Pengguna anonim
Penyerangan Rumah Fatimah Zahra sa: Perbedaan antara revisi
→Penyebab dan Dalih Penyerangan
imported>Rosyid |
imported>Rosyid |
||
Baris 28: | Baris 28: | ||
==Penyebab dan Dalih Penyerangan== | ==Penyebab dan Dalih Penyerangan== | ||
Setelah Nabi Muhammad saw wafat, sekelompok dari kaum Muhajirin dan Anshar berkumpul di Saqifah Bani Saidah untuk menyepakati kepemimpinan Abu Bakar dan berbaiat kepadanya. | Setelah Nabi Muhammad saw wafat, sekelompok dari kaum Muhajirin dan Anshar berkumpul di Saqifah Bani Saidah untuk menyepakati kepemimpinan Abu Bakar dan berbaiat kepadanya.<ref>Thabari, ''Tārīkh al-Umam wa al-Mulūk,'' jld. 3, hlm. 206; Ibn Atsir, ''al-Kāmil Fī at-Tārīkh,'' jld. 2, hlm. 327.</ref> menurut Ibnu Katsir bahwa pembaiatan kepada Abu Bakar terjadi sebelum penguburan Nabi saw.<ref>Ibn Katsir, ''al-Bidāyah wa an-Nihāyah,'' jld. 5, hlm. 248.</ref> di waktu itu Imam Ali as sibuk mengurus jenazah Nabi Muhammad saw untuk dimakamkan.<ref>Ibn S'ad, ''ath-Thabaqāt al-Kubrā,'' jld. 2, hlm. 212.</ref> | ||
Nabi Muhammad saw telah memperkenalkan Ali bin Abi Thalib as sebagai penggantinya pada tanggal 18 Dzulhijah 10 H saat Kembali dari Haji Wada' (Haji Perpisahan). | Nabi Muhammad saw telah memperkenalkan Ali bin Abi Thalib as sebagai penggantinya pada tanggal 18 Dzulhijah 10 H saat Kembali dari Haji Wada' (Haji Perpisahan).<ref>Ibn Katsir, ''al-Bidāyah wa an-Nihāyah,'' jld. 5, hlm. 209-210.</ref> Umar bin Khattab di waktu itu termasuk diantara mereka yang memberikan selamat kepada Imam Ali as atas kepemimpinannya.<ref>Khatib Baghdadi, ''Tārīkh Baghdād,'' jld. 8, hlm. 248; Mufid, ''al-Irsyād,'' jld. 1, hlm. 177.</ref> | ||
Menurut periwayatan Husain Muhammad Jakfari, penulis kitab "Tasayyu dar Masir-e Tarikh" (Syiah dalam lembaran sejarah) bahwa pembaiatan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat kepada Abu Bakar untuk memperoleh kekuatan tidaklah cukup karena menurut kesepakatan Syiah dan Sunni bahwa Imam Ali as adalah pilihan utama sebagai pemimpin dikalangan keluarga Nabi sa, begitu pula para sahabat terdekatnya dan Bani Hasyim tidak memperoleh kabar berkaitan dengan keputusan anggota Saqifah Bani Saidah. Oleh karena itu, karena ketakutannya akan adanya reaksi yang sungguh-sungguh dari Imam Ali as dan para pengikutnya atas peristiwa yang terjadi di Saqifah Bani Saidah maka Abu Bakar dan Umar meminta kepada mereka untuk berbaiat dan ketika mereka menolak maka mereka menggunakan paksaan dan kekerasan. | Menurut periwayatan Husain Muhammad Jakfari, penulis kitab "Tasayyu dar Masir-e Tarikh" (Syiah dalam lembaran sejarah) bahwa pembaiatan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat kepada Abu Bakar untuk memperoleh kekuatan tidaklah cukup karena menurut kesepakatan Syiah dan Sunni bahwa Imam Ali as adalah pilihan utama sebagai pemimpin dikalangan keluarga Nabi sa, begitu pula para sahabat terdekatnya dan Bani Hasyim tidak memperoleh kabar berkaitan dengan keputusan anggota Saqifah Bani Saidah. Oleh karena itu, karena ketakutannya akan adanya reaksi yang sungguh-sungguh dari Imam Ali as dan para pengikutnya atas peristiwa yang terjadi di Saqifah Bani Saidah maka Abu Bakar dan Umar meminta kepada mereka untuk berbaiat dan ketika mereka menolak maka mereka menggunakan paksaan dan kekerasan.<ref>Ja'fari, ''Tasyayyu' Dar Masir-e Tarikh,'' hlm. 67-68.</ref> | ||
