Lompat ke isi

A'raf (pada hari kiamat): Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''A'rāf''' (bahasa Arab: اَعْراف ) merupakan diantara konsepsi-konsepsi [[Alquran]] tentang [[Ma'ad]]. A'rāf adalah sebuah tempat yang terletak diantara penghuni [[surga]] dan neraka. Kata ini disebutkan dua kali dalam Alquran ([[surah Al-A'raf]] ayat 46 dan 48). Dari [[ayat-ayat]] yang disebutkan tersebut dapat dipahami bahwa di puncak A'rāf terdapat manusia-manusia "Muqarrabin" (manusia yang dekat dengan [[Allah swt]]) yang akan memberi [[syafaat]] dengan izin dan kehendak-Nya. Terkait dengan ekstensi-ekstensi dari A'rāf, terdapat perbedaan di kalangan [[Syiah]] dan [[Ahlusunah]]. Menurut Ahlusunah, A'rāf adalah orang-orang yang [[dosa]] dan kebaikannya sama serta seimbang sementara mayoritas Syiah dengan bersandar dan berlandas pada ayat-ayat Alquran dan riwayat-riwayat, meyakini kalau pemilik A'rāf adalah [[para Nabi]] dan [[Imam Maksum as]].
<onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box
| prioritas =-
| kualitas =B
| link =sudah
| foto =-
| kategori =sudah
| infobox =-
| navbox =sudah
| alih=sudah
| referensi =sudah
| Artikel bagus =
| Artikel pilihan =
}}}}</onlyinclude>
'''A'rāf''' (bahasa Arab: اَعْراف ) merupakan diantara konsepsi-konsepsi [[Al-Qur'an]] tentang [[Ma'ad]]. A'rāf adalah sebuah tempat yang terletak diantara penghuni [[surga]] dan neraka. Kata ini disebutkan dua kali dalam Al-Qur'an ([[surah Al-A'raf]] ayat 46 dan 48). Dari [[ayat-ayat]] yang disebutkan tersebut dapat dipahami bahwa di puncak A'rāf terdapat manusia-manusia "Muqarrabin" (manusia yang dekat dengan [[Allah swt]]) yang akan memberi [[syafaat]] dengan izin dan kehendak-Nya. Terkait dengan ekstensi-ekstensi dari A'rāf, terdapat perbedaan di kalangan [[Syiah]] dan [[Ahlusunah]]. Menurut Ahlusunah, A'rāf adalah orang-orang yang [[dosa]] dan kebaikannya sama serta seimbang sementara mayoritas Syiah dengan bersandar dan berlandas pada ayat-ayat Al-Qur'an dan riwayat-riwayat, meyakini kalau pemilik A'rāf adalah [[para Nabi]] dan [[Imam Maksum as]].


==Arti A'rāf ==
==Arti A'rāf ==
Secara leksikal, A'rāf adalah bentuk plural (jamak) dari kata 'Urf yang berarti bagian-bagian tinggi dari gunung dan bukit serta garis rambut yang ada di tengkuk. <ref>''Mu'jam al-Tahzib al-Lughah'', Muhammad bin Ahmad Zuhri, jld. 3, hlm. 2404; ''Lisān al-'Arab'', Ibnu Manzur, jld.9, hlm. 241, Dar al-Shadir, Beirut, Tanpa Tahun. </ref>
Secara leksikal, A'rāf adalah bentuk plural (jamak) dari kata 'Urf yang berarti bagian-bagian tinggi dari gunung dan bukit serta garis rambut yang ada di tengkuk. <ref>''Mu'jam al-Tahzib al-Lughah'', Muhammad bin Ahmad Zuhri, jld. 3, hlm. 2404; ''Lisān al-'Arab'', Ibnu Manzur, jld.9, hlm. 241, Dar al-Shadir, Beirut, Tanpa Tahun. </ref>


