Lompat ke isi

Kaum 'Ad: Perbedaan antara revisi

92 bita ditambahkan ,  4 Januari 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:


==Nama dan Waktu==
==Nama dan Waktu==
Kaum Ad adalah kaum Arab <ref> Thabathabai, ''Terjemah Tafsir al-Mizān'', 1374 S, jld. 17, hlm. 418. </ref> anak keturunan Ad bin Uwes bin Aram bin [[Sam]] bin [[Nuh]] yang menjadikan nama nenek moyangnya sebagai nama bagi kabilahnya. <ref>Fahrurazi, Mafātihul Ghaib, 1420 H, jld. 31, hlm. 152. </ref>  
Kaum Ad adalah kaum Arab <ref> Thabathabai, ''Terjemah Tafsir al-Mizān'', 1374 S, jld. 17, hlm. 418. </ref> anak keturunan Ad bin Uwes bin Aram bin [[Sam]] bin [[Nuh]] yang menjadikan nama nenek moyangnya sebagai nama bagi kabilahnya. <ref>Fahrurazi, ''Mafātihul Ghaib'', 1420 H, jld. 31, hlm. 152. </ref>  
[[Alquran]] memberitakan bahwa keberadaan kaum Ad setelah [[kaum Nuh]]. <ref>Qs al-A’raf: 69, Qs al-Dzari’at: 46. </ref> Dalam Alquran kaum Ad juga disebut dengan kaum Ad Aula:  وَ أَنَّهُ أَهْلَكَ عاداً الْأُولى “Dan Ia-lah yang membinasakana kaum Ad pertama.” <ref>Qs al-An’am: 50. </ref> Kaum Ad aula adalah kaum Nabi Hud As <ref>Thabathabai, al-Mizān fi Tafsir al-Qurān, 1417 H, jld. 19, hlm. 50. </ref> yang hidup pada masa sebelum Kaum [[Nabi Nuh As]] dan [[kaum Tsamud]]. <ref>Maibudi, Kasyf al-Asrār wa Udah al-Abrār, 1371 S, jld. 5, hlm. 532. </ref> Oleh itu ada kaum Ad kedua. Sebagian mufasir berpendapat bahwa kaum Ad kedua adalah [[kaum Tsamud]]. <ref>Maibudi, Kasyf al-Asrār wa Udah al-Abrār, 1371 S, jld. 6, hal 435. </ref>
[[Alquran]] memberitakan bahwa keberadaan kaum Ad setelah [[kaum Nuh]]. <ref>Qs al-A’raf: 69, Qs al-Dzari’at: 46. </ref> Dalam Alquran kaum Ad juga disebut dengan kaum Ad Aula:  وَ أَنَّهُ أَهْلَكَ عاداً الْأُولى “Dan Ia-lah yang membinasakana kaum Ad pertama.” <ref>Qs al-An’am: 50. </ref> Kaum Ad aula adalah kaum Nabi Hud As <ref>Thabathabai, ''al-Mizān fi Tafsir al-Qurān'', 1417 H, jld. 19, hlm. 50. </ref> yang hidup pada masa sebelum Kaum [[Nabi Nuh As]] dan [[kaum Tsamud]]. <ref>Maibudi,'' Kasyf al-Asrār wa Udah al-Abrār'', 1371 S, jld. 5, hlm. 532. </ref> Oleh itu ada kaum Ad kedua. Sebagian mufasir berpendapat bahwa kaum Ad kedua adalah [[kaum Tsamud]]. <ref>Maibudi, ''Kasyf al-Asrār wa Udah al-Abrār'', 1371 S, jld. 6, hal 435. </ref>


