Lompat ke isi

Abdullah bin Saba: Perbedaan antara revisi

23 bita ditambahkan ,  9 Agustus 2020
tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:
  | Artikel pilihan =
  | Artikel pilihan =
}}}}</onlyinclude>
}}}}</onlyinclude>
'''Abdullah bin Saba'''' (bahasa Arab: {{ia| عبد الله بن سبأ}}) adalah salah satu tokoh kontroversial dalam sejarah awal Islam pada dekade ketiga dan keempat [[Hijriah]] yang mana sumber-sumber sejarah dan rijal  menceritakan kisah yang bertentangan.
'''Abdullah bin Saba'''' (bahasa Arab: {{ia| عبد الله بن سبأ}}) adalah salah satu tokoh kontroversial dalam sejarah awal Islam pada dekade ketiga dan keempat [[Hijriah]] yang mana sumber-sumber sejarah dan rijal  menceritakan kisah yang bertentangan.


Nama Ibnu Saba pertama kali dilontarkan oleh Muhammad bin Jarir Thabari, sejarawan [[Ahlusunnah]]. Dalam referensi sejarah [[Syiah]] juga pertama kali namanya disebut dalam Rijal al-Kasysyi. Berdasarkan sumber-sumber ini, ia adalah seorang Yahudi yang masuk [[Islam]] pada masa [[Usman bin Affan]], khalifah ketiga.
Nama Ibnu Saba pertama kali dilontarkan oleh Muhammad bin Jarir al-Thabari, sejarawan [[Ahlusunnah]]. Dalam referensi sejarah [[Syiah]] juga pertama kali namanya disebut dalam Rijal al-Kasysyi. Berdasarkan sumber-sumber ini, ia adalah seorang Yahudi yang masuk [[Islam]] pada masa [[Usman bin Affan]], khalifah ketiga.


Sejawarah Ahlusunnah meyakini bahwa dia pemicu pemberontakan kaum muslimin melawan Usman dan pendiri mazhab Syiah. Namun sejawaran Syiah mengatakan bahwa orang yang baru masuk Islam tidak bakal bisa mempengaruhi komunitas muslim sebegitu besar untuk berontak melawan sang khalifah. Sebagian dari ulama Syiah menganggap Abdullah bin Saba berasal dari kelompok Ghulat dan sebagian lagi berkeyakinan bahwa dia sosok fiktif dan tidak ada wujudnya diluar.
Sejawarah Ahlusunnah meyakini bahwa dia pemicu pemberontakan kaum muslimin melawan Usman dan pendiri mazhab Syiah. Namun sejawaran Syiah mengatakan bahwa orang yang baru masuk Islam tidak bakal bisa mempengaruhi komunitas muslim sebegitu besar untuk berontak melawan sang khalifah. Sebagian dari ulama Syiah menganggap Abdullah bin Saba berasal dari kelompok Ghulat dan sebagian lagi berkeyakinan bahwa dia sosok fiktif dan tidak ada wujudnya diluar.
Baris 22: Baris 21:


==Mengenal Sosok Abdullah bin Saba==
==Mengenal Sosok Abdullah bin Saba==
Berdasarkan apa yang dikatakan Muhammad bin Jarir Thabari, sejawaran [[Ahlusunnah]], Abdullah bin Saba adalah seorang Yahudi dari penduduk San'a dan masuk [[Islam]] pada masa [[khalifah ketiga]].<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 4, hlm.340</ref> Menurutnya, Abdullah bin Saba menganggap [[Usman bin Affan]] perampas kursi kekhalifahan dan dia menjadi faktor pemicu melawan Usman.<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.4, hlm. 230</ref> Namun Rasul Jakfariyan, peneliti sejarah dari Syiah meyakini bahwa komunitas muslim tidak dapat diyakini sedemikian lemah dimana seorang Yahudi yang baru masuk Islam bisa menjadi pemicu bangkitnya mereka atas khalifah kaum muslimin.<ref>Jakfariyan, ''Tarikh Khulafa''', 1394 HS, hlm. 160</ref>
Berdasarkan apa yang dikatakan Muhammad bin Jarir al-Thabari, sejawaran [[Ahlusunnah]], Abdullah bin Saba adalah seorang Yahudi dari penduduk San'a dan masuk [[Islam]] pada masa [[khalifah ketiga]].<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 4, hlm.340</ref> Menurutnya, Abdullah bin Saba menganggap [[Usman bin Affan]] perampas kursi kekhalifahan dan dia menjadi faktor pemicu melawan Usman.<ref>Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld.4, hlm. 230</ref> Namun Rasul Jakfariyan, peneliti sejarah dari Syiah meyakini bahwa komunitas muslim tidak dapat diyakini sedemikian lemah dimana seorang Yahudi yang baru masuk Islam bisa menjadi pemicu bangkitnya mereka atas khalifah kaum muslimin.<ref>Jakfariyan, ''Tarikh Khulafa''', 1394 HS, hlm. 160</ref>


