Lompat ke isi

Syahrbanu: Perbedaan antara revisi

6 bita ditambahkan ,  26 April 2019
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 41: Baris 41:
  | Aktivitas =
  | Aktivitas =
}}
}}
'''Syahrbanu''' atau ''Syah-e Zanan'' menurut beberapa riwayat adalah istri [[Imam Husain as]] yang berkebangsaan Persia. Menurut sejumlah sejarawan dan ahli hadis, setelah penaklukan Persia oleh kaum [[muslimin]], Imam Husain as menikahi Syahrbanu dan dari pernikahan tersebut lahirlah [[Imam Sajjad as]]. Berdasarkan sumber yang diyakini paling muktabar, Syahrbanu wafat selepas melahirkan Imam Sajjad as.  
'''Syahrbanu''' atau '''Syah-e Zanan''' menurut beberapa riwayat adalah istri [[Imam Husain as]] yang berkebangsaan Persia. Menurut sejumlah sejarawan dan ahli hadis, setelah penaklukan Persia oleh kaum [[muslimin]], Imam Husain as menikahi Syahrbanu dan dari pernikahan tersebut lahirlah [[Imam Sajjad as]]. Berdasarkan sumber yang diyakini paling muktabar, Syahrbanu wafat selepas melahirkan Imam Sajjad as.  


Menurut riwayat dan catatan sejarah, Syahrbanu adalah putri Yazdgerd III, raja terakhir dari Dinasti Sassania. Sebagian lain berpendapat bahwa ia hanya perempuan Iran tanpa menyebutkan asal usulnya. Sementara juga terdapat pendapat yang meragukan bahwa ia adalah istri Imam Husain as.  
Menurut riwayat dan catatan sejarah, Syahrbanu adalah putri Yazdgerd III, raja terakhir dari Dinasti Sassania. Sebagian lain berpendapat bahwa ia hanya perempuan Iran tanpa menyebutkan asal usulnya. Sementara juga terdapat pendapat yang meragukan bahwa ia adalah istri Imam Husain as.  
Baris 48: Baris 48:


==Garis Keturunan==
==Garis Keturunan==
Ada ketidaksepakatan dikalangan sejarawan mengenai siapa ayah Syahrbanu.<ref>Yusufi Gharawi, ''Haul al-Sayidah Syahrbanu'', hlm. 15</ref> Mayoritas berpendapat, ia adalah putri Yazdgerd III, raja Sassania terakhir. Para ahli yang berpendapat demikian adalah Ya'qubi<ref>Ya'qubi, ''Tarikh al-Ya'qubi'', jld. 2, hlm. 247</ref>, al-Naubakhti, ''al-Asy'ari al-Qummi'', Hasan bin Muhammad al-Qummi <ref>Al-Qummi, ''Tarikh-e Qum'', hlm. 196</ref>, Ibnu Abi Tsalj al-Bagdadi <ref>Bagdadi, ''Tarikh Ahl al-Bait'', hlm. 121</ref>, Ibnu Hayyun<ref>Ibnu Hayyun, ''Syarh al-Akhbar'', jld. 3, hlm. 266</ref>, dan Khalifah ibn Khayyat<ref>''Tarikh Khalifah'', hlm. 240</ref> pada abad ke-3 H, dan [[al-Kulaini]] <ref>''Al-Kafi'', jld. 1, hlm. 466</ref>dan [[Syaikh Shaduq]]<ref>Shaduq, ''Kamal al-Din'', jld. 1, hlm. 307; Shaduq, '''Uyun Akhbar al-Ridha'', jld. 1, hlm. 41</ref>pada abad ke-4 H.  
Ada ketidaksepakatan dikalangan sejarawan mengenai siapa ayah Syahrbanu.<ref>Yusufi Gharawi, ''Haul al-Sayidah Syahrbanu'', hlm. 15</ref> Mayoritas berpendapat, ia adalah putri Yazdgerd III, raja Sassania terakhir. Para ahli yang berpendapat demikian adalah Ya'qubi<ref>Ya'qubi, ''Tarikh al-Ya'qubi'', jld. 2, hlm. 247</ref>, Naubakhti, Asy'ari Qummi, Hasan bin Muhammad Qummi <ref>Al-Qummi, ''Tarikh-e Qum'', hlm. 196</ref>, Ibnu Abi Tsalj al-Bagdadi <ref>Bagdadi, ''Tarikh Ahl al-Bait'', hlm. 121</ref>, Ibnu Hayyun<ref>Ibnu Hayyun, ''Syarh al-Akhbar'', jld. 3, hlm. 266</ref>, dan Khalifah ibnu Khayyat<ref>''Tarikh Khalifah'', hlm. 240</ref> pada abad ke-[[3 H]], dan [[al-Kulaini]] <ref>''Al-Kafi'', jld. 1, hlm. 466</ref>dan [[Syaikh Shaduq]]<ref>Shaduq, ''Kamal al-Din'', jld. 1, hlm. 307; Shaduq, '''Uyun Akhbar al-Ridha'', jld. 1, hlm. 41</ref>pada abad ke-[[4 H]].  