==Tempat Tinggal==
==Tempat Tinggal==
Baris 12: Baris 12:
وَ اذْكُرْ أَخا عادٍ إِذْ أَنْذَرَ قَوْمَهُ بِالْأَحْقاف
وَ اذْكُرْ أَخا عادٍ إِذْ أَنْذَرَ قَوْمَهُ بِالْأَحْقاف
“Dan ingatlah (Hud) saudara kaum Ad', yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang  bukit-bukit pasir”
“Dan ingatlah (Hud) saudara kaum Ad', yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang  bukit-bukit pasir”
Ingatlah saudara Kaum Ad ketika kaumnya tinggal di sebuah negeri bernama Ahqaf. 8 Ahqaf bermakna pasir yang berbentuk miring dan menumpuk karena tertiup angin kencang. Kawasan Ahqaf disebut demikian karena memiliki bentuk pasir yang miring dan bukit-bukit pasir. <ref>Makarim Syirazi, Tafsir Nemuneh, 1371, jld. 21, hlm. 292. </ref> [[Para mufasir]] mengatakan bahwa kawasan Ahqaf berada di sebelah selatan Semenanjung Arab <ref>Qarasyi, Qāmus Qur’ān, 1371 S, jld. 5, hlm. 65. </ref> meskipun terdapat perbedaan dalam menentukan ketepatan wilayahnya. <ref>Thabathabai, al-Mizān fi Tafsir al-Qur’ān, 1417 H, jld. 18, hlm. 210. </ref> [[Allamah Thabathabai]] dan [[Thabarsi]] percaya bahwa Ahqaf adalah sebuah tempat yang terletak di antara [[Yaman]] dan [[Aman]] <ref>Thabathabai, Terjemah Tafsir al-Mizān, 1374 S, jld. 10, hlm. 456; Thabarsi, Terjemah Tafsir Majma’ al-Bayān, jld. 18, hlm. 218. </ref> yang pada masa ini berbentuk bukit-bukit pasir. <ref>Nidai, Tārikh Anbiyā, 1389, hlm. 55. </ref> Dalam [[Surah al-Ahqaf]] yang dimaksudkan untuk memberi contoh atas kaum musyrik yang di azab. <ref> Thabathabai, Terjemah Tafsir al-Mizān, 1374 S, jld. 18, hlm. 283. </ref> Ayatullah Makarim Syirazi dalam Tafsir Nemuneh percaya bahwa nama surah al-Ahqaf diambil dari nama kisah kaum Ad dan tempat tinggal mereka. <ref> Makarim, Tafsir Nemuneh, 1374 S, jld. 21, hlm. 295. </ref>  
Ingatlah saudara Kaum Ad ketika kaumnya tinggal di sebuah negeri bernama Ahqaf. 8 Ahqaf bermakna pasir yang berbentuk miring dan menumpuk karena tertiup angin kencang. Kawasan Ahqaf disebut demikian karena memiliki bentuk pasir yang miring dan bukit-bukit pasir. <ref>Makarim Syirazi, ''Tafsir Nemuneh'', 1371, jld. 21, hlm. 292. </ref> [[Para mufasir]] mengatakan bahwa kawasan Ahqaf berada di sebelah selatan Semenanjung Arab <ref>Qarasyi, ''Qāmus Qur’ān'', 1371 S, jld. 5, hlm. 65. </ref> meskipun terdapat perbedaan dalam menentukan ketepatan wilayahnya. <ref>Thabathabai, al-Mizān fi Tafsir al-Qur’ān, 1417 H, jld. 18, hlm. 210. </ref> [[Allamah Thabathabai]] dan [[Thabarsi]] percaya bahwa Ahqaf adalah sebuah tempat yang terletak di antara [[Yaman]] dan [[Aman]] <ref>Thabathabai, ''Terjemah Tafsir al-Mizān'', 1374 S, jld. 10, hlm. 456; Thabarsi,'' Terjemah Tafsir Majma’ al-Bayān'', jld. 18, hlm. 218. </ref> yang pada masa ini berbentuk bukit-bukit pasir. <ref>Nidai, ''Tārikh Anbiyā'', 1389, hlm. 55. </ref> Dalam [[Surah al-Ahqaf]] yang dimaksudkan untuk memberi contoh atas kaum musyrik yang di azab. <ref> Thabathabai, ''Terjemah Tafsir al-Mizān'', 1374 S, jld. 18, hlm. 283. </ref> Ayatullah Makarim Syirazi dalam Tafsir Nemuneh percaya bahwa nama surah al-Ahqaf diambil dari nama kisah kaum Ad dan tempat tinggal mereka. <ref> Makarim, ''Tafsir Nemuneh'', 1374 S, jld. 21, hlm. 295. </ref>  