==Baragam Pandangan Mengenai Abdullah bin Saba==
==Baragam Pandangan Mengenai Abdullah bin Saba==
Dalam referensi-referensi sejarah [[Islam]] terdapat beragam pandangan mengenai pribadi Abdullah bin Saba. Dalam referensi sejarah [[Ahlusunnah]] dia diyakini sebagai pendiri [[mazhab Syiah]] dan pemicu pemberontakan atas [[Usman]], khalifah ketiga. Bagi sejumlah besar dari ulama [[Syiah]] ia adalah dari kelompok Ghulat. Sebagian dari peneliti kontemporer Syiah menyakini bahwa ia tidak ada wujud luarnya.
Dalam referensi-referensi sejarah [[Islam]] terdapat beragam pandangan mengenai pribadi Abdullah bin Saba. Dalam referensi sejarah [[Ahlusunnah]] dia diyakini sebagai pendiri [[mazhab Syiah]] dan pemicu pemberontakan atas [[Usman]], khalifah ketiga. Bagi sejumlah besar dari ulama [[Syiah]] ia adalah dari kelompok Ghulat. Sebagian dari peneliti kontemporer Syiah menyakini bahwa ia tidak ada wujud luarnya.


Thabari sejawan Ahlusunnah dan sejumlah pengikutnya meyakini bahwa Abdullah bin Saba merupakan faktor utama peristiwa-peristiwa penting sejarah awal Islam seperti pembunuhan Usman dan juga dia pendiri mazhab Syiah.<ref>Silakan lihat: Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 4, hlm. 340; Ibnu Katsir, ''al-Kāmil fi al-Tārikh'', jld. 3, hlm. 154, Ibnu Asakir, ''Tārikh Madinah Dimasyq'', jld. 29, hlm. 3-6</ref>
Al-Thabari sejawan Ahlusunnah dan sejumlah pengikutnya meyakini bahwa Abdullah bin Saba merupakan faktor utama peristiwa-peristiwa penting sejarah awal Islam seperti pembunuhan Usman dan juga dia pendiri mazhab Syiah.<ref>Silakan lihat: Thabari, ''Tarikh al-Umam wa al-Muluk'', jld. 4, hlm. 340; Ibnu Katsir, ''al-Kāmil fi al-Tārikh'', jld. 3, hlm. 154, Ibnu Asakir, ''Tārikh Madinah Dimasyq'', jld. 29, hlm. 3-6</ref>


Ulama Syiah meyakini Abdullah bin Saba dari kelompok Ghulat yang berlebihan berkenaan dengan [[Imam Ali as]] dan mengangkat tinggi hingga kedudukan [[Tuhan]], dan oleh sebab ini pula ia dikutuk oleh [[para Imam Syiah]].<ref>Sebagai contoh silakan lihat: Thusi, ''Ikhtiyār Makrifat al-Rijāl'', jld
Ulama Syiah meyakini Abdullah bin Saba dari kelompok Ghulat yang berlebihan berkenaan dengan [[Imam Ali as]] dan mengangkat tinggi hingga kedudukan [[Tuhan]], dan oleh sebab ini pula ia dikutuk oleh [[para Imam Syiah]].<ref>Sebagai contoh silakan lihat: Thusi, ''Ikhtiyār Makrifat al-Rijāl'', jld
Baris 34: Baris 33:
Sebagian peneliti kontemporer seperti [[Allamah Thabathabai]], Allamah Askari dan Dr.Thaha Husain berkeyakinan bahwa sama sekali tidak ada sosok di luar bernama Abdullah bin Saba, dan dia itu merupakan sosok yang dibuat oleh orang-orang seperti Saif bin Umar.<ref>Silakan lihat: Askari, ''Abdullah bin Saba wa Asāthir Ukhra'', jld. 2, hlm. 308; Thabathabai, ''Abdullah bin Saba'', hlm. 194; Thaha Husain, ''al-Fitnah al-Kubra'', jld. 2, hlm.134</ref>
Sebagian peneliti kontemporer seperti [[Allamah Thabathabai]], Allamah Askari dan Dr.Thaha Husain berkeyakinan bahwa sama sekali tidak ada sosok di luar bernama Abdullah bin Saba, dan dia itu merupakan sosok yang dibuat oleh orang-orang seperti Saif bin Umar.<ref>Silakan lihat: Askari, ''Abdullah bin Saba wa Asāthir Ukhra'', jld. 2, hlm. 308; Thabathabai, ''Abdullah bin Saba'', hlm. 194; Thaha Husain, ''al-Fitnah al-Kubra'', jld. 2, hlm.134</ref>