[[Syaikh Mufid]] juga dalam kitab ''al-Muqni'ah''<ref>Syaikh Mufid, ''al-Muqni'ah'', hlm. 472</ref>dan [[Syaikh Thusi]] dalam kitab ''Tahdzib''<ref>''Tahdzib al-Ahkam'', jld. 6, hlm. 77</ref> menyebutkan ibu Imam Sajjad as adalah putri Yazdgerd. Namun sebagian dari sejarawan dan ahli hadis berpendapat berbeda dengan meyakini ibu Imam Sajjad as tersebut adalah perempuan Persia namun bukan putri dari Yazdgerd III.  
[[Syaikh Mufid]] juga dalam kitab ''al-Muqni'ah''<ref>Syaikh Mufid, ''al-Muqni'ah'', hlm. 472</ref> dan [[Syaikh Thusi]] dalam kitab ''[[al-Tahdzib]]''<ref>''Tahdzib al-Ahkam'', jld. 6, hlm. 77</ref> menyebutkan ibu Imam Sajjad as adalah putri Yazdgerd. Namun sebagian dari sejarawan dan ahli hadis berpendapat berbeda dengan meyakini ibu Imam Sajjad as tersebut adalah perempuan Persia namun bukan putri dari Yazdgerd III.  


Dalam kitab ''Majmal al-Tawarikh wa al-Qishash'' terdapat catatan-catatan yang beragam, diantaranya menyebutkan ayah Syahrbanu bernama Sanjan, salah seorang raja Persia.<ref>''Majmal al-Tawarikh wa al-Qishash'', Tehran, hlm. 456</ref>Ibnu Syahar Asyub dalam ''al-Manaqib'' setelah menjelaskan beragam pendapat mengenai identitas ibu Imam Sajjad as, ia menyebutkan bahwa ayah Syahrbanu bernama Nusyjan.<ref>''Manaqib Al Abi Thalib as'', jld. 4, hlm. 176</ref>Al-Irbili menukil dari Ibnu Khasysyab ayah Syahrbanu bernama Nusyjan. <ref>Irbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 2, hlm. 105</ref>
Dalam kitab ''Majmal al-Tawarikh wa al-Qishash'' terdapat catatan-catatan yang beragam, diantaranya menyebutkan ayah Syahrbanu bernama Sanjan, salah seorang raja Persia.<ref>''Majmal al-Tawarikh wa al-Qishash'', Tehran, hlm. 456</ref>Ibnu Syahrasyub dalam ''[[al-Manaqib]]'' setelah menjelaskan beragam pendapat mengenai identitas ibu Imam Sajjad as, ia menyebutkan bahwa ayah Syahrbanu bernama Nusyjan.<ref>''Manaqib Al Abi Thalib as'', jld. 4, hlm. 176</ref>Al-Irbili menukil dari Ibnu Khasysyab, ayah Syahrbanu bernama Nusyjan. <ref>Irbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld. 2, hlm. 105</ref>


==Menikah dengan Imam Husain as==
==Menikah dengan Imam Husain as==
Pengguna anonim