Terkait maksud dari A'rāf dalam [[Alquran]], di kalangan ulama dan pakar [[Islam]] terdapat Perspektif yang cukup beragam<ref>''Al-Mizān'', Muhammad Husain Thabathabai, jld. 8, hlm. 126. </ref>dan yang pasti mayoritas maksudnya adalah sebuah tembok yang ada antara penghuni [[surga]] dan neraka. <ref>''Tashhih al-I'tiqādāt Mundarij dar Mushannifāt Syaikh Mufid'', hlm. 223; al-A'rāf, ''Mufradāt'', Raghib Ishfahani, hlm. 332. </ref> Menurut [[Allamah Thabathabai]], A'rāf adalah bagian-bagian tinggi dari sebuah hijab yang menjadi perisai antara penghuni neraka dan surga, dimana kelompok A'rāf yang ada disana selain menyaksikan penduduk neraka juga menyaksikan penghuni surga. <ref>''Al-Mizān'', jld. 8, hlm. 121. </ref> Dan karena pada [[hari Kiamat]] tanahnya bersifat mendatar maka yang dimaksud tinggi disini adalah kedudukan dan maqam tinggi seseorang dan hal tersebut adalah maqam [[syafa'at]].
Terkait maksud dari A'rāf dalam [[Al-Qur'an]], di kalangan ulama dan pakar [[Islam]] terdapat Perspektif yang cukup beragam<ref>''Al-Mizān'', Muhammad Husain Thabathabai, jld. 8, hlm. 126. </ref>dan yang pasti mayoritas maksudnya adalah sebuah tembok yang ada antara penghuni [[surga]] dan neraka. <ref>''Tashhih al-I'tiqādāt Mundarij dar Mushannifāt Syekh Mufid'', hlm. 223; al-A'rāf, ''Mufradāt'', Raghib Ishfahani, hlm. 332. </ref> Menurut [[Allamah Thabathabai]], A'rāf adalah bagian-bagian tinggi dari sebuah hijab yang menjadi perisai antara penghuni neraka dan surga, dimana kelompok A'rāf yang ada disana selain menyaksikan penduduk neraka juga menyaksikan penghuni surga. <ref>''Al-Mizān'', jld. 8, hlm. 121. </ref> Dan karena pada [[hari Kiamat]] tanahnya bersifat mendatar maka yang dimaksud tinggi disini adalah kedudukan dan maqam tinggi seseorang dan hal tersebut adalah maqam [[syafa'at]].