==Ciri-ciri Fisik==
==Ciri-ciri Fisik==
Alquran menggambarkan kaum Ad memiliki fisik yang tinggi seperti pohon kurma <ref>Qs al-Qamar: 20; Qs al-Fatihah: 7. </ref>, sangat kuat dan besar. <ref> Qs al-A’raf: 69. </ref> Imam Baqir As menjelaskan bahwa mereka tinggi seperti pohon kurma dan kaum yang bisa menghancurkan gunung. <ref>Syaikh Thusi, al-Tibyān fi Tafsir al-Qur’ān, jld. 4, hlm. 445. </ref> Dalam riwayat yang berasal dari [[Imam Shadiq As]] juga diisyaratkan mengenai ketinggian fisik mereka dan dijelaskan bahwa mereka memiliki tinggi seperti tinggi pohon kurma. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa kaum Ad memiliki tubuh yang sangat tinggi. [[Syaih Thusi]] dalam kitab [[al-Tibyan]] menyebutkan sebagian laporan-laporan mengenai hal ini. Dalam riwayat disebutkan bahwa orang yang paling tinggi memiliki tinggi badan 100 dira’ dan yang paling pendek adalah 70 dera’. <ref>Jazairi, al-Nur al-Mubin, 1381 S, hlm. 135. </ref> Mengenai tinggi fisik ini terdapat perbedaan pendapat misalnya dalam penukilan lain disebutkan bahwa mereka memiliki tinggi 12 dera’ atau sekitar 6 meter.  
Alquran menggambarkan kaum Ad memiliki fisik yang tinggi seperti pohon kurma <ref>Qs al-Qamar: 20; Qs al-Fatihah: 7. </ref>, sangat kuat dan besar. <ref> Qs al-A’raf: 69. </ref> Imam Baqir As menjelaskan bahwa mereka tinggi seperti pohon kurma dan kaum yang bisa menghancurkan gunung. <ref>Syaikh Thusi,'' al-Tibyān fi Tafsir al-Qur’ān'', jld. 4, hlm. 445. </ref> Dalam riwayat yang berasal dari [[Imam Shadiq As]] juga diisyaratkan mengenai ketinggian fisik mereka dan dijelaskan bahwa mereka memiliki tinggi seperti tinggi pohon kurma. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa kaum Ad memiliki tubuh yang sangat tinggi. [[Syaih Thusi]] dalam kitab [[al-Tibyan]] menyebutkan sebagian laporan-laporan mengenai hal ini. Dalam riwayat disebutkan bahwa orang yang paling tinggi memiliki tinggi badan 100 dira’ dan yang paling pendek adalah 70 dera’. <ref>Jazairi, ''al-Nur al-Mubin'', 1381 S, hlm. 135. </ref> Mengenai tinggi fisik ini terdapat perbedaan pendapat misalnya dalam penukilan lain disebutkan bahwa mereka memiliki tinggi 12 dera’ atau sekitar 6 meter.  


==Peradaban dan Kehidupan==  
==Peradaban dan Kehidupan==  
Beberapa mufasir percaya bahwa berdasarkan informasi-informasi secara lahir yang dijelaskan Alquran dapat diambil kesimpulan bahwa mereka telah memiliki peradaban dan kaum mereka merupakan kaum yang telah maju. Mereka juga telah mengembangkan kota-kota dan memiliki kemampuan untuk menjaga supaya lahan tetap subur. Mereka memiliki kebun kurma dan peternakan. Ayat 8 surah al-Fajr menggambarkan kota Eram, salah satu kota yang merupakan bagian dari kaum Ad, bahwa  
Beberapa mufasir percaya bahwa berdasarkan informasi-informasi secara lahir yang dijelaskan Alquran dapat diambil kesimpulan bahwa mereka telah memiliki peradaban dan kaum mereka merupakan kaum yang telah maju. Mereka juga telah mengembangkan kota-kota dan memiliki kemampuan untuk menjaga supaya lahan tetap subur. Mereka memiliki kebun kurma dan peternakan. Ayat 8 surah al-Fajr menggambarkan kota Eram, salah satu kota yang merupakan bagian dari kaum Ad, bahwa  
الَّتِی لَمْ یخْلَقْ مِثْلُها فِی الْبِلاد
الَّتِی لَمْ یخْلَقْ مِثْلُها فِی الْبِلاد
“Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain.” <ref>Thabathabai, Terjemah Tafsir al-Mizān, 1374 S, jld. 10, hlm. 456; Makarim,Tafsir Nemuneh, 1371 S, jld. 26, hlm. 452. </ref>
“Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain.” <ref>Thabathabai, ''Terjemah Tafsir al-Mizān'', 1374 S, jld. 10, hlm. 456; Makarim,Tafsir Nemuneh, 1371 S, jld. 26, hlm. 452. </ref>
Kaum Ad memiliki lahan pertanian yang subur dan kebun kurma yang sangat luas. Mereka membangun rumah yang kokoh dan besar. <ref> Qumi, 1404 H, Tafsir al-Qumi, jld. 1, hlm. 329. </ref>  
Kaum Ad memiliki lahan pertanian yang subur dan kebun kurma yang sangat luas. Mereka membangun rumah yang kokoh dan besar. <ref> Qumi, 1404 H, ''Tafsir al-Qumi'', jld. 1, hlm. 329. </ref>  


