Pengguna anonim
Mimpi Basah: Perbedaan antara revisi
→Hukum-hukum Fikih
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
==Hukum-hukum Fikih== | ==Hukum-hukum Fikih== | ||
Dalam [[Risalah Amaliyah|Risalah-risalah Taudhih al-Masāil]] tidak ada bagian yang dikhususkan untuk hukum-hukum Ihtilam dan hukum-hukum yang berkaitan dengan orang yang bermimpi basah disebutkan di bagian-bagian khusus seperti hukum-hukum [[puasa]] dan [[haji]]. | Dalam [[Risalah Amaliyah|Risalah-risalah Taudhih al-Masāil]] tidak ada bagian yang dikhususkan untuk hukum-hukum Ihtilam, dan hukum-hukum yang berkaitan dengan orang yang bermimpi basah disebutkan di bagian-bagian khusus seperti hukum-hukum [[puasa]] dan [[haji]]. | ||
* Mimpi basah menurut fukaha [[Syiah]] merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda [[balig]] bagi kaum lelaki. <ref>''Farhangge Fiqh'', jld.1, hlm.294</ref> [[fatwa|Fatwa-fatwa]] fukaha Syiah bersandar pada beberapa hadis yang menurut Yusuf Ahmad al-Bahrani hadis-hadis tersebut sangat banyak. <ref>Al-Bahrani, ''al-Hadāiq al-Nāzhirah'', jld.20, hlm.345</ref> | * Mimpi basah menurut fukaha [[Syiah]] merupakan salah satu tanda dari tanda-tanda [[balig]] bagi kaum lelaki. <ref>''Farhangge Fiqh'', jld.1, hlm.294</ref> [[fatwa|Fatwa-fatwa]] fukaha Syiah bersandar pada beberapa hadis yang menurut Yusuf Ahmad al-Bahrani hadis-hadis tersebut sangat banyak. <ref>Al-Bahrani, ''al-Hadāiq al-Nāzhirah'', jld.20, hlm.345</ref> | ||
* Mimpi basah penyebab [[junub]] dan orang yang junub | * Mimpi basah penyebab [[junub]], dan orang yang junub wajib [[mandi junub]] untuk melakukan [[salat]], puasa, hadir di dalam masjid, membaca surah-surah yang punya [[Ayat Sajadah]] dan sebagain amalan-amalan ibadah. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld. 1, hlm.285-287</ref> | ||
* Ketika terjadi keraguan memgenai cairan yang keluar saat tidur, apakah mani atau bukan?, jika tidak memiliki tanda-tanda mani seperti keluar dengan syahwat, maka dihukumi tidak junub dan mandi besar pun tidak wajib. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.1, hlm.497</ref> | * Ketika terjadi keraguan memgenai cairan yang keluar saat tidur, apakah mani atau bukan?, jika tidak memiliki tanda-tanda mani seperti keluar dengan syahwat, maka dihukumi tidak junub dan mandi besar pun tidak wajib. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.1, hlm.497</ref> | ||
* Terkait hukum puasa, jika seseorang bermimpi basah sebelum [[azan]] subuh, maka wajib mandi besar sebelum tiba azan subuh. Namun jika orang yang berpuasa tidur sepanjang hari dan bermimpi, maka puasanya sah. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.3, hlm.547</ref> | * Terkait hukum puasa, jika seseorang bermimpi basah sebelum [[azan]] subuh, maka wajib mandi besar sebelum tiba azan subuh. Namun jika orang yang berpuasa tidur sepanjang hari dan bermimpi, maka puasanya sah. <ref>Yazdi, ''al-'Urwah al-Wutsqa'', jld.3, hlm.547</ref> | ||
Baris 31: | Baris 31: | ||
===Mimpi basahnya Wanita=== | ===Mimpi basahnya Wanita=== | ||
Mimpi basah tidak khusus untuk kaum lelaki | Mimpi basah tidak khusus untuk kaum lelaki saja, namun terjadi juga untuk kaum wanita. <ref>''Farhangge Fiqh'', jld.1, hlm.294</ref> Menurut catatan ''Farhangge Fiqh'', sebagian fukaha meyakini bahwa wanita yang bermimpi basah, tidak [[wajib]] mandi besar. <ref>''Farhangge Fiqh'', jld.1, hlm.294</ref> Para penyusun buku ''Farhang Fiqh'' ini menisbatkan pandangan tersebut kepada [[Syaikh Shaduq]] <ref>Shaduq, ''al-Muqni''', hlm.42</ref>. Fukaha yang lain ber[[fatwa]],jika wanita bermimpi dan keluar mani darinya maka wajib mandi besar pula. Untuk fatwa ini, Syaikh Shaduq menukilkan riwayat juga.<ref>Shaduq, ''al-Muqni''', hlm.42</ref> | ||
==Mimpinya Para Imam as== | ==Mimpinya Para Imam as== |