Mujahid, salah satu mufasir dari kalangan tabi'in, berkata bahwa penghalang disitu maksudnya adalah "Sur" (dinding atau pagar yang mengitari kota-kota lama) yang memiliki sebuah pintu. Beranjak dari penafsiran ini, sebagian ulama yang datang kemudian menganggap bahwa A'rāf tidak lain adalah dinding atau penghalang yang –sebagaimana yang disebutkan dalam [[surah Al-Hadid]]<ref>QS. Al-Hadid: 13. ((Yaitu) pada hari ketika orang-orang [[munafik]] laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu." Dikatakan (kepada mereka), "Kembalilah kamu ke belakang (dunia) dan carilah sendiri cahaya (untukmu)." Tiba-tiba diletakkan antara mereka dinding yang berpintu. Di sebelah dalam dinding itu (dimana orang-orang Mukmin ada di dalamnya) ada rahmat dan di sebelah luarnya (yang ada di hadapan kaum munafik) ada siksa.")</ref> [[Allah swt]] akan letakkan antara kaum mukminin dan munafikin pada hari Kiamat dan dinding atau penghalang itu memiliki sebuah pintu yang isi dan batinnya berupa jalur menuju Surga dan lahiriahnya menghadap ke neraka.
Mujahid, salah satu mufasir dari kalangan tabi'in, berkata bahwa penghalang disitu maksudnya adalah "Sur" (dinding atau pagar yang mengitari kota-kota lama) yang memiliki sebuah pintu. Beranjak dari penafsiran ini, sebagian ulama yang datang kemudian menganggap bahwa A'rāf tidak lain adalah dinding atau penghalang yang –sebagaimana yang disebutkan dalam [[surah Al-Hadid]]<ref>QS. Al-Hadid: 13. ((Yaitu) pada hari ketika orang-orang [[munafik]] laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu." Dikatakan (kepada mereka), "Kembalilah kamu ke belakang (dunia) dan carilah sendiri cahaya (untukmu)." Tiba-tiba diletakkan antara mereka dinding yang berpintu. Di sebelah dalam dinding itu (dimana orang-orang Mukmin ada di dalamnya) ada rahmat dan di sebelah luarnya (yang ada di hadapan kaum munafik) ada siksa.")</ref> [[Allah swt]] akan letakkan antara kaum mukminin dan munafikin pada hari Kiamat dan dinding atau penghalang itu memiliki sebuah pintu yang isi dan batinnya berupa jalur menuju Surga dan lahiriahnya menghadap ke neraka.
Baris 10: Baris 23:
Dinukil dari Hasan Basri dan Zujaj bahwa A'rāf berasal dari Ma'rifat yang berarti ilmu; yakni pada hari Kiamat terdapat manusia-manusia yang mengetahui tentang kondisi orang-orang dan mereka mengenal penghuni surga dan neraka dari raut wajahnya. <ref>QS. Al-Hadid: 13. ((Yaitu) pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu." Dikatakan (kepada mereka), "Kembalilah kamu ke belakang (dunia) dan carilah sendiri cahaya (untukmu)." Tiba-tiba diletakkan antara mereka dinding yang berpintu. Di sebelah dalam dinding itu (dimana orang-orang Mukmin ada di dalamnya) ada rahmat dan di sebelah luarnya (yang ada di hadapan kaum munafik) ada siksa.")</ref> [[Mulla Sadra]] juga menerima dan memilih pandangan ini dan menganggap bahwa [[ayat]]:{{ia| یعْرِفُونَ كُلاً بِسیماهُمْ; "Orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka"}}, <ref>QS. Al-A'rāf (Surah 7): 46. </ref> adalah bukti akan hal itu. <ref> '''Arsyiyah'', Sadruddin Syirazi, jld. 1, hlm. 90. </ref>
Dinukil dari Hasan Basri dan Zujaj bahwa A'rāf berasal dari Ma'rifat yang berarti ilmu; yakni pada hari Kiamat terdapat manusia-manusia yang mengetahui tentang kondisi orang-orang dan mereka mengenal penghuni surga dan neraka dari raut wajahnya. <ref>QS. Al-Hadid: 13. ((Yaitu) pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu." Dikatakan (kepada mereka), "Kembalilah kamu ke belakang (dunia) dan carilah sendiri cahaya (untukmu)." Tiba-tiba diletakkan antara mereka dinding yang berpintu. Di sebelah dalam dinding itu (dimana orang-orang Mukmin ada di dalamnya) ada rahmat dan di sebelah luarnya (yang ada di hadapan kaum munafik) ada siksa.")</ref> [[Mulla Sadra]] juga menerima dan memilih pandangan ini dan menganggap bahwa [[ayat]]:{{ia| یعْرِفُونَ كُلاً بِسیماهُمْ; "Orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka"}}, <ref>QS. Al-A'rāf (Surah 7): 46. </ref> adalah bukti akan hal itu. <ref> '''Arsyiyah'', Sadruddin Syirazi, jld. 1, hlm. 90. </ref>


==A'rāf  dalam Alquran==
==A'rāf  dalam Al-Qur'an==
[[Alquran]] hanya mengisyaratkan A'rāf sebanyak dua kali:
[[Al-Qur'an]] hanya mengisyaratkan A'rāf sebanyak dua kali:


