Lompat ke isi

Allah: Perbedaan antara revisi

85 bita ditambahkan ,  10 Februari 2018
wiki check
imported>Esmail
imported>E.amini
(wiki check)
Baris 12: Baris 12:
  | Artikel pilihan =
  | Artikel pilihan =
}}}}</onlyinclude>
}}}}</onlyinclude>
'''Allah''' (bahasa Arab:{{ia| الله)}} adalah nama khusus yang dinisbatkan kepada zat [[Tuhan]] yang memiliki semua [[sifat kesempurnaan]]. Kata ini merupakan [[Asma Ilahi]] pada dasarnya berasal dari bahasa Arab dan mengandung hukum [[fikih]] yang berkaitan dengan kata ini, seperti hukum tentang tidak diperbolehkan menyentuh bentuk tertulis dari kata ini tanpa [[thaharah]]. Salah satu ciri terpenting dari kata ini adalah kata yang termaktub dalam syahadat [[tauhid]] dan ketidakbolehan memberikan nama ini kepada siapapun selain Tuhan.
'''Allah''' (bahasa Arab:{{ia| الله)}} adalah nama khusus yang dinisbatkan kepada zat [[Tuhan]] yang memiliki semua [[sifat kesempurnaan]]. Kata ini merupakan [[Asma Ilahi]] pada dasarnya berasal dari bahasa Arab dan mengandung hukum [[fikih]] yang berkaitan dengan kata ini, seperti hukum tentang tidak diperbolehkan menyentuh bentuk tertulis dari kata ini tanpa [[thaharah]]. Salah satu ciri terpenting dari kata ini adalah kata yang termaktub dalam [[Syahadat|syahadat tauhid]] dan ketidakbolehan memberikan nama ini kepada siapapun selain Tuhan.
 
==Makna==
''Allah'' adalah kata benda yang tepat untuk wajib al-wujud yang memiliki semua sifat-sifat kesempurnaan Tuhan. <ref> Maibadi, ''Kasyf al-Asrār'', 1361 S, jld. 1, hal. 6; Al-Baihaqi, ''Al-Asma wa al-Sifat'', Dar Ihya al-Tsurats al-Arabi, jld. 1, hal, 47. </ref>  
''Allah'' adalah kata benda yang tepat untuk wajib al-wujud yang memiliki semua sifat-sifat kesempurnaan Tuhan. <ref> Maibadi, ''Kasyf al-Asrār'', 1361 S, jld. 1, hal. 6; Al-Baihaqi, ''Al-Asma wa al-Sifat'', Dar Ihya al-Tsurats al-Arabi, jld. 1, hal, 47. </ref>  


==Kesetaraan dalam Bahasa Lain==
===Kesetaraan dalam Bahasa Lain===
Dalam Bahasa Persia kata-kata yang memiliki kesamaan dengan kata-kata ini adalah ''Khuda''. Kata-kata itu dalam berbagai bahasa lain memiliki arti yang sama dengan:
Dalam berbagai bahasa, kata-kata yang memiliki kesamaan dengan kata Allah adalah sebagai berikut:
*Urdu: Khuda.
{{col-begin|2}}
*Ibrani: Al-Wahim (bentuk plural dari Ta'dhim), atau Yehuwa (YHWH)
* Persia: Khuda
*India: Khida.
* Inggris: God
*Suryani: Alaha
* Urdu: Khida
*Kaldea (Irak): Ilah
* Ibrani: El atau Elohim
*Yunani: Theos
* Suryani: Allaha
*Latin: Daeus
* Kaldea (Irak): Ilah
*Perancis dan italia: Dieu
* Yunani: Theos
*Inggris: God <ref>Al-Bastani, Dāirah al-Ma'ārif  Bastani, Dar al-Ma'rifah, jld. 4, hal. 286. </ref>
* Latin: Deus
* Perancis: Dieu
* Italia: Dio
<ref>Al-Bastani, Dāirah al-Ma'ārif  Bastani, Dar al-Ma'rifah, jld. 4, hal. 286. </ref>{{akhir}}


