Lompat ke isi

Surah Ath-Thalaq: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam
(←Membuat halaman berisi '{{Infobox |name = Surah Al-Thalaq |bodystyle = |titlestyle = |abovestyle = background:#FDFDE3; |subheaderstyle = background:#768B52 |title = ...')
 
imported>Maitsam
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:
  | label6 = Nama lain:
  | label6 = Nama lain:
  | data6 =  Nisa al-Sughra.
  | data6 =  Nisa al-Sughra.
  | label7 = Surah ke:  
  | label7 = Surah ke:
  | data7 = 65
  | data7 = 65
  | label8 = No urut pewahyuan:
  | label8 = No urut pewahyuan:
Baris 27: Baris 27:
  |  data9 =  Madaniyah
  |  data9 =  Madaniyah
  | label10 = Juz:
  | label10 = Juz:
  |  data10 = Juz 28  
  |  data10 = Juz 28
  | data11= <center>'''Statistik'''</center>
  | data11= <center>'''Statistik'''</center>
  | label12= Jumlah ayat:
  | label12= Jumlah ayat:
Baris 41: Baris 41:
  }}
  }}


'''Surah Al-Thalaq''' ([[Bahasa Arab]]: '''الطّلاق''' ,''"Thalaq,”'' Talak) adalah surah ke-65 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-99 berdasarkan urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini disebut sebagai surah Al-Thalaq  karena sejak ayat pertama hingga kurang lebih 2/3 surah terkait dengan hukum talak, masa talak, dan wanita-wanita yang ditalak. Dari sisi isi, surah Al-Thalaq tergolong sebagai surah Al-Mufasshalat dan termasuk surah yang dimulai dengan seruan '''«‌یا أَیهَا النَّبِی‌»'''. Surah ini juga disebut sebagai Nisa al-Sughra.  
'''Surah Al-Thalaq''' ([[Bahasa Arab]]: '''الطّلاق''' ,''"Thalaq,”'' Talak) adalah surah ke-65 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-99 berdasarkan urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini disebut sebagai surah Al-Thalaq  karena sejak ayat pertama hingga kurang lebih 2/3 surah terkait dengan hukum talak, masa talak, dan wanita-wanita yang ditalak. Dari sisi isi, surah Al-Thalaq tergolong sebagai surah Al-Mufasshalat dan termasuk surah yang dimulai dengan seruan '''«‌یا أَیهَا النَّبِی‌»'''. Surah ini juga disebut sebagai Nisa al-Sughra.




==Identitas Surah Al-Thalaq  
==Identitas Surah Al-Thalaq
Surah ini disebut sebagai surah Al-Thalaq  karena sejak ayat pertama hingga kurang lebih 2/3 surah terkait dengan hukum talak, masa talak, dan wanita-wanita yang ditalak. Atas dasar itu juga surah ini dinamai sebagai surah Nisa Al-Sughra (yaitu Nisa yang kecil sehingga tidak terjadi kekeliruan dengan surah ke-4 surah Al-Nisa).  
Surah ini disebut sebagai surah Al-Thalaq  karena sejak ayat pertama hingga kurang lebih 2/3 surah terkait dengan hukum talak, masa talak, dan wanita-wanita yang ditalak. Atas dasar itu juga surah ini dinamai sebagai surah Nisa Al-Sughra (yaitu Nisa yang kecil sehingga tidak terjadi kekeliruan dengan surah ke-4 surah Al-Nisa).
Surah Al-Thalaq ini terdiri dari 12 ayat sesuai dengan pendapat kebanyakan qari dan menurut qari Basrah terdiri dari 11 ayat. Di antara dua pendapat ini, pendapat pertama yang lebih masyhur. Jumlah katanya adalah 289 dan jumlah hurufnya sebanyak 1203 huruf.  
Surah Al-Thalaq ini terdiri dari 12 ayat sesuai dengan pendapat kebanyakan qari dan menurut qari Basrah terdiri dari 11 ayat. Di antara dua pendapat ini, pendapat pertama yang lebih masyhur. Jumlah katanya adalah 289 dan jumlah hurufnya sebanyak 1203 huruf.
Surah Al-Thalaq adalah surah ke-65 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-99 berdasarkan urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini tergolong sebagai surah Madaniyah.  Dari sisi isi, surah Al-Thalaq tergolong sebagai surah Al-Mufasshalat dan posisinya pada awal hizb keepat juz 28 Al-Quran. Demikian juga termasuk surah yang dimulai dengan seruan '''«‌یا أَیهَا النَّبِی‌».'''  
Surah Al-Thalaq adalah surah ke-65 berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-99 berdasarkan urutan pewahyuan Al-Quran. Surah ini tergolong sebagai surah Madaniyah.  Dari sisi isi, surah Al-Thalaq tergolong sebagai surah Al-Mufasshalat dan posisinya pada awal hizb keepat juz 28 Al-Quran. Demikian juga termasuk surah yang dimulai dengan seruan '''«‌یا أَیهَا النَّبِی‌».'''


==Tema Utama=
==Tema Utama==
Surah ini di samping mengangkat tema hukum talak, iddah talak, wanita-wanita yang mendapatkan talak, wanita-wanita hamil dan memperoleh talak, masa penantian dan masalah nafkahnya, hukum-hukum rida’ (menyusui), anak-anak yang menyusui dan wanita yang memberikan susu serta hak-haknya, nasib yang menimpa umat dan masyarakat terdahulu.  
Surah ini di samping mengangkat tema hukum talak, iddah talak, wanita-wanita yang mendapatkan talak, wanita-wanita hamil dan memperoleh talak, masa penantian dan masalah nafkahnya, hukum-hukum rida’ (menyusui), anak-anak yang menyusui dan wanita yang memberikan susu serta hak-haknya, nasib yang menimpa umat dan masyarakat terdahulu.
Demikian juga berbicara tentang masalah tauhid, kenabian, dan maad.  Di samping itu, menganjurkan masyarakat supaya bertakwa dengan mendeskripsikan sifat-sifat orang bertakwa. <ref>Dānesynāmeh Qur’ān wa Qur’ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1256. </ref>
Demikian juga berbicara tentang masalah tauhid, kenabian, dan maad.  Di samping itu, menganjurkan masyarakat supaya bertakwa dengan mendeskripsikan sifat-sifat orang bertakwa. <ref>Dānesynāmeh Qur’ān wa Qur’ān Pazyuhi, jld. 2, hlm. 1256. </ref>


Baris 56: Baris 56:


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
<references/>  
<references/>


==Daftar Pustaka==
==Daftar Pustaka==
*Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand, Tehran, Dar al-Qur’an al-Karim, 1418 H/1376 S.  
*Al-Quran, Terjemahan Persia Muhammad Mahdi Fuladmand, Tehran, Dar al-Qur’an al-Karim, 1418 H/1376 S.
*Dānesynameh Qur’ān wa Qur’ān Pazyuhi, jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi, Tehran, Dustan-Nahid, 1377 S.  
*Dānesynameh Qur’ān wa Qur’ān Pazyuhi, jld. 2, disusun oleh Bahauddin Khuramsyahi, Tehran, Dustan-Nahid, 1377 S.




Pengguna anonim