{{ia| بَینَهُما حِجابٌ وَ عَلَی الْأَعْرافِ رِجالٌ یعْرِفُونَ کلاًّ بِسِیماهُمْ وَ نادَوْا أَصْحابَ الْجَنَّةِ أَنْ سَلامٌ عَلَیکمْ لَمْ یدْخُلُوها وَ هُمْ یطْمَعُونَ;}} "Dan di antara kedua golongan itu  terdapat tirai penghalang; dan di atas al-A'rāf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga –dimana mereka belum masuk surga tetapi sudah berharap–, "Salam kesejahteraan atasmu"."<ref>QS. Al-A'rāf: 46</ref>
{{ia| بَینَهُما حِجابٌ وَ عَلَی الْأَعْرافِ رِجالٌ یعْرِفُونَ کلاًّ بِسِیماهُمْ وَ نادَوْا أَصْحابَ الْجَنَّةِ أَنْ سَلامٌ عَلَیکمْ لَمْ یدْخُلُوها وَ هُمْ یطْمَعُونَ;}} "Dan di antara kedua golongan itu  terdapat tirai penghalang; dan di atas al-A'rāf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga –dimana mereka belum masuk surga tetapi sudah berharap–, "Salam kesejahteraan atasmu"."<ref>QS. Al-A'rāf: 46</ref>
Baris 35: Baris 48:
Kebanyakan ulama dan cendekiawan [[Syiah]], ketika menyinggung beberapa pandangan terkait pemilik A'rāf dan dengan berdasarkan riwayat-riwayat dari jalur [[Ahlulbait as]] yang menjelaskan tentang hal ini, menyatakan bahwa yang dimaksud pemilik A'rāf adalah para Nabi dan Imam Maksum as. <ref>''Al-I'tiqādāt'', Saduq, hlm. 70; ''Asfār al-Arba'ah'', Sadruddin Syirazi, jld. 9, hlm. 318. </ref> Mulla Sadra dalam kitab ''Asfār''<ref>''Asfār al-Arba'ah'', Sadruddin Syirazi, jld. 9, hlm. 318. </ref> setelah menyebutkan pandangan Ibnu Arabi, memilih pandangan dan pendapat yang populer di kalangan Syiah.
Kebanyakan ulama dan cendekiawan [[Syiah]], ketika menyinggung beberapa pandangan terkait pemilik A'rāf dan dengan berdasarkan riwayat-riwayat dari jalur [[Ahlulbait as]] yang menjelaskan tentang hal ini, menyatakan bahwa yang dimaksud pemilik A'rāf adalah para Nabi dan Imam Maksum as. <ref>''Al-I'tiqādāt'', Saduq, hlm. 70; ''Asfār al-Arba'ah'', Sadruddin Syirazi, jld. 9, hlm. 318. </ref> Mulla Sadra dalam kitab ''Asfār''<ref>''Asfār al-Arba'ah'', Sadruddin Syirazi, jld. 9, hlm. 318. </ref> setelah menyebutkan pandangan Ibnu Arabi, memilih pandangan dan pendapat yang populer di kalangan Syiah.


Dalam kitab-kitab hadits Syiah seperti ''[[Bashair al-Darajat|Bashā'ir al-Darajāt]]'', karya Shaffar, <ref>''Asfār al-Arba'ah'', Sadruddin Syirazi, jld. 9, hlm. 318. </ref> ''[[al-Kafi]]'', karya [[Kulaini]], <ref>''Ushul al-Kāfi'', Muhammad bin Ya'qub Kulaini, jld. 1, hlm. 184. </ref> ''[[Ma'ani al-Akhbar|Ma'āni al-Akhbār]]'', karya [[Saduq]], <ref>''Ma'āni al-Akhbār'', Syaikh Saduq, jld. 1, hlm. 590. </ref> dan ''Masār al-Syi'ah'', karya [[Syaikh Mufid]], <ref>''Masār al-Syi'ah'', Muhammad bin Nu'man Mufid, hlm. 31. </ref> terdapat riwayat-riwayat yang kandungan serta isinya berkaitan dengan masalah ini.
Dalam kitab-kitab hadits Syiah seperti ''[[Bashair al-Darajat|Bashā'ir al-Darajāt]]'', karya Shaffar, <ref>''Asfār al-Arba'ah'', Sadruddin Syirazi, jld. 9, hlm. 318. </ref> ''[[al-Kafi]]'', karya [[Kulaini]], <ref>''Ushul al-Kāfi'', Muhammad bin Ya'qub Kulaini, jld. 1, hlm. 184. </ref> ''[[Ma'ani al-Akhbar|Ma'āni al-Akhbār]]'', karya [[Saduq]], <ref>''Ma'āni al-Akhbār'', Syekh Saduq, jld. 1, hlm. 590. </ref> dan ''Masār al-Syi'ah'', karya [[Syekh Mufid]], <ref>''Masār al-Syi'ah'', Muhammad bin Nu'man Mufid, hlm. 31. </ref> terdapat riwayat-riwayat yang kandungan serta isinya berkaitan dengan masalah ini.


