Lompat ke isi

Penyerangan Rumah Fatimah Zahra sa: Perbedaan antara revisi

imported>Rosyid
imported>Rosyid
Baris 67: Baris 67:


==Pandangan Ahlusunah==  
==Pandangan Ahlusunah==  
Laporan yang berkaitan dengan ancaman Umar bin Khattab akan membakar rumah Sayidah Fatimah sa disebutkan dalam sumber-sumber Ahlusunah, "Ansab al-Asyraf"(71), "Tarikh Thabari"(72), "al-Aqd al-Farid"(73), "al-Musannaf"(74) dan "al-Imamah wa al-Siyasah"(75). Namun ada beberapa hal yang telah diingkarinya yaitu pemrakarsa pembakaran pintu rumah, cedaranya Sayidah Fatimah sa akibat tekanan pintu dan gugurnya Muhsin karena serangan tersebut. Mereka menuduh bahwa perawi laporan peristiwa ini adalah Rafidhah.  
Laporan yang berkaitan dengan ancaman Umar bin Khattab akan membakar rumah Sayidah Fatimah sa disebutkan dalam sumber-sumber Ahlusunah, "Ansab al-Asyraf",<ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf,'' jld. 1, hlm. 586.</ref> "Tarikh Thabari",<ref>Thabari, ''Tārīkh al-Umam wa al-Mulūk,'' jld. 3, hlm. 202.</ref> "al-Aqd al-Farid",<ref>Ibn Abd Rabbah, ''al-'Aqd al-Farīd,'' jld. 5, hlm. 13.</ref> "al-Musannaf"<ref>Ibn Abi Syaibah, ''al-Mushannaf,'' jld. 13, hlm. 469.</ref> dan "al-Imamah wa al-Siyasah".<ref>Ibn Qutaibah, ''al-Imāmah wa as-Siyāsah,'' jld. 1, hlm. 30.</ref> Namun ada beberapa hal yang telah diingkarinya yaitu pemrakarsa pembakaran pintu rumah, cedaranya Sayidah Fatimah sa akibat tekanan pintu dan gugurnya Muhsin karena serangan tersebut. Mereka menuduh bahwa perawi laporan peristiwa ini adalah Rafidhah.  
Muhammad bin Abdul Karim Syahrestani, penulis kitab "Milal wa Nihal" dan pengikut mazhab asy'ariah (wafat 548 H) dalam menerangkan pandangan Abu Huzail (pendiri Firqah Huzailiyah yang termasuk Firqah Mu'tazilah) mengatakan mereka berkeyakinan  bahwa Umar mencederai Sayidah Fatimah az-Zahra sa pada hari pengambilan baiat yang menyebabkan anak di kandungnya gugur. Syahrestani menyebutkan bahwa laporan ini adalah dusta(76).  
Muhammad bin Abdul Karim Syahrestani, penulis kitab "Milal wa Nihal" dan pengikut mazhab asy'ariah (wafat 548 H) dalam menerangkan pandangan Abu Huzail (pendiri Firqah Huzailiyah yang termasuk Firqah Mu'tazilah) mengatakan mereka berkeyakinan  bahwa Umar mencederai Sayidah Fatimah az-Zahra sa pada hari pengambilan baiat yang menyebabkan anak di kandungnya gugur. Syahrestani menyebutkan bahwa laporan ini adalah dusta.<ref>Syahrestani, ''al-Milal Wa an-Nihal,'' jld. 1, hlm. 57.</ref>
Khalil bin Ibak al-Safdi (wafat 746 H) di kitab "al- Wafi bil Wafayat" dalam memperkenalkan Ibrahim bin Sayyar yang di kenal sebagai Nazzam dari pembesar Mu'tazilah menganggap bahwa ia condong ke Rafidha dan ia menukil perkataannya bahwa Umar mencederai Fatimah dan menyebabkan Muhsin gugur (77).  
Khalil bin Ibak al-Safdi (wafat 746 H) di kitab "al- Wafi bil Wafayat" dalam memperkenalkan Ibrahim bin Sayyar yang di kenal sebagai Nazzam dari pembesar Mu'tazilah menganggap bahwa ia condong ke Rafidha dan ia menukil perkataannya bahwa Umar mencederai Fatimah dan menyebabkan Muhsin gugur.<ref>Shafadi, ''al-Wāfī Bi al-Wafayāt,'' jld. 6, hlm. 15.</ref>
Syamsuddin Dzahabi (wafat 748 H) di kitab "Sair A'lam al-Nubalah" dalam memperkenalkan Ibnu Abi Daram sebagai Muhaddis abad keempat di Kufah bahwa ia adalam pemimpin, penghafal dan ulama, tetapi ia lebih cenderung ke Rafidhah sebagai faktor tidak bisanya dipercaya dan menyebutkan bahwa di akhir hidupnya ia disebut sebagai Matsaalib Khulafah (Pengungkap keburukan-keburukan para khalifah), salah satunya bahwa Umar mencederai Sayidah Fatimah sa dan sebab gugurnya putra Fatimah sa. Karena alasan inilah Dzahabi menganggapnya sesat. (78). Ibnu Hajar al-'Asqalani (wafat 852 H) juga menganggap Ibnu Abi Daram sebagai seorang Rafidhah dan pembohong atau pendusta karena menukil laporan tentang kecacatan khalifah, diantaranya menyebabkan gugurnya janin Sayidah Fatimah yang tertulis dalam kitab "lisan al-Mizan"(79).
Syamsuddin Dzahabi (wafat 748 H) di kitab "Sair A'lam al-Nubalah" dalam memperkenalkan Ibnu Abi Daram sebagai Muhaddis abad keempat di Kufah bahwa ia adalam pemimpin, penghafal dan ulama, tetapi ia lebih cenderung ke Rafidhah sebagai faktor tidak bisanya dipercaya dan menyebutkan bahwa di akhir hidupnya ia disebut sebagai Matsaalib Khulafah (Pengungkap keburukan-keburukan para khalifah), salah satunya bahwa Umar mencederai Sayidah Fatimah sa dan sebab gugurnya putra Fatimah sa. Karena alasan inilah Dzahabi menganggapnya sesat. (78). Ibnu Hajar al-'Asqalani (wafat 852 H) juga menganggap Ibnu Abi Daram sebagai seorang Rafidhah dan pembohong atau pendusta karena menukil laporan tentang kecacatan khalifah, diantaranya menyebabkan gugurnya janin Sayidah Fatimah yang tertulis dalam kitab "lisan al-Mizan"(79).


Pengguna anonim