Pengguna anonim
Kufah: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono |
imported>Yuwono Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
Kedudukan agung kota ini digambarkan dalam literatur Syiah dan merupakan pusat pemerintahan [[Imam Mahdi afs]] setelah kemunculannya. | Kedudukan agung kota ini digambarkan dalam literatur Syiah dan merupakan pusat pemerintahan [[Imam Mahdi afs]] setelah kemunculannya. | ||
Urgensi kota Kufah kembali pada dua abad pertama [[ | Urgensi kota Kufah kembali pada dua abad pertama [[Hijriyah]], karena setelah tersingkapnya pusara [[Amirul Mukminin Ali as]] dan pembangunan kota [[Najaf]], lambat laun urgensi dan kedudukan Kufah semakin meredup dan urgensi kota Najaf semakin bertambah. | ||
==Sejarah== | ==Sejarah== | ||
Baris 161: | Baris 161: | ||
*'''Kebangkitan Ibnu Thabathaba''' | *'''Kebangkitan Ibnu Thabathaba''' | ||
Muhammad bin Ibrahim bin Thabathaba termasuk salah seorang cucu dari Imam Hasan as yang datang dari Madinah ke Kufah dan membentuk pasukan militer dengan bantuan Abu al-Saraya al-Sirri, salah seorang pemimpin pemberontak yang tidak puas dengan Bani Abbas dan termasuk anak buah Hartsamah bin | [[Muhammad bin Ibrahim bin Thabathaba]] termasuk salah seorang cucu dari [[Imam Hasan as]] yang datang dari [[Madinah]] ke Kufah dan membentuk pasukan militer dengan bantuan Abu al-Saraya al-Sirri, salah seorang pemimpin pemberontak yang tidak puas dengan Bani Abbas dan termasuk anak buah Hartsamah bin A'in. Mereka menyerang Kufah pada tahun 199 H/815 dan menguasai kota tersebut. <ref>Ibn al-Atsir, ''al-Kamil fi al-Tarikh'', jld. 7, hlm. 302. </ref> Moto atau slogan mereka dalam kebangkitan ini adalah al-Ridha min Al Muhammad. <ref>''Maqatil al-Thalibiyyin'', hlm. 433. </ref> | ||
*'''Kebangkitan Ali bin Zaid dan Isa bin Ja'far''' | *'''Kebangkitan Ali bin Zaid dan Isa bin Ja'far''' | ||
Dua sayid ini termasuk keturunan Imam Hasan as yang melakukan kebangkitan di Kufah pada tahun 255 H. | Dua sayid ini termasuk keturunan Imam Hasan as yang melakukan kebangkitan di Kufah pada tahun 255 H/869. Mu'taz mengirim pasukan besar dengan pimpinan Said bin Shalih, yang tersohor dengan Hajib agar menumpas kebangkitan tersebut. <ref> Mas’udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 4, hlm. 94. </ref> | ||
*'''Kebangkitan Ali bin Zaid bin Husain''' | *'''Kebangkitan Ali bin Zaid bin Husain''' | ||
Ia termasuk salah seorang cucu Imam Husain as yang melakukan kebangkitan di Kufah pada masa Muhtadi Abbasi. Syah bin Maikal melawannya dengan pasukan besar, namun mengalami kekalahan. Ketika | Ia termasuk salah seorang cucu [[Imam Husain as]] yang melakukan kebangkitan di Kufah pada masa Muhtadi Abbasi. Syah bin Maikal melawannya dengan pasukan besar, namun mengalami kekalahan. Ketika Mu'tamid Abbasi memegang tampuk kekuasaan, ia mengirim Kaijur Turki. Ali bin Zaid setelah beberapa masa pengejaran dan kabur, ia meninggal pada tahun 257 H/871. <ref>Ibn Atsir, ''al-Kamil'', jld. 7, hlm. 239-240. </ref> | ||
*'''Kemunculan Qaramitah''' | *'''Kemunculan Qaramitah''' | ||
{{main|Qaramitah}} | |||