===Kombinasi Kedua Perspektif===
===Kombinasi Kedua Perspektif===
Baris 56: Baris 69:
Riwayat-riwayat lain yang cukup banyak yang kandungannya seperti ini, juga disebutkan dalam tafsir-tafsir [[Ahlusunah]] yang dinukil dari Huzaifah bin Yaman, [[Abdullah bin Abbas]] dan Sa'id bin Jabir dan semisalnya. Pada tafsir-tafsir ini juga terlihat bahwa pemilik atau penghuni A'rāf terdiri dari orang-orang saleh, [[Fakih|Fuqaha]], Ulama atau para [[Malaikat]]. <ref>''Masār al-Syi'ah'', Muhammad bin Nu'man Mufid, hlm. 31. </ref>  
Riwayat-riwayat lain yang cukup banyak yang kandungannya seperti ini, juga disebutkan dalam tafsir-tafsir [[Ahlusunah]] yang dinukil dari Huzaifah bin Yaman, [[Abdullah bin Abbas]] dan Sa'id bin Jabir dan semisalnya. Pada tafsir-tafsir ini juga terlihat bahwa pemilik atau penghuni A'rāf terdiri dari orang-orang saleh, [[Fakih|Fuqaha]], Ulama atau para [[Malaikat]]. <ref>''Masār al-Syi'ah'', Muhammad bin Nu'man Mufid, hlm. 31. </ref>  


Kombinasi seperti ini juga bisa dilihat dari ungkapan dan pernyataan [[Syaikh Saduq]]. <ref>''Al-I'tiqādāt'', Saduq, hlm. 70. </ref>
Kombinasi seperti ini juga bisa dilihat dari ungkapan dan pernyataan [[Syekh Saduq]]. <ref>''Al-I'tiqādāt'', Saduq, hlm. 70. </ref>
<onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box
 
| prioritas =-
| kualitas =B
| link =sudah
| foto =-
| kategori =sudah
| infobox =-
| navbox =sudah
| alih=sudah
| referensi =sudah
| Artikel bagus =
| Artikel pilihan =
}}}}</onlyinclude>