==Pengertian Kata==
==Pengertian Kata==
Akar Kata: Allah pada awalnya adalah kata yang berasal dari bahasa Arab. <ref>Fahr al-Razi, ''al-Tafsir al-Kabir'', 1413 H, jld. 1, hal. 163. </ref> Sebagian orang menilai bahwa kata-kata itu mirip dengan kata-kata bahasa Ibrani yang berasal dari kata ''il'' dan sebagian yang lain menganggap berasal dari Syiria atau Kasdim yang berasal dari Illaha <ref>Fahr al-Razi, ''al-Tafsir al-Kabir'', 1413 H, jld. 1; Shadiqi, ''al-Furqān'', 1365 S, jld. 1, hal. 82-83.Muhaqiq,'' Asmā wa Shifat Ilahi'', 1372 S, jld. 1, hal. 31; Subhani, ''Mafāhim al-Qur'ān'', 1413 H, jld. 6, hal. 110. </ref>. Namun sebagian orang lain lagi berkeyakinan bahwa kesamaan ini tidak cukup untuk menunjukkan bahwa kata ini tidak berasal dari bahasa Arab. <ref>Firuz Abadi, ''al-Qamus al-Muhith'', 1417 H, jld. 2, hal. 1631, "ilah" </ref>
→'''Akar Kata:''' Allah adalah kata yang berasal dari bahasa Arab. <ref>Fahr al-Razi, ''al-Tafsir al-Kabir'', 1413 H, jld. 1, hal. 163. </ref> Sebagian orang menilai bahwa kata-kata itu mirip dengan kata-kata bahasa Ibrani (dari El) dan sebagian yang lain menganggap berasal dari Suryani atau Kaldea (dari Allaha atau Ilah) <ref>Fahr al-Razi, ''al-Tafsir al-Kabir'', 1413 H, jld. 1; Shadiqi, ''al-Furqān'', 1365 S, jld. 1, hal. 82-83.Muhaqiq,'' Asmā wa Shifat Ilahi'', 1372 S, jld. 1, hal. 31; Subhani, ''Mafāhim al-Qur'ān'', 1413 H, jld. 6, hal. 110. </ref>. Namun sebagian orang lain lagi berkeyakinan bahwa kesamaan ini tidak cukup untuk menunjukkan bahwa kata ini tidak berasal dari bahasa Arab. <ref>Firuz Abadi, ''al-Qamus al-Muhith'', 1417 H, jld. 2, hal. 1631, "ilah" </ref>


==Fikih Lughah==
→'''Fikih Lughah'''
Mengenai derivasi nama ini terjadi perbedaan antara para ahli bahasa. Sebagian ahli berpendapat bahwa kata ini merupakan kata jamid (tidak dibentuk dari kata lain) namun kebanyakan ahli mengatakan bahwa kata ini adalah musytaq dan diambil dari kata lain. Para ahli yang mengatakan bahwa kata ''Allah'' mengatakan bahwa terdapat 20-30 asal kata ''Allah''. <ref>Firuz Abadi, ''al-Qāmus al-Muhith'', 1417 H, jld. 2, hal. 1653, klausul ilah</ref> Barang kali pendapat paling benar adalah bahwa ''Allah'' berasal dari kata "Ilailah" dan berasal dari kata ''Ilaha ya'luhu al-wahah'' bermakna abad <ref>Maibadi, ''Kasyful Asrar'', 1361 S, jld. 1, hal. 6; Thabrisi, ''Majma' al-Bayan'', 1406 H, jld. 1, hal. 90; Musthafawi, ''al-Tahqiq'', 1374 S, jld. 1, hal. 119. </ref> namun hamzahnya terhapus karena ''tahfif''. <ref>al-Syarthuni,'' Aqrāb al-Mawārid'', 1426 H, jld. 1, hal. 66; Ibnu Mandzur, ''Lisan al-Arab'', 1408 H, jld. 1, hal. 188-190. </ref> Berdasarkan hal ini maknanya adalah ''ma'budi''  yang layak dipuji dan layak disembah. <ref>Razi, ''Raudhal Jinan'', jld. 1, hal. 57; Fakhru Razi, ''al-Tafsir al-Kabir'', 1413 H, jld. 1, hal. 159; Bustani, ''Dairah al-Ma'arif Bustani'', jld. 4, hal. 486. </ref>
Mengenai derivasi nama ini terjadi perbedaan antara para ahli bahasa. Sebagian ahli berpendapat bahwa kata ini merupakan kata jamid (tidak dibentuk dari kata lain) namun kebanyakan ahli mengatakan bahwa kata ini adalah musytaq (diambil dari kata lain). Para ahli yang berpendapat bahwa kata ''Allah'' adalah musytaqmengatakan bahwa terdapat 20-30 asal kata ''Allah''. <ref>Firuz Abadi, ''al-Qāmus al-Muhith'', 1417 H, jld. 2, hal. 1653, klausul ilah</ref> Barangkali pendapat paling benar adalah bahwa ''Allah'' berasal dari kata "al-Ilah" (bahasa Arab:{{ia| الإله }}) dan berasal dari akar ''Alaha'' ({{ia| أله }}) bermakna "menyembah"<ref>Maibadi, ''Kasyful Asrar'', 1361 S, jld. 1, hal. 6; Thabrisi, ''Majma' al-Bayan'', 1406 H, jld. 1, hal. 90; Musthafawi, ''al-Tahqiq'', 1374 S, jld. 1, hal. 119. </ref>. Berdasarkan hal ini maknanya adalah Dewi yang layak dipuji dan layak disembah. <ref>Razi, ''Raudhal Jinan'', jld. 1, hal. 57; Fakhru Razi, ''al-Tafsir al-Kabir'', 1413 H, jld. 1, hal. 159; Bustani, ''Dairah al-Ma'arif Bustani'', jld. 4, hal. 486. </ref> Ada pendapat lain dalam hal ini juga.