Mayoritas riwayat sejarah yang ada, mengaitkan akar kemunculan Qaramitah pada aktivitas salah satu penyeru dan pengikut [[Ismailiyah]] yang bernama Hamdan bin | Mayoritas riwayat sejarah yang ada, mengaitkan akar kemunculan Qaramitah pada aktivitas salah satu penyeru dan pengikut [[Ismailiyah]] yang bernama Hamdan bin Asy'ats, yang tersohor dengan Qarmat, yang memulai aktivitas dakwahnya di Kufah. Pada tahun 317 H/929, Qaramitah dengan menyerang [[Mekah]], ia mengambil [[Hajar Aswad]]. Pada tahun 339 H/951, dalam proses pengembalian Hajar Aswad ke Mekah, pertama-tama Hajar Aswad dibawa ke Kufah dan digantungkan ke tiang ketujuh masjid Kufah agar masyarakat melihatnya. <ref>Ibn Katsir, ''al-Bidayah wa al-Nihayah'', jld. 11, hlm. 223. </ref> | ||
===Kondisi Sekarang=== | ===Kondisi Sekarang=== | ||
Sekarang ini, Kufah dari aspek administrasi terletak di propinsi [[Najaf]] dan termasuk bagian kota Najaf (timur laut kota ini). Populasi kota ini mencapai 300 ribu orang. <ref>Situs Buratha. </ref> | Sekarang ini, Kufah dari aspek administrasi terletak di propinsi [[Najaf]] dan termasuk bagian kota Najaf (timur laut kota ini). Populasi kota ini mencapai 300 ribu orang. <ref>Situs Buratha. </ref> | ||
Urgensi kota Kufah mayoritas kembali pada dua abad pertama | Urgensi kota Kufah mayoritas kembali pada dua abad pertama Hijriyah dan setelah tersingkapnya [[Haram Imam Ali as|pusara Amirul Mukminin]] dan penyebaran kota Najaf, lambat laut urgensi dan kedudukan Kufah semakin surut dan menambah urgensi dan kedudukan [[Najaf]]. | ||
==Syiah Kufah== | ==Syiah Kufah== | ||
===Keluarga Ilmiah=== | ===Keluarga Ilmiah=== | ||
Sejumlah keluarga ilmiah [[Syiah]] di Kufah pada abad pertama [[ | Sejumlah keluarga ilmiah [[Syiah]] di Kufah pada abad pertama [[Hijriyah]] adalah sebagai berikut: <ref> Rajabi,''Kufah wa Naqshe-e on dar Qurune Nukhustin'', hlm. 475-486. </ref> | ||
{{col-begin|3}} | |||
*Al Abi Syu’bah | *Al Abi Syu’bah | ||
*Al A’in | *Al A’in | ||
Baris 203: | Baris 203: | ||
*Bani Daraj | *Bani Daraj | ||
*Bani Amar al-Bajali | *Bani Amar al-Bajali | ||
{{akhir}} | |||
===Tendensi dan Sekte=== | ===Tendensi dan Sekte=== | ||
Baris 215: | Baris 215: | ||
Sebagian yang lain juga menganggap tuduhan ini amatlah berlebihan dan dengan tujuan mendiskreditkan citra orang-orang Syiah dan Kufah sebagai kota Syiah, meskipun banyak sekali penduduk Kufah bukanlah Syiah. | Sebagian yang lain juga menganggap tuduhan ini amatlah berlebihan dan dengan tujuan mendiskreditkan citra orang-orang Syiah dan Kufah sebagai kota Syiah, meskipun banyak sekali penduduk Kufah bukanlah Syiah. | ||
Disamping itu, sebagian yang lain berpendapat, dalam penggalan sejarah, sifat-sifat | Disamping itu, sebagian yang lain berpendapat, dalam penggalan sejarah, sifat-sifat buruk masyarakat Kufah dan dalam sepenggal lain muncul sifat-sifat baik mereka, meski sifat negatif masyarakat Kufah memiliki pesan tidak bagus pada abad pertama. <ref> Safari Furusyani, ''Kufah az Pedayesh ta 'Asyura'', hlm. 193. </ref> | ||
==Tempat-tempat Suci== | ==Tempat-tempat Suci== | ||
===Masjid Kufah=== | ===Masjid Kufah=== | ||
{{main|Masjid Kufah}} | |||
[[Berkas:تصویر مسجد کوفه.jpg|400px|thumbnail|<center>[[Masjid Kufah]]</center>]] | [[Berkas:تصویر مسجد کوفه.jpg|400px|thumbnail|<center>[[Masjid Kufah]]</center>]] | ||
Termasuk tempat pertama yang dibangun oleh [[Sa'ad bin Abi | Termasuk tempat pertama yang dibangun oleh [[Sa'ad bin Abi Waqqash]] di Kufah adalah [[Masjid Kufah]]. [[Masjid]] ini adalah tempat berkhutbah dan peradilan [[Imam Ali as]], dimana sekarang ini tempat peradilan beliau tersohor dengan nama Dakah al-Qadha. Beliau terluka di tempat ini oleh hantaman pukulan pedang Ibn Muljam dan syahid. | ||