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
Baris 82: Baris 83:
*Fakhruddin. ''Tafsir Kabir''. Teheran: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, tanpa tahun.
*Fakhruddin. ''Tafsir Kabir''. Teheran: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, tanpa tahun.
*Ibnu Manzur, Jamaluddin Muhammad. ''Lisān al-'Arab''. Beirut: Dar al-Shadir, tanpa tahun.
*Ibnu Manzur, Jamaluddin Muhammad. ''Lisān al-'Arab''. Beirut: Dar al-Shadir, tanpa tahun.
*Qurthubi, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad. ''Jâmi' al-Ahkâm Alquran''. Beirut: Dar al-Fikr, tanpa tahun.
*Qurthubi, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad. ''Jâmi' al-Ahkâm Al-Qur'an''. Beirut: Dar al-Fikr, tanpa tahun.
*Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. ''Ushul al-Kāfi''. Beirut: Dar al-Sha'b, Tanpa Tahun.
*Kulaini, Muhammad bin Ya'qub. ''Ushul al-Kāfi''. Beirut: Dar al-Sha'b, Tanpa Tahun.
*Makarim Syirazi, Nasir. ''Tafsir Nemuneh''. Dar al-Kutub al-Islamiyah, 1988.
*Makarim Syirazi, Nasir. ''Tafsir Nemuneh''. Dar al-Kutub al-Islamiyah, 1988.
*Raghib Isfahani. ''Mufradāt''. Masyhad: Al-Maktabah al-Murtadhawiyah, 1983.
*Raghib Isfahani. ''Mufradāt''. Masyhad: Al-Maktabah al-Murtadhawiyah, 1983.
*Razi, Abul Futuh. ''Raudhu al-Jinān wa Ruhu al-Jinān''. Masyhad: Bun-yad Pezuhesy-hay-e Islami, 1997.
*Razi, Abul Futuh. ''Raudhu al-Jinān wa Ruhu al-Jinān''. Masyhad: Bun-yad Pezuhesy-hay-e Islami, 1997.
*Shaduq, Ali bin Babawaih. ''Al-I'tiqādāt, Mundarij dar Mushannifāt Syaikh Mufid''. Al-Mu'tamar al-'Alami li Alfiyah al-Syaikh al-Mufid, 1413 H.
*Shaduq, Ali bin Babawaih. ''Al-I'tiqādāt, Mundarij dar Mushannifāt Syekh Mufid''. Al-Mu'tamar al-'Alami li Alfiyah al-Syekh al-Mufid, 1413 H.
*Shaffar, Muhammad bin Hasan. ''Bashāir al-Darajāt''. Teheran: Mansyurat A'lami, 1404 H.
*Shaffar, Muhammad bin Hasan. ''Bashāir al-Darajāt''. Teheran: Mansyurat A'lami, 1404 H.
*Subhani, Ja'far. ''Mansyur Jāwid''. Qom: Muassasah Imam Shadiq as, 2004.
*Subhani, Ja'far. ''Mansyur Jāwid''. Qom: Muassasah Imam Shadiq as, 2004.
*Suyuti, Jalaluddin. ''Al-Budur al-Sāfirah fi Ahwāl al-Akhirah''. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, Tanpa Tahun.
*Suyuti, Jalaluddin. ''Al-Budur al-Sāfirah fi Ahwāl al-Akhirah''. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, Tanpa Tahun.
*Syaikh Mufid, Muhammad bin Nu'man. ''Masār al-Syi'ah''. Tanpa tempat dan tahun.
*Syekh Mufid, Muhammad bin Nu'man. ''Masār al-Syi'ah''. Tanpa tempat dan tahun.
*Syaikh Mufid, Muhammad bin Nu'man. ''Tashhih al-I'tiqādāt, Mundarij dar Mushannifāt Syaikh Mufid''. Al-Mu'tamar Al-'Alami li Alfiyah al-Syaikh al-Mufid, 1413 H.
*Syekh Mufid, Muhammad bin Nu'man. ''Tashhih al-I'tiqādāt, Mundarij dar Mushannifāt Syekh Mufid''. Al-Mu'tamar Al-'Alami li Alfiyah al-Syekh al-Mufid, 1413 H.
*Syaikh Shaduq. ''Ma'āni al-Akhbār''. Maktabah al-Shaduq, 2000.
*Syekh Shaduq. ''Ma'āni al-Akhbār''. Maktabah al-Shaduq, 2000.
*Syirazi, Shadruddin Muhammad bin Ibrahim. '''Arsyiyah''. Beirut: Muassasah al-Tarikh al-'Arabi, 1420 H.
*Syirazi, Shadruddin Muhammad bin Ibrahim. '''Arsyiyah''. Beirut: Muassasah al-Tarikh al-'Arabi, 1420 H.
*Syirazi, Shadruddin Muhammad bin Ibrahim. ''Asfār al-Arba'ah''. Beirut: Dar Ihya al-Turats al-'Arabi.
*Syirazi, Shadruddin Muhammad bin Ibrahim. ''Asfār al-Arba'ah''. Beirut: Dar Ihya al-Turats al-'Arabi.
confirmed, templateeditor
5.284

suntingan