari para elit dan intelektual pengikut Ahlulbait as dari seluruh dunia. Anggota lembaga ini senantiasa konsisten dan mengadakan hubungan dengan Lembaga Internasional Ahlulbait as dan setiap empat tahun sekali mereka datang berkumpul bersama untuk mengadakan pertemuan, memberi dan meminta kebijakan dan peluang serta meninjau ancaman dan membangun strategi serta meminta dan memberi solusi untuk kegiatan-kegiatan mereka.

Pada pertemuan tersebut, diambil keputusan untuk memperbaiki keadaan dan peningkatan budaya, sosial, dan ekonomi serta hak-hak umat Islam dan disajikan rencana serta proposal untuk mencapai tujuan lembaga.

Pertemuan pertama Lembaga Internasional Ahlulbait as di adakan pada bulan Mei 1990 M dengan dihadiri lebih dari 300 para elit dan intelektual dunia Islam, terutama para pengikut Ahlulbait yang diselenggarakan di Teheran dan diputuskan bahwa pertemuan akan diadakan setiap empat tahun sekali.

  • Muktamar pertama Lembaga Internasional Ahlulbait diadakan pada bulan Februari tahun 1993 M di Teheran yang dihadiri 330 orang dari anggota lembaga dari 61 negara serta peserta tamu yang terdiri dari ilmuan, peneliti dan akademisi dari berbagai bidang ilmu dari sejumlah negara muslim.
  • Muktamar kedua diadakan pada bulan Februari pada tahun 1997 M yang dihadiri 360 orang cendekiawan muslim dari 56 negara.
  • Muktamar ketiga diadakan pada bulan September tahun 2003 M, dihadiri anggota sebanyak 500 orang dari 80 negara.
  • Muktamar keempat diadakan pada bulan September tahun 2007 M yang bertepatan dengan perayaan Sya'ban 1428 H. Lebih dari 460 orang yang hadir dari 110 negara pada pertemuan ini. [2]
  • Muktamar kelima diadakan pada 11-14 September 2011 M yang dihadiri lebih dari 600 orang dari 110 negara. [3]

Dewan Syura

Dewan Syura adalah salah satu bagian dari Lembaga Internasional Ahlulbait yang terdiri dari ulama besar dan tokoh Islam yang bertugas sebagai dewan pertimbangan dan konsultasi bagi pengurus harian dalam menjalankan gerak roda organisasi.

Keanggotaan Aktif

Anggota yang aktif dari dewan ini, di antaranya:

Mantan Anggota Dewan

Urusan Operasional Dewan Syura

Dalam persidangan tahun 2012 M diangkat Muhsin Mujtahid Syabstari sebagai ketua Dewan Syura dan Qurban Ali Duri Najaf Abadi sebagai wakil ketua, sementara Sayid Abu al-Hasan Nawab dipercaya sebagai sekretaris.

Sekretaris Jenderal

Sesuai dengan ketentuan umum organisasi, Sekretaris Jenderal akan dipilih dan diangkat oleh Dewan Syura dan sesuai dengan sepersetujuan Wali Faqih. Sekretaris Jenderal diberi kewenangan untuk mengepalai keseluruhan bidang dalam lembaga ini yaitu urusan Internasional, kebudayaan, sosial, ekonomi dan juga urusan internal lembaga.

Sampai saat ini yang menjabat sebagai Sekjen Lembaga Internasional Ahlulbait adalah Muhammad Hasan Akhtari yang diangkat sejak tahun 2004 M. Ia sebelum diangkat sebagai Sekjen bertugas sebagai kepala duta besar Iran untuk Suriah. Sebelumnya, yang pernah menjabat sebagai Sekjen Majma adalah sebagai berikut:

  1. Muhammad Ali Taskhiri, dari tahun 1990 M sampai 1999 M. [33]
  2. Ali Akbar Wilayati, dari tahun 1999 M sampai 2002 M.
  3. Muhammad Mahdi Ashefi, dari tahun 2002 M sampai 2004 M.

Lembaga Khusus

Kantor Berita Ahlulbait (Ahlulbayt News Agency) lebih populer dengan nama ABNA, lembaga penerbitan, lembaga sosial kemasyarakatan, dan Universitas Ahlulbait adalah lembaga-lembaga khusus yang berada dibawah naungan Lembaga Internasional Ahlulbait.

Departemen-departemen

Semua lembaga khusus yang berada dibawah naungan Lembaga Internasional Ahlul Bait dikelola dan berada dalam pertangungjawaban lima departemen. Lima departemen yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

  • Departemen Urusan Kebudayaan, ketua: Ahmad Ahmadi Tabar
  • Departemen Urusan Internasional, ketua: Muhammad Jawad Zari'an
  • Departemen Urusan Operasional, ketua: Sayid Murtadha Fathi
  • Departemen Urusan HAM dan Politik, ketua: Muhammad Ridha Nidzham Dust
  • Departemen Urusan Ekonomi, ketua: Amir Mahmud Dehlavi

Departemen Kebudayaan

Departemen ini membidangi urusan kebudayan yang terkait dengan penelitian dan dakwah termasuk dalam hal penerbitan dan pembuatan software Islami. Menyelenggarakan konferensi, seminar-seminar keagamaan dan kebudayaan khususnya yang berkaitan dengan ma’arif Ahlubait, adalah juga program kerja dari departemen ini. Departemen berkantor di kota Qom, dan kebanyakan program kerjanya juga dilaksanakan di kota tersebut.

Berikut bidang-bidang khusus dari departemen ini:

  • Bidang penelitian dan pengkajian Islam, yang bertanggungjawab dalam hal menyampaikan dan memperkenalkan materi-materi keislaman kepada masyarakat melalui penerbitan buku, majalah, jurnal dan situs-situs internet Islam, seperti Wiki Syiah dan lain-lain.
  • Bidang penerjemahan
  • Bidang perpustakaan
  • Bidang kerjasama kebudayaan yaitu bidang ini mengurusi urusan kerjasama dan hubungan antara lembaga dengan penerbit, media, distributor dan lain-lain.

Aktivitas Keilmuan

Universitas Internasional Ahlulbait

Universitas Internasional Ahlulbait didirikan dan mulai beroperasi sejak tahun 1999 M dengan nama Pusat Pendidikan Tinggi Ahlulbait as yang berlokasi di Teheran, yang kemudian dalam perkembangan selanjutnya namanya diubah menjadi Universitas Internasional Ahlulbait as dengan cakupan kajian keilmuan yang lebih beragam. Mayoritas mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas ini adalah mahasiswa asing dari luar Iran. [34]

Penerbitan Buku

Lembaga Internasional Ahlulbait sampai saat ini telah menerbitkan ribuan judul buku dalam 70 bahasa dunia.

Penerbitan Majalah

Majalah yang diterbitkan oleh lembaga ini bernama, Risalah Tsaqalain, dan mendapat apresiasi dan sambutan positif dari masyarakat.

Seminar-seminar

Diantara seminar yang pernah diadakan dan berskala internasional adalah:

  • Seminar Nashir Kabir
  • Seminar Sibt al-Nabi as

Catatan Kaki

Daftar Pustaka