Lompat ke isi

Peristiwa Terbunuhnya Utsman: Perbedaan antara revisi

imported>Ali al-Hadadi
imported>Ali al-Hadadi
Baris 78: Baris 78:
Taha Husein (W. 1973 M), salah satu pengkaji dari Ahlusunah percaya bahwa tidak ada [[Sahabat]] Muhajir dan [[Anshar]] yang terlibat dalam pembunuhan Utsman. Beberapa dari mereka menentang kebijakan Utsman, tetapi mereka terpaksa untuk tetap diam. Sebagian sahabat lainnya tidak ikut campur, dan ada juga yang meninggalkan Madinah.<ref>Husain, ''Ali wa Fetne-e Buzurg-e Qatl-e 'Utsman,'' hlm. 45.</ref> Dia juga meyakini bahwa apa yang disebutkan dalam sumber-sumber riwayat dan sejarah tentang adanya peran para sahabat dalam pengepungan dan penyerangan serta pembunuhan Utsman sangatlah lemah.<ref>Al-Ghibban, ''Fitnah Maqtal 'Utsmān bin 'Affān,'' jld. 1, hlm. 237, 1419 H.</ref> Hal ini adalah sebagai hasil dari analisa pada keyakinan Ahlusunah yang memandang [[Keadilan Sahabat|keadilan semua sahabat]], sedangkan pengakuan terhadap peran sahabat dalam pembunuhan Utsman hal itu bertentangan dengan keyakinan mereka.<ref>Al-Ghibban, ''Fitnah Maqtal 'Utsmān bin 'Affān,'' jld. 1, hlm. 116.</ref> Namun, menurut berbagai sumber rujukan, beberapa sahabat terlibat dalam pemberontakan melawan Utsman. Misalnya, Hasyim bin Utbah telah memperkenalkan para pembunuh Utsman sebagai sahabat Muhammad Saw, anak-anak mereka, dll.<ref>Thabari, ''Tārīkh al-Umam wa al-Mulūk,'' jld. 5, hlm. 43, 1387 H.</ref> Begitu juga istri Utsman menulis surat kepada [[Muawiyah bin Abi Sufyan|Muawiyah]] setelah pembunuhan Utsman, dimana ia menganggap penduduk Madinah sebagai orang-orang yang mengepung rumah Utsman.<ref>Ibn Jauzi, ''al-Muntadzam,'' jld. 5, hlm. 61, 1412 H.</ref>
Taha Husein (W. 1973 M), salah satu pengkaji dari Ahlusunah percaya bahwa tidak ada [[Sahabat]] Muhajir dan [[Anshar]] yang terlibat dalam pembunuhan Utsman. Beberapa dari mereka menentang kebijakan Utsman, tetapi mereka terpaksa untuk tetap diam. Sebagian sahabat lainnya tidak ikut campur, dan ada juga yang meninggalkan Madinah.<ref>Husain, ''Ali wa Fetne-e Buzurg-e Qatl-e 'Utsman,'' hlm. 45.</ref> Dia juga meyakini bahwa apa yang disebutkan dalam sumber-sumber riwayat dan sejarah tentang adanya peran para sahabat dalam pengepungan dan penyerangan serta pembunuhan Utsman sangatlah lemah.<ref>Al-Ghibban, ''Fitnah Maqtal 'Utsmān bin 'Affān,'' jld. 1, hlm. 237, 1419 H.</ref> Hal ini adalah sebagai hasil dari analisa pada keyakinan Ahlusunah yang memandang [[Keadilan Sahabat|keadilan semua sahabat]], sedangkan pengakuan terhadap peran sahabat dalam pembunuhan Utsman hal itu bertentangan dengan keyakinan mereka.<ref>Al-Ghibban, ''Fitnah Maqtal 'Utsmān bin 'Affān,'' jld. 1, hlm. 116.</ref> Namun, menurut berbagai sumber rujukan, beberapa sahabat terlibat dalam pemberontakan melawan Utsman. Misalnya, Hasyim bin Utbah telah memperkenalkan para pembunuh Utsman sebagai sahabat Muhammad Saw, anak-anak mereka, dll.<ref>Thabari, ''Tārīkh al-Umam wa al-Mulūk,'' jld. 5, hlm. 43, 1387 H.</ref> Begitu juga istri Utsman menulis surat kepada [[Muawiyah bin Abi Sufyan|Muawiyah]] setelah pembunuhan Utsman, dimana ia menganggap penduduk Madinah sebagai orang-orang yang mengepung rumah Utsman.<ref>Ibn Jauzi, ''al-Muntadzam,'' jld. 5, hlm. 61, 1412 H.</ref>


==Posisi Imam Ali as==
===Posisi Imam Ali as===
Di satu sisi, Imam Ali as menyebut Utsman sebagai "pemikul banyak kesalahan"<ref>Tsaqafi, ''al-Ghārāt,'' jld. 1, hlm. 62.</ref> dan tidak meyakini bahwa Utsman dibunuh dalam kondisi terzalimi.<ref>Nashr bin Muzahim, ''Waq'ah Shiffīn,'' hlm. 202.</ref> Di sisi lain, dia menentang pembunuhan Utsman dan menunjuk dirinya sebagai orang yang paling tidak bersalah dalam kaitannya dengan pembunuhan Utsman<ref>''Nahj al-Balāghah,'' surat 6.</ref>, begitu juga Imam Ali as menasihati para pemberontak dan menunjukkan kesalahan mereka.<ref>Lihat Ibn Atsir, ''al-Kāmil,'' jld. 3, hlm. 173.</ref>
Imam Ali as di satu sisi menyebut Utsman sebagai {{ia|حَمَّالُ الْخَطَایا}},''"seseorang dengan banyak kesalahan"''<ref>Tsaqafi, ''al-Ghārāt,'' jld. 1, hlm. 62, 1395 H.</ref> dan tidak meyakini bahwa Utsman terbunuh dalam kondisi terzalimi.<ref>Nashr bin Muzahim, ''Waqi'ah Shiffīn,'' hlm. 202, 1404 H.</ref> Di sisi lain, dia menentang pembunuhan Utsman dan memperkenalkan dirinya sebagai orang yang paling tidak bersalah dalam pembunuhan Utsman,<ref>Shubhi Shaleh, ''Nahj al-Balāghah,'' surat. 6.</ref>, Imam Ali as juga menasihati para pemberontak dan menunjukkan kesalahan mereka.<ref>Lihat Ibn Atsir, ''al-Kāmil,'' jld. 3, hlm. 173, 1385 H.</ref>
Selama pengepungan rumah Utsman, beberapa orang menyarankan kepada Imam Ali as untuk meninggalkan Madinah sehingga jika Utsman terbunuh, dia sedang tidak berada di Madinah. Namun Imam Ali as tidak menerima tawaran mereka.<ref>Majlisi, ''Bihār al-Anwār,'' jld. 31, hlm. 487; Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf,'' jld. 5, hlm. 568.</ref>
Selama pengepungan rumah Utsman, beberapa orang menyarankan kepada Imam Ali as untuk meninggalkan Madinah sehingga jika Utsman terbunuh, dia sedang tidak berada di Madinah. Namun Imam Ali as tidak menerima tawaran mereka.<ref>Majlisi, ''Bihār al-Anwār,'' jld. 31, hlm. 487, 1403 H; Baladzuri, ''Ansāb al-Asyrāf,'' jld. 5, hlm. 568 1417 H.</ref>


==Thalhah==
==Thalhah==
Pengguna anonim