Lompat ke isi

Penyerangan Rumah Fatimah Zahra sa: Perbedaan antara revisi

imported>Rosyid
imported>Rosyid
Baris 47: Baris 47:


==Mengancam akan membakar rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa==
==Mengancam akan membakar rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa==
Atas perintah Abu Bakar, Umar bin Khattab mendatangi rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa supaya membawa Imam Ali as beserta sahabatnya ke sisinya untuk berbaiat kepadanya. Ketika ia memperoleh penentangan dari penghuni rumah maka ia memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar dan mengancam bahwa ia akan membakar rumah tersebut bersama penghuninya. Ancaman pembakaran rumah yang dilakukan oleh Umar dinukil pada Sebagian sumber-sumber Ahlusunah, diantaranya al-'Aqdu al-Farid(45), Tarikh Thabari(46), Ansab al-Asyraf(47), al-Musannaf(48) dan al-Imamah wa al-Siyasah(49). Menurut Ibnu Abdul Rabbah, seorang penulis dan sejarawan abad ketiga dan keempat hijriah bahwa Abu Bakar berkata kepada Umar, jika penghuni rumah tersebut menolak keluar dari rumah maka perangilah mereka. Umar yang sementara menggengam api obor di tangannya, ia mengancam bahwa jika penghuni rumah tidak berbaiat maka ia akan membakar rumah tersebut (50). Menurut tukilan kitab "Imamah dan al-Siyasah" bahwa ketika Umar mengancam akan membakar rumah tersebut, orang-orang yang hadir mengatakan kepadanya bahwa Sayidah Fatimah sa ada dalam rumah tersebut, Umar menjawab bahwa walaupun dia ada dalam rumah(51).
Atas perintah Abu Bakar, Umar bin Khattab mendatangi rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa supaya membawa Imam Ali as beserta sahabatnya ke sisinya untuk berbaiat kepadanya. Ketika ia memperoleh penentangan dari penghuni rumah maka ia memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar dan mengancam bahwa ia akan membakar rumah tersebut bersama penghuninya. Ancaman pembakaran rumah yang dilakukan oleh Umar dinukil pada Sebagian sumber-sumber Ahlusunah, diantaranya al-'Aqdu al-Farid<ref>Ibn Abd Rabbah, ''al-'Aqd al-Farīd,'' jld. 5, hlm. 13.</ref>, Tarikh Thabari,<ref>Thabari, ''Tārīkh al-Umam wa al-Mulūk,'' jld. 3, hlm. 202.</ref> Ansab al-Asyraf,<ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf,'' jld. 1, hlm. 586.</ref> al-Musannaf<ref>Ibn Abi Syaibah, ''al-Mushannaf,'' jld. 13, hlm. 469.</ref> dan al-Imamah wa al-Siyasah.<ref>Ibn Qutaibah, ''al-Imāmah wa as-Siyāsah,'' jld. 1, hlm. 30.</ref> Menurut Ibnu Abdul Rabbah, seorang penulis dan sejarawan abad ketiga dan keempat hijriah bahwa Abu Bakar berkata kepada Umar, jika penghuni rumah tersebut menolak keluar dari rumah maka perangilah mereka. Umar yang sementara menggengam api obor di tangannya, ia mengancam bahwa jika penghuni rumah tidak berbaiat maka ia akan membakar rumah tersebut.<ref>Ibn Abd Rabbah, ''al-'Aqd al-'Farīd,'' jld. 5, hlm. 13.</ref> Menurut tukilan kitab "Imamah dan al-Siyasah" bahwa ketika Umar mengancam akan membakar rumah tersebut, orang-orang yang hadir mengatakan kepadanya bahwa Sayidah Fatimah sa ada dalam rumah tersebut, Umar menjawab bahwa walaupun dia ada dalam rumah.<ref>Ibn Qutaibah, ''al-Imāmah wa as-Siyāsah,'' jld. 1, hlm. 30-31</ref>
Pada beberapa sumber menyebutkan nama-nama yang ikut bersama Umar dalam peristiwa penyerangan tersebut, diantaranya Usaid bin Hudhair, Salamah bin Salaamah bin waqsy {pada nukilan yang lain bernama Salamah bin Aslam bin Juraisy (Thabari Imami, al-Mustarsyad fi al-Imamah, 1415 H, hal.378)}, Tsabit bin Qais bin Syammas Khazraji(52), Abdurrahman bin 'Auf, Muhammad bin Muslimah(53) dan Zaid bin Aslam(54).
Pada beberapa sumber menyebutkan nama-nama yang ikut bersama Umar dalam peristiwa penyerangan tersebut, diantaranya Usaid bin Hudhair, Salamah bin Salaamah bin waqsy {pada nukilan yang lain bernama Salamah bin Aslam bin Juraisy (Thabari Imami, al-Mustarsyad fi al-Imamah, 1415 H, hal.378)}, Tsabit bin Qais bin Syammas Khazraji,<ref>Syaibani Baghdadi, ''as-Sunnah,'' jld. 2, hlm. 553; Diyar Bakari, ''Tārīkh al-Khamīs,'' jld. 2, hlm. 169.</ref> Abdurrahman bin 'Auf, Muhammad bin Muslimah<ref>Ibn Katsir, ''al-Bidāyah wa an-Nihāyah,'' jld. 5, hlm. 250.</ref> dan Zaid bin Aslam.<ref>Allamah Hilli, ''Nahj al-Haqq,'' hlm. 271.</ref>
Sayid Ja'far Syahidi meyakini bahwa ancaman Umar untuk membakar rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa yang dinukil dari kitab Ansab al-Asyraf(55) dan al-Aqd al-Farid tidak bisa dianggap palsu dan buatan para pendukung Syiah atau buatan kelompok politisi yang sepakat dengan Syiah, karena di abad-abad pertama mereka belum memiliki kekuatan dan termasuk kelompok minoritas. selain dari itu, menurut laporan sumber Islam barat mencatat bahwa kelompok Syiah belum ada pada waktu itu(57). Syahidi meyakini bahwa mereka yang hadir di Saqifah lebih peduli kepada pemerintahan dari pada peduli kepada agama(58)
Sayid Ja'far Syahidi meyakini bahwa ancaman Umar untuk membakar rumah Sayidah Fatimah az-Zahra sa yang dinukil dari kitab Ansab al-Asyraf<ref>Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf,'' jld. 1, hlm. 586.</ref> dan al-Aqd al-Farid<ref>Ibn Abd Rabbah, ''al-'Aqd al-Farīd,'' jld. 5, hlm. 13.</ref> tidak bisa dianggap palsu dan buatan para pendukung Syiah atau buatan kelompok politisi yang sepakat dengan Syiah, karena di abad-abad pertama mereka belum memiliki kekuatan dan termasuk kelompok minoritas. selain dari itu, menurut laporan sumber Islam barat mencatat bahwa kelompok Syiah belum ada pada waktu itu.<ref>Syahidi, ''Zendegani-e Fateme-e Zahra, hlm. 109.</ref> Syahidi meyakini bahwa mereka yang hadir di Saqifah lebih peduli kepada pemerintahan dari pada peduli kepada agama.<ref>Syahidi, ''Zendegani-e Fateme-e Zahra, hlm. 111-112.</ref>


==Pembakaran pintu, Cederahnya Sayidah Fatimah sa dan Gugurnya Muhsin as==
==Pembakaran pintu, Cederahnya Sayidah Fatimah sa dan Gugurnya Muhsin as==
Pengguna anonim