Pengguna anonim
Ummu Habibah: Perbedaan antara revisi
→Menikah
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 50: | Baris 50: | ||
==Menikah== | ==Menikah== | ||
Pertama ia menjadi istri Ubaidullah bin Jahsy Asadi.<ref>Ibnu Ishak, ''al-Sair wa al-Maghazi'' hlm.259; Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld.1, hlm.238</ref> Darinya ia mempunyai sorang putri yang diberi nama Habibah, dan julukan Ummu Habibah juga muncul darinya.<ref>Ibnu Ishak, ''al-Sair wa al-Maghazi'' hlm. 259; Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.68</ref> Dia termasuk wanita pertama yang pergi ke Habasyah bersama suaminya saat kaum muslimin hijrah ke sana.<ref>Ibnu Ishak, ''al-Sair wa al-Maghazi'' hlm.259; Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.68; Thabari, ''Tarikh'', jld.3, hlm.165</ref> | Pertama ia menjadi istri Ubaidullah bin Jahsy Asadi.<ref>Ibnu Ishak, ''al-Sair wa al-Maghazi'' hlm.259; Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld.1, hlm.238</ref> Darinya ia mempunyai sorang putri yang diberi nama Habibah, dan julukan Ummu Habibah juga muncul darinya.<ref>Ibnu Ishak, ''al-Sair wa al-Maghazi'' hlm. 259; Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.68</ref> Dia termasuk wanita pertama yang pergi ke Habasyah bersama suaminya saat kaum muslimin [[hijrah]] ke sana.<ref>Ibnu Ishak, ''al-Sair wa al-Maghazi'' hlm.259; Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.68; Thabari, ''Tarikh'', jld.3, hlm.165</ref> | ||
===Menikah Dengan Nabi Islam Saw=== | ===Menikah Dengan Nabi Islam Saw=== | ||
Sepeninggal Ubaidullah di Habasyah, Pada tahun 6 atau 7 H, Nabi Saw mengutus Amr bin Umayah Dhamari ke sisi Najjasyi dan memberi perwakilan padanya untuk mengawinkan Ummu Habibah dengannya dan membawanya ke Madinah bersama kaum muslimin yang lain.<ref>Ibnu Ishak, ''al-Sair wa al-Maghazi'' hlm.259; Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.70; Ibnu Habib, al-Mihbar, hlm. 76</ref> Najjasyi juga mengirim Ummu Habibah bersama para Muhajir atau sedikit lebih dahulu dari mereka dengan membawa beberapa hadiah ke Madinah.<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.70; Baladzuri, ''Ansabul Asyraf'', jld.1, hlm.439; Ibnu Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq: Tarajum al-Nisa'', riset: Sukainah Syihabi, jld.1, hlm.76, 79, 80</ref> | Sepeninggal Ubaidullah di Habasyah, Pada tahun 6 atau 7 H, [[Nabi Saw]] mengutus Amr bin Umayah Dhamari ke sisi Najjasyi dan memberi perwakilan padanya untuk mengawinkan Ummu Habibah dengannya dan membawanya ke [[Madinah]] bersama kaum [[islam|muslimin]] yang lain.<ref>Ibnu Ishak, ''al-Sair wa al-Maghazi'' hlm.259; Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.70; Ibnu Habib, al-Mihbar, hlm. 76</ref> Najjasyi juga mengirim Ummu Habibah bersama para Muhajir atau sedikit lebih dahulu dari mereka dengan membawa beberapa hadiah ke Madinah.<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.70; Baladzuri, ''Ansabul Asyraf'', jld.1, hlm.439; Ibnu Asakir, ''Tarikh Madinah Dimasyq: Tarajum al-Nisa'', riset: Sukainah Syihabi, jld.1, hlm.76, 79, 80</ref> | ||
Karena Abu Sufyan berada dalam barisan musuh [[Islam]], maka Ibnu Abbas mengaitkan turunnya ayat: عَسَی اللّه أَن یجْعَل بَینَکم وَ بَین الَّذین عادَیتُم مِنْهُم مَوَدَّةً; ''"Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang di antara kamu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka"''(Q.S. al-Mumtahanah: 7: 60) dengan pernikahan Nabi Saw dan Ummu Habibah putri Abu Sufyan.<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.70; Baihaqi, ''Dalail al-Nubuwwah'', jld.3, hlm.4559</ref> Setelah [[Pembukaan Kota Mekah|pembukaan kota Mekah]], Abu Sufyan pergi ke Madinah untuk perbaharuan [[perjanjian Hudaibiyah|perdamaian Hudaibiyah]]. Tapi, karena ia pergi ke putrinya, Ummu Habibah, maka ia menilai ayahnya musrik dan tidak suci sehingga tidak diizinkan duduk di tempat [[Rasulullah Saw]].<ref>Ibju Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld.4, hlm.38; jld. 3, hlm.306</ref> | Karena Abu Sufyan berada dalam barisan musuh [[Islam]], maka Ibnu Abbas mengaitkan turunnya [[ayat]]: عَسَی اللّه أَن یجْعَل بَینَکم وَ بَین الَّذین عادَیتُم مِنْهُم مَوَدَّةً; ''"Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang di antara kamu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka"''(Q.S. al-Mumtahanah: 7: 60) dengan pernikahan Nabi Saw dan Ummu Habibah putri Abu Sufyan.<ref>Ibnu Saad, ''al-Thabaqātul Kubra'' , jld.8, hlm.70; Baihaqi, ''Dalail al-Nubuwwah'', jld.3, hlm.4559</ref> Setelah [[Pembukaan Kota Mekah|pembukaan kota Mekah]], Abu Sufyan pergi ke Madinah untuk perbaharuan [[perjanjian Hudaibiyah|perdamaian Hudaibiyah]]. Tapi, karena ia pergi ke putrinya, Ummu Habibah, maka ia menilai ayahnya musrik dan tidak suci sehingga tidak diizinkan duduk di tempat [[Rasulullah Saw]].<ref>Ibju Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', jld.4, hlm.38; jld. 3, hlm.306</ref> | ||
==Kegiatan Politik== | ==Kegiatan Politik== |