Lompat ke isi

Syahrbanu: Perbedaan antara revisi

206 bita ditambahkan ,  8 Desember 2018
imported>Esmail
imported>Esmail
Baris 56: Baris 56:


==Ulasan==
==Ulasan==
Sayid Jakfar Syahid secara kritis menyatakan pendapatnya:
"Al-Mansur al-Dawaniqi menggunakan istilah Umm Walad untuk melecehkan Muhammad bin Abdullah (dikenal dengan laqab al-Nafs al-Zakkiyah). Surat ini ditulis setengah abad setelah Imam Sajjad as wafat yang pada waktu itu sejumlah besar dari Bani Hasyim yang masih hidup. Jika kisah Syahrbanu itu benar, maka al-Mansur tidak menuliskan hal demikian namun jika itu salah, maka tentu Muhammad bin Abdullah akan membalas surat tersebut dengan keras dan menyatakan ibu Imam Sajjad as adalah putri raja, bukan seorang budak. [54]
Sayid Jakfar Syahid secara kritis menyatakan pendapatnya:
"Al-Mansur al-Dawaniqi menggunakan istilah Umm Walad untuk melecehkan Muhammad bin Abdullah (dikenal dengan laqab al-Nafs al-Zakkiyah). Surat ini ditulis setengah abad setelah Imam Sajjad as wafat yang pada waktu itu sejumlah besar dari Bani Hasyim yang masih hidup. Jika kisah Syahrbanu itu benar, maka al-Mansur tidak menuliskan hal demikian namun jika itu salah, maka tentu Muhammad bin Abdullah akan membalas surat tersebut dengan keras dan menyatakan ibu Imam Sajjad as adalah putri raja, bukan seorang budak.<ref>Syahidi, ''Zendegani Ali bin al-Husain'', hlm. 24</ref>


Menurut Dehkhuda, hasil penelitian menyebutkan kisah tersebut tidak benar, karena Yazdgerd tidak memiliki putri yang bernama Syahrbanu. Syahrbanu adalah kisah dari Rabi' al-Abrar oleh Zamakhsari dan Qabusnameh. [55]
Menurut Dehkhuda, hasil penelitian menyebutkan kisah tersebut tidak benar, karena Yazdgerd tidak memiliki putri yang bernama Syahrbanu. Syahrbanu adalah kisah dari Rabi' al-Abrar oleh Zamakhsari dan Qabusnameh.<ref>''Qabusnameh'', bab. 27, hlm. 144</ref>


Yusufi Gharawi tidak menerima pendapat Ya'qubi dengan alasan pendapat tersebut tanpa sanad. Selain itu nama Harrar tidak dikenal sebagai nama perempuan di masa Persia kuno. Ia juga menolak riwayat dari al-Kafi, karena pada sanad terdapat Amr bin Syimr yang oleh al-Najasyi disebut sebagai perawi yang lemah. Demikian pula, ia menolak riwayat Syaikh Shaduq karena jalur riwayatnya terdapat nama Sahl bin Qasim al-Nusyjani yang dikatakan sebagai perawi yang majhul (identitasnya tidak diketahui). Oleh karena itu, pendapat tersebutpun ditolak oleh Gharawi, namun setelah melakukan penelitian lebih detail, ia berpendapat nama yang benar adalah Syahrbanu dan merupakan putri dari Yazdgerd. [56]
Yusufi Gharawi tidak menerima pendapat Ya'qubi dengan alasan pendapat tersebut tanpa sanad. Selain itu nama Harrar tidak dikenal sebagai nama perempuan di masa Persia kuno. Ia juga menolak riwayat dari al-Kafi, karena pada sanad terdapat Amr bin Syimr yang oleh al-Najasyi disebut sebagai perawi yang lemah. Demikian pula, ia menolak riwayat Syaikh Shaduq karena jalur riwayatnya terdapat nama Sahl bin Qasim al-Nusyjani yang dikatakan sebagai perawi yang majhul (identitasnya tidak diketahui). Oleh karena itu, pendapat tersebutpun ditolak oleh Gharawi, namun setelah melakukan penelitian lebih detail, ia berpendapat nama yang benar adalah Syahrbanu dan merupakan putri dari Yazdgerd.<ref>''Haul al-Sayidah Syahrbanu'', hlm. 28 dan juga ''Mausu'ah al-Tarikh al-Islami'', jld. 4, hlm. 357 dan 652</ref>


==Wafat==
==Wafat==
Pengguna anonim