Keyumars I
Makam Keyumars I di Imamzadeh Thahir Nosyahr | |
| Nama | Keyumars bin Bistun |
|---|---|
| Mati | 857 H |
| Anak-anak | Kawus dan Iskandar |
| Agama | Islam |
| Tempat dikuburkan | Imamzadeh Thahir Nosyahr |
| Silsilah | Paduspanian |
| Wilayah kekuasaan | Rustamdar |
| Mulai pemerintahan | 807 H |
| Semasa dengan | Teymuriyan • Mar'asyian Amol • Alu Kiya Gilan |
| Aktivitas penting | Mengganti Madzhab Resmi Rustamdar dari Ahlusunah menjadi Tasyayyu' |
| Sebelum | Malik Iskandar dan Malik Kawus |
| Sesudah | Sa'd al-Daulah Thus |
Keyumars I, penguasa wilayah Rustamdar di barat Mazandaran selama tahun 807-857 H (1404-1453 M), yang pada awal pemerintahannya menyatakan mazhab Syiah sebagai mazhab resmi wilayahnya.
Dikatakan bahwa perubahan mazhab ini bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan Padusbaniyan di Rustamdar, yang terjepit di antara dua kekuatan Syiah (Gilan dan Mazandaran). Sebagian juga berpendapat bahwa Malik Keyumars memeluk mazhab Syiah untuk berperan aktif dalam menyebarkan mazhab ini di wilayah utara Iran.
Keyumars I mengutus Abdurrahim Rustamdari untuk mempelajari fikih Syiah di Najaf guna mempromosikan mazhab Syiah. Abdurrahim kemudian menulis kitab Nail al-Maram fi Madzhab al-Aʾimmah as sebagai pedoman hukum Syiah di wilayah Rustamdar.
Pada masa pemerintahannya, hubungan Rustamdar dengan Mar'asyiyan di Amol dan al Kia di Gilan mengalami pasang surut. Namun, secara umum, masa kekuasaannya digambarkan sebagai periode yang damai dan aman. Keyumars sangat memperhatikan pembangunan tempat-tempat keagamaan dan benteng.
Biografi Keyumars I
Keyumars bin Bistun, dikenal sebagai Keyumars I, adalah salah satu penguasa dinasti Padusbaniyan yang memerintah wilayah Rustamdar (barat Mazandaran, antara Gilan dan Amol) dari tahun 807 hingga 857 H.[1] Ia dianggap sebagai raja terakhir yang berkuasa penuh dari dinasti ini.[2] Makamnya terletak di Imamzadeh Tahir, Nosyahr.[3]
Naiknya Keyumars ke Kekuasaan Awalnya, Keyumars diangkat sebagai kutwal (penjaga benteng) di Benteng Nur oleh penguasa Rustamdar saat itu.[4] Dalam konflik antara Padusbaniyan, Mar'asyiyan, dan Timuriyyah, ia kehilangan kendali atas Benteng Nur.[5] Ia sempat mengembara dan dipenjara di Syiraz, tetapi berhasil melarikan diri dan kembali ke Benteng Nur dengan menyamar sebagai darwish.[6] Setelah membunuh kutwal sebelumnya, ia merebut kembali kekuasaan atas Rustamdar.[7]
Syiah Menjadi Mazhab Resmi
Setelah berkuasa, Keyumars mengubah agamanya menjadi Syiah Imamiyah dan menjadikan Rustamdar menganut mazhab Imami.[8] Sebelumnya, masyarakat Rustamdar menganut mazhab Sunni.[9] Dikatakan bahwa Keyumars kemungkinan terpengaruh oleh Mar'asyian Amol, yang memiliki hubungan dengannya, sehingga cenderung kepada Syiah.[10] Selain itu, sebagian meyakini bahwa selama masa pengasingannya di Syiraz, ia pernah bernazar bahwa jika ia kembali berkuasa, ia akan memeluk mazhab Imamiyah.[11]
