Pengguna anonim
Radha'ah (Menyusui): Perbedaan antara revisi
→Masa Menyusui
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
===Masa Menyusui=== | ===Masa Menyusui=== | ||
Berdasarkan [[ayat]] [[Alquran]], masa sempurna menyusui adalah selama 2 tahun kalender [[hijriah Qamariah]].<ref>QS. Al-Baqarah: 233</ref> Para [[fukaha]] membolehkannya jika kurang atau lebih beberapa bulan dari 2 tahun.<ref>Najafi, ''Jawāhir al-Kalam'', jld. 31, hlm. 277</ref> Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari [[Imam Ja'far Shadiq as]], jika masa penyusuan kurang dari 21 bulan berarti menzalimi anak.<ref>Al-Kulaini, ''al-Kāfi'', jld. 6, hlm. 40</ref> | Berdasarkan [[ayat]] [[Alquran]], masa sempurna menyusui adalah selama 2 tahun kalender [[hijriah Qamariah]].<ref>QS. Al-Baqarah: 233</ref> Para [[fukaha]] membolehkannya jika kurang atau lebih beberapa bulan dari 2 tahun.<ref>Najafi, ''Jawāhir al-Kalam'', jld. 31, hlm. 277</ref> Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari [[Imam Ja'far Shadiq as]], jika masa penyusuan kurang dari 21 bulan berarti menzalimi anak.<ref>Al-Kulaini, ''al-Kāfi'', jld. 6, hlm. 40</ref> | ||
===Nenek Menyusui Cucu Perempuanya=== | |||
Jika sesorang nenek menyusui cucu perempuannya, apakah akad pernikahan ibu anak itu dengan bapaknya menjadi tidak sah ataukah tidak? Dalam hal ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan fukaha. Sejumlah besar dari fukaha meyakini abatalnya akad pernikahan tersebut dan menyebabkan keharaman yang abadi karena terjadi ikatan persaudaraan antara ibu dan anaknya.<ref></ref> Sebaliknya, Ayatullah Makarim Syirazi berpendapat, ihtiyat mustahab hendaknya nenek tidak menyusui secara sempurna cucu perempuannya.<ref></ref> Dan, sebagian fukaha lain seperti Ayatullah Yusuf Shani'i meyaikini bahwa penyusuan nenek kepada putri menantu lelakinnya tidak menyebabkan batalnya akad pernikahan, baik anak itu lahir dari putrinya sendiri atau dari istri nya yang lain. | |||
==Adab Menyusui== | ==Adab Menyusui== |