==Keyakinan dan Tindakan==
==Keyakinan dan Tindakan==
Kaum Ad memiliki keyakinan dan menyembah Tuhan-tuhan yang banyak. <ref>Qs Hud: 35. </ref> Pada setiap saat mereka menciptakan berhala untuk diri mereka. Mereka membuat waduk air di ruang bawah tanah dengan harapan bisa hidup abadi. <ref>Thabathabai, Terjemah Tafsir al-Mizān, 1374 S, jld. 10, hlm. 454; Thabarsi, Tafsir Majma’ al-Bayān, 1352 S, jld. 23, hlm. 15; Makarim, Tafsir Nemuneh, jld. , 226-232. </ref> Nabi Hud diangkat untuk memberi hidayah kepada mereka. <ref>Qs Hud: 50. </ref> Al-Qur’an menyebut Nabi Hud As sebagai saudara kaum Ad <ref>Qs Hud: 50. </ref> karena Nabi Hud As termasuk Kaum Ad. <ref>Thabatthabai, Tafsir al-Mizān fi Tafsir al-Qur’ān, 1417 H, jld. 10, hlm. 498. </ref> [[Allamah Thabathabai]] memberi kemungkinan bahwa kaum Ad selain diberi peringatan oleh Nabi Hud As juga diberi peringatan oleh selain Nabi Hud As lain yang diutus sebelum Nabi Hud As dan setelah Nabi Nuh As namun Alquran tidak menyebutkan namanya di samping bahwa konteks ayat tidak sesuai dengan kemungkinan ini. <ref> Thabatthabai, Terjemah Tafsir al-Mizān fi Tafsir al-Qur’ān, 1374 S, jld. 10, hlm. 453. </ref>
Kaum Ad memiliki keyakinan dan menyembah Tuhan-tuhan yang banyak. <ref>Qs Hud: 35. </ref> Pada setiap saat mereka menciptakan berhala untuk diri mereka. Mereka membuat waduk air di ruang bawah tanah dengan harapan bisa hidup abadi. <ref>Thabathabai, ''Terjemah Tafsir al-Mizān'', 1374 S, jld. 10, hlm. 454; Thabarsi, ''Tafsir Majma’ al-Bayān'', 1352 S, jld. 23, hlm. 15; Makarim, ''Tafsir Nemuneh'', jld. , 226-232. </ref> Nabi Hud diangkat untuk memberi hidayah kepada mereka. <ref>Qs Hud: 50. </ref> Al-Qur’an menyebut Nabi Hud As sebagai saudara kaum Ad <ref>Qs Hud: 50. </ref> karena Nabi Hud As termasuk Kaum Ad. <ref>Thabatthabai,'' Tafsir al-Mizān fi Tafsir al-Qur’ān'', 1417 H, jld. 10, hlm. 498. </ref> [[Allamah Thabathabai]] memberi kemungkinan bahwa kaum Ad selain diberi peringatan oleh Nabi Hud As juga diberi peringatan oleh selain Nabi Hud As lain yang diutus sebelum Nabi Hud As dan setelah Nabi Nuh As namun Alquran tidak menyebutkan namanya di samping bahwa konteks ayat tidak sesuai dengan kemungkinan ini. <ref> Thabatthabai, ''Terjemah Tafsir al-Mizān fi Tafsir al-Qur’ān'', 1374 S, jld. 10, hlm. 453. </ref>
[[Para mufasir]] percaya bahwa berdasarkan ayat:
[[Para mufasir]] percaya bahwa berdasarkan ayat:
وَ اتَّبَعُوا أَمْرَ كُلِّ جَبَّارٍ عَنِیدٍ
وَ اتَّبَعُوا أَمْرَ كُلِّ جَبَّارٍ عَنِیدٍ
Baris 32: Baris 32:
وَ أُتْبِعُوا فِی هذِهِ الدُّنْیا لَعْنَةً وَ یوْمَ الْقِیامَةِ
وَ أُتْبِعُوا فِی هذِهِ الدُّنْیا لَعْنَةً وَ یوْمَ الْقِیامَةِ
“Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat.”  
“Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat.”  
Yaitu karena ketiga tindakan itu, mereka dikutuk di dunia ini dan juga di hari kiamat dan akan dijauhkan dari rahmat Allah swt. Contoh [[laknat]] ini adalah hukuman yang terus mengikuti mereka dan bahkan melenyapkan mereka. <ref>Thabatthabai, Terjemah Tafsir al-Mizān fi Tafsir al-Qur’ān, 1374 S, jld. 10, hlm. 453: Makarim, Tafsir Nemuneh, 1371 S, jil 9, hlm. 143-144. </ref>
Yaitu karena ketiga tindakan itu, mereka dikutuk di dunia ini dan juga di hari kiamat dan akan dijauhkan dari rahmat Allah swt. Contoh [[laknat]] ini adalah hukuman yang terus mengikuti mereka dan bahkan melenyapkan mereka. <ref>Thabatthabai, Terjemah Tafsir al-Mizān fi Tafsir al-Qur’ān, 1374 S, jld. 10, hlm. 453: Makarim, ''Tafsir Nemuneh'', 1371 S, jil 9, hlm. 143-144. </ref>