Sebagian berpendapat bahwa Keyumars memeluk Syiah untuk berperan dalam penyebaran mazhab ini di Iran Utara.[12] Perubahan agamanya juga mencegah serangan-serangan religius dari Mar'asyian Mazandaran dan Alu Kia Gilan ke Royan.[13] Kecenderungan cepatnya terhadap Syiah setelah berkuasa dikaitkan dengan kondisi politik dan agama saat itu, karena Rustamdar adalah satu-satunya wilayah yang tetap bertahan dengan mazhab Sunni. Jika Keyumars tetap mempertahankan Sunni, ia akan terjepit di antara dua kekuatan Syiah di Mazandaran dan Gilan.[14]
Pemeriksaan prasasti-prasasti dari era Malek Keyumars menunjukkan bahwa ia adalah penganut Syiah, dan beberapa prasasti tersebut dibangun dengan tujuan menyebarkan mazhab Syiah.[15] Ungkapan-ungkapan seperti al-Mu'tasim bi-Wilayah 'Ali al-Mukhtar, Mu'in Amir al-Mu'minin, dan Shalawat Kabir Arba'at 'Asyar Ma'shum yang berulang dalam prasasti-prasasti ini dianggap sebagai bukti terkuat kecenderungan Syiahnya.[16]
Penyebaran Fikih Imamiyah
Keyumars I, dalam upaya perubahan mazhab dan penyebaran fikih Syiah, mengirim Abdurrahim Rustamdari untuk mempelajari fikih ke Najaf.[17] Setelah sepuluh tahun, Abdurrahim kembali ke Rustamdar dan mengabdi kepada Keyumars serta putranya, Kawus.[18] Ia menulis kitab Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah sebagai dasar untuk mengevaluasi dan mengawasi kerja para qadi (hakim).[19] Langkah Keyumars ini menjadikan fikih Syiah sebagai standar peradilan di Rustamdar.[20] Selain itu, upaya ini turut mendorong penyebaran fikih Syiah di wilayah tersebut.[21]
Masa Pemerintahan Keyumars
Pada masa Keyumars I, Rustamdar mengalami ketenteraman dan keamanan yang stabil.[22] Ia menjadikan kehati-hatian serta kebijakan politik dan keamanan sebagai prinsip pemerintahannya;[23] meskipun demikian, terdapat permusuhan antara dia dengan Mar'asyian Mazandaran dan para pengikut Syiah di Gilan yang memicu konflik timbal balik.[24] Serangan militer pada tahun 832 H oleh pengikut Syiah Gilan yang bersekutu dengan Mar'asyiyan mengakibatkan kehancuran di Rustamdar.[25]
Masa pemerintahan Keyumars I dianggap sebagai puncak kejayaan dinasti Baduspaniyan.[26] Setelah wafatnya pada tahun 857 H, terjadi perselisihan di antara anak-anaknya yang menyebabkan pemerintahan Baduspaniyan terpecah menjadi dua cabang utama: Malik Iskandar di Kojur, Malik Kawus di Nur, dan Malik Bahman di Larijan Amol.[27]
Pembangunan Bangunan Keagamaan
Keyumars I sangat giat dalam membangun bangunan-bangunan keagamaan.[28] Di antara bangunan yang didirikannya adalah Imamzadeh Thahir di Desa Hezarkhal, Kota Noshahr, yang dibangun pada tahun 829 H[29] dan tercatat sebagai cagar budaya nasional pada tahun 1364 HS (1985 M).[30] Selain itu, makam Balu yang dikenal sebagai Agha Balu di Desa Ahudasht (daerah Nur) merupakan salah satu peninggalan lainnya dari masa pemerintahannya.[31] Keyumars beserta putra-putranya juga banyak melakukan pembangunan benteng-benteng.[32]
Catatan Kaki
- ↑ Masykur, "Muqaddimah," Tarikh Tabaristan, Mazandaran, Royan, 1361 HS, hlm. 24.
- ↑ Ja'fariyan, "Muqaddimah," Nail al-Maram fi Madzhab al-Aʾimmah as, 1395 HS, hlm. 15; Na'ima'i 'Ali & Wutsuqi, Ta'tsir Audha' Siyasi wa Madzhabi Mazandaran wa Gilan dar Sadeh Nuhum Hijri bar Katibeh-haye Malek Keyumars Baduspani, Hakim Ruyan wa Rustamdar hlm. 97.
