Pengguna anonim
Tangan Bercahaya: Perbedaan antara revisi
→Mukjizat Tangan Bercahaya
imported>E.amini Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>M.hazer |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
==Mukjizat Tangan Bercahaya== | ==Mukjizat Tangan Bercahaya== | ||
''Al-Yad al-Baidha'' (tangan bercahaya) adalah salah satu dari sembilan [[mukjizat]] Nabi Musa as yang disebutkan di dalam [[Alquran]]. <ref>QS. An-Naml: 12</ref> Alquran dalam surah [[Surah al-A'raf| | ''Al-Yad al-Baidha'' (tangan bercahaya) adalah salah satu dari sembilan [[mukjizat]] Nabi Musa as yang disebutkan di dalam [[Alquran]]. <ref>QS. An-Naml: 12</ref> Alquran dalam surah [[Surah al-A'raf|Al-A'raf]], [[Surah Thaha|Thaha]], [[Surah Asy-Syu'ara|Asy-Syu'ara]], [[Surah Al-Naml|An-Naml]] dan [[Surah Al-Qashash|Al-Qashash]] menyebutkan mengenai mukjizat ini <ref>QS. Al-A'raf: 108; QS. Thaha: 22; QS. Asy-Syu'ara: 33; QS. An-Naml: 12; QS. Al-Qashash: 32</ref>, sebagaimana yang disebutkan,{{ia| اسْلُكْ يَدَكَ فِي جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ}} (Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, ia akan keluar putih bercahaya tanpa cacat). <ref>QS. Al-Qashash: 32</ref> | ||
Alquran menyebutkan pula, mukjizat ini pertama kali diperlihatkan sebelum bertemu dengan Fir'aun, sebagai persiapan <ref>QS. Thaha: 22-24</ref> dan pada saat berhadapan dengan Firaun. <ref>QS. Asy-Syu'ara: 33-34</ref> | Alquran menyebutkan pula, mukjizat ini pertama kali diperlihatkan sebelum bertemu dengan Fir'aun, sebagai persiapan <ref>QS. Thaha: 22-24</ref> dan pada saat berhadapan dengan Firaun. <ref>QS. Asy-Syu'ara: 33-34</ref> | ||
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai arti dari al-Baidha: | |||
'''Tangan Bercahaya''' | |||
Menurut sejumlah mufasir, [[mukjizat]] ''al-Yad al-Baidha'' adalah tangan Nabi Musa as berkilau dan mengeluarkan cahaya. <ref>Syubbar, ''Tafsir Al-Qur'an al-Karim'', jld. 1, hlm. 180; Thabrizi, ''Majma' al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an'', jld. 4, hlm. 705</ref> Cahaya yang keluar dari tangan Nabi Musa as tersebut agar semua orang yang hadir dalam pertemuan dengan Fir'aun dapat melihatnya dengan jelas. Sejumlah riwayat disebutkan menguatkan pendapat ini. <ref>Ali bin Ibrahim, ''Tafsir Qummi'', jld. 2, hlm. 140</ref> | |||
'''Tangan Putih''' | |||
Pendapat mufasir lain menyebutkan, warna kulit tangan Nabi Musa as yang awalnya cokelat berubah menjadi warna putih, dan itu sangat mengejutkan dan mengherankan bagi yang melihatnya. <ref>Syaikh Thusi, ''al-Tibyan fi Tafsir Al-Qur'an'', jld. 4, hlm. 492; Mugniyah, ''Tafsir al-Kasyif'', jld. 3, hlm. 375</ref> | Pendapat mufasir lain menyebutkan, warna kulit tangan Nabi Musa as yang awalnya cokelat berubah menjadi warna putih, dan itu sangat mengejutkan dan mengherankan bagi yang melihatnya. <ref>Syaikh Thusi, ''al-Tibyan fi Tafsir Al-Qur'an'', jld. 4, hlm. 492; Mugniyah, ''Tafsir al-Kasyif'', jld. 3, hlm. 375</ref> |