==Azab Ilahi==
==Azab Ilahi==
Alquran dalam ayat-ayatnya menukilkan mengenai percakapan antara [[Nabi Nuh]] dan kaum Ad. <ref>Qs Hud: 50-57. </ref> Kaum Ad terkena bencana berupa kekeringan sepanjang tahun dan untuk beberapa waktu yang cukup lama hujan tidak turun. <ref>Qumi, Tafsir al-Qumi, 1414 H, jld. 1, hlm. 329. </ref> Nabi Hud berjanji kepada mereka apabila mereka ber[[taubat]], maka kekeringan itu akan segera berakhir bahkan mereka akan diberi kekuatan yang lebih. <ref>Qs Hud: 52 </ref> Namun meskipun demikian, kaum Ad tidak menerima ajakan Nabi Hud tersebut. <ref>Qs Hud: 53. </ref>  
Alquran dalam ayat-ayatnya menukilkan mengenai percakapan antara [[Nabi Nuh]] dan kaum Ad. <ref>Qs Hud: 50-57. </ref> Kaum Ad terkena bencana berupa kekeringan sepanjang tahun dan untuk beberapa waktu yang cukup lama hujan tidak turun. <ref>Qumi,'' Tafsir al-Qumi'', 1414 H, jld. 1, hlm. 329. </ref> Nabi Hud berjanji kepada mereka apabila mereka ber[[taubat]], maka kekeringan itu akan segera berakhir bahkan mereka akan diberi kekuatan yang lebih. <ref>Qs Hud: 52 </ref> Namun meskipun demikian, kaum Ad tidak menerima ajakan Nabi Hud tersebut. <ref>Qs Hud: 53. </ref>  
Kaum Ad melihat awan besar di langit dari jarak jauh dan beranggapan bahwa hujan akan turut padahal kejadian itu merupakan hukuman dari Allah swt. <ref>Qs Ahqaf: surah 24. </ref> Pada akhirnya, selama tujuh malam dan tujuh hari berturut-turut, hukuman Ilahi turun atas mereka. <ref>Surah al-Haqah: 7. </ref>
Kaum Ad melihat awan besar di langit dari jarak jauh dan beranggapan bahwa hujan akan turut padahal kejadian itu merupakan hukuman dari Allah swt. <ref>Qs Ahqaf: surah 24. </ref> Pada akhirnya, selama tujuh malam dan tujuh hari berturut-turut, hukuman Ilahi turun atas mereka. <ref>Surah al-Haqah: 7. </ref>
Setelah kaum Ad lenyap, Nabi Hud As dan para pengikutnya yang mukmin meninggalkan negerinya dan pergi ke Mekah. <ref>Autabi Sahari, al-Ansab, 1427, jld. 1, hlm. 71. </ref>
Setelah kaum Ad lenyap, Nabi Hud As dan para pengikutnya yang mukmin meninggalkan negerinya dan pergi ke Mekah. <ref>Autabi Sahari, ''al-Ansab'', 1427, jld. 1, hlm. 71. </ref>


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
{{Catatan Kaki}}
{{Catatan Kaki}}
Pengguna anonim