- ↑ Sutuda, Az Astara ta Astarabad, 1355 HS, hlm. 186; Syayan, Mazandaran: Joghrafiyai Tarikhi wa Iqtishadi, 1336 HS, hlm. 311.
- ↑ Ja'fariyan, "Muqaddimah," Nail al-Maram, 1395 HS, hlm. 14–16.
- ↑ Shurumij & Ridhai, Cegunegi Istiqrar wa Tatsbit Tasyyi' Imami dar Thabarestan (Az Qarn-e Sewum ta Payan-e Hasytum Hijri), hlm. 266.
- ↑ Na'ima'i 'Ali & Wutsuqi, Ta'tsir Audha' Siyasi wa Madzhabi Mazandaran wa Gilan dar Sadeh Nuhum Hijri bar Katibeh-haye Malek Keyumars Baduspani, Hakim Ruyan wa Rustamdar hlm. 99.
- ↑ Mar'asyi, Tarikh Thabaristan, 1361 HS, hlm. 49–51; Gilani, Tarikh Mazandaran, 1352 HS, hlm. 85.
- ↑ Gilani, Tarikh Mazandaran, 1352 H, hlm. 85; Syurmij & Ridhai, Cegunegi Istiqrar wa Tatsbit Tasyyi' Imami dar Thabarestan (Az Qarn-e Sewum ta Payan-e Hasytum Hijri), hlm. 267 dan 268; Na'ima'i 'Ali & Wutsuqi, Ta'tsir Audha' Siyasi wa Madzhabi Mazandaran wa Gilan dar Sadeh Nuhum Hijri bar Katibeh-haye Malek Keyumars Baduspani, Hakim Ruyan wa Rustamdar, hlm. 100.
- ↑ Masykur, "Pendahuluan", Tarikh Thabaristan, Mazandaran, Royan, 1361 H, hlm. 20; Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 25; Yusufi, Seir Tahawwul-e Din wa Madzhab dar Mazandaran, hlm. 187.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 25.
- ↑ Gilani, Tarikh Mazandaran, 1352 H, hlm. 85; Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 25 dan 26.
- ↑ Yusufi, Seir Tahawwul-e Din wa Madzhab dar Mazandaran, hlm. 187.
- ↑ Na'ima'i 'Ali & Wutsuqi, Ta'tsir Audha' Siyasi wa Madzhabi Mazandaran wa Gilan dar Sadeh Nuhum Hijri bar Katibeh-haye Malek Keyumars Baduspani, Hakim Ruyan wa Rustamdar, hlm. 97.
- ↑ Syurmij & Ridhai, Cegunegi Istiqrar wa Tatsbit Tasyyi' Imami dar Thabarestan (Az Qarn-e Sewum ta Payan-e Hasytum Hijri), hlm. 267 dan 268.
- ↑ Na'ima'i 'Ali & Wutsuqi, Ta'tsir Audha' Siyasi wa Madzhabi Mazandaran wa Gilan dar Sadeh Nuhum Hijri bar Katibeh-haye Malek Keyumars Baduspani, Hakim Ruyan wa Rustamdar, hlm. 114.
- ↑ Na'ima'i 'Ali & Wutsuqi, Ta'tsir Audha' Siyasi wa Madzhabi Mazandaran wa Gilan dar Sadeh Nuhum Hijri bar Katibeh-haye Malek Keyumars Baduspani, Hakim Ruyan wa Rustamdar, hlm. 114.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 27, 37, dan 38; Syurmij & Ridhai, Cegunegi Istiqrar wa Tatsbit Tasyyi' Imami dar Thabarestan (Az Qarn-e Sewum ta Payan-e Hasytum Hijri), hlm. 268.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 27.
- ↑ Syurmij & Ridhai, Cegunegi Istiqrar wa Tatsbit Tasyyi' Imami dar Thabarestan (Az Qarn-e Sewum ta Payan-e Hasytum Hijri), hlm. 268; Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 27.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 27.
