Lompat ke isi

Abdullah bin Zubair: Perbedaan antara revisi

75 bita ditambahkan ,  4 September 2017
imported>Esmail
imported>Esmail
Baris 97: Baris 97:


== Celaan==
== Celaan==
Sebaliknya terdapat riwayat-riwayat lain dalam sumber-sumber [[Sunni]] yang meriwayatkan bahwa ia tidaklah sebaik sebagaimana yang telah diriwayatkan. Setelah ia meminum darah hejamat (bekam) [[Nabi saw]], Nabi saw bersabda: Celakalah orang-orang karenamu! Dan celakalah kamu karena orang-orang. <ref> Syaibani, Al-Ahad wa al-Matsāni, jld. 1, hlm. 414; ویل للناس منک وویل لک من الناس</ref> Ahmad bin Hanbal juga meriwayatkan bahwa ketika [[Utsman bin Affan]] dikepung, Abdullah bin Zubair berkata kepadanya: Aku memiliki kuda yang bisa berlari kencang dan siap kuberikan untukmu. Apakah kau tidak ingin pergi ke Mekah dan mereka yang ingin bersamamu, akan datang kepadamu? Usman berkata: Tidak! Saya mendengar dari Rasulullah saw bahwa ada domba jantan di Mekah yang mengajarkan ajaran sesat bernama Abdullah dan baginya setengah penderitaan semua orang. <ref> Musnad Ahmad bin Hanbal, jld. 1, hlm. 64, hadis no 461 یلْحِدُ بِمَکَّةَ کَبْشٌ من قُرَیشٍ اسْمُهُ عبد اللَّهِ علیه مِثْلُ نِصْفِ أَوْزَارِ الناس. </ref> Nir Bana melaporkan berdasarkan laporan Ibnu asakir dan [[Salman Farsi]] mengabarkan tentang pembakaran [[Ka’bah]] oleh salah satu keluarga Zubair di masa datang. <ref>Tārikh Madinah Damisyq, jld. 28, hlm. 22111, Lizahraqna Hadza al-Bait ala Yadi Rajula min Ali al-Zubair. </ref>
Sebaliknya terdapat riwayat-riwayat lain dalam sumber-sumber [[Sunni]] yang meriwayatkan bahwa ia tidaklah sebaik sebagaimana yang telah diriwayatkan. Setelah ia meminum darah hejamat (bekam) [[Nabi saw]], Nabi saw bersabda: ''"Celakalah orang-orang karenamu! Dan celakalah kamu karena orang-orang".'' <ref> Syaibani, ''Al-Ahad wa al-Matsāni'', jld. 1, hlm. 414; {{ia| ویل للناس منک وویل لک من الناس}} </ref> Ahmad bin Hanbal juga meriwayatkan bahwa ketika [[Utsman bin Affan]] dikepung, Abdullah bin Zubair berkata kepadanya: Aku memiliki kuda yang bisa berlari kencang dan siap kuberikan untukmu. Apakah kau tidak ingin pergi ke Mekah dan mereka yang ingin bersamamu, akan datang kepadamu? Usman berkata: Tidak! Saya mendengar dari Rasulullah saw bahwa ada domba jantan di Mekah yang mengajarkan ajaran sesat bernama Abdullah dan baginya setengah penderitaan semua orang. <ref> ''Musnad Ahmad bin Hanbal'', jld. 1, hlm. 64, hadis no 461 {{ia| یلْحِدُ بِمَکَّةَ کَبْشٌ من قُرَیشٍ اسْمُهُ عبد اللَّهِ علیه مِثْلُ نِصْفِ أَوْزَارِ الناس}} </ref> Nir Bana melaporkan berdasarkan laporan Ibnu «sakir dan [[Salman Farsi]] mengabarkan tentang pembakaran [[Ka’bah]] oleh salah satu keluarga Zubair di masa datang. <ref>''Tārikh Madinah Damisyq'', jld. 28, hlm. 22111, ''Lizahraqna Hadza al-Bait ala Yadi Rajula min Ali al-Zubair.'' </ref>


[[Imam Ali as]] di [[perang Jamal]] berkata kepada Zubair, anaknya yaitu Abdullah menyebabkan ayahnya meninggalkan [[Ahlulbait as]] <ref>Tārikh Thabari, jld. 3, hlm. 41; ''Ansābul Asyrāf'', jld. 1, hlm. 314. </ref>. Imam Hasan menyebutnya sebagai orang bodoh. <ref>Zamakhsyari, Al-Mustaqsya fi Amtsāl al-Arab, jld. 2, hlm. 118. </ref>
[[Imam Ali as]] di [[perang Jamal]] berkata kepada Zubair, anaknya yaitu Abdullah menyebabkan ayahnya meninggalkan [[Ahlulbait as]] <ref>''Tārikh Thabari'', jld. 3, hlm. 41; ''Ansābul Asyrāf'', jld. 1, hlm. 314. </ref>. Imam Hasan menyebutnya sebagai orang bodoh. <ref>Zamakhsyari, ''Al-Mustaqsya fi Amtsāl al-Arab'', jld. 2, hlm. 118. </ref>
Sebagian riwayat juga mneyebutkan tentang kebijakan-kebijakannya yang menuai kritikan diantaranya: Ancaman pembakaran kepada [[Bani Hasyim]] karena tidak mau memberikan [[baiat]] kepadanya dimana Urwah bin Zubair mencari pembenaran atas tindakan saudaranya: Ia melakukan hal ini karena untuk mencegah terjadinya perpecahan dan kaum muslimin tidak berbeda pendapat dan mereka (Bani Hasyim) supaya taat kepadanya dan pada akhirnya semuanya akan bersatu sebagaimana [[Umar bin Khattab]] melakukan tindakan ini kepada Bani Hasyim ketika mereka menolak untuk memberikan baiatnya kepada [[Abu Bakar]]. <ref>Syarah Nahj al-Balāghah libni Abil Hadid, jld. 10, hlm. 147. </ref>
Sebagian riwayat juga mneyebutkan tentang kebijakan-kebijakannya yang menuai kritikan diantaranya: Ancaman pembakaran kepada [[Bani Hasyim]] karena tidak mau memberikan [[baiat]] kepadanya dimana Urwah bin Zubair mencari pembenaran atas tindakan saudaranya: Ia melakukan hal ini karena untuk mencegah terjadinya perpecahan dan kaum muslimin tidak berbeda pendapat dan mereka (Bani Hasyim) supaya taat kepadanya dan pada akhirnya semuanya akan bersatu sebagaimana [[Umar bin Khattab]] melakukan tindakan ini kepada Bani Hasyim ketika mereka menolak untuk memberikan baiatnya kepada [[Abu Bakar]]. <ref>''Syarah Nahj al-Balāghah libni Abil Hadid'', jld. 10, hlm. 147. </ref>
Ibnu Zubair memiliki dendam mendalam terhadap Ahlulbait as. <ref>''Ansābul Asyrāf'', jld. 3, hlm. 482; Akhbār al-Daulah al-Abasiyah, hlm. 116. </ref> Hinaan dia kepada Imam Ali as dinukilkan dalam sebagian riwayat. <ref>Silahkan lihat: Khamsah 2, hlm. 85; Tārikh Ya’qubi, jld. 2, hlm. 272; Murūj al-Dzahab, jld. 3, hlm. 80. </ref> Dikatakan bahwa ia berkhutbah selama 40 minggu, ia tidak mau bersalawat kepada Nabi karena khawatir akan membuat Bani Hasyim bangga karenanya. <ref>''Ansābul Asyrāf'', jld. 3, hlm. 482; Murūj al-Dzahab, jld. 3, hlm. 79; Syarah Nahj al-Balāghah, jld. 4, hlm. 61. </ref> Tindakan ini menyebabkan sebagaian ulama, bahkan ulama ahlu sunah sendiri meragukannya. <ref> Silahkan lihat: Syarah Nahj al-Balāghah, jld. 1, hlm. 10. </ref> Kaum [[Syiah]] juga tidak memiliki pandangan yang baik kepadanya. [Masih memerlukan referensi]
Ibnu Zubair memiliki dendam mendalam terhadap Ahlulbait as. <ref>''Ansābul Asyrāf'', jld. 3, hlm. 482; Akhbār al-Daulah al-Abasiyah, hlm. 116. </ref> Hinaan dia kepada Imam Ali as dinukilkan dalam sebagian riwayat. <ref>Silahkan lihat: ''Khamsah 2'', hlm. 85; ''Tārikh Ya’qubi'', jld. 2, hlm. 272; ''Murūj al-Dzahab'', jld. 3, hlm. 80. </ref> Dikatakan bahwa ia berkhutbah selama 40 minggu, ia tidak mau bersalawat kepada Nabi karena khawatir akan membuat Bani Hasyim bangga karenanya. <ref>''Ansābul Asyrāf'', jld. 3, hlm. 482; ''Murūj al-Dzahab'', jld. 3, hlm. 79; ''Syarah Nahj al-Balāghah'', jld. 4, hlm. 61. </ref> Tindakan ini menyebabkan sebagaian ulama, bahkan ulama ahlu sunah sendiri meragukannya. <ref> Silahkan lihat: ''Syarah Nahj al-Balāghah'', jld. 1, hlm. 10. </ref> Kaum [[Syiah]] juga tidak memiliki pandangan yang baik kepadanya. [Masih memerlukan referensi]


==Membangun Ka’bah==
==Membangun Ka’bah==
Pengguna anonim