Automoderated users, confirmed
1.885
suntingan
Baris 40: | Baris 40: | ||
Menurut Ali Abul-Hasani dalam kitabnya, ''Siyahpusyi dar Saug Aimmeh Nur'', kumpulan laporan di bidang ini, terlepas dari perbedaan kredibilitas yang dimiliki masing-masingnya, menunjukkan bahwa [[Nabi Muhammad saw]] dan Aimmah sa mengenakan pakaian berkabung berwarna hitam saat berkabung atas orang yang mereka cintai. Tradisi seperti itu sudah umum di kalangan mereka dan para pengikutnya.<ref> Abu al-Hasani, ''Siyahpushi dar Sug-e Aemmeh Nur'', hlm. 95-96.</ref> | Menurut Ali Abul-Hasani dalam kitabnya, ''Siyahpusyi dar Saug Aimmeh Nur'', kumpulan laporan di bidang ini, terlepas dari perbedaan kredibilitas yang dimiliki masing-masingnya, menunjukkan bahwa [[Nabi Muhammad saw]] dan Aimmah sa mengenakan pakaian berkabung berwarna hitam saat berkabung atas orang yang mereka cintai. Tradisi seperti itu sudah umum di kalangan mereka dan para pengikutnya.<ref> Abu al-Hasani, ''Siyahpushi dar Sug-e Aemmeh Nur'', hlm. 95-96.</ref> | ||
Sebagai contoh, Zainab putri Ummu Salamah, mengenakan pakaian berkabung hitam selama tiga hari sebagai tanda berkabung atas Hamzah bin Abdul Muttalib, dan Nabi Muhammad sawmenghiburnya; | Sebagai contoh, Zainab putri Ummu Salamah, mengenakan pakaian berkabung hitam selama tiga hari sebagai tanda berkabung atas Hamzah bin Abdul Muttalib, dan Nabi Muhammad sawmenghiburnya;<ref>Zamakhsyari, ''al-Faiq fi Gharib al-Hadits'', jld. 2, hlm. 154.</ref> Demikian pula ia memerintahkan Asma binti Umays, atas kesyahidan suaminya Jafar bin Abi Thalib untuk mengenakan pakaian berkabung (hitam) selama tiga hari.<ref>Ibnu Manzur, ''Lisan al-Arab'', jld. 1, hlm. 473.</ref> Juga, menurut syarah Nahjul Balagha karya Ibn Abi al-Hadid, Imam Mujtaba as muncul di antara orang-orang dengan pakaian hitam. setelah syahidnya Imam Ali as.<ref>Ibnu Abi al-Hadid, ''Syarh Nahj al-Balaghah'', jld. 16, hlm. 22.</ref> Syekh Shaduq as dalam ''[[Uyun Akhbar al-Ridha as]]'', dalam sebuah riwayat, menceritakan kaum Syiah yang menghadiri prosesi pemakaman Imam Kazhim as mengenakan pakaian hitam.<ref>Syekh Shaduq, ''Uyun Akhbar al-Ridha'',jld. 1, hlm. 100.</ref> | ||
Dengan memperhatikan riwayat yang dinukil Allamah Majlisi di ''[[Bihar al-Anwar]]'', setelah [[Yazid]] membebaskan tawanan Karbala, seluruh wanita Bani Hasyim mengenakan pakaian hitam dan berkabung untuk Imam Husain as selama tujuh hari di malam hari. [30] Al-Kulaini dalam ''[[al-Kafi]]'' menyebutkan pakaian [[Imam Sajjad as]] pada momen tersebut berwarna hitam.<ref>Kulaini, ''al-Kafi'', jld. 6, hlm. 449.</ref> Menurut riwayat kitab Mahasin al-Barqi, setelah kesyahidan Imam Husain as, para wanita Bani Hashem mulai berkabung dengan mengenakan pakaian hitam, dan Imam Sajjad as menyediakan makanan bagi mereka.<ref>Barqi, ''al-Mahasin'', jld. 2, hlm. 420.</ref> Riwayat ini dinilai sebagai riwayat yang paling kuat di bidang ini baik dalam sanad maupun pendalilan.<ref>Abu al-Hasani, ''Siyahpushi dar Sug-e Aemmeh Nur'', hlm. 116.</ref> | Dengan memperhatikan riwayat yang dinukil Allamah Majlisi di ''[[Bihar al-Anwar]]'', setelah [[Yazid]] membebaskan tawanan Karbala, seluruh wanita Bani Hasyim mengenakan pakaian hitam dan berkabung untuk Imam Husain as selama tujuh hari di malam hari. [30] Al-Kulaini dalam ''[[al-Kafi]]'' menyebutkan pakaian [[Imam Sajjad as]] pada momen tersebut berwarna hitam.<ref>Kulaini, ''al-Kafi'', jld. 6, hlm. 449.</ref> Menurut riwayat kitab Mahasin al-Barqi, setelah kesyahidan Imam Husain as, para wanita Bani Hashem mulai berkabung dengan mengenakan pakaian hitam, dan Imam Sajjad as menyediakan makanan bagi mereka.<ref>Barqi, ''al-Mahasin'', jld. 2, hlm. 420.</ref> Riwayat ini dinilai sebagai riwayat yang paling kuat di bidang ini baik dalam sanad maupun pendalilan.<ref>Abu al-Hasani, ''Siyahpushi dar Sug-e Aemmeh Nur'', hlm. 116.</ref> |