Lompat ke isi

Abu Bashir al-Asadi: Perbedaan antara revisi

674 bita ditambahkan ,  20 Agustus 2017
imported>Esmail
imported>Esmail
Baris 22: Baris 22:
'''Mukhtariyyah dan Zaidiyah'''
'''Mukhtariyyah dan Zaidiyah'''


Dari riwayat-riwayat yang ada menunjukkan Abu Bashir banyak melakukan perdebatan ideologis dengan kelompok-kelompok Syiah lainnay seperti dengan Mukhtariyyah dan Zaidiyah. [13]
Dari riwayat-riwayat yang ada menunjukkan Abu Bashir banyak melakukan perdebatan ideologis dengan kelompok-kelompok Syiah lainnay seperti dengan Mukhtariyyah dan Zaidiyah. <ref>Lih. Kulaini, al-Kafi, jld. 1, hlm. 291; Kasysyi, Ma'rifatul Rijal, Ikhtiyar Thusi, jld. 1, hlm. 240-241. </ref>


'''Fathahiyyah'''
'''Fathahiyyah'''


Tahun-tahun terakhir dari usia Abu Bashir al-Asadi dengan wafatnya Imam Ja'far Shadiq as dan munculnya klaim keimamahan dari Abdullah al-Afthah putera tertua Imam Shadiq as. Abu Bashir harus berhadapan dengan para pengikut Abdullah al-Afthah yang dikenal dengan nama Fathahiyyah yang menentang orang-orang Syiah yang meyakini keimamahan Imam Musa al-Kadzim as. Posisinya melawan Fathahiyyah membuatnya memiliki reputasi baik di antara para pengikut Imam Musa Kadzim as dan dianggap sebagai salah seorang sahabat Imam Shadiq as yang menolak imamah Abdullah al-Afthah dan menegaskan keimamahan Imam Kadzim as sejak awal. [14]
Tahun-tahun terakhir dari usia Abu Bashir al-Asadi dengan wafatnya Imam Ja'far Shadiq as dan munculnya klaim keimamahan dari Abdullah al-Afthah putera tertua Imam Shadiq as. Abu Bashir harus berhadapan dengan para pengikut Abdullah al-Afthah yang dikenal dengan nama Fathahiyyah yang menentang orang-orang Syiah yang meyakini keimamahan Imam Musa al-Kadzim as. Posisinya melawan Fathahiyyah membuatnya memiliki reputasi baik di antara para pengikut Imam Musa Kadzim as dan dianggap sebagai salah seorang sahabat Imam Shadiq as yang menolak imamah Abdullah al-Afthah dan menegaskan keimamahan Imam Kadzim as sejak awal. <ref>Lih. Kulaini, al-Kafi, jld. 1, hlm. 351-352; Kasysyi, Ma'rifatul Rijal, Ikhtiyar Thusi, jld. 1, hlm. 282-284.</ref>


Dari laporan pengikut Imam al-Kazim as yang menukil langsung dari ucapan Abu Bashir, ia disebutkan menyerang keyakinan dasar Fathahiyyah mengenai masalah imamah. [15] (catatan 1)
Dari laporan pengikut Imam al-Kazim as yang menukil langsung dari ucapan Abu Bashir, ia disebutkan menyerang keyakinan dasar Fathahiyyah mengenai masalah imamah. <ref>Lih. Ibnu Babawaih, Ali bin Husain, al-Imamah wal Tabshiratu minal Hairah, hlm. 49 dan 74; Mas'udi, Itsbatul Washiah, jld. 1, hlm. 161.</ref>


'''Kedudukan Abu Bashir di Sisi Waqifiyyah'''
'''Kedudukan Abu Bashir di Sisi Waqifiyyah'''


Pada periode terpecahnya Imamiah dan terbaginya pengikut Imam Kadzim as menjadi Waqifiyah (yang menolak kematiannya dan meyakini mahdawiyyah Imam Kadzim as) dan Qath'iyyah (yang meyakini ia digantikan oleh Imam Ridha as) terjadi bertahun-tahun pasca wafatnya Abu Bashir al-Asadi. Ali bin Abi Hamzah al-Bathaini adalah salah seorang murid dekat Abu Bashir yang menjadi pemimpin di kelompok Waqifiyyah dan puteranya Hasan yang juga bermazhab Waqifi banyak mengambil riwayat dari Abu Bashir. [16] Dalam kitab-kitab Waqifi, sebagian riwayat-riwayat yang menegaskan dan mengukuhkan keyakinan mazhab Waqifi dinukil dari ucapan-ucapan Abu Bashir al-Asadi. [17]
Pada periode terpecahnya Imamiah dan terbaginya pengikut Imam Kadzim as menjadi Waqifiyah (yang menolak kematiannya dan meyakini mahdawiyyah Imam Kadzim as) dan Qath'iyyah (yang meyakini ia digantikan oleh Imam Ridha as) terjadi bertahun-tahun pasca wafatnya Abu Bashir al-Asadi. Ali bin Abi Hamzah al-Bathaini adalah salah seorang murid dekat Abu Bashir yang menjadi pemimpin di kelompok Waqifiyyah dan puteranya Hasan yang juga bermazhab Waqifi banyak mengambil riwayat dari Abu Bashir. <ref>Lih. Najjasyi, Rijal, jld. 1, hlm. 250, dinukil dari Tafsir Ali bin Abi Hamzah; Ibnu Babawaih, Tsawab al-A'mal, hlm. 130 dst, dinukil dari Fadhail Qur'an Hasan bin Ali; Najjasyi, Rijal, jld. 1, hlm. 37.</ref> Dalam kitab-kitab Waqifi, sebagian riwayat-riwayat yang menegaskan dan mengukuhkan keyakinan mazhab Waqifi dinukil dari ucapan-ucapan Abu Bashir al-Asadi. <ref>Lih. Alawi, Nashratul Waqafah, nmr. 21, 23 dan 33; Kasysyi, Ma'rifatul Rijal, jld. 1, hlm. 474-476.</ref>


==Kredibilitas==
==Kredibilitas==
Pengguna anonim