Ali al-Wardi dari peneliti Arab dengan menguatkan teori kefiksian Abdullah bin Saba mengkalim, kebanyakan kriteria-kriteria yang disebutkan untuknya dalam Tarikh Thabari dan semacamnya, maka kriteria tersebut juga terdapat pada [[Ammar bin Yasir]], [[sahabat Nabi saw]] dan [[Imam Ali as]]. Dia berkesimpulan bahwa Ammar bin Yasir dapat diyakini sebagai pemimpin kelompok Sabai bahkan dia adalah Abdullah bin Saba itu sendiri. <ref>Al-Wardi, ''Wa'āzh al-Salāthin'', hlm. 174</ref> Ketersohoran Ammar dengan sebutan Ibnu al-Sauda' yang dalam referensi-referensi sejarah juga telah menjadi ketenaran Abdullah bin Saba, kecintaan besar Ammar kepada Ali as, seruannya kepada masyarakat untuk ber[[baiat]] kepada Ali as dan peran aktifnya dalam [[perang Jamal]] termasuk diantara kemiripan sosok Ammar Yasir dan Abdullah bin Saba.<ref>Thabathabai, ''Abdullah bin Saba'', hlm. 220-221</ref>
Ali al-Wardi dari peneliti Arab dengan menguatkan teori kefiksian Abdullah bin Saba mengklaim, kebanyakan kriteria-kriteria yang disebutkan untuknya dalam Tarikh Thabari dan semacamnya, maka kriteria tersebut juga terdapat pada [[Ammar bin Yasir]], [[sahabat Nabi saw]] dan [[Imam Ali as]]. Dia berkesimpulan bahwa Ammar bin Yasir dapat diyakini sebagai pemimpin kelompok Sabai bahkan dia adalah Abdullah bin Saba itu sendiri. <ref>Al-Wardi, ''Wa'āzh al-Salāthin'', hlm. 174</ref> Ketersohoran Ammar dengan sebutan Ibnu al-Sauda' yang dalam referensi-referensi sejarah juga telah menjadi ketenaran Abdullah bin Saba, kecintaan besar Ammar kepada Ali as, seruannya kepada masyarakat untuk ber[[baiat]] kepada Ali as dan peran aktifnya dalam [[perang Jamal]] termasuk diantara kemiripan sosok Ammar Yasir dan Abdullah bin Saba.<ref>Thabathabai, ''Abdullah bin Saba'', hlm. 220-221</ref>


==Evaluasi Sumber-Sumber==
==Evaluasi Sumber-Sumber==
Di antara sumber-sumber sejarah yang menyebutkan nama Abdullah bin Saba seperti Tarikh Thabari dari kalangan [[Ahlusunnah]] dan Rijal Kasysyi dari kalangan [[Syiah]], adalah sumber-sumber utama rujukan. Sumber pertama adalah Tharikh Thabari (224-310 H). Sanad Thabari dalam menukil Abdullah bin Saba adalah seseorang bernama Saif bin Umar. Sejarawan lain seperti Ibnu Atsir (w 630 H)<ref>Ibnu Atsir, ''al-Kāmil fi al-Tārikh'', jld. 3, hlm. 154</ref> dan Ibnu Asakir (w 571 H)<ref>Ibnu Asakir, ''Tārikh Madinah Dimasyq'', jld. 29, hlm. 3-4</ref> menukil peristiwa tersebut dengan bersanad pada Saif bin Umar.
Di antara sumber-sumber sejarah yang menyebutkan nama Abdullah bin Saba seperti Tarikh Thabari dari kalangan [[Ahlusunnah]] dan Rijal al-Kasysyi dari kalangan [[Syiah]], adalah sumber-sumber utama rujukan. Sumber pertama adalah Tharikh Thabari (224-310 H). Sanad al-Thabari dalam menukil Abdullah bin Saba adalah seseorang bernama Saif bin Umar. Sejarawan lain seperti Ibnu Atsir (w 630 H)<ref>Ibnu Atsir, ''al-Kāmil fi al-Tārikh'', jld. 3, hlm. 154</ref> dan Ibnu Asakir (w 571 H)<ref>Ibnu Asakir, ''Tārikh Madinah Dimasyq'', jld. 29, hlm. 3-4</ref> menukil peristiwa tersebut dengan bersanad pada Saif bin Umar.