==Bagian Kesusastraan==
→'''Bagian Kesusastraan'''
Kapanpun kata ''nida'' (panggilan) ''Allah'' terjadi, maka huruf ''nida''-nya akan terhapus dan sebagai gantinya mim dengan tasydid akan ditambahkan pada akhir kata itu sehingga dibaca menjadi Allahumma «اللّهم». <ref>Ibnu Mandzur, ''Lisān al-Arabi'', 1408 H, jld. 1, hal. 191; Razi,'' Raudhal Jinan'', 11375 S, jld. 4, hal. 251; Qurthubi, ''Tafsir Qurthubi'', 1417 H, jld. 4, hal. 35. </ref> Tentu saja, sebagian ulama ilmu nahwu memiliki pandangan yang lain tentang «اللّهم». <ref>Razi, ''Raudhal Jinān'', jld. 4, hal. 251; Qurthubi, ''Tafsir Qurthubi'', 1417 H, jld. 4, hal. 35; Thabrisi,'' Majma' al-Bayān'', 1406 H, jld. 2, hal. 726; Fakhru Razi, ''al-Tafsir al-Kabir'', 1413 H, jld. 8, hal. 3; Ibnu Mandzur, ''Lisān al-Arabi'', 1408 H, jld. 1, hal. 190. </ref>
Kapanpun kata digunakan  sebagai ''Mundadada'' (isim yang posisinya terletak setelah salah satu huruf dari huruf-huruf nida' (untuk memanggil)), maka huruf ''nida''-nya (huruf panggilannya) akan terhapus dan sebagai gantinya huruf mim (bahasa Arab:{{ia|م}}) —dengan tasydid— akan ditambahkan pada akhir kata itu sehingga dibaca menjadi Allahumma ({{ia|اللّهم}}). <ref>Ibnu Mandzur, ''Lisān al-Arabi'', 1408 H, jld. 1, hal. 191; Razi,'' Raudhal Jinan'', 11375 S, jld. 4, hal. 251; Qurthubi, ''Tafsir Qurthubi'', 1417 H, jld. 4, hal. 35. </ref> Tentu saja, sebagian ulama ilmu nahwu memiliki pandangan yang lain tentang Allahumma. <ref>Razi, ''Raudhal Jinān'', jld. 4, hal. 251; Qurthubi, ''Tafsir Qurthubi'', 1417 H, jld. 4, hal. 35; Thabrisi,'' Majma' al-Bayān'', 1406 H, jld. 2, hal. 726; Fakhru Razi, ''al-Tafsir al-Kabir'', 1413 H, jld. 8, hal. 3; Ibnu Mandzur, ''Lisān al-Arabi'', 1408 H, jld. 1, hal. 190. </ref>


==Hukum Fiqih==
==Hukum Fiqih==
Nama Jalal-Allah menurut sebagian [[hukum]] adalah seperti nama-nama [[Asma Ilahi]] yang lain. Pendapat masyhur [[Fakih|fuqaha]] adalah bahwa menyentuh tulisan Allah tanpa [[taharah]] adalah [[haram]]. <ref>Najafi,'' Jawāhir al-Kalām'', Dar Ihya al-Tsurats al-Arabi, jld. 3, hal. 46. </ref>
Kata al-Jalalah (Allah) menurut sebagian [[Hukum Syar'iyah|hukum]] adalah seperti [[Asma Ilahi]] yang lain. Pendapat masyhur [[Fakih|fuqaha]] adalah bahwa menyentuh tulisan Allah tanpa [[taharah]] adalah [[Haram (fikih)|haram]]. <ref>Najafi,'' Jawāhir al-Kalām'', Dar Ihya al-Tsurats al-Arabi, jld. 3, hal. 46. </ref>
 