- ↑ Syurmij & Ridhai, Cegunegi Istiqrar wa Tatsbit Tasyyi' Imami dar Thabarestan (Az Qarn-e Sewum ta Payan-e Hasytum Hijri), hlm. 268.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 17; Syurmij & Ridhai, Cegunegi Istiqrar wa Tatsbit Tasyyi' Imami dar Thabarestan (Az Qarn-e Sewum ta Payan-e Hasytum Hijri), hlm. 267.
- ↑ Syurmij & Ridhai, Cegunegi Istiqrar wa Tatsbit Tasyyi' Imami dar Thabarestan (Az Qarn-e Sewum ta Payan-e Hasytum Hijri), hlm. 267.
- ↑ Mar'asyi, Tarikh Thabaristan, Mazandaran, Royan, 1361 H, hlm. 52; Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 17; Na'ima'i 'Ali & Wutsuqi, Ta'tsir Audha' Siyasi wa Madzhabi Mazandaran wa Gilan dar Sadeh Nuhum Hijri bar Katibeh-haye Malek Keyumars Baduspani, Hakim Ruyan wa Rustamdar, hlm. 100.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 17.
- ↑ Yusufi, Shafar, Seir Tahawwulat Syahr-e Nur dar Bastar-e Tarikh, Jurnal Penelitian Sejarah, No. 7, Musim Panas 1386 H, hlm. 141.
- ↑ Yusufi, Shafar, Seir Tahawwulat Syahr-e Nur dar Bastar-e Tarikh, Jurnal Penelitian Sejarah, No. 7, Musim Panas 1386 H, hlm. 141.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 29.
- ↑ Sutudeh, Az Astara ta Astarabad, 1355 H, hlm. 187; Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 29.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 29.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 32.
- ↑ Jafarian, "Pendahuluan", Nail al-Maram fi Mazhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam, 1395 H, hlm. 34.
Daftar Pustaka
- Gilani, Syekh 'Ali. Tarikh Mazandaran. Penyuntingan Manouchehr Setudeh, Teheran: Bonyad Farhang Iran, 1352 Sy.
- Mar'asyi, Zahiruddin bin Nashiruddin. Tarikh Thabarestan, Mazandaran, Royan. Dengan Kata Pengantar Muhammad Jawad Masykur, Disusun oleh Muhammad Husain Tasbihi, Teheran: Mo'asseseh Matbu'ati-ye Sharq, 1361 Sy.
- Na'ima'i 'ali, Amin, dan Muhammad Baqir Wutsuqi, Ta'tsir Audha' Siyasi wa Madzhabi Mazandaran wa Gilan dar Sadeh Nohum Hijri bar Katibeha-ye Malek Keyumars Baduspani, Hakim Royan wa Rustamdar, Dofaslname Pajuheshha-ye Ulum Tarikhi, Edisi 17, 1397 Sy.
- Rustam Dari, Abdul Rahim bin Ma'ruf. Nail al-Maram fi Madzhab al-A'immah 'Alaihim al-Salam. Kata Pengantar Rasul Ja'farian, Qom: Murikh, 1395 Sy.
- Shurmij, Muhammad, dan Ramażan Ridha'i, Cheghunegi Esteqar wa Tastbit-e Tasyayyu' Imami dar Thabarestan (Az Qarn Sewom Ta Payan-e Hasytom Hejri), Dofaslname Adyan Va Erfan, Edisi 2, Mehr 1397 Sy.
- Sutudeh, Manouchehr. Az Astara Ta Astrabad. Teheran: Anjuman asar Milli, 1355 Sy.
- Syayan, 'Abbas. Mazandaran: Jughrafiya-ye Tarikhi wa Iqtishadi. Teheran: Chapkhaneh Musavi, 1336 Sy.
- Yusefi, Shafar. Seir-e Tahawwl-e Din wa Madzhab dar Mazandaran. Faslname Fiqh Va Tarikh Tamaddun, Edisi 2, Musim Panas 1387 Sy.
- Yusefi, Shafar. Seir-e Tahawwulat Syahr-e Nur dar Bastar-e Tarikh. Faslname Pajuheshnameh Tarikh, Edisi 7, Musim Panas 1386 Sy.