Perawi utama Thabari, yakni Saif bin Umar, dalam menetapkan keberadaan Ibnu Saba, oleh sejumlah besar ulama Ahlusunnah dinilai lemah (dha'if) dan tidak dapat dipercaya. Ulama seperti Yahya bin Muin (w 233 H), Nasai (w 303 H)<ref>Nasai, ''al-Dhu'afa' wa al-Matrukun li al-Nasai'', hlm. 50</ref> Abu Daud (w 275 H)<ref>Ibnu Hajar, ''Tahdzib al-Tahdzib'', jld. 4, hlm. 295</ref>, Ibnu Hammad Aqili (w 322 H)<ref>Ibnu Hammad, ''al-Dhu'afa' al-Kabir'', jld. 2, hlm. 175</ref>, Ibnu Hatim (w 327 H)<ref>Ibnu Hatim, ''al-Jarhu wa al-Ta'dil'', jld. 4, hlm. 278</ref> dan Ibnu Hibban (w 354)<ref>Ibnu Hibban, ''al-Majruhin'', jld. 1, hlm. 345</ref> menyebut Abdullah bin Saba dengan sebutan-sebutan seperti "dhaif dalam periwayatan", "jā'il al-Hadits" (pembuat hadis) dan "tidak dapat dipercaya".
Perawi utama al-Thabari, yakni Saif bin Umar, dalam menetapkan keberadaan Ibnu Saba, oleh sejumlah besar ulama Ahlusunnah dinilai lemah (dha'if) dan tidak dapat dipercaya. Ulama seperti Yahya bin Muin (w 233 H), Nasai (w 303 H)<ref>Nasai, ''al-Dhu'afa' wa al-Matrukun li al-Nasai'', hlm. 50</ref> Abu Daud (w 275 H)<ref>Ibnu Hajar, ''Tahdzib al-Tahdzib'', jld. 4, hlm. 295</ref>, Ibnu Hammad Aqili (w 322 H)<ref>Ibnu Hammad, ''al-Dhu'afa' al-Kabir'', jld. 2, hlm. 175</ref>, Ibnu Hatim (w 327 H)<ref>Ibnu Hatim, ''al-Jarhu wa al-Ta'dil'', jld. 4, hlm. 278</ref> dan Ibnu Hibban (w 354)<ref>Ibnu Hibban, ''al-Majruhin'', jld. 1, hlm. 345</ref> menyebut Abdullah bin Saba dengan sebutan-sebutan seperti "dhaif dalam periwayatan", "jā'il al-Hadits" (pembuat hadis) dan "tidak dapat dipercaya".


Sebagian riwayat-riwayat Rijal Kasysyi berkenaan dengan Ibnu Saba dinilai tidak muktabar. Sayid Murtadha Askari menyebutkan dua argumen untuk masalah ini:
Sebagian riwayat-riwayat Rijal al-Kasysyi berkenaan dengan Ibnu Saba dinilai tidak muktabar. Sayid Murtadha Askari menyebutkan dua argumen untuk masalah ini:
#Riwayat-riwayat ini tidak ada dalam [[Kutub al-Arba'ah|empat kitab Syiah]] dan ini membuktikan ketidakpercayaan ulama Syiah terhadap riwayat-riwayat tersebut.
#Riwayat-riwayat ini tidak ada dalam [[Kutub al-Arba'ah|empat kitab Syiah]] dan ini membuktikan ketidakpercayaan ulama Syiah terhadap riwayat-riwayat tersebut.
#Ulama seperti Najjasyi, [[Muhaddits Nuri]] dan [[Muhammad Taqi Syusytari]] menilai Kasysyi dan bukunya memiliki banyak kekeliruan dan riwayat-riwayat dhaif.<ref>Askari, ''Abdullah bin Saba wa Asāthir Ukhra'', jld. 2, hlm. 177-180</ref>
#Ulama seperti Najjasyi, [[Muhaddits Nuri]] dan [[Muhammad Taqi Syusytari]] menilai al-Kasysyi dan bukunya memiliki banyak kekeliruan dan riwayat-riwayat dhaif.<ref>Askari, ''Abdullah bin Saba wa Asāthir Ukhra'', jld. 2, hlm. 177-180</ref>
[[Berkas: کتاب عبدالله بن سبا.jpg|250px|thumbnail|<center>buku ''Abdullah bin Saba wa Asāthir Ukhra'', karya Sayid Murtadha Askari</center>]]
[[Berkas: کتاب عبدالله بن سبا.jpg|250px|thumbnail|<center>buku ''Abdullah bin Saba wa Asāthir Ukhra'', karya Sayid Murtadha Askari</center>]]


Pengguna anonim