Masjid Kufah memiliki keutamaan atas [[masjid-masjid]] lainnya, selain [[Masjidil Haram]] dan [[Masjid Nabawi]] dan akan menjadi pusat peradilan [[Imam Zaman afs]]. Di masjid ini, sang musafir dapat melaksanakan salat secara sempurna atau qasar. <ref>Thabathabai Yazdi, ''Urwah al-Wutsqa'', hlm. 347. </ref> | Masjid Kufah memiliki keutamaan atas [[masjid-masjid]] lainnya, selain [[Masjidil Haram]] dan [[Masjid Nabawi]] dan akan menjadi pusat peradilan [[Imam Zaman afs]]. Di masjid ini, sang musafir dapat melaksanakan [[salat]] secara sempurna atau qasar. <ref>Thabathabai Yazdi, ''Urwah al-Wutsqa'', hlm. 347. </ref> | ||
===Masjid Sahlah=== | ===Masjid Sahlah=== | ||
{{main|Masjid Sahlah}} | |||
Masjid ini dibangun pada abad pertama Hijriyah oleh suku-suku arab Kufah dan dalam jarak sekitar dua kilo meter barat laut Masjid Kufah. Masjid ini termasuk masjid tertua yang dinisbatkan kepada [[Imam-Imam Syiah|Imam 12 Syiah]]. Menurut sebagian riwayat, tempat tinggal beliau setelah dhuhur, adalah tempat ini. | |||
===Masjid | ===Masjid Sha'sha'ah bin Shawhan=== | ||
{{main|Masjid Sha'sha'ah bin | {{main|Masjid Sha'sha'ah bin Shawhan}} | ||
Masjid Sha'sha'ah bin Shauhan adalah salah satu masjid yang berada di kota Kufah yang berdekatan dengan [[Masjid Sahlah]]. Masjid ini merupakan tempat ibadah Sha'sha'ah bin Shauhan. Sekelompok orang pernah menyaksikan [[imam Zaman afs]] sedang beribadah di masjid tersebut. [[Sayid Ibnu Thawus]] dan [[Syahid Awal]] menulis berbagai amalan khusus masjid tersebut dalam berbagai kitab-kitab mereka. | Masjid Sha'sha'ah bin Shauhan adalah salah satu masjid yang berada di kota Kufah yang berdekatan dengan [[Masjid Sahlah]]. Masjid ini merupakan tempat ibadah Sha'sha'ah bin Shauhan. Sekelompok orang pernah menyaksikan [[imam Zaman afs]] sedang beribadah di masjid tersebut. [[Sayid Ibnu Thawus]] dan [[Syahid Awal]] menulis berbagai amalan khusus masjid tersebut dalam berbagai kitab-kitab mereka. | ||
===Masjid Mal'unah=== | ===Masjid Mal'unah=== | ||
sejumlah masjid yang dibangun untuk melawan Imam Ali as dan dalam bentuk [[masjid Dhirar]]. Dalam sebuah riwayat dari [[Imam Baqir]] dikemukakan empat masjid juga, empat masjid juga pasca syahadah [[Imam Husain]] dibangun dalam rangka mensyukuri kemenangan pasukan Kufah terhadap beliau, karenanya masjid-masjid tersebut mendapatkan laknat berlipat ganda. Masjid-masjid | sejumlah masjid yang dibangun untuk melawan Imam Ali as dan dalam bentuk [[masjid Dhirar]]. Dalam sebuah riwayat dari [[Imam Baqir as]] dikemukakan empat masjid juga, empat masjid juga pasca syahadah [[Imam Husain as]] dibangun dalam rangka mensyukuri kemenangan pasukan Kufah terhadap beliau, karenanya masjid-masjid tersebut mendapatkan laknat berlipat ganda. Masjid-masjid mal'unah tersebut sekarang ini tidak tersisa sama sekali. <ref>Safari Furusyani, ''Kufah az Pedayesh ta 'Asyura'', hlm. 137-144. </ref> | ||
#Masjid | #Masjid Asy'ats bin Qais Kindi | ||
#Masjid Jurair bin Abdullah Bajali | #Masjid Jurair bin Abdullah Bajali | ||
#Masjid | #Masjid Sama' bin Makhzumah | ||
#Masjid Tsabts bin | #Masjid Tsabts bin Rub'i | ||