==Karakteristik==
==Karakteristik==
Nama Allah memiliki 10 ciri terhormat di antara [[Asmaul Husna]] Ilahi:
Nama Allah memiliki 10 ciri terhormat di antara [[Asmaul Husna]] Ilahi:
*Nama ini diantara nama-nama ''hasan'' Ilahi
# Nama Ilahi yang paling terkenal.
*Nama Ilahi yang paling terkenal.
# Menurut perpekif [[Alquran]] kata Allah memiliki kedudukan paling tinggi.
*Menurut perpekif [[Alquran]] kata Allah memiliki kedudukan paling tinggi.
# Dalam doa dan permohonan kepada Allah, kata Allah memiliki kedudukan tertinggi.
*Dalam doa dan permohonan kepada Allah, kata Allah memiliki kedudukan tertinggi.
# Penghulu seluruh nama Ilahi.
*Penghulu seluruh nama Ilahi.
# Kalimat tauhid dimaksudkan secara khusus untuk kata ''Allah'' "{{enote| Bagian dari La Ilaha Illallah ({{ia|لا اله الا الله}})}}
*Kata [[tauhid]] dimaksudkan secara khusus untuk kata ''Allah'' "{{enote| Bagian dari "لا اله الا الله"}}
# [[Syahadat]] diucapkan dengan nama ''Allah''. "{{enote| Bagian dari Asyhadu an la ilaha illallah ({{ia|اشهد ان لااله الا الله}})}}
*Syahadat diucapkan dengan nama ''Allah''. "{{enote| Bagian dari "اشهد ان لااله الا الله"}}
# Kata Allah adalah isim 'alam dan nama diri untuk Dzat Suci Allah swt dan tidak diterapkan kepada selain Allah (baik secara hakiki maupun majazi)
*Alam dan nama khusus untuk Dzat Suci Allah swt dan khusus kepada dzat yang disembah dan tidak diterapkan kepada selain Allah, baik secara hakiki maupun majazi
# Nama ini menyiratkan esensi suci yang memiliki semua [[sifat jalal dan jamal ilahi]] .
*Nama ini menyiratkan esensi suci yang memiliki semua [[sifat jalal dan jamal ilahi]] .
# Ttidak bisa digunakan sebagai kata sifat untuk kata apapun.
*Tidak digunakan untuk nama selain Allah.
# Seluruh asma Ilahi dipanggil dengan nama ini tapi sebaliknya tidak benar. <ref>Al-Kaf'ami, ''al-Maqām al-Usna'', Muasasah Qaim Ali Muhammad (Afs), hal. 25, 26. </ref>
*Seluruh asma Ilahi dibaca dengan nama ini dan selainnya tidak benar. <ref>Al-Kaf'ami, ''al-Maqām al-Usna'', Muasasah Qaim Ali Muhammad (Afs), hal. 25, 26. </ref>
   
   
==Jumlah kata ''Allah'' dalam Alquran==
==Jumlah kata Allah dalam Alquran==
Menurut pendapat beberapa sumber, dengan tanpa menghitung dhamir yang kembali kepada kata Allah dan sejenisnya, kalimat Allah digunakan dalam [[Alquran]] sebanyak 2.699 kali. <ref>Ruhani, ''al-Mu'jam al-Isni'', 1366 S, jld. 2, hal. 244, 252 dan 262. </ref> Jika kita tambahkan lima hal terhadap kat''Allahumma'' maka jumlahnya akan menjadi 2.704 kali. Sebagian ulama dengan menghitung ''musytaq'' Allah dan Bismillah, kata Allah terulang sebanyak 2.807 kali dalam Quran. <ref>Asytiyani, ''Tafsir Surah Fatihah al-Kitāb'', 1377 S, hal. 63. </ref>
Menurut pendapat beberapa sumber, dengan tanpa menghitung dhamir (kata ganti), dan sejenisnya, yang kembali kepada kata Allah, kata "Allah" digunakan dalam [[Alquran]] sebanyak 2.699 kali. <ref>Ruhani, ''al-Mu'jam al-Isni'', 1366 S, jld. 2, hal. 244, 252 dan 262. </ref> Jika kita tambahkan lima hal terhadap kata ''Allahumma'' maka jumlahnya akan menjadi 2.704 kali. Sebagian ulama dengan menghitung serumpun-serumpun Allah dan Bismillah berpendapat bahwa kata Allah terulang sebanyak 2.807 kali dalam Alquran. <ref>Asytiyani, ''Tafsir Surah Fatihah al-Kitāb'', 1377 S, hal. 63. </ref>


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
{{Catatan Kaki}}
{{Catatan Kaki}}
==Daftar Pustaka==
==Daftar Pustaka==
{{ref}}
{{ref}}
Pengguna anonim