Salah satu alasan penentangan terhadap Imam Ali as dan mengucilkannya dari kepemimpinan adalah adanya sifat hasad pada diri mereka terhadap berbagai fadhilah yang dimiliki oleh Imam Ali as.(20)(Catatan : Khalil bin Ahmad Farahidi telah ditanya bahwa kenapa seluruh sahabat Nabi saw bagaikan anak-anak yang memiliki satu ibu tetapi Ali dikalangan mereka bagaikan anak yang tidak punya ibu? Beliau menjawab bahwa karena Ali bin Abi Thalib lebih unggul dari mereka dari sisi keislaman, kehormatan, keilmuan dan fadhilah akhlak, oleh karena itu, mereka iri padanya. Masyarakat lebih senang kepada orang yang seperti diri mereka sendiri. (Abu Hayyan Tauhidi (wafat 400 H), Al-Bashair wa al-Zakhair, 1408 H, jld.3, hal.124; Arbili, Kasyf al-Ghummah, 1431 H, jld.1, hal.393). Dalam suatu Riwayat bahwa Nabi saw juga telah mengisyarahkan factor-faktor tersebut.(21) Begitu juga dalam suatu Riwayat yang dinukil dari sumber-sumber Syiah dan Sunni bahwa Nabi Muhammad saw telah memprediksikan bahwa Sebagian orang akan memperlihatkan dendam mereka terhadap Imam Ali as setelah wafatnya Nabi saw.(22) Sebagian laporan sejarah mengungkapkan bahwa dendam orang-orang Quraisy terhadap imam Ali as berasal dari terbunuhnya para pembesar-pembesar Quraisy di tangan Imam Ali as dalam perang seperti Perang Badar atau beliau yang memiliki peranan paling penting atas terbunuhnya para pembesar quraisy tersebut.(23) | Salah satu alasan penentangan terhadap Imam Ali as dan mengucilkannya dari kepemimpinan adalah adanya sifat hasad pada diri mereka terhadap berbagai fadhilah yang dimiliki oleh Imam Ali as.(20)(Catatan : Khalil bin Ahmad Farahidi telah ditanya bahwa kenapa seluruh sahabat Nabi saw bagaikan anak-anak yang memiliki satu ibu tetapi Ali dikalangan mereka bagaikan anak yang tidak punya ibu? Beliau menjawab bahwa karena Ali bin Abi Thalib lebih unggul dari mereka dari sisi keislaman, kehormatan, keilmuan dan fadhilah akhlak, oleh karena itu, mereka iri padanya. Masyarakat lebih senang kepada orang yang seperti diri mereka sendiri. (Abu Hayyan Tauhidi (wafat 400 H), Al-Bashair wa al-Zakhair, 1408 H, jld.3, hal.124; Arbili, Kasyf al-Ghummah, 1431 H, jld.1, hal.393). Dalam suatu Riwayat bahwa Nabi saw juga telah mengisyarahkan factor-faktor tersebut.(21) Begitu juga dalam suatu Riwayat yang dinukil dari sumber-sumber Syiah dan Sunni bahwa Nabi Muhammad saw telah memprediksikan bahwa Sebagian orang akan memperlihatkan dendam mereka terhadap Imam Ali as setelah wafatnya Nabi saw.(22) Sebagian laporan sejarah mengungkapkan bahwa dendam orang-orang Quraisy terhadap imam Ali as berasal dari terbunuhnya para pembesar-pembesar Quraisy di tangan Imam Ali as dalam perang seperti Perang Badar atau beliau yang memiliki peranan paling penting atas terbunuhnya para pembesar quraisy tersebut.(23) | ||