Lompat ke isi

Haji Perpisahan: Perbedaan antara revisi

imported>Makhtum
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Makhtum
Baris 38: Baris 38:


===Bergerak ke Mina dan Arafah===
===Bergerak ke Mina dan Arafah===
Hari ke [[8 Dzulhijjah]] bersamaan dengan terbenamnya matahari, Nabi saw bersama dengan [[Muslimini|kaum muslimin]] bergerak menuju [[Mina]] dan tiba di tujuan pada malam hari. Kemudian pada pagi hari tanggal [[9 Dzulhijjah]] setelah terbitnya matahari, ia dan rombongan bergerak menuju [[Padang Arafah|Arafah]]. Setibanya di Arafah, Nabi Muhammad saw dan kaum Muslimin yang bersamanya mendirikan tenda dan di tempat inilah Nabi Muhammad saw menyampaikan khutbahnya yang bersejarah. Sewaktu berdiam di Arafah Nabi saw menyibukkan diri dengan doa dan dzikir sampai matahari terbenam. <ref>Muslim bin Hajaj, jld. 1, hlm. 889-890; juga rujuk ke al-Kulaini, jld. 4, hlm. 246-247; Qadhi Nu'man, jld. 1, hlm. 319; untuk mengenal pentingnya dan muatan dari khutbah ini, bisa merujuk ke Muslim bin Hajaj, jld. 1, hlm. 889-890; Watsiqi, hlm. 176-191. </ref>
Hari ke [[8 Dzulhijjah]] bersamaan dengan terbenamnya matahari, Nabi saw bersama dengan [[Muslimin|kaum muslimin]] bergerak menuju [[Mina]] dan tiba di tujuan pada malam hari. Kemudian pada pagi hari tanggal [[9 Dzulhijjah]] setelah terbitnya matahari, ia dan rombongan bergerak menuju [[Padang Arafah|Arafah]]. Setibanya di Arafah, Nabi Muhammad saw dan kaum Muslimin yang bersamanya mendirikan tenda dan di tempat inilah Nabi Muhammad saw menyampaikan khutbahnya yang bersejarah. Sewaktu berdiam di Arafah Nabi saw menyibukkan diri dengan doa dan dzikir sampai matahari terbenam. <ref>Muslim bin Hajaj, jld. 1, hlm. 889-890; juga rujuk ke al-Kulaini, jld. 4, hlm. 246-247; Qadhi Nu'man, jld. 1, hlm. 319; untuk mengenal pentingnya dan muatan dari khutbah ini, bisa merujuk ke Muslim bin Hajaj, jld. 1, hlm. 889-890; Watsiqi, hlm. 176-191. </ref>


Berdasarkan riwayat dari [[Imam Shadiq as]], [[Hari Raya Ghadir]] jatuh pada hari [[18 Dzulhijjah]], tepat pada hari Jum'at. <ref>Silahkan lihat: Ibnu Babawaih, jld. 2, hlm. 394. </ref> Jadi dari riwayat ini, bisa diketahui hari wukuf di Arafah adalah rabu 9 Dzulhijjah. Namun menurut pendapat Jalaluddin Suyuti, sejarahwan dari kalangan [[Ahlusunah]] dengan menukil dari [[Khalifah kedua]] menyebutkan, wukuf Arafah pada penyelenggaraan Haji Wada' terjadi pada hari Jumat.
Berdasarkan riwayat dari [[Imam Shadiq as]], [[Hari Raya Ghadir]] jatuh pada hari [[18 Dzulhijjah]], tepat pada hari Jum'at. <ref>Silahkan lihat: Ibnu Babawaih, jld. 2, hlm. 394. </ref> Jadi dari riwayat ini, bisa diketahui hari wukuf di Arafah adalah rabu 9 Dzulhijjah. Namun menurut pendapat Jalaluddin Suyuti, sejarahwan dari kalangan [[Ahlusunah]] dengan menukil dari [[Khalifah kedua]] menyebutkan, wukuf Arafah pada penyelenggaraan Haji Wada' terjadi pada hari Jumat.
Pengguna anonim