Lompat ke isi

'Alaihissalam: Perbedaan antara revisi

1.802 bita ditambahkan ,  15 November 2022
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Rosyid
Baris 22: Baris 22:


==Penggunaan dan Kalimat Serupa==
==Penggunaan dan Kalimat Serupa==
'Alaihissalam adalah kalimat yang merupakan doa yang artinya salam atau keselamatan untuknya, yang diucapkan atau dituliskan setelah penyebutan dan penulisan nama Imam, para nabi [1] dan sebagian dari keturunan Nabi yang memiliki kedudukan khusus dan istimewa seperi Sayid Abul Fadhl Abbas [2], Ali Akbar [3] dan Ali Asghar [4] dan juga sebagian dari malaikat seperi malaikat Jibril [5].  
'Alaihissalam adalah kalimat yang merupakan doa yang artinya salam atau keselamatan untuknya, yang diucapkan atau dituliskan setelah penyebutan dan penulisan nama Imam, para nabi<ref>Dehkhuda, ''Lughat Name-e Dehkhuda,'' dibawah kata 'Alaih as-Salām.</ref> dan sebagian dari keturunan Nabi yang memiliki kedudukan khusus dan istimewa seperi Sayid Abul Fadhl Abbas<ref>Lihat Muhammadi Rey Syahri, ''Dānesy Nāme-e Amīru al-Mukminīn (AS) Bar Paye-e Qurān,'' jld. 1, hlm. 185; Mudarrisi & Syusytari Zade, ''Hazrat-e 'Ali Akbar (AS),'' hlm.  8.</ref>, Ali Akbar<ref>Lihat Muhammad Rey Sayhri, ''Guzīde-e Syahādat-e Emām Husein (AS),'' hlm. 55; Mudarrisi & Syusytari Zade, ''Hazrat-e 'Ali Akbar,'' hlm. 8.</ref> dan Ali Asghar<ref>Lihat Muhammad Rey Sayhri, ''Guzīde-e Syahādat-e Emām Husein (AS)''; Zhahiri, ''Qashash al-Husain (AS),'' jld. 1, hlm. 181.</ref> dan juga sebagian dari malaikat seperi malaikat Jibril<ref>Lihat Muhammad Rey Syahri, ''Danesy Nāme-e Amīr al-Mukminīn (AS) Bar Paye-e Qurān,'' jld. 1, hlm. 130; Mudarrisi & Syusytari Zade, ''Hazrat-e 'Ali Akbar,'' hlm. 6.</ref>.  


Sewaktu dua orang imam atau nabi yang nama-namanya disebut bersamaan maka yang digunakan adalah عَلَیهِمَا السَّلام؛, salam atas keduanya, [6] dan jika lebih dari dua orang maka kalimat yang digunakan adalah عَلَیهِمُ‌ السَّلام salam atas mereka.[7] Umat Islam Syiah setelah penyebutan nama Aimmah as selain 'alaihissalam, juga menggunakan kalimat lain yang memiliki makna yang sama seperti salamullah 'alaihi, salawatullah 'alaihi, [8], ‘alaihishshalatu wassalam [9] dan juga menggunakan kalimat عَلَیهِ اَفْضَلُ الصَّلاةِ وَ السَّلام sebaik-baiknya salawat dan salam atasnya, dan سَلامُ الله عَلَیهِ آلافُ التَّحِیةِ وَ الثَّنا ribuan salam dan shalawat semoga dilimpahkan atasnya.  
Sewaktu dua orang imam atau nabi yang nama-namanya disebut bersamaan maka yang digunakan adalah عَلَیهِمَا السَّلام؛, salam atas keduanya,<ref>Anuri, ''Farhangge Bozorgh-e Sukhan,'' dibawah kata 'Alaihima as-Salām.</ref> dan jika lebih dari dua orang maka kalimat yang digunakan adalah عَلَیهِمُ‌ السَّلام salam atas mereka.<ref>Anuri, ''''Farhangge Bozorgh-e Sukhan,'' dibawah kata 'Alaihim as-Salām.</ref> Umat Islam Syiah setelah penyebutan nama Aimmah as selain 'alaihissalam, juga menggunakan kalimat lain yang memiliki makna yang sama seperti salamullah 'alaihi, salawatullah 'alaihi,<ref>Nidzham A'raj, ''Syarh an-Nidzām,'' hlm. 25.</ref>, ‘alaihishshalatu wassalam<ref>Anuri, ''''Farhangge Bozorgh-e Sukhan,'' dibawah kata 'Alaihi as-Salawāt wa as-Salām.</ref> dan juga menggunakan kalimat عَلَیهِ اَفْضَلُ الصَّلاةِ وَ السَّلام sebaik-baiknya salawat dan salam atasnya, dan سَلامُ الله عَلَیهِ آلافُ التَّحِیةِ وَ الثَّنا ribuan salam dan shalawat semoga dilimpahkan atasnya.  


Setelah penyebut nama istri-istri dan anak-anak perempuan Ahlulbait as [11] seperti Sayidah Fatimah sa [12], Zainab sa [13], Ma'shumah sa [14] dan setelah nama Khadijah istri Nabi [5], Maryam ibu Nabi Isa as [16] dan Asiyah istri Fir'aun [17] menggunakan kalimat salamullah 'alaiha atau 'alaihassalam. Khusus Nabi Muhammad saw menggunakan kalimat صَلَّی اللهُ عَلَیهِ وَ آلِه salam Allah atasnya dan keluarganya sebagai pengganti penguaan ‘alaihissalam. [18]
Setelah penyebut nama istri-istri dan anak-anak perempuan Ahlulbait as<ref>''Farhangge Bozorgh-e Sukhan,'' dibawah kata Salām Allah 'alaihā.</ref> seperti Sayidah Fatimah sa<ref>Lihat Makarim Shirazi, ''Tafsīr-r Nemune,'' jld. 11, hlm. 88; Rey Syahri, ''Danesy Nāme-e Amīr al-Mukminīn (AS) Bar Paye-e Qurān,'' jld. 1, hlm. 185.</ref>, Zainab sa<ref>Lihat Shafi Gulpaighani, ''Husein (AS) Syahīd-e Agāh wa Rahbar-e Nejāt Bakhsy-e Eslām,'' hlm. 451; Rey Syahri, ''Danesy Nāme-e Amīr al-Mukminīn (AS) Bar Paye-e Qurān,'' jld. 1, hlm. 166.</ref>, Ma'shumah sa<ref>Lihat Shafi Gulpaighani, ''Selsele-e Mabāhes-e Emāmat wa Mahdawiyyat,'' jld. 2, hlm. 278; Fazeli Muwahhidi Lankarani, ''Ayin-e Keifari-e Eslām,'' jld. 1, hlm. 516.</ref> dan setelah nama Khadijah istri Nabi<ref>Lihat Rey Syahri, ''Danesy Nāme-e Amīr al-Mukminīn (AS) Bar Paye-e Qurān,'' jld. 1, hlm. 223; Shafi Gulpaighani, ''Asyi'ah min 'Adzhmah al-Imām al-Husain,'' hlm. 105.</ref>, Maryam ibu Nabi Isa as [16] dan Asiyah istri Fir'aun [17] menggunakan kalimat salamullah 'alaiha atau 'alaihassalam. Khusus Nabi Muhammad saw menggunakan kalimat صَلَّی اللهُ عَلَیهِ وَ آلِه salam Allah atasnya dan keluarganya sebagai pengganti penguaan ‘alaihissalam. [18]


Ahlusunah juga sebagai bentuk penghormatan kepada pada nabi [19] dan sebagian dari malaikat [20] menggunakan kalimat 'alaihissalam. Namun untuk Aimmah Syiah penyebutan yang digunakan adalah رَضِی اَللهُ عَنْه  sebagaimana juga digunakan untuk sahabat-sahabat Nabi yang artinya semoga Allah meridhainya. [21] Secara khusus untuk Imam Ali as selain menggunakan radhiallahu 'anhu juga menggunakan karramallahu wajha. [22] Pada sebagian kitab Ahlusunah ditemukan penggunaan 'alaihissalam juga digunakan setelah penyebutan nama Imam Ali as. [23] Ibnu Katsir sejarawan dan mufassir Ahlusunah [24] dan Muhammad Shalih al-Munajjadi, salah seorang ulama Salafi  [25] berpendapat penulisan ‘alaihissalam setelah penulisan nama Imam Ali as dalam kitab-kitab Ahlusunah ditulis oleh penulis ulang kitab bukan oleh penulis aslinya.
Ahlusunah juga sebagai bentuk penghormatan kepada pada nabi [19] dan sebagian dari malaikat [20] menggunakan kalimat 'alaihissalam. Namun untuk Aimmah Syiah penyebutan yang digunakan adalah رَضِی اَللهُ عَنْه  sebagaimana juga digunakan untuk sahabat-sahabat Nabi yang artinya semoga Allah meridhainya. [21] Secara khusus untuk Imam Ali as selain menggunakan radhiallahu 'anhu juga menggunakan karramallahu wajha. [22] Pada sebagian kitab Ahlusunah ditemukan penggunaan 'alaihissalam juga digunakan setelah penyebutan nama Imam Ali as. [23] Ibnu Katsir sejarawan dan mufassir Ahlusunah [24] dan Muhammad Shalih al-Munajjadi, salah seorang ulama Salafi  [25] berpendapat penulisan ‘alaihissalam setelah penulisan nama Imam Ali as dalam kitab-kitab Ahlusunah ditulis oleh penulis ulang kitab bukan oleh penulis aslinya.
Pengguna anonim