Lompat ke isi

Kesyahidan Sayidah Fatimah sa: Perbedaan antara revisi

imported>Yuwono
imported>Yuwono
Baris 47: Baris 47:


===Mengapa Ali dan Yang Lain Tidak Membela?===
===Mengapa Ali dan Yang Lain Tidak Membela?===
Salah satu pertanyaan mengenai kejadian penyerangan rumah Fatimah dan kesyahidannya adalah mengapa Ali as yang dikenal pemberani dan juga sahabat-sahabat yang lain bersikap diam dalam menghadapi pergerakan ini dan tidak membela Fatimah sa?[46] Selain Ahlusunah, Muhammad Husain Kasyif al-Ghita, marjak taklid Syiah abad keempat belas, juga menyampaikan pertanyaan ini.[47]Jawaban asli Syiah terhadap masalah ini ialah bahwa Ali as berdasarkan perintah Nabi saw dan untuk menjaga maslahat Islam ditugaskan untuk sabar dan diam.[48]{{enote|Berdasarkan satu riwayat di dalam kitab al-Kafi disebutkan bahawa Ali as telah berjanji di hadapan Nabi saw untuk bersabar dan menahan amarahnya dalam mengdahapi upaya-upaya penzaliman terhadapa dirinya dan penghinaan kehormatannya paska kepergian Nabi saw (Kulaini, al-Kafi, jld. 1, hal. 281-282}} Selain itu, sesuai dengan penukilan [[Salman Farsi]] di dalam kitab Sulaim (referensi terkuat dan terkuno terkait peristiwa ini menurut Yusufi Gharawi), setelah Umar menyerang Fatimah sa, Ali asmenyerang balik Umar dan menjatuhkannya ke tanah, seakan Ali hendak membunuhnya, lalu berkata kepada Umar, jikalau tidak ada janji Rasulullah padaku, kamu sudah pasti tahu bahwa kamu tidak akan bisa masuk ke rumahku. Saat itu Umar meminta bantuan dari orang lain, lalu mereka menyerang dan memisahkan Ali darinya serta mengikatnya.[49]
Salah satu pertanyaan mengenai kejadian penyerangan rumah Fatimah dan kesyahidannya adalah mengapa Ali as yang dikenal pemberani dan juga sahabat-sahabat yang lain bersikap diam dalam menghadapi pergerakan ini dan tidak membela Fatimah sa?[46] Selain Ahlusunah, Muhammad Husain Kasyif al-Ghita, marjak taklid Syiah abad keempat belas, juga menyampaikan pertanyaan ini.[47]Jawaban asli Syiah terhadap masalah ini ialah bahwa Ali as berdasarkan perintah Nabi saw dan untuk menjaga maslahat Islam ditugaskan untuk sabar dan diam.[48]{{enote|Berdasarkan satu riwayat di dalam kitab ''al-Kafi'' disebutkan bahawa Ali as telah berjanji di hadapan Nabi saw untuk bersabar dan menahan amarahnya dalam mengdahapi upaya-upaya penzaliman terhadapa dirinya dan penghinaan kehormatannya paska kepergian Nabi saw (Kulaini, ''al-Kafi'', jld. 1, hal. 281-282}} Selain itu, sesuai dengan penukilan [[Salman Farsi]] di dalam kitab Sulaim (referensi terkuat dan terkuno terkait peristiwa ini menurut Yusufi Gharawi), setelah Umar menyerang Fatimah sa, Ali asmenyerang balik Umar dan menjatuhkannya ke tanah, seakan Ali hendak membunuhnya, lalu berkata kepada Umar, jikalau tidak ada janji Rasulullah padaku, kamu sudah pasti tahu bahwa kamu tidak akan bisa masuk ke rumahku. Saat itu Umar meminta bantuan dari orang lain, lalu mereka menyerang dan memisahkan Ali darinya serta mengikatnya.[49]


===Keraguan dalam Kegururan Muhsin bin Ali===
===Keraguan dalam Kegururan Muhsin bin Ali===
Pengguna anonim