Pengguna anonim
Hadis Tsaqalain: Perbedaan antara revisi
→Ilmu Ahlulbait Sebagai Narasumber
imported>Hinduwan Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Hinduwan |
||
Baris 112: | Baris 112: | ||
Sebagaimana diketahui bahwa Al-Qur'an adalah rujukan utama akidah dan hukum-hukum praktis semua kaum muslimin, sementara hadis ini menyebutkan bahwa Ahlulbait tidak akan pernah terpisah dengan Al-Qur'an, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Ahlulbait adalah juga sumber rujukan keilmuan Islam yang tidak terdapat di dalamnya kesalahan. | Sebagaimana diketahui bahwa Al-Qur'an adalah rujukan utama akidah dan hukum-hukum praktis semua kaum muslimin, sementara hadis ini menyebutkan bahwa Ahlulbait tidak akan pernah terpisah dengan Al-Qur'an, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Ahlulbait adalah juga sumber rujukan keilmuan Islam yang tidak terdapat di dalamnya kesalahan. | ||
Sayid Abdul Husain Syarafuddin dalam dialognya dengan Syekh Salim Bisyri –sebagaimana dimuat dalam kitab ''[[Al-Muraja'at (buku)|al-Murāja'āt]]''- menjelaskan dengan sangat baik mengenai kemarjaan ilmu [[Para Imam Ahlulbait|Aimmah as]] dan wajibnya untuk mengikuti petunjuk dan ajaran-ajaran mereka. <ref>Silahkan merujuk ke kitab ''al-Murājāt'' oleh Syaraf al-Din, hlm. 71-76. </ref> | |||
===Hadis Tsaqalain dan Pendekatan antar Mazhab=== | ===Hadis Tsaqalain dan Pendekatan antar Mazhab=== |