#Masjid Tim | #Masjid Tim | ||
#Masjid Tsaqif | #Masjid Tsaqif | ||
#Sebuah masjid di al-Hamra | #Sebuah masjid di al-Hamra' | ||
===Pusara Para Sahabat Imam=== | ===Pusara Para Sahabat Imam=== | ||
*Masjid Tammar | *Masjid Tammar | ||
Makam [[Maitsam Tammar]] terletak di beberapa ratus meter masjid Kufah dan disamping jalan-jalan utama Kufah – Najaf. | Makam [[Maitsam Tammar]] terletak di beberapa ratus meter masjid Kufah dan disamping jalan-jalan utama Kufah – [[Najaf]]. | ||
*[[Muslim bin Aqil]] | *[[Muslim bin Aqil]] | ||
*[[Hani bin Urwah]] | *[[Hani bin Urwah]] | ||
Baris 249: | Baris 251: | ||
==Ilmu dan Seni di Kufah== | ==Ilmu dan Seni di Kufah== | ||
=== | ===Fikih=== | ||
Di akhir-akhir umur [[Imam Shadiq as]], maktab | Di akhir-akhir umur [[Imam Shadiq as]], maktab fikih [[Syiah]] dipindah dari [[Madinah]] ke Kufah, dan mendapat kehidupan fikih baru di Kufah. Dalam buku ''Tarikh al-Kufah'' dikemukakan Imam Shadiq as pergi ke Kufah pada masa pemerintahan as-Saffah dan menetap disitu di tengah-tengah Bani Abdil Qais selama dua tahun. Saat itu orang-orang [[Syiah]] dari segala penjuru menemui beliau dan menimba ilmu darinya. Dari Muhammad bin Ma'ruf al-Hilali dinukilkan bahwa untuk menemui Imam Shadiq as pergi ke Hirah, namun dikarenakan banyaknya masyarakat yang mengelilingi beliau, ia pun tidak dapat menemui beliau. Hasan al-Wasya mengatakan, saya melihat masjid Kufah dari dekat, dimana sekitar 900 syaikh disitu mengatakan, haddatsani Ja'far bin Muhammad. <ref>Baraqi, ''Tarikh Kufah'' (1424 H), hlm. 466. </ref> | ||
'''Kriteria Madrasah | '''Kriteria Madrasah Fikih Kufah''' | ||
*Pada masa ini perintah penyusunan dan penulisan hadis mendapat prioritas khusus. Awal penulisan dan penyusunan hadis sampai pada masa [[Imam Baqir as]] dan mencapai puncaknya pada masa Imam Shadiq as. Imam Shadiq as benar-benar mendorong para sahabatnya untuk mencatat dan menulis hadis. Abu Bashir mengatakan, Imam Shadiq as berkata: Tulisalah (hadis dan ilmu-ilmu). Sesungguhnya kalian tidak dapat menjaga ilmu, kecuali lewat penulisannya. | *Pada masa ini perintah penyusunan dan penulisan hadis mendapat prioritas khusus. Awal penulisan dan penyusunan hadis sampai pada masa [[Imam Baqir as]] dan mencapai puncaknya pada masa Imam Shadiq as. Imam Shadiq as benar-benar mendorong para sahabatnya untuk mencatat dan menulis hadis. Abu Bashir mengatakan, Imam Shadiq as berkata: Tulisalah (hadis dan ilmu-ilmu). Sesungguhnya kalian tidak dapat menjaga ilmu, kecuali lewat penulisannya. | ||
*Pada masa ini muncul masalah-masalah baru dan terkini, yang tidak ditemukan jawabannya dalam [[Alquran]], dan apa yang dipegang para [[fakih]] [[ | *Pada masa ini muncul masalah-masalah baru dan terkini, yang tidak ditemukan jawabannya dalam [[Alquran]], dan apa yang dipegang para [[fakih]] [[Ahlusunah]] tentang riwayat dan hadis tidak dapat menjawab dan kondisi masyarakat dan propaganda pada waktu tidak mengizinkan masyarakat untuk merujuk ke [[Ahlulbait as]]. Karenanya, para fakih Ahlusunah melakukan qiyas, istihsan, ra'yu dan dzan. | ||
