Lompat ke isi

Baiat Ridhwan: Perbedaan antara revisi

4 bita ditambahkan ,  12 Maret 2017
tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36: Baris 36:
Keterlambatan 3 hari Utsman menimbulkan isu keterbunuhannya.<ref>''Jami' al-Bayan'', jld.26, hlm. 111</ref> Karena Nabi saw mendengar isu tersebut saat beliau sedang duduk di bawah sebuah pohon<ref>al-Sirah al-Nabawiyah, jld.3, hlm. 315</ref> sehingga beliau menyeru masyarakat untuk berbaiat,<ref>''Jami' al-Bayan'', jld.26, hlm. 111</ref> maka perjanjian tersebut dinamai juga dengan "Baiat Syajarah".
Keterlambatan 3 hari Utsman menimbulkan isu keterbunuhannya.<ref>''Jami' al-Bayan'', jld.26, hlm. 111</ref> Karena Nabi saw mendengar isu tersebut saat beliau sedang duduk di bawah sebuah pohon<ref>al-Sirah al-Nabawiyah, jld.3, hlm. 315</ref> sehingga beliau menyeru masyarakat untuk berbaiat,<ref>''Jami' al-Bayan'', jld.26, hlm. 111</ref> maka perjanjian tersebut dinamai juga dengan "Baiat Syajarah".


Diantara mereka yang hadir, hanya Jadd bin Qais yang sembunyi di belakang untanya dan tidak memberikan janji setianya.<ref> ''Jami' al-Bayan'', jld.26, hlm. 112; ''al-Takmil wa al-Itmam'', hlm. 389</ref> Terkait siapa orang pertama yang memberikan baiat setianya kepada Nabi Saw dinukil dari [[Jabir al-Anshari]] bahwa [[Ali As]] lah orang pertama yang maju untuk baiat, lalu Abu Sinan Abdullah bin Wahab Asadi, kemudian [[Salman al-Farisi]].<ref>''Bihar al-Anwar'', jld. 38, hlm. 218; ''Manaqib'', jld. 1, hlm. 303</ref> Sebagian ahli sejarah juga menyebut nama Abdullah bin Umar<ref>''al-Ma'arif'', hlm. 162</ref> atau Abu Sinan<ref>''Jami' al-Bayan'', jld.26, hlm. 112; ''al-Dur al-Mantsur'', jld.7, hlm. 523</ref> atau Sinan bin Wahab Asadi.<ref>''al-Thabaqat'', jld.2, hlm. 77; ''al-Maghazi'', jld. 2, hlm. 603</ref> Dikatakan bahwa dalam kejadian ini [[Umar bin Khattab]] orang terakhir yang memberikan baiatnya.<ref>''Fathu al-Bari'', jld. 7, hlm. 579</ref>
Diantara mereka yang hadir, hanya Jadd bin Qais lah yang sembunyi di belakang untanya dan tidak memberikan janji setianya.<ref> ''Jami' al-Bayan'', jld.26, hlm. 112; ''al-Takmil wa al-Itmam'', hlm. 389</ref> Terkait siapa orang pertama yang memberikan baiat setianya kepada Nabi Saw dinukil dari [[Jabir al-Anshari]] bahwa [[Ali As]] lah orang pertama yang maju untuk baiat, lalu Abu Sinan Abdullah bin Wahab Asadi, kemudian [[Salman al-Farisi]].<ref>''Bihar al-Anwar'', jld. 38, hlm. 218; ''Manaqib'', jld. 1, hlm. 303</ref> Sebagian ahli sejarah juga menyebut nama Abdullah bin Umar<ref>''al-Ma'arif'', hlm. 162</ref> atau Abu Sinan<ref>''Jami' al-Bayan'', jld.26, hlm. 112; ''al-Dur al-Mantsur'', jld.7, hlm. 523</ref> atau Sinan bin Wahab Asadi.<ref>''al-Thabaqat'', jld.2, hlm. 77; ''al-Maghazi'', jld. 2, hlm. 603</ref> Dikatakan bahwa dalam kejadian ini [[Umar bin Khattab]] orang terakhir yang memberikan baiatnya.<ref>''Fathu al-Bari'', jld. 7, hlm. 579</ref>


==Isi dan Hasil-hasil Baiat==
==Isi dan Hasil-hasil Baiat==
Pengguna anonim