Keadilan Sahabat: Perbedaan antara revisi
→Prilaku Para Sahabat
Baris 44: | Baris 44: | ||
==Prilaku Para Sahabat== | ==Prilaku Para Sahabat== | ||
Ulama [[Syiah]] dan sebagian dari ulama [[Ahlusunah]] mempercayai bahwa prilaku dan tindakan sebagian [[sahabat]] melanggar teori | Ulama [[Syiah]] dan sebagian dari ulama [[Ahlusunah]] mempercayai bahwa prilaku dan tindakan sebagian [[sahabat]] melanggar teori keadilan mereka. Menurut [[Sayid Muhsin Amin]], beberapa orang sahabat seperti Ubaidullah bin Jahsy, Ubaidullah bin Khatl, Rabiah bin Umayyah dan [[Asy'ats bin Qais]] telah menjadi [[murtad]]. <ref>Amin, ''A'yan al-Syiah'', jld.1, hlm.163.</ref> Demikian juga, menurut sebuah riwayat yang dimuat dalam ''Shahih Bukhari'', [[Nabi saw|Nabi]] memberitakan kemurtadan sejumlah sahabatnya. <ref>Bukhari, ''Shahih al-Bukhari'', jld.8, hlm.121, hadis 6585.</ref> | ||
Begitu juga dalam buku-buku sejarah terdapat bukti-bukti yang menjelaskan tentang berbagai perilaku yang bertentangan dengan keadilan sebagian dari para sahabat, seperti minum khamar, [[mencela Ali]], memberontak terhadap Imam yang adil, dan membunuh kaum Muslim. Termasuk Busr bin Arthah, dia membunuh sekitar 30.000 orang dari kalangan Syiah [[Imam Ali]]. <ref>Ibnu A'tsam Kufi, ''al-Futuh'', jld.4, hlm.238.</ref> [[Mughirah bin Syu'bah]] kurang lebih selama sekitar sembilan tahun telah mencela Imam Ali di atas mimbar, <ref>Baladzhuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld.5, hlm.243.</ref> | Begitu juga dalam buku-buku sejarah terdapat bukti-bukti yang menjelaskan tentang berbagai perilaku yang bertentangan dengan keadilan sebagian dari para sahabat, seperti minum khamar, [[mencela Ali]], memberontak terhadap Imam yang adil, dan membunuh kaum Muslim. Termasuk Busr bin Arthah, dia membunuh sekitar 30.000 orang dari kalangan Syiah [[Imam Ali]]. <ref>Ibnu A'tsam Kufi, ''al-Futuh'', jld.4, hlm.238.</ref> [[Mughirah bin Syu'bah]] kurang lebih selama sekitar sembilan tahun telah mencela Imam Ali di atas mimbar, <ref>Baladzhuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld.5, hlm.243.</ref> Khalid bin Walid membunuh Malik bin Nuwairah dan pada malam itu juga ia menggauli istrinya, <ref>Ibnu Hajar al-Asqalani, ''al-Ishabah'', jld.5, hlm.561.</ref> dan Walid bin Uqbah minum khamar. <ref>Ibnu Hajar al-Asqalani, ''al-Ishabah'', jld.6, hlm.482.</ref> Juga dinukil dari Imam Syafi'i bahwa di antara para sahabat Nabi kesaksian [[Muawiyah bin Abi Sufyan]], [[Amr bin Ash]], Mughirah bin Syu'bah dan [[Ziyad bin Abih]] tidak dapat diterima. <ref>Abu Rayyah, ''Syekh al-Mudhirah Abu Hurairah'', hlm.219.</ref> | ||
Demikian juga pembunuhan sahabat di tangan sahabat lainnya dalam [[perang Jamal]], di mana dua kelompok sahabat saling berkonfrontasi, hal ini tidak sesuai dengan teori keadilan semua sahabat; [[Ibnu Abi al-Hadid]], dari Ahlusunah yang memiliki pandangan akidah | Demikian juga pembunuhan sahabat di tangan sahabat lainnya dalam [[perang Jamal]], di mana dua kelompok sahabat saling berkonfrontasi, hal ini tidak sesuai dengan teori keadilan semua sahabat; [[Ibnu Abi al-Hadid]], dari Ahlusunah yang memiliki pandangan akidah Mu'tazilah, menganggap bahwa para sahabat yang menjadi penegak perang Jamal adalah para penghuni Neraka, dan hanya mengecualikan beberapa orang saja diantara mereka seperti [[Aisyah]], [[Thalhah]], dan [[Zubair]] karena per[[taubat]]an mereka. Dia juga memiliki keyakinan yang sama berkenaan dengan tentara Syam dalam [[perang Siffin]] itu juga karena desakan mereka atas kelompok pembangkang. Sesuai dengan pemikiran rekan Mu'tazilahnya, dia juga menganggap bahwa kaum [[Khawarij]] termasuk para penghuni neraka. <ref>Ibnu Abi al-Hadid, ''Syarh Nahj al-Balaghah'', jld.1, hlm.9.</ref> | ||
==Tujuan dan Konsekuensi== | ==Tujuan dan Konsekuensi== |