Lompat ke isi

Keadilan Sahabat: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
<onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box
<onlyinclude>{{#ifeq:{{{section|editorial box}}}|editorial box|{{Editorial Box
  | prioritas =b
  | prioritas =b
  | kualitas =c
  | kualitas =b
  | link =sudah
  | link =sudah
  | foto =-
  | foto =-
Baris 14: Baris 14:
'''Keadilan Sahabat''' (bahasa Arab: {{ia|عدالة الصحابة}}) adalah sebuah teori pandangan kebanyakan dari [[Ahlusunah]] mengenai [[keadilan]] dan tergolong dari ahli surganya semua [[sahabat]] Nabi. Berdasarkan teori ini, tidak diperbolehkan mengkritik dan memprotes para sahabat dan riwayat-riwayat mereka diterima tanpa perlu dibedah dan ditimbang. Para ulama [[Syiah]] dan sekelompok dari para ulama Ahlusunah menganggap para sahabat [[Nabi saw]] seperti Muslimin lainnya dan menolak teori keadilan sahabat.  
'''Keadilan Sahabat''' (bahasa Arab: {{ia|عدالة الصحابة}}) adalah sebuah teori pandangan kebanyakan dari [[Ahlusunah]] mengenai [[keadilan]] dan tergolong dari ahli surganya semua [[sahabat]] Nabi. Berdasarkan teori ini, tidak diperbolehkan mengkritik dan memprotes para sahabat dan riwayat-riwayat mereka diterima tanpa perlu dibedah dan ditimbang. Para ulama [[Syiah]] dan sekelompok dari para ulama Ahlusunah menganggap para sahabat [[Nabi saw]] seperti Muslimin lainnya dan menolak teori keadilan sahabat.  


Para pendukung teori keadilan sahabat dengan berdalilkan [[ayat-ayat]] [[Alquran]] serta riwayat dari Nabi, termasuk darinya adalah ayat Ridhwan, yang berbicara tentang keridaan [[Allah]] terhadap para Sahabat. Di sisi lain, para penentang teori ini menganggap bahwa ayat ini hanya untuk para sahabat yang hadir pada [[baiat Ridhwan]] dan setelah itu juga mereka tetap teguh dan setia dalam menjaga perjanjian mereka. Selain itu, menurut pandangan para penentang, teori keadilan sahabat tidak sesuai dengan ayat-ayat Alquran yang menunjukkan adanya orang-orang [[munafik]] di antara para sahabat Nabi. Dalam mengkritik teori keadilan sahabat juga dengan mengutip sebagian tindakan dan perilaku yang tidak adil dari beberapa sahabat, seperti [[murtad]], [[minum khamar]], [[mencela Ali]], membunuh Muslimin lainnya, dan mengutus pasukan untuk melawan satu sama lain, dan terdapat bukti sejarah akan semua tindakan itu.   
Para pendukung teori keadilan sahabat dengan berdalilkan [[ayat-ayat]] [[Alquran]] serta riwayat dari Nabi, termasuk darinya adalah ayat Ridhwan, yang berbicara tentang keridaan [[Allah]] terhadap para Sahabat. Di sisi lain, para penentang teori ini menganggap bahwa ayat ini hanya untuk para sahabat yang hadir pada [[baiat Ridhwan]] dan setelah itu juga mereka tetap teguh dan setia dalam menjaga perjanjian mereka. Selain itu, menurut pandangan para penentang, teori keadilan sahabat tidak sesuai dengan ayat-ayat Alquran yang menunjukkan adanya orang-orang [[munafik]] di antara para sahabat Nabi. Dalam mengkritik teori keadilan sahabat juga dengan mengutip sebagian tindakan dan perilaku yang tidak adil dari beberapa sahabat, seperti [[murtad]], minum khamar, [[mencela Ali]], membunuh Muslimin lainnya, dan mengutus pasukan untuk melawan satu sama lain, dan terdapat bukti sejarah akan semua tindakan itu.   


Beberapa ulama Syiah berkeyakinan bahwa teori keadilan sahabat telah diajukan untuk tujuan-tujuan seperti pembenaran kekhalifahan ketiga khalifah dan melegitimasi pemerintahan [[Muawiyah bin Abi Sufyan]].
Beberapa ulama Syiah berkeyakinan bahwa teori keadilan sahabat telah diajukan untuk tujuan-tujuan seperti pembenaran kekhalifahan ketiga khalifah dan melegitimasi pemerintahan [[Muawiyah bin Abi Sufyan]].
Pengguna anonim