*Pada masa itu terjadi perselisihan penukilan para perawi. Riwayat-riwayat dari para Imam suci dinukilkan dan terkadang dalam satu topik, dinukilkan dua riwayat yang kontradiksi. Karenanya, sebagian para rawi meminta solusi dari para Imam untuk mengenal hadis-hadis benar dari yang tidak benar. Riwayat-riwayat yang dibawah tema akhbar | *Pada masa itu terjadi perselisihan penukilan para perawi. Riwayat-riwayat dari para Imam suci dinukilkan dan terkadang dalam satu topik, dinukilkan dua riwayat yang kontradiksi. Karenanya, sebagian para rawi meminta solusi dari para Imam untuk mengenal hadis-hadis benar dari yang tidak benar. Riwayat-riwayat yang dibawah tema akhbar 'ilajiyyah (riwayat yang menjelaskan tentang kontradiksi riwayat) adalah untuk menyelesakan kontradiksi hadis-hadis semacam ini. | ||
*Pada masa ini dijelaskan tolok ukur ijtihad dan istinbat hukum-hukum syar’i seperti istishab, | *Pada masa ini dijelaskan tolok ukur ijtihad dan istinbat hukum-hukum syar’i seperti istishab, bara'at, ihtiyath, takhyir, kaidah thaharat, kaidah yad, ibahah dan hilliyyah oleh [[para Imam]]. Dalam beberapa hal sang perawi melakukan perjalanan ke kawasan-kawasan jauh, dimana untuk pertanyaan-pertanyaan yang dipaparkan, mereka tidak dapat mengkontak Imam as. Karenanya, dengan menggunakan kaidah dan pokok-pokok fikih melakukan ijtihad istinbath hukum-hukum syar'i. <ref>Karimi Niya, ''Tarikh Fiqh wa huquq'',hlm.46.</ref> | ||
===Hadis=== | ===Hadis=== | ||
Dimulainya sekolah hadis | Dimulainya sekolah hadis Ahlusunah di Kufah kembali pada era penaklukan dan pendirian kota ini, pada masa [[umar bin Khattab|khalifah kedua]]. Setelah pendirian kota Kufah dan imigrasi sebagian para [[sahabat|sahabat Rasulullah saw]] ke kota ini, hadis nabwi menyebar di kota tersebut dan terbentuk tempat-tempat belajar dalam bidang hadis dan tafsir. Madrasah hadis Kufah maju dibanding madrasah hadis Madinah. | ||
'''Kriteria Maktab Hadis Kufah:''' | '''Kriteria Maktab Hadis Kufah:''' | ||
Baris 271: | Baris 273: | ||
===Nahwu=== | ===Nahwu=== | ||
Ada dua maktab mendasar dalam nahwu: maktab Bashrah dan maktab Kufah. Sedari awal kinerja dua maktab ini menciptakan banyak perselisihan dikalangan para pemuka mereka. Sayyid Muhsin Amin dalam ''[[A'yan al-Syi'ah]]'' mengatakan, para perintis pertama ilmu nawhu di Bashrah dan Kufah adalah para ulama Syiah, yang telah membentangkan dan memublikasikan ilmu tersebut di dua kawasan tersebut. | Ada dua maktab mendasar dalam nahwu: maktab Bashrah dan maktab Kufah. Sedari awal kinerja dua maktab ini menciptakan banyak perselisihan dikalangan para pemuka mereka. Sayyid Muhsin Amin dalam ''[[A'yan al-Syi'ah]]'' mengatakan, para perintis pertama ilmu nawhu di Bashrah dan Kufah adalah para ulama Syiah, yang telah membentangkan dan memublikasikan ilmu tersebut di dua kawasan tersebut. | ||
[[Berkas:بخشی از سوره فاطر به خط کوفی متعلق به اواخر قرن هشتم میلادی (دوم هجری).JPG|250px|thumbnail|<center>Sebagian [[surah Fathir]] dengan khat Kufi tekait akhir abad kedelapan Masehi (dua | [[Berkas:بخشی از سوره فاطر به خط کوفی متعلق به اواخر قرن هشتم میلادی (دوم هجری).JPG|250px|thumbnail|<center>Sebagian [[surah Fathir]] dengan khat Kufi tekait akhir abad kedelapan Masehi (dua Hijriyah)</center>]] | ||
Pemimpin nahwu dan lughat di madrasah Kufah adalah orang terpandai pada masa itu dalam bidang ini.<ref>Muhajirani, ''Tarikh Sharaf wa Nahwu'', hlm.101.</ref> | Pemimpin nahwu dan lughat di madrasah Kufah adalah orang terpandai pada masa itu dalam bidang ini.<ref>Muhajirani, ''Tarikh Sharaf wa Nahwu'